Anda di halaman 1dari 30

Dibawakan oleh:

Efatha Irene Rutumalessy


(2017-84-017)

Pembimbing:
dr. Ritha Tahitu, M.Kes
 Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi dan berasal
dari leher rahim yang disebabkan oleh Human Papilloma
Virus (HPV) terutama tipe 16,18
 Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar serta jaringan penunjang
payudara, tidak termasuk kulit

Buku saku deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara di Indonesia
 Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di
seluruh dunia
 Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on
Cancer tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru dan 8.201.575
kematian akibat kanker diseluruh dunia
 Diketahui bahwa kanker payudara menempati urutan 1 kasus baru
dan kematian akibat kanker yaitu 43,3% dan 12,9% sedangkan
kanker serviks menempati urutan ke 3 dengan jumlah kasus baru
dan kematian yaitu 14,0% dan 6,8%
 Menurut WHO breast cancer statistics tahun 2018, kanker
payudara dialami oleh sekitar 2,1 juta perempuan setiap tahunnya
dan diperkirakan sekitar 627.000 meninggal akibat kanker
payudara.
 Menurut WHO cervical cancer statistics tahun 2018, kanker
serviks menduduki urutan ke 4 kanker tersering pada perempuan
dan jumlah kasus baru sebesar 570.000  6,6% kasus kanker
pada perempuan
Tahun 2013 prevalensi kanker di
Indonesia sebesar 1,4% = sekitar
347,792 orang

Kanker menjadi salah satu PTM


peyebab utama masalah kesehatan

Pada tahun 2013, kanker serviks


dan kanker payudara  prevalensi
tertinggi pada perempuan

Riskesdas 2013  kanker


penyebab kematian no 7 di
Indonesia (persentase 5,7%) dari
seluruh penyebab

Jumlah kematian karena kanker


tahun 2030 = 13,1 juta orang
2015 2016 Agustus 2017

KANKER penderita meninggal penderita meninggal penderita meninggal


Kanker
Cervix 62 15 48 4 59 20
Kanker
Payudara 47 2 35 3 43 6

Data SIRS Bidang yankes Dinas Kesehatan Provinsi Maluku s/d Agustus 2017
Kanker serviks Kanker payudara

 Aktivitas seksual < 20 tahun  Faktor yang berhubungan dengan


diet yang berdampak negatif
 Berganti pasangan seksual
 Hormon dan reproduksi
 Penderita IMS berulang
 Radiasi pada saat bertumbuhan
 Riwayat kanker serviks di keluarga
payudara
 Hasil IVA atau papsmear sebelum
 Faktor genetik
abnormal
 Riwayat tumor jinak payudara,
 Merokok
riwayat kanker payudara sebelumnya
 Melahirkan banyak anak
 Pencegahan primer  promosi kesehatan
 Pecegahan sekunder  Deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan
menggunakan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) dan tindakan krioterapi
untuk IVA (+), sedangkan pada kanker payudara menggunakan metode
pemeriksaan payudara klinis (SADANIS) atau clinical breast examination.
 Target program adalah 50% perempuan berusia 30-50 tahun yang dicapai dalam 5
tahun (tahun 2019)
 Sampai tahun 2014 . Program telah berjalan pada 1.986 Puskesmas di 304 Kab/Kota
dengan cakupan hasil 2007-2014 yaitu krining : 904.099 orang (2,45%), IVA
positif = 44,654 orang (4,94%), suspek kanker rahim 1.056 orang (1,2 orang/1000
orang), tumor payudara sebanyak 2368 orang (2,6/1000 orang)
 2007 sampai dengan 2017 sudah dilakukan deteksi dini kanker serviks dan
payudara terhadap 3.040.116 perempuan (2,98%)

Situasi penyakit kanker Kementerian Kesehatan RI tahun 2015


Profil kesehatan indonesia 2017
PENCEGAHAN UPAYA DETEKSI DINI
PRIMER KANKER LEHER RAHIM SERTA PENGOBATAN LANGSUNG
PENCAPAIAN PEMERIKSAAN IVA TARGET
TAHUN 2015-2017 NASIONAL
4000 UNTUK MALUKU
3500 :
2015 = 21.510
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

MALTE BURSE MALUK


AMBO SBB SBT BURU MBD TUAL MTB ARU MALRA
NG L U
N
2015 1804 308 101 180 117 202 98 103 298 201 207 3619
2016 2.386 371 182 162 184 181 62 123 297 234 107 4.289
JAN-NOV 2017 1730 996 830 406 248 226 127 165 255 198 221 5.402
JUMLAH IVA (+)
TAHUN 2015-2017

209

157

84
77

55

27
21 7 19 10 6 10 8 7 11 9 9 15 1 4 9 0 2 13 9 6 11 8 6 13 13 3 16 12 6 11

KOTA KAB.M
KAB.S KAB.S KAB.B KAB.B KAB.M KOTA KAB.M KAB.A KAB.M MALU
AMBO ALTEN
BB BT URU URSEL BD TUAL TB RU ALRA KU
N G
2015 84 55 10 8 9 1 0 9 8 13 12 209
2016 21 7 6 7 9 4 2 6 6 3 6 77
JAN-NOV 2017 27 19 10 11 15 9 13 11 13 16 11 157
2015 2016 JAN-NOV 2017
JUMLAH WANITA 30 – 50 THN YANG IVA
PER KABUPATEN KOTA TAHUN 2015

NO KAB/KOTA PUS/WANITA YG IVA CURIGA KRYO RUJUK


30-50 TH PRKS IVA POS (+) CACK

1 KOTA AMBON 6,582 1804 84 2 84 3

2 KAB.MALTENG 4,882 308 55 1 1

3 KAB.SBB 2,723 101 10 1 1

4 KAB.SBT 1,418 180 8 1 1

5 KAB.BURU 1,073 117 9 2 2

6 KAB.BURSEL 976 202 1 1 1

7 KAB.MBD 779 98 0 0 0
JUMLAH WANITA 30 – 50 THN YANG IVA
PER KABUPATEN KOTA TAHUN 2015
NO KAB / KOTA PUS/WANITA YANG POS CURIGA KRYO DIRUJUK
30-50 TH PERIKSA CACK
IVA

8 KOTA TUAL 917 103 9 1 1

9 KAB.MTB 573 298 8 2 2

10 KAB.ARU 402 201 13 0 0

11 KAB.MALRA 694 207 12 0 0

TOTAL 20.669 3.619 209 12 84 12


JUMLAH WANITA 30 – 50 THN YANG IVA
PER KABUPATEN KOTA TAHUN 2016
NO KAB / PUS/WANITA YANG POS CURIGA KRY RUJUK
KOTA 30-50 TH PERIKSA CACK 0
IVA
8 KOTA TUAL 637 123 6 0 0

9 KAB.MTB 531 297 6 1 1

10 KAB.ARU 420 234 3 0 0

11 KAB.MALRA 712 107 6 0 0

TOTAL 20.891 4.289 77 4 21 4


JUMLAH WANITA 30 – 50 THN YANG IVA
PER KABUPATEN KOTA TAHUN 2016
NO KAB / PUS/WANITA YANG POS CURIGA KRY RUJUK
KOTA 30-50 TH PERIKSA CACK 0
IVA
8 KOTA TUAL 637 123 6 0 0

9 KAB.MTB 531 297 6 1 1

10 KAB.ARU 420 234 3 0 0

11 KAB.MALRA 712 107 6 0 0

TOTAL 20.891 4.289 77 4 21 4


JUMLAH WANITA 30 – 50 THN YANG IVA
PER KABUPATEN KOTA TAHUN 2017 (JANUARI-NOVEMBER)

PUS/WANITA YANG CURIGA


NO KAB / KOTA POS KRYO RUJUK
30-50 TH PERIKSA IVA CACK

1 KOTA AMBON 6601 1730 27 4 26 0

2 KAB.MALTENG 4902 996 19 2 0 6

3 KAB.SBB 2773 830 10 3 0 0

4 KAB.SBT 1458 406 11 2 0 2

5 KAB.BURU 1073 248 15 7 0 4

6 KAB.BURSEL 992 226 9 2 0 3

7 KAB.MBD 792 127 13 6 0 0


 Perempuan usia 30- 50 tahun
 Perempuan yang menjadi klien pada klinik IMS dengan discharge (keluar cairan)
dari vagina yang abnormal atau nyeri pada abdomen bawah (bahkan jika di luar
kelompok usia tersebut).
 Perempuan yang tidak hamil (walaupun bukan suatu hal yang rutin, perempuan
yang sedang hamil dapat menjalani penapisan dengan aman, tetapi tidak boleh
menjalani pengobatan dengan krioterapi) oleh karena itu IVA belum dapat
dimasukkan pelayanan rutin pada klinik antenatal.
 Perempuan yang mendatangi puskesmas, klinik IMS, dan klinik
 KB yang secara khusus meminta penapisan kanker leher rahim.
Penilaian
konseling Tes IVA
pasien

ALAT DAN BAHAN


Meja periksa gynekologi dan kursi
Sumber cahaya yang memadai agar cukup menyinari
vagina dan leher rahim
Spekulum graves bivalved (“cocor bebek”) Nampan atau
wadah alat
Sarana pencegahan infeksi
 Inspeksi genitalia eksterna
 Pasang dan kunci spekulum
 Amati leher rahim untuk melihat infeksi dsb
 Membersihkan cairan serviks
 Identifikasi ostium serviks dan SSK
 Basahi kapas lidi dengan asam asetat (3-5%)
 Tunggu 1 menit untuk melihat hasil
 mudah berdarah, acetonwhite
 Bersihakan daerah yang diperiksa, lepas spekulum
 TES (-)  Pemeriksaan kembali 5 tahun
 IVA (+)  Pengobatan dan tindak lanjut
 Krioterapi baik dilakukan di hari yang
sama
 Krioterapi mencakup proses pembekuan leher rahim, baik menggunakan CO2
terkompresi atau NO2 sebagai pendingin. Pengobatan berupa penerapan
pendinginan terus menerus selama 3 (tiga) menit untuk membekukan (freeze),
diikuti pencairan selama 5 (lima) menit kemudian 3 (tiga) menit pembekuan
kembali.
 Efektif untuk mengobati lesi derajat rendah (CIN I) dan derajat tinggi (CIN II-III),
mempunyai tingkat komplikasi yang rendah
 Syarat 
 Lesi acetowhite yang menutupi leher rahim kurang dari 75% , Tidak lebih dari 2 mm di
luar diameter kriotip.,
 Lesi yang tidak meluas sampai dinding vagina
 Tidak dicurigai kanker
 Jika merasanya nyeri  diberikan paacetamol ataau analgetik
 Jika demam, nyeri abdomen, keluar darah > 2 hari dan bergumpal 
segera ke RS
 Akan keluar discharge (merah muda  bening atau agak
kekuningan) selama 4 minggu  tidak boleh menyemprotkan obat
ke dalam, dan jika berhubungan seks harus menggunakan kondom
 SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri)  dilakukan setiap bulan pada hari ke 7-
10 yang dihitung sejak awal haid
 Penambahan ukuran yang tidak biasa pada payudara
 Salah satu lebih menggantung
 Lekukan seperti lesut pipit pada kulit payudara
 Cekungan atau lipatan pada putting
 Perubahan penampilan
 Keluar cairan seperti susu atau darah
 Adanya benjolan
 Pembesaran KGB
 Pembengkakan pada lengan bagian atas
SADANIS - INSPEKSI
SADANIS - PALPASI
 Pasien berbaring
 Meletakkan sebuah bantal di bawah punggung
 Letakkan kain bersih di atas perut pasien pada sisi yang
diperiksa
 Gunakan 3 jari tengah, pemeriksaan dilakukan dengan teknis
spiral
 Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk melihat keluarnya
cairan
 Ulangi pada payudara kiri
 Ada keraguan dengan hasil  periksa dengan posisi duduk
 Perabaan pangkal payudara  duduk dan mengangkat
tangan
 Jelaskan temuan
• Melakukan perilaku hidup
CERDIK

• Kegiatan penapisan/skrining
massal / penemuan dini massal

• Upaya kuratif dan rehabilitatif


serta pelayanan paliatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai