Disusun oleh :
1. Dian Afrika Permatasari / 1641150058
2. M. Marozi Effendi / 1641150010
3. M. Yusril Ihza Al Hakam / 1641150082
4. Syahrul Syahroni / 1641150127
D4 SKL-2C
1
2. Bagaimana undang-undang yang berkaitan dalam kasus munir?
3. Mengapa kasus munir tidak kunjung usai?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Ciri dan Tujuan Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia pada dasarnya bersifat umum atau universal karena
diyakini bahwa beberapa hak yang dimiliki manusia tidak memiliki perbedaan atas
bangsa, ras, atau jenis kelamin.
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang ciri pokok hakikat HAM, yaitu sebagai berikut :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM merupakan bagian
dari manusia secara otomatis
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik , atau asal usul social dan bangsanya
c. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk melanggar
dan membatasi orang lain
Tujuan Hak Asasi Manusia,yaitu sebagai berikut:
a. HAM adalah alat untuk melindungi orang dari kekerasan dan kesewenang-
wenangan.
b. HAM mengenmbangkan saling menghargai antar manusia
c. HAM mendorong tindakan yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab
untuk menjamin bahwa hak-hak orang lain tidak dilanggar
4
Tujuan Komnas HAM antara lain :
1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia
sesuai dengan pancasila, UUD 1945 dan piagam PBB serta Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia.
2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna
berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya
berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
(Dikutip dari laman:
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ham.html)
5
Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
1. Pembunuhan masal (genosida)
Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa,
ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan kekerasan (UUD
No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM)
2. Kejahatan Kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa
serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti
pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll.
b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :
1. Pemukulan
2. Penganiayaan
3. Pencemaran nama baik
4. Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
5. Menghilangkan nyawa orang lain
6
8. UU No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang
hak-hak ekonomi, Sosial dan Budaya
9. UU No. 12 tahun 2005 tentang Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil
dan Politik
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
Pollycarpus, MA melalui putusannya nomor 133 PK/Pid/2011 memangkas
hukumannya menjadi 14 tahun penjara.
Pada 29 November 2014 lalu, Pollycarpus melenggang keluar dari Lembaga
Pemasyarakatan Sukamiskin, karena sudah menjalani dua pertiga dari 14 tahun
hukumannya. Pollycarpus dinyatakan bebas bersyarat. Saat melenggang keluar
penjara, ia sempat ditanya wartawan prihal peristiwa pembunuhan Munir. Pilot
kelahiran Solo tahun 1961 itu menjawab singkat dengan mengatakan "bukan,
bukan," sembari melenggang pergi.
Dikutip dari putusan MA nomor 133 PK/Pid/2011,
diketahui Pollycarpus ikut terbang bersama Munir menumpangi pesawat Garuda
dengan nomor penerbangan GA-974 dari Jakarta. Ia berada di dalam pesawat bukan
sebagai pilot, melainkan sebagai kru tambahan penerbangan untuk tugas Aviation
Security, dengan modal surat palsu. Dalam penerbangan tersebut, ia menabur racun
ke minuman untuk Munir.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14
tahun hukuman penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan
bahwa Pollycarpus, seorang pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di
makanan Munir, karena dia ingin mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut.
Hakim Sutiarso menyatakan bahwa sebelum pembunuhan, Pollycarpus menerima
beberapa panggilan telepon dari sebuah agen intelijen senior tetapi tidak
menjelaskan lebih lanjut. Selain itu Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi
independen, namun hasil penyelidikan tim tersebut tidak pernah diterbitkan ke
publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (Purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang
dekat Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan
dugaan kuat bahwa dia adalah otak pembunuhan Munir. Beragam bukti kuat dan
kesaksian mengarah padanya. Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi
divonis bebas. Vonis ini sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang,
serta 3 hakim yang memvonisnya bebas kini tengah diperiksa.
(Dikutip dari laman: https://www.kompasiana.com/arunnisa45/kasus-
pembunuhan-munir_54f5d7bea33311454f8b46da)
9
3.2 Undang-Undang dalam Kasus Munir
Pasal yang di kenakan terhadap kasus munir adalah sebagai berikut.
1. Pasal 340 UU KUHP dengan ancaman maksimal hukuman seumur hidup
“Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, di ancam karena pembunuhan dengan rencana , dengan
pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu,
paling lama dua puluh tahun.”
2. Pasal 55 ayat 1 UU KUHP
Dipidana sebagai pelaku tindak pidana :
“Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan”.
(Dikutip dari laman: http://gitarodianah.blogspot.co.id/2014/09/kasus-
munir.html?m=1\)
10
menutup-nutupi “borok” pemerintah sebelumnya agar nama baik pemerintahan
tidak tercemar.
Seharusnya pemerintah menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya
untuk memberikan Hak-hak yang diimiliki seluruh masyarakat yang tertuang dalam
UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi
manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000.
Dalam UU No. 39 Tahun 1999 menyebutkan bahwa pemerintah menjamin
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi
dan persamaan di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apa pun dan oleh siapa pun. Hal diatas sangat bertentangan dengan hal yang
diterima munir sebagai warga Negara yang hanya ingin memperjuangkan
kebenaran atas ketidak adilan yang terjadi pada masa pemerintahan orde baru,
sehingga dengan dibunuhnya munir sudah jelas merupakan salah satu kasus
pelanggaran HAM.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan
Yang Maha Esa kepada seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapat
mengganggu gugat, tidak terkecuali pemerintah. Jadi sudah sepatutnya pemerintah
memberikan apa yang seharusnya rakyat miliki yang diantaranya adalah hak untuk
mendapatkan keadilan dan kebenaran.
Hak Asasi Manusia(HAM) sendiri juga telah diatur didalam UU No. 39
Tahun 1999 yang isinya mengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu
Hak hidup, Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri,
Hak memperoleh keadilan, Hak atas kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak
atas kesejahteraan, Hak turut serta dalam pemerintah, Hak wanita dan Hak anak.
Berdasarkan kronologis kasus munir yang telah dipaparkan diatas, kasus
munir termasuk kasus pembunuhan berencana. Tersangka yang telah divonis yakni
Pollycarpuss dan Mayjen Muchdi Pr. Dimana Pollycarpus sebagai pilot atas
penerbangan Munir ke Belanda yang telah divonis 14 tahun penjara dan Muchdi
selaku dalang otak pembunuhan Munir yang telah bebas pada tanggal 31 Desember
2008.
Terdapat beberapa pasal yang mengatur terkait dengan Kasus Munir, yaitu
Pasal 340 UU KUHP dan Pasal 55 ayat 1 UU KUHP. Isi dari Pasal 340 UU KUHP
adalah “Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, di ancam karena pembunuhan dengan rencana , dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua
puluh tahun.”. Sedangkan isi dari Pasal 55 ayat 1 UU KUHP adalah “Mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan”.
Kasus Munir merupakan contoh pelanggaran HAM yang harus di jadikan
pelajaran untuk bangsa indonesia kedepannya agar lebih menghargai HAM itu
sendiri. Untuk itu diperlukan perhatian pemerintah yang mendalam dan pemahaman
yang lebih dari seluruh rakyat agar dapat bersama-sama menegakkan HAM di
bangsa yang kita cintai ini.
12
4.2 Saran
Terkait dengan paparan pada bab sebelumnya, ada saran yang perlu
disampaikan kepada beberapa pihak. Beberapa pihak tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Bagi masyarakat
Diharapkan bagi masyarakat agar dapat mengatasi terjadinya pelanggaran
HAM dengan lebih menghargai HAM yang dimikili tiap manusia itu sendiri
b. Bagi pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat menegakkan HAM menjadi lebih baik serta dapat
menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM yang ridak kunjung usai
13
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ham.html
https://www.scribd.com/document/265903928/Makalah-Pelanggaran-Ham
https://www.scribd.com/doc/54785849/Makalah-Pelanggaran-HAM-
KASUS-MUNIR
http://gitarodianah.blogspot.co.id/2014/09/kasus-munir.html?m=1\
https://www.kompasiana.com/arunnisa45/kasus-pembunuhan-
munir_54f5d7bea33311454f8b46da
14