NIM : B12.2016.03063
Sasaran akuntansi bila dipandang dari sudut pandang sains dan teknologi
menghasilkan teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini
merupakan konsekuenasi logis dari pendefinisian akuntansi sebagai sains dan
teknologi. Teori akuntansi positif berisi pernyataan tentang suatu kejadian atas
dasar pengamatan empiris, sedangkan teori akuntansi normatif berisi tentang
pernyataan atau penalaran yang dilandasi oleh pertimbangan nilai. untuk menilai
apa yang sebaiknya dilakukan atau diputuskan untuk tujuan sosial dan ekonomik.
Bila dikaitkan dengan dikotomo sains-teknologi, maka teori akuntansi positif erat
kaitannya dengan akuntansi sebagai sains, sedangkan teori akuntansi normatif
lebih erat kaitannya dengan akuntansi sebagai teknologi.
Pengembangan Akuntansi
Karena teori akuntansi disetarakan dengan sains, maka apa yang dibahas
oleh teori ini harus memenuhi kriteria sains yaitu bebas nilai, koheren, universal,
dan dapat diuji secara empiris.
file:///C:/Users/user/Documents/dokumen.tips_rerangka-teori-akuntansi-
suatu-tinjauan(1).pdf
https://www.scribd.com/doc/315572431/Ringkasan-Teori-Akuntansi-Normatif
BAB 2 FILSAFAT TEORI DAN PENALARAN
A. FILSAFAT TEORI
Aspek sasaran teori akuntansi ini dibagi menjadi 2 teori akuntansi yaitu :
1. Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal
dari suatu pernyataan umum yang disepakati ( diebut premis ) ke
pernyataan khusus sebagai kesimpulan. Penalaran deduktif dalam
akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dukungan terhadap
kelayakan suatu pernyataan akuntansi.
Keuntungan pendekatan deduktif adalah kemampuan untuk
merumuskan struktur teori yang konsisten, terkoordinasi, lengkap dan
setiap tahapan berjalan secara logis. Dengan cara demikian, konsistensi
internal (internal consistency) antar preposisi dapat tercapai. Lebih
lanjut dapat dikatakan bahwa setiap prinsip dapat diuji logika
kebenarannya dan dapat digunakan untuk menentukan apakah
digunakan sebagai standar dalam mengevaluasi berbagai praktek
akuntansi (Salmonson, 1969).
Kelemahan pendekatan deduktif didasarkan pada postulat dan
tujuan tertentu yang kemungkinan salah. Apabila hal ini terjadi,
otomatis prinsip yang dihasilkan juga salah. Di samping itu,
pendekatan deduktif juga terbukti sering menghasilkan prinsip yang
terlalu teoritis sehingga tidak dapat diterapkan dalam praktek.
Implikasinya, pendekatan ini kurang teruji dalam praktek.
2. Induktif
Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari suatu
pernyataan atau keadaan yang khusus dan berakhir dengan pernyataan
umum yang merupakan generalisasi dari keadaan khusus tersebut.
Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk
menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap
gejala akuntansi tersebut.
Pada praktiknya penalaran induktif dalam akuntansi tidak dapat
dilaksanakan terpisah dengan penalaran deduktif, karena kedua
penalaran tersebut saling berkaitan.
Keuntungan utama pendekatan induktif adalah bahwa pendekatan
ini didasarkan pada kebebasan dimana perumusan teori akuntansi tidak
dibatasi oleh struktur atau model yang telah diyakini/disiapkan
sebelumnya. Jadi pihak yang mengobservasi memiliki kebebasan
untuk mengamati variabel tertentu selama hal tersebut relevan dengan
tujuan yang akan dicapai.
Kelemahannya yaitu: (1) observer dipengaruhi oleh ide-ide yang
tidak disadari tentang jenis hubungan yang diamati (unsur bias); dan
(2) generalisasi data yang digunakan dalam observasi cenderung
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
Konsekuensinya, kesimpulan yang dibuat dari hasil generalisasi
kemungkinan besar salah hanya karena data yang penting justru tidak
diobservasi.
REFERENSI
https://paliandri.wordpress.com/2013/03/12/pengertian-teori-akuntansi/
https://www.academia.edu/6780244/RINGKASAN_MATERI_TEORI_AKUNT
ANSI_KOMPLIT
https://www.scribd.com/document/341639628/Tugas-1-Teori-Akuntansi
http://mas-dhar.yolasite.com/teori-akuntansi.php