Anda di halaman 1dari 15

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum


Jenis Bisnis : Kuliner
Nama Bisnis : Sego Boran
Lokasi : Malang
Nama Pemilik : Harum Cendana P.K
Sego Boran merupakan sebuah usaha kuliner khas dari Lamongan yang
juga memiliki rasa khas yaitu pedas dan asin. Depot Sego Boran memberikan
menu alternatif bagi kalangan yang menyukai citarasa pedas dan menyediakan
bagi masyarakat maupun mahasiswa yang berasal dari Lamongan yang bertempat
di Malang dan ingin merasakan kuliner khas daerah asalnya tanpa harus pulang ke
Lamongan. Depot Sego Boran mengambil lokasi di Jalan Sigura-gura karena
memiliki lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, lokasi ini
juga dekat dengan tempat tinggal warga maupun kos-kosan mahasiswa. Menu
andalan yang ditawarkan adalah sego boran yang terdiri dari nasi putih, daging
ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe hingga ikan sili
yang lebih mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya. Tempat yang
disediakan untuk pengunjung yaitu bernuansa khas tradisional Lamongan dan
juga sangat cocok bagi para pengunjung untuk bercengkrama dengan teman
maupun relasi. Depot Sego Boran berencana untuk membuka usaha skala
menengah dimana menyediakan pilihan menu dengan harga terjangkau sehingga
harga bisa dijangkau oleh semua kalangan.

1.2 Latar Belakang


Bisnis kuliner menjadi salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan.
Berbagai macam bisnis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang
menarik. Salah satu contoh adalah makanan khas suatu daerah, misalnya makanan
khas daerah Lamongan. Kebanyakan dari masyarakat Lamongan menyukai
makanan dengan citarasa yang pedas dan asin. Salah satu kuliner khas Lamongan
adalah nasi boran atau dalam bahasa jawanya sego boran. Masakan ini
mempunyai citarasa yang pedas dan asin.

1
Alasan saya memilih produk ini adalah untuk mengenalkan salah satu
produk kuliner khas dari Lamongan. Selain itu saya menawarkan produk ini juga
karena melihat banyaknya mahasiswa yang berasal kota Lamongan yang merantau
di kota Malang, dan dengan adanya usaha ini mahasiswa yang berasal dari
Lamongan tetap bisa merasakan masakan khas Lamongan meskipun berada di
luar kota Lamongan. Selain itu kuliner ini juga ditujukan kepada masyarakat kota
Malang yang sangat menyukai makanan pedas.

1.3 Visi, Misi dan Tujuan


1.3.1 Visi
1. Menjadikan Depot Sego Boran sebagai rumah makan terbaik yang dipercaya
serta dihargai oleh masyarakat.
2. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan melalui rasa
maupaun pelayanan yang kami berikan.
3. Memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal
sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang mamiliki
kolaborasi dan kerjasama yang baik.
4. Memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan
pelatihan kerja serta pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.
5. Menjadikan Sego Boran sebagai makanan yang dapat diterima dan
dikonsumsi oleh masyarakat.

1.3.2 Misi
Memahami dan mewujudkan tentang Visi pada Depot Sego Boran.

1.3.3 Tujuan
1. Mendapatkan keuntungan
2 Mengenalkan kuliner khas Lamongan
3 Menyediakan kuliner khas yang menjadi pilihan masyarakat pencinta masakan
pedas.
4 Sebagai tenpat kerja yang baik untuk setiap orang.

2
BAB 2. RANCANGAN BISNIS

2.1 Rancangan Bisnis Utama (Core Business)


2.1.1 Produk yang Dihasilkan
Sego Boran merupakan makanan khas Lamongan yang pada dasarnya
mirip dengan makanan pada umumnya. Perbedaan Sego Boran dengan makanan
khas biasa adalah terletak pada tempat penyajian dan lauknya, makanan khas ini
mempunya tempat penyajian yang unik yaitu di boran dan saat memakannya
dipincuk. Sego Boran ini akan diproduksi menggunakan cara yang sama dengan
makanan pada umumnya, hanya saja rasa dari lauknya dibuat dengan resep
sebagaimana sama dengan resep aslinya. Sego Boran ini akan kami produksi
dengan resep asli dari Lamongan, dan lauk yang ditawarkan daging ayam, jeroan,
ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe hingga ikan sili yang lebih
mahal bila dibandingkan dengan lauk-lauk lainnya.
Kami membuat produk ini didasarkan pada masyarakat yang sangat
menyukai masakan yang bercitarasa pedas dan menyediakan bagi masyarakat
yang bertempat tinggal di Malang yang merindukan masakan khas Lamongan
tanpa harus pulang ke kota asal.

2.1.2 Posisi market


Perusahaan kami memilih memasarkan produk disekitar kampus dan juga
rumah warga yang ada di Malang. Kami memilih lokasi tersebut karena sangat
strategis khususnya bagi mahasiswa yang menyukai makanan dengan harga yang
terjangkau dan berkualitas. Maka dari kesesuaian tersebut kami mengambil lokasi
diwilayah tersebut. Perbandingan pesaing kami mengindikasikan bahwa
persaingan akan merata karena setiap perusahaan mempunyai ciri khas yang
ditunjukkan dari produk yang diproduksi. Namun hanya sedikit yang menawarkan
menu seperti sego boran.

2.2 Metode Operasional


Rencana pengoperasian usaha sego boran meliputi dua hal yaitu proses
operasi usaha dan kebutuhan bahan operasi. Kedua hal tersebut akan dijelaskan
lebih lanjut dibawah ini:

3
a. Proses Operasi Usaha
Proses operasi usaha meliputi rencana produksi, penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan tenaga kerja dan penggajian, pengawasan
kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan Bahan Operasi
Kebutuhan operasi sego boran dikelola oleh masing-masing departemen
dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan bahan oprasi
yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.

2.3 Lokasi dan Area Operasi Bisnis


Hal-hal yang kami perhatikan dalam lokasi dan area operasi bisnis adalah
masalah lokasi, sarana dan prasarana yang digunakan, sumberdaya manusia,
bahan baku utama produk, serta bangunan dan tata letak bangunan.
a. Evaluasi lokasi
Pembuatan serta pemasaran produk kuliner sego boran ini dilakukan di
Jalan Sigura-gura, Karang Besuki, Malang, Jawa Timur. Lokasi ini cukup
strategis karena berdekatan dengan kampus Universitas Brawijaya dan juga
kampus lain seperti Universitas Muhammadiyah Malang, Polinema, Universitas
Negeri Malang dan sekitarnya. Selain itu penduduk sekitar juga bisa langsung
datang di depot sego boran.
b. Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi atau rumah makan, kami juga
memanfaatkan berbagai media sosial seperti facebook, twitter, Instagram, BBM
dll. Sarana ini bermanfaat untuk pengenalan produk kuliner kami kepada
masyarakat. Sarana ini juga dilengkapi dengan alamat lengkap rumah makan agar
masyarakat luar Malang yang tertarik dengan kuliner khas Lamongan bisa datang
langsung di rumah makan kami, kami juga mencantumkan contact person yang
disediakan untuk pemesanan catering maupun pesan antar (Delivery Order).
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha
kami adalah juru masak (koki), driver, kasir, karyawan staf dan cleaning services.

4
d. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam menjalankan usaha sego boran ini
adalah beras, daging ayam, ikan teri, kubis, kacang panjang, cabe, bawang merah,
bawang putih, garam, gula, penyedap, ikan asin, minyak goreng, kemangi, kelapa,
dan lain-lain. Tentunya dalam memilih bahan baku tersebut kami memperoleh
dari produk lokal.
e. Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, depot sego boran ini
didirikan diatas tanah seluas 1500m2 dimana luas tanah untuk dapur 400 m2 dan
dapur kami buat open kitchen dimana pembeli bisa melihat secara langsung
membuatan sego boran. luas depot termasuk toilet 700 m2 dan tempat pakir 400
m2. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai Depot, dapur, toilet
dan tempat parkir.

2.4 Pasar dan Pelanggan


Sasaran kami adalah seluruh masyarakat dari segala usia yaitu yang
menyukai makanan pedas maupun yang ingin mencoba kuliner khas Lamongan.
Kami memulai promosi dari daerah sekitar tempat tinggal penduduk serta
melakukan promosi pada rekan mahasiswa kampus, karena kami menganggap
promosi akan lebih efektif jika terjadi dalam suatu kelompok. Rumah produksi
serta tempat memasarkan produk kami yaitu berupa rumah makan yang bernuansa
tradisional khas Lamongan. Selain itu kami juga melayani catering dan juga pesan
antar (Delivery Order) untuk pembelian minimal 2. Untuk itu kami melakukan
promosi di berbagai media sosial seperti facebook, twitter, Instagram, BBM dll.
Hal ini kami maksudkan untuk memberi kemudahan kepada konsumen dalam
pemesanan produk kami.

2.5 Pernyataan Viabilitas


2.5.1 Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
 Keunggulan Produk
Kami menawarkan suatu produk makanan khas daerah Lamongan dengan
harga yang ekonomis dan rasa yang lezat serta bercita rasa pedas.

5
 Kreativitas
Kami menawarkan dan mengenalkan makanan khas dari daerah Lamongan
yang mempunyai rasa khas yaitu pedas dan asin, serta penyajian yang unik.
 Bahan baku mudah didapat
Bahan pembuatan sego boran ini banyak tersedia dan mudah didapat serta
harga yang terjangkau.
b. Kelemahan (Weakness)
 Belum banyak yang mengenal
Masyarakat masih belum mengenal makanan khas Lamongan ini.

2.5.2 Faktor Eksternal Sego Boran


a. Peluang (Opportunities)
 Banyaknya konsumen
Banyak masyarakat khususnya daerah Malang yang menggemari masakan
pedas. Dengan adanya produk kuliner khas Lamongan yaitu sego boran ini
akan menawarkan cita rasa pedas dan asin bagi masyarakat pecinta pedas dan
asin.
 Sistem pemasaran
Pemasaran yang akan kami lakukan cukup mudah, yaitu kami akan
memasarkan produk kami dilingkungan kampus dan tempat tinggal dengan
bentuk rumah makan tradisional.
b. Ancaman (Threats)
Salah satu bentuk acaman yang dikhawatirkan bisa terjdi adalah keacuhan
konsumen. Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap lauk dari produk
sederhana yaitu rempeyek, urap-urap dan gaya konsumsi masyarakat saat ini
dikuasai oleh makanan-makanan modern, siap saji dan bahan-bahan import.

6
BAB 3. KEPEMILIKAN

Bentuk kepemilikan usaha yang kami jalankan yaitu Depot. Depot


merupakan suatu tempat yang menyediakan menu makanan dengan skala lebih
kecil dari Resto. Depot dikelola oleh satu orang atau lebih dengan dibantu dengan
anggota atau karyawan yang bekerja didepot tersebut untuk menjalankan usaha,
dimana tanggung jawab pemilik sekaligus manajer depot adalah mengatur segala
sesuatu yang berhubungan dengan usahanya sesuai dengan apa yang menjadi
kewajibannya, sedangkan anggota lain atau karyawannya menjalankan tugas
seperti koki/juru masak yaitu bertanggung jawab atas semua masakan yang akan
dihidangkan, dan lain-lain. Sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha
tersebut sepenuhnya milik pemilik perusahaan sekaligus manajer perusahaan dan
karyawan akan digaji sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian pula
dengan kerugian, kerugian adalah tanggung jawab pemilik perusahaan karena
disini pemilik memiliki wewenang penuh terhadap usahanya.

7
BAB 4. SUMBER DAYA BISNIS

Sumber daya yang digunakan dalam usaha bisnis sego boran kami
memperkerjakan kurang lebih tenaga kerja dengan rincian dan spesifikasi sebagai
berikut:

a. 1 orang pimpinan
Bertanggung jawab atas segala kegiatan usaha demi tercapainya tujuan
perusahaan. Memiliki wewenang puncak dan memiliki kewajiban menjadi
pengambil keputusan. Pimpinan bisnis Depot Sego Boran adalah pemilik
perusahaan yang bersangkutan.
b. 3 Juru masak atau koki
Bertanggung jawab atas pembuatan produk yaitu sego boran dan
diharuskan dapat mengaja kualias dan kebersihan makanan yang disajikan kepada
pelanggan. Dan menerima perintah dari pimpinan.
c. 2 orang pramusaji
Bertanggung jawab untuk melayani setiap konsumen yang datang di Depot
Sego Boran dan menerima perintah dari pimpinan.
d. 1 orang kasir
Bertanggung jawab untuk melayani setiap transaksi pembayaran yang
dilakukan oleh konsumen di Depot Sego Boran.
e. 2 orang Cleaning Service
Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian kondisi Depot Sego
Boran.

8
BAB 5. MODAL KEUANGAN

5.1 Pembiayaan
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

No Kebutuhan Jumlah Masa Harga per Harga Total Penyusutan


(unit) Ekonomis Unit (Rp) (Rp)
(Bulan)
1 Bangunan 1 72 15.000.000 15.000.000 208.333
2 Kompor 2 36 600.000 1.200.000 33.333
3 Wajan 5 36 75.000 375.000 10.416
4 Penanak Nasi 1 36 300.000 300.000 8.333
5 Meja 10 48 50.000 500.000 10.416
6 Karpet 7 meter 24 75.000 525.000 21.875
7 Etalase 1 48 850.000 850.000 17.708
8 Baskom 4 18 15.000 60.000 3.333
9 Sendok 60 12 1.500 90.000 7.500
10 Entong 3 12 5.000 15.000 1.250
11 Kursi 10 48 50.000 500.000 10.416
12 Boran 3 12 20.000 60.000 5.000
9 Lain-lain 36 1.000.000 1.000.000 27.777
TOTAL 20.475.000 360.690

2. Biaya Variable (Variable Cost) – per hari


No. Bahan Jumlah satuan Biaya produksi
Harga satuan Harga total
(Rp) (Rp)
1 Beras 20 kg 9.000 180.000
2 Santan 24 kg 3.000 72.000
3 Pandan 2 ikat 1.000 2.000
4 Serai 5 800 4.000
5 Minyak Goreng 2 liter 12.000 24.000
6 Bawang Putih 1 kg 20.000 20.000
7 Garam 3 bungkus 1.000 3.000
8 Gula pasir 2 kg 14.000 28.000
9 Ikan gabus 5 kg 15.000 75.000
10 Cabai hijau 2 kg 10.000 20.000
11 Kemangi 3 ikat 500 1.500
12 Tomat hijau 1 kg 5.000 5.000
13 Cabai rawit hijau 2 kg 10.000 20.000

9
14 Bawang Merah 1 kg 22.000 22.000
15 Lengkuas 1 kg 12.000 12.000
16 Jahe ½ kg 10.000 5.000
17 Daun salam ¼ kg 10.000 2.500
18 Daun jeruk ¼ kg 10.000 2.500
19 Kacang panjang 2 ikat 3.000 6.000
20 Daun singkong 3 ikat 3.000 9.000
21 Taoge 1 kg 9.000 9.000
22 Kelapa setengah tua 1 biji 3.000 3.000
23 Daun Pisang - - -
24 Kencur ¼ kg 12.000 3.000
25 Terasi matang 1 bungkus 2.000 2.000
26 Ampela ayam 2 kg 10.000 20.000
27 Ketumbar bubuk 1 bungkus 1.500 1.500
28 Kunyit ¼ kg 12.000 3.000
29 Udang 1 kg 20.000 20.000
30 Tepung terigu 2 kg 9.000 18.000
31 Cabai merah besar 1 kg 15.000 15.000
32 Daun seledri ¼ kg 10.000 2.500
33 Daun bawang ½ kg 8.000 4.000
34 Teri ½ kg 15.000 7.500
35 Tepung beras 2 kg 9.000 18.000
36 Tepung kanji 1 kg 5.000 5.000
37 Daging ayam 5 kg 30.000 150.000
38 Lain-lain - 100.000 100.000
TOTAL 895.000

Rencana kebutuhan investasi ( total biaya, keuntungan, harga pokok penjualan,


nilai BEP, tingkat dan waktu pengambilan modal
Keterangan:
- 1 kali produksi menghasilkan 150 porsi
- Setiap minggu 7 kali produksi dan setiap produksi menghasilkan 150 porsi
sehingga selama 1 tahun menghasilkan (150 x 365) = 54.750 porsi
- Harga 1 porsi adalah Rp. 6.000
- Secara matematis dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Biaya tetap (TFC) = 20.475.000 - 360.690
= Rp 20.114.310,-

10
b. Biaya variabel (TVC) = 895.000 x 365 kali produksi
= Rp 144.175.000,-

c. Investasi awal (TC) = TFC + TVC


= 20.114.310 + 144.175.000
= Rp. 164.289.310

d. Total pendapatan (TR) = 54.750 x 6000


= Rp. 328.500.000

e. Keuntungan (π) = TR – TC
= 328.500.000 – 164.289.310
= Rp 164.210.690,-
f. Harga pokok penjualan (HPP) = TC/Total produksi
= 164.289.310/54.750
= Rp. 3000,7
g. Break event point (BEP) = TFC/(1-TVC/TR)
= 20.114.310/(1-144.175.000/328.500.000)
= 20.114.310/0.56
= Rp. 35.918.410,7,-
h. Prosentasi BEP = TFC/(TR-TVC)x100%
= 20.114.310/(328.500.000-
144.175.000)x100%
= 10,91%
i. Tingkat pengambilan modal PP = (π + penyusutan / TC)x100%

= (164.210.690+360.690/164.289.310) x
100%

= 1,0017 x 100%

= 100,17 %

j. Waktu pengambilan modal = 1/PP


= 1/100,17
= 0,009 tahun

11
BAB 6. RENCANA PEMASARAN

6.1 Strategi Produk


Produk utama yang kami tawarkan adalah sego boran , karena disini kami
hanya menawarkan satu produk yaitu sego boran yaing terdiri dari nasi, bali ayam,
sate telur, urap, rempeyek. Selain itu kami juga menyediakan lauk tambahan
seperti daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe
hingga ikan sili dan lain-lain, akan tetapi kami lebih mengutamakan menu original
yaitu sego boran dengan lauk bali ayam, sate telur, urap, rempeyek karena manu
tersebut yang merupakan menu asli atau khas dari Lamongan.

6.2 Strategi Harga


Harga adalah salah satu aspek yang paling penting dalam marketing mix.
Penentuan harga menjadi sangat diperhatikan. Mengingat harga merupakan salah
satu penyebab laku atau tidaknya produk atau daya terik pembeli terhadap produk
yang ditawarkan. Kami sangat berhati-hati dalam menentukan harga agar harga
tersebut dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat atau pelanggan dan juga
agar margin laba yang kami targetkan tetap tercapai. Harga produk yang kami
tawarkan yaitu sego boran yang original yaitu Rp 6.000,- per porsi yang terdiri
dari nasi, bali ayam, sate telur, urap, rempeyek.. Sedangkan jika pembeli ingin
ditambah dengan lauk tambahan yang disediakan maka harga juga menyesuaikan.

6.3 Strategi Promosi


Tujuan dari promosi adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Sarana promosi
yang digunakan dalam mempromosikan sego boran tersubut yaitu periklanan,
promosi penjualan dan penjualan pribadi. Dalam periklanan kami memanfaatkan
dunia maya sebagai tempat untuk mempromosikan produk kami terutama di
jejaring sosial seperti facebook, twetter, blog, instagram, blackberry mesangger
dan jugawebsite resmi. Promosi penjualan kami lakukan dengan pemberian harga
khusus atau diskon. Kami memberikan diskon jika melakukan pembelian diatas
50 porsi dan juga kami memberikan diskon dengan peresentase tertentu pada

12
waktu tertentu seperti pada saat HUT berdirinya depot, diskon lebaran, diskon
tahun baru dan lain-lain.

6.4 Strategi Lokasi dan Distribusi


Penentuan lokasi marupakan hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan
pemasaran. Lokasi depot yaitu di Jalan Sigura-gura yang kami pandang sebagai
lokasi yang strategis. Depot kami dekat dengan Universitas Brawijaya, Institut
Teknologi Nasioal, Universitas Muhammadiyah, Polinema, Universitas Malang,
dan juga dekat dengan rumah penduduk selain itu lokasi depot kami juga dekat
dengan jalan raya utama dimana banyak juga masyarakat yang melewati depot
kami. Selain itu karena lokasi kami dekat dengan kampus, dimana terdapat
banyak mahasiswa yang membutuhkan makanan yang mengenyangkan,
menyehatkan dan juga dengan harga terjangkau. Kawasan yang strategis juga
harus ditunjang dengan kemudahan akses menuju kawasan depot kami. Akses
menuju depot kami dapat dikatakan dan dekat dengan pusat kota. Apabila
kawasan lokasi depot kami sudah strategis, maka yang terpenting ialah lay out
atau desain dari depot kami agar menarik perhatian konsumen. Suasana depot
disusun secara tradisional dengan ruangan yang cukup luas dan bersih selain itu
juga kami memberikan warna yang nyaman dan pencahayaan yang cukup. Tata
letak meja makan kami desain tanpa kursi duduk atau lesehan agar suasana
tradisional lebih terlihat.

13
BAB 7. RANCANGAN IMPLEMENTASI DAN SISTEM PENGAWASAN
BISNIS

Tujuan rencana pemasaran sego boran adalah bertindak sebagai distributor


dan produsen sego boran yang difavoritkan oleh konsumen dan untuk mengukur
kinerja dari perusahaan maka digunakan tolak ukur sebagai berikut:
 Pendapatan : Bulanan, Kwartal dan tahunan
 Beban: Bulanan, Kwartal dan Tahunan
 Tingkat kepuasan pelanggan
 Pengembangan produk baru atau inovasi produk
1. Implementasi
Target-target dari sego boran dan keuangan yang telah ditetapkan harus
dicapai dengan tepat waktu sesuai yang direncanakan dan tepat anggaran sesuai
dengan anggaran yang direncanakan.
2. Rencana darurat
a. Kesulitan dan resiko
- Adanya pesaing-pesaing bisnis yang sudah terkenal masuk ke pasar.
- Masalah untuk melebarkan sayap ke bidang online business.
b. Resiko Terburuk
- Bisnis tidak mendukung dirinya sendiri pada basis yang sedang berjalan.
- Melakukan penutupan bidang usaha ini.

14
BAB 8. PENUTUP
Sego Boran merupakan suatu jenis makanan khas dari Lamongan yang
kami sajikan dengan rasa yang khas dari Lamongan yaitu pedas dan asin. Produk
kami ini bertujuan membentu masyarakat untuk lebih mengenal makanan khas
Lamongan dan lebih mencintai produk lokal daripada produk makanan modern
yang siap saji dan produk impor. Proses pemasaran pada tahap awal kami lalukan
melalui mulut ke mulut, kemudian tahap selanjutnya dilakukan melalui media
sosial seperti blog, facebook, twitter, instagram dan lain-lain. Harga yang kami
tetapkan cukup terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Kami juga
menyediakan pelayanan pesan antar (Delivery Order).

15

Anda mungkin juga menyukai