Anda di halaman 1dari 14

ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

KESELAMATAN BERLALU LINTAS DI KOTA BOGOR

TRAFFIC SAFETY IN BOGOR

Ni Luh Wayan Rita Kurniati Indra Setiawan


Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Universitas Muhammadiyah Jakarta
Trisakti indraset2008@yahoo.com
kurni@yahoo.co.id

Sarinah Sihombing
Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti
yoritupang@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence of rider discipline, motor condition
and road, on traffic safety. This research is a quantitative research using path analysis
method. The population of this study were 42,625 riders of KS Tubun and Tajur roads. The
sample is 684 riders with sample technique using incidental sampling. The results show
that traffic safety (X3) is strongly influenced by motorist discipline (X1) and Motor and
Road conditions (X2). Safety in traffic will increase if the means of traffic infrastructure,
Motor and Road conditions are function properly asthe vehicle equipments, traffic signs,
markers, road user safety equipment, road conditions, and other traffic support facilities.

Keywords : discipline, rider, motorcycle, road, safety

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh disiplin pengendara motor,
kondisi motor dan jalan, terhadap keselamatan berlalu lintas. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode path analysis. Populasi penelitian ini adalah
42.625 pengendara sepeda motor jalan Raya KS Tubun dan Tajur. Sampel berjumlah
684 pengendara sepeda motor dengan teknik sampel menggunakan incidental sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan lalu lintas (X3) sangatdipengaruhi oleh
disiplin pengendara (X1) dan kondisi Motor danJalan (X2). Keselamatan dalam berlalu
lintasakan semakin meningkat apabila saranaprasarana lalu lintas Kondisi Motordan
Jalan berfungsi dengan baik seperti kelengkapan kendaraan, rambu-rambu lalulintas,
marka, alat pengamanan pemakaijalan, kondisi jalan, dan fasilitas pendukungkegiatan
lalu lintas lainnya.

Kata Kunci : disiplin, pengendara, sepeda motor, jalan, keselamatan

75
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

PENDAHULUAN Bogor, di Kota Bogor pada tahun 2013


s/d 2016 pelanggaran lalu lintas yang
Kota Bogor mengalami perkembangan terjadi 30% di pengaruhi oleh pengendara
yang sangat pesat, jumlah penduduk tidak memiliki SIM, 40% pengendara
yang semakin padat, perkembangan di tidak menggunakan helm, 30% spektek
segala aspek kehidupan diikuti dengan kendaraan tidak memenuhi syarat dan
meningkatnya kepemilikan kendaraan menerobos.
bermotor terutama kendaraan roda dua. Peningkatan angka kecelakaan sepeda
Setiap tahunnya jumlah kendaraan roda motor Ini terjadi akibat kurangnya
dua di Kota Bogor semakin meningkat, informasi dan pemahaman yang di miliki
berdasarkan data dari Polresta Kota Bogor oleh pengendara sepeda motor jika ini tidak
jumlah kepemilikan sepeda motor pada segera ditindaklanjuti akan berisiko terjadi
tahun 2013 sebanyak 37.202 unit, dan tahun peningkatan angka kecelakaan. Menurut
2014 sebanyak 41.247 unit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sundari
data tersebut jelas peningkatannya sangat (2009), Puspitasari (2013) mengatakan
besar, yaitu dalam setahun sebesar 4.045 pemberian informasi yang kurang
unit. Meningkatnya jumlah kepemilikan mendalam mengenai aturan lalu lintas
kendaraan bermotor, tentu juga harus pada masyarakat yang pernah mengalami
diimbangi dengan kedisiplinan pengendara, kecelakaan lalu lintas menyebabkan risiko
pembangunan sarana prasarana lalu lintas terjadinya pelanggaran saat berkendara
agar tercipta keselamatan dalam berlalu cukup tinggi dan berdampak pada terjadinya
lintas (Ikhsan, 2009). kecelakaan lalu lintas.
Keselamatan berlalu lintas sangat Keselamatan berlalu lintas sangat
dipengaruhi oleh disiplin pengendara, dipengaruhi oleh Kondisi Motor dan Jalan,
dengan meningkatkan disiplin pengendara dengan meningkatkat Kondisi Motor dan
dapat menabah tingkat keselamatan berlalu Jalan dapat menabah tingkat keselamatan
lintas. Menurut Bungin, 2010:94 disiplin berlalu lintas. Keselamatan berlalu Lintas
berlalu lintas terdiri dari Pemahaman dan Angkutan Jalan adalah suatu keadaan
peraturan peraturan lalu lintas, Tanggung terhindarnya setiap orang dari risiko
jawab atas keselamatan diri dan orang kecelakaan selama berlalu lintas yang
lain, Kehati-hatian, dan Kesiapan diri dan disebabkan oleh, Kendaraan, Jalan, dan/
kondisi kendaraan. Bahwa pengendara atau lingkungan, hal ini tertuang dalam UU
yang berkendara dengan hati-hati, no 22 tahun 2009. Menurut Amalia et al.,
selalu taat akan peraturan lalu lintas, dalam jurnalnya yang berjudul karakteristik
bertanggungjawab akan keselamatan diri, kecelakaan dan audit keselamatan jalan
orang lain dan kesiapan kondisi kendaraan pada ruas ahmad yani Surabaya (2012),
yang digunakan akan berpengaruh besar menjelaskan bahwa untuk meningkatkan
terhadap keselamatannya dalam berlalu keselamatan pemerintah dapat menyediakan
lintas. Jadi disiplin pengendara itu sangat fasilitas jalan yang berkualitas, sehingga
menentukan tingkat keselamatan berlalu keselamatan pengguna jalan lebih terjamin
lintas baik di Jalan Raya Tajur maupun di dan aman. Fasilitas jalan yang memadai
Jalan Raya KS. Tubun. dapat memberikan petunjuk kepada
Menurut Arumeswari & Bhinnety, pengguna jalan sehingga kemungkinan
2009 (dalam Vafaee-Najar, et al, 2010), untuk terjadi kecelakaan semakin kecil.
sebagian besar kecelakaan lalu lintas Dalam UU No 14 tahun 1992
yang terjadi di jalan raya disebabkan oleh menyatakan bahwa “Untuk keselamatan,
manusia atau pengendara karena terjadi keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
pelanggaran pengemudi terhadap peraturan lintas serta kemudahan bagi pemakai jalan,
lalu lintas. Berdasarkan data dari Polresta jalan wajib dilengkapi dengan sarana dan

76
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

prasarana sebagai berikut: Rambu-rambu, akan lebih menghormati serta menghargai


Marka jalan Alat pemberi isyarat lalu lintas, pengguna jalan.
Alat pengendali dan alat pengamanan Sarana dan prasarana yang tertuang
pemakai jalan, Alat pengawasan dan dalam UU tersebut di atas memeberikan
pengamanan jalan, dan Ada fasilitas informasi kepada kita bahwa untuk
pendukung kegiatan lalu lintas serta menciptakan keselamatan berlalu lintas
angkutan jalan. penting bagi pengendara memperhatikan
Menurut Sutawi (2006), aspek-aspek aturan-aturan yang berlalu, serta rambu-
disiplin berlalu lintas antara lain: Alertness rambu yang ada. Berdasarkan hasil
(kewaspadaan) merupakan faktor utama pengamatan, wawancara, studi pustaka
yang menjamin pengendara selalu siaga dan serta setelah dianalisis menggunakan
waspada terhadap pengguna jalan. Dengan metode statistik maka dapat disimpulkan
adanya sikap waspada maka pengendara bahwa Kondisi Motor dan Jalan di
akan lebih hati-hati terhadap diri sendiri sepanjang jalan raya Tajur dan jalan
maupun orang lain; Awarenes (kesadaran) KS Tubun terdapat kekurangan fasilitas
berarti pengemudi sadar dan memiliki yang dapat memberikan kenyamanan
pengetahuan serta prosedur berkendara dan keamanan pengendara sepeda motor.
yang baik, benar dan aman. Menyadari Kenyataan dilapangan yang diperoleh
akan perlunya mengemudi dengan benar, masih banyak Kondisi Motor dan Jalan
maka pengendara akan memperhatikan yang belum memadai. Kondisi motor yang
rambu-rambu lalu lintas dalam berkendara; digunkan masih banyak kekurangan seperti
Attitude (sikap dan mental) berarti bahwa ada yang tidak menggunakan spion, pelat
pengemudi yang memiliki sikap lebih nomor, jaket pelindung serta yang lain.
mementingkan kepentingan umum, Kondisi Jalan Raya Tajur yang diharapkan
kepentingan dan keselamatan orang lain, saat ini adalah dilengkapi pembatas jalan
akan berarti sekaligus menjaga keamanan permanen, Marka jalan jelas, ada lajur
diri. Dengan adanya attitude pengendara pejalan kaki dikedua sisi, lampu penerangan

Tabel 1 Data Kecelakaan Roda Dua di Kota Bogor Bulan Januari s.d Juni Tahun 2015

Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Tahun 2015

77
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

jalan umum yang memadai. pengaruh kondisi sepeda motor dan jalan
Selama Tahun 2013 sampai dengan terhadap keselamatan berlalu lintas di
Agustus 2015, di Kota Bogor tepatnya di Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan
jalan raya KS Tubun terjadi 23 kecelakaan, metode kuantitatif, karena mengolah data
dan di jalan raya Tajur terjadi 25 kecelakaan hasil penelitiannya menggunakan statistik
kendaraan roda dua. Berikut ditunjukkan parametric (Analisis Jalur/Path Analysis)
tentang kecelakaan pada kedua jalan (Kerlinger, 2006).
tersebut dari bulan Januari sampai dengan
Juni 2015 (Tabel 1).
Berdasarkan Tabel 1 tersebut, dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
dijelaskan bahwa kecelakaan paling
banyak terjadi di Jalan KS Tubun dan Pengujian Hipotesis Data Jalan Raya
Jalan Tajur. Menurut hasil survei CNN Tajur
Indonesia, Kota Bogor dinilai dari segi Hipotesis diuji dengan analisis jalur
kenyamanan berkendara itu sangat kurang (path analisis) menggunakan uji regresi,
dari indeks kepuasan diangka tertinggi melalui program IBM SPSS 22 dengan
10. Bogor mencatatkan indeks 2,1 dengan output sebagai berikut:
ranking 185 dari 185 kota di dunia. Indeks Terdapat pengaruh langsung
kemacetan 3,2, kualitas jalan 2,6 dan Kedisiplinan Pengendara terhadap
ekonomi sosial 1,1, sehingga Bogor masuk Keselamatan berlalu Lintas di Jalan Raya
peringkat ke 2 (dua) setelah Cebu Filipina Tajur. Berdasarkan nilai Fh sebesar 92,301
dengan pengalaman berkendara terburuk > 3,86 Ft artinya signifikan dan linear,
di dunia dengan menggunakan Aplikasi dengan nilai probabilitas atau p-value
Navigasi Waze (Sarkar, 2004). Indek 0,000, karena p-value 0,000 < 0.05, artinya
kepuasan masyarakat dinilai dari kepadatan dapat disimpulkan bahwa koefisiensi
dan keparahan lalu lintas, keselamatan regresi antara X1 dan X3 jika H0 ≠ 0 dan
perjalanan, kualitas dan infrasturktur jalan, terima H1, artinya signifikan. Hal ini
kemudahan akses SPBU dan parkir, analisis menunjukkan bahwa disiplin pengendara
dampak sosial ekonomi dan perasaan di jalan raya Tajur berpengaruh langsung
pengguna Waze (Laksamana, 2010). positif terhadap keselamatan lalu lintas di
Lokasi Kabupaten Bogor yang disurvei jalan raya Tajur.
adalah di Ciawi Gadog, dan 12 lokasi di Terdapat pengaruh langsung
Kota Bogor yaitu Sholeh Iskandar, Tajur, Kondisi Sepeda Motor dan Jalan terhadap
Kebon Pedes, Martadinata, Dewi Sartika, Keselamatan Lalu Lintas di Jalan Raya
Sawojajar, Padjajaran, Lawanggintung, Tajur . Berdasarkan nilai Fh sebesar 96,326
Merdeka, MA Salmun, dan Mayor Oking. > 3,86 Ft artinya signifikan dan linear,
Berdasarkan latar belakang tersebut, dengan nilai probabilitas atau p-value 0,000,
maka topik tersebut penting untuk dikaji karena p-value 0,000 < 0.05, maka dapat
secara lebih mendalam dengan melakukan disimpulkan bahwa koefisiensi regresi
penelitian dengan judul “Pengaruh Displin antara X2 dan X3 jika H0 ≠ 0 dan terima
Pengendara Sepeda Motor, dan Sarana H1, artinya signifikan. Hal ini menunjukkan
Prasarana Terhadap Keselamatan Berlalu bahwa Kondisi Sepeda Motor dan Jalan di
Lintas di Kota Bogor”. Tujuan penelitian jalan raya Tajur berpengaruh signifikan
ini adalah: 1) untuk menganalisis pengaruh terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan
disiplin pengendara terhadap keselamatan raya Tajur.
berlalu lintas di Kota Bogor; 2) untuk Terdapat pengaruh langsung Disiplin
menganalisis pengaruh disiplin pengendara Pengendara terhadap Kondisi Sepeda
terhadap kondisi sepeda motor dan jalan Motor dan Jalan di Jalan Raya Tajur.
di Kota Bogor; 3) untuk menganalisis Berdasarkan nilai Fh sebesar 184,253

78
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

> 3,86 Ft artinya signifikan dan linear, seberapa bagus model regresi yang
dengan nilai probabilitas atau p-value dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
0,000, karena p-value 0,000 < 0.05, maka variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa koefisiensi adalah 21,4% yang dapat ditafsirkan bahwa
regresi antara X1 dan X2 jika H0 ≠ 0 variabel bebas X1 memiliki pengaruh
dan terima H1, artinya signifikan. Hal ini kontribusi sebesar 21,4% terhadap variabel
menunjukkan bahwa Disiplin Pengendara X3 dan 78,6% lainnya dipengaruhi oleh
di jalan raya Tajur berpengaruh terhadap faktor-faktor lain diluar variabel X1 seperti
Kondisi Sepeda Motor dan Jalan di jalan kondisi motor dan jalan. Uji koefisien
raya Tajur. korelasi dan koefisien determinasi X2
Uji koefisien korelasi dan koefisien terhadap X3 (Tabel 3)
determinasi X1 terhadap X3 (Tabel 2) Tabel 3 menampilkan nilai R
Tabel 2 menampilkan nilai R yang yang merupakan simbol dari nilai
merupakan simbol dari nilai koefisien koefisien korelasi. Nilai korelasi adalah
korelasi. Nilai korelasi adalah 0.462. Nilai 0.470. Nilai ini dapat diinterpretasikan
ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan bahwa hubungan kedua variabel antara
kedua variabel antara disiplin pengendara Kondisi Sepeda Motor dan Jalan dengan
dengan keselamatan berlalu lintas dalam keselamatan berlalu lintas dalam kategori
kategori rendah. Melalui tabel ini juga rendah. Melalui tabel ini juga diperoleh
diperoleh nilai R Square atau koefisien nilai R Square atau koefisien determinasi
determinasi (KD) yang menunjukkan (KD) yang menunjukkan seberapa bagus

Tabel 2. Model Summary

Std. Change Statistics


Error
R Adjusted of the R Square F df Sig. F
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 2 Change
1 ,462 ,214
a
,211 1,877 ,214 92,301 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Disiplin Pengendar Motor

Tabel 3. Model Summary

Std. Change Statistics


Error
R Adjusted of the R Square F Sig. F
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,470a ,221 ,218 1,869 ,221 96,326 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Kondisi Motor dan Jalan

Tabel 4. Model Summary

R Std. Error Change Statistics


Squa Adjusted of the R Square F Sig. F
Model R re R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 ,593a ,351 ,350 3,585 ,351 184,253 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Disiplin Pengendara Motor

79
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

model regresi yang dibentuk oleh interaksi = 20,539 + 0.223X2 (beta). Artinya dengan
variabel bebas dan variabel terikat. Nilai bertambahnya satu pernyataan responden
KD yang diperoleh adalah 22,1% yang tentang kondisi sepeda motor dan jalan
dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas dapat mempengaruhi keselamatan berlalu
X2 memiliki pengaruh kontribusi sebesar lintas sebesar 0,223 nilai th kondisi sepeda
22,1% terhadap variabel X3 dan 77,9% motor dan jalan terhadap keselamatan
lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berlalu lintas sebesar 9,815 atau p-value
lain diluar variabel X2 seperti disiplin = 0.00 < 0.05 maka tolak H0, terima H1,
pengendara, dan lain sebagainya. artinya terdapat pengaruh signifikan
Uji koefisien korelasi dan koefisien kondisi sepeda motor dan jalan terhadap
determinasi X1 terhadap X2 (Tabel 4) keselamatan berlalu lintas. Dengan tingkat
Tabel 4 menampilkan nilai R yang pengaruhnya sebesar r23 = 0.220 atau
merupakan simbol dari nilai koefisien sebesar 22 % keselamatan berlalu lintas
korelasi. Nilai korelasi adalah 0.593. dipengaruhi sarana prasarana, sisanya
Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa dipengaruhi faktor lain.
hubungan kedua variabel antara disiplin Uji Signifikan Korelasi X1 atas X2
pengendara dengan kondisi motor dan jalan dihasilkan Persamaan regresi 2 = a1 +
dalam kategori rendah. Melalui tabel ini b1X1 = 18,046 + 0.675X1 (beta). Artinya
juga diperoleh nilai R Square atau koefisien dengan bertambahnya disiplin pengendara
determinasi (KD) yang menunjukkan sebesar satu poin dapat mempengaruhi
seberapa bagus model regresi yang kondisi sepeda motor dan jalan sebesar
dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan 0.675 nilai th disiplin pengendara terhadap
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh kondisi sepeda motor dan jalan sebesar
adalah 35,1% yang dapat ditafsirkan bahwa 5,276 atau p-value = 0.00 < 0.05 maka
variabel bebas X1 memiliki pengaruh tolak H0, terima H1, artinya terdapat
kontribusi sebesar 35,1% terhadap variabel pengaruh signifikan disiplin pengendara
X2 dan 64,9% lainnya dipengaruhi oleh terhadap kondisi sepeda motor dan jalan.
faktor-faktor lain diluar variabel X1 seperti Dengan tingkat pengaruhnya sebesar r212 =
pengetahuan tentang keselamatan berlalu 0.351 atau sebesar 35,1% ko dipengaruhi
lintas dan lain sebagainya. disiplin pengendara, sisanya dipengaruhi
Uji Signifikan Korelasi X1 atas X3 faktor lain.
dihasilkan Persamaan regresi 3 = a1 + b1X1 Uji koefisiensi jalur Jl. Raya Tajur
= 17,77 + 0.250X1 (beta). Artinya dengan (Tabel 5)
bertambahnya satu pernyataan responden
tentang disiplin pengendara dapat Tabel 5.Matrik Korelasi Jl. Raya Tajur
mempengaruhi keselamatan berlalu lintas
sebesar 0.250 nilai th disiplin pengendara Matrik X1 X2 X3
terhadap keselamatan berlalu lintas sebesar
X1 1 0,59 0,46
9,607 atau p-value = 0.00 < 0.05 maka tolak
H0, terima H1, artinya terdapat pengaruh X2   1 0,47
signifikan disiplin pengendara terhadap
X3     1
keselamatan berlalu lintas. Dengan tingkat
pengaruhnya sebesar r213 = 0,214 atau Sumber: Hasil Analisis Peneliti Tahun
sebesar 21,4% keselamatan berlalu lintas 2016
dipengaruhi disiplin pengendara, sisanya Berdasarkan hasil perhitungan
dipengaruhi faktor lain. di atas dapat diketahui koefisiensi
Uji Signifikan Korelasi X2 atas X3 jalurnya sebagai berikut:
dihasilkan Persamaan regresi 3 = a2 + b2X2 a. Berdasarkan hasil perhitungan
koefisien jalur disiplin pengendara =

80
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

p31 = 0.283> 0.05 maka H0 ditolak dan 100,593 > 3,86 Ft artinya signifikan dan
terima H1, berarti signifikan, artinya linear, dengan nilai probabilitas atau
bahwa disiplin pengendara berpengaruh p-value 0,000, karena p-value 0,000 <
langsung terhadap keselamatan berlalu 0.05, artinya dapat disimpulkan bahwa
lintas. koefisiensi regresi antara X1 dan X3 jika H0
b. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien ≠ 0 dan terima H1, artinya signifikan. Hal ini
jalur disiplin pengendara = p32 = 0.30 menunjukkan bahwa disiplin pengendara
> 0.05 maka H0 ditolak dan terima H1, di jalan KS Tubun berpengaruh langsung
berarti signifikan, artinya bahwa kondisi positif terhadap keselamatan lalu lintas di
sepeda motor dan jalan berpengaruh jalan KS Tubun.
langsung terhadap keselamatan berlalu Terdapat pengaruh langsung Kondisi
lintas, Motor dan Jalan terhadap Keselamatan
c. Berdasarkan hasil perhitungan Lalu Lintas di Jalan KS .Berdasarkan
koefisien jalur disiplin pengendara = nilai Fh sebesar 109,775 > 3,86 Ft
p21 = 0.59 > 0.05 maka H0 ditolak dan artinya signifikan dan linear, dengan
terima H1, berarti signifikan, artinya nilai probabilitas atau p-value 0,000,
bahwa disiplin pengendara berpengaruh karena p-value 0,000 < 0.05, maka dapat
langsung terhadap kondisi sepeda motor disimpulkan bahwa koefisiensi regresi
dan jalan. antara X2 dan X3 jika H0 ≠ 0 dan terima H1,
artinya signifikan. Hal ini menunjukkan
Pengujian Hipotesis Data KS Tubun bahwa Kondisi Sepeda Motor dan Jalan
Hipotesis diuji dengan analisis jalur di jalan KS Tubun berpengaruh signifikan
(path analisis) menggunakan uji regresi, terhadap keselamatan berlalu lintas di jalan
melalui program IBM SPSS 22 dengan KS Tubun.
output seperti tabel berikut: Terdapat pengaruh langsung Disiplin
Terdapat pengaruh langsung Pengendara terhadap Kondisi Sepeda
Kedisiplinan Pengendara terhadap Motor dan Jalan di Jalan KS Tubun.
Keselamatan berlalu Lintas di Jalan Berdasarkan nilai Fh sebesar 192,870 >
KS Tubun .Berdasarkan nilai Fh sebesar 3,86 Ft artinya signifikan dan linear, dengan

81
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

Tabel 6. Pengujian Jalur


artinya cocok dengan
r12 = р21 =         0,59 ~ 0,59 →
nilai r12
artinya cocok dengan
r13 = р31 + р32 X r12 = 0,46 ~ 0,46 →
nilai r13
artinya cocok dengan
r23 = р31 X r12 + р32 = 0,47 ~ 0,47 →
nilai r23

Tabel 7 Model Summary

Change Statistics
Std. Error Sig. F
R Adjusted of the R Square F Cha
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 nge
1 ,478a ,228 ,226 1,867 ,228 100,593 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Disiplin Pengendara Motor

Tabel 8. Model Summary

Change Statistics
Std. Error Sig. F
R Adjusted of the R Square F Cha
Model R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 nge
1 ,494a ,244 ,242 1,848 ,244 109,775 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Kondisi Motor dan Jalan


Sumber: Hasil Analisis Peneliti Tahun 2016

nilai probabilitas atau p-value 0,000, diperoleh nilai R Square atau koefisien
karena p-value 0,000 < 0.05, maka dapat determinasi (KD) yang menunjukkan
disimpulkan bahwa koefisiensi regresi seberapa bagus model regresi yang
antara X1 dan X2 jika H0 ≠ 0 dan terima H1, dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
artinya signifikan. Hal ini menunjukkan variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh
bahwa Disiplin Pengendara Sepeda Motor adalah 22,8% yang dapat ditafsirkan bahwa
dan Jalan berpengaruh terhadap Kondisi variabel bebas X1 memiliki pengaruh
Sepeda Motor dan Jalan di jalan KS Tubun. kontribusi sebesar 22.8% terhadap variabel
Uji koefisien korelasi dan koefisien X3 dan 77.2% lainnya dipengaruhi oleh
determinasi X1 terhadap X3 (Tabel 7) faktor-faktor lain diluar variabel X1 seperti
Tabel 7 menampilkan nilai R yang kondisi sepeda motor, jalan, peranan
merupakan simbol dari nilai koefisien petugas lalu lintas dan lain sebagainya..
korelasi. Nilai korelasi adalah 0.478. Nilai Uji koefisien korelasi dan koefisien
ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan determinasi X2 terhadap X3 (Tabel 8)
kedua variabel antara disiplin pengendara Tabel 8 menampilkan nilai R yang
dengan keselamatan berlalu lintas dalam merupakan simbol dari nilai koefisien
kategori sedang. Melalui tabel ini juga korelasi. Nilai korelasi adalah 0.494.

82
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa faktor-faktor lain diluar variabel X1


hubungan kedua variabel antara seperti pengetahuan pengendara tentang
kondisi jalan dan sepeda motor dengan pentingnya keselamatan berlalu lintas,
keselamatan berlalu lintas dalam kategori hambatan samping, peranan petugas lalu
sedang. Melalui tabel ini juga diperoleh lintas dan lain sebagainya.
nilai R Square atau koefisien determinasi Uji Signifikan Korelasi Korelasi X1
(KD) yang menunjukkan seberapa bagus atas X3 dihasilkan Persamaan regresi 3 =
model regresi yang dibentuk oleh interaksi a1 + b1X1 = 17,370 + 0.26X1 (beta). Artinya
variabel bebas dan variabel terikat. Nilai dengan bertambahnya disiplin pengendara
KD yang diperoleh adalah 24% yang sebesar satu poin dapat mempengaruhi
dapat ditafsirkan bahwa variabel bebas keselamatan berlalu lintas sebesar 0.26
X2 memiliki pengaruh kontribusi sebesar nilai th disiplin pengendara terhadap
24% terhadap variabel X3 dan 76% lainnya keselamatan berlalu lintas sebesar 10,030
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar atau p-value = 0.00 < 0.05 maka tolak
variabel X2 seperti disiplin pengendara, H0, terima H1, artinya terdapat pengaruh
pengetahun tentang keselamata berlalu signifikan disiplin pengendara terhadap
lintas, kendaraan lain, hambatan samping, keselamatan berlalu lintas. Dengan tingkat
peranan petugas lalu lintas dan lain pengaruhnya sebesar r213 = 0.228 atau
sebagainya. sebesar 22.8% keselamatan berlalu lintas
Uji koefisien korelasi dan koefisien dipengaruhi disiplin pengendara, sisanya
determinasi X1 terhadap X2 (Tabel 9) dipengaruhi faktor lain.
Tabel 9 menampilkan nilai R yang Uji Signifikan Korelasi X2 atas X3
merupakan simbol dari nilai koefisien dihasilkan Persamaan regresi 3 = a2 + b2X2
korelasi. Nilai korelasi adalah 0.602. Nilai = 20,110 + 0.29X2 (beta). Artinya dengan
ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan bertambahnya kondisi sepeda motor dan
kedua variabel antara disiplin pengendara jalan sebesar satu poin dapat mempengaruhi
dengan kondisi sepeda motor dan jalan keselamatan berlalu lintas sebesar 0.29
dalam kategori sedang. Melalui tabel ini nilai th kondisi sepeda motor dan jalan
juga diperoleh nilai R Square atau koefisien terhadap keselamatan berlalu lintas sebesar
determinasi (KD) yang menunjukkan 10,477 atau p-value = 0.00 < 0.05 maka
seberapa bagus model regresi yang tolak H0, terima H1, artinya terdapat
dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan pengaruh signifikan kondisi sepeda motor
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh dan jalan terhadap keselamatan berlalu
adalah 36% yang dapat ditafsirkan bahwa lintas. Dengan tingkat pengaruhnya sebesar
variabel bebas X1 memiliki pengaruh r223 = 0,2441atau sebesar 24% keselamatan
kontribusi sebesar 36% terhadap variabel berlalu lintas dipengaruhi kondisi sepeda
X2 dan 64% lainnya dipengaruhi oleh

Tabel 9.Model Summary

R Std. Error Change Statistics


Squa Adjusted of the R Square F Sig. F
Model R re R Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1
,602a ,362 ,360 3,179 ,362 192,870 1 340 ,000

Predictors: (Constant), Kondisi Motor dan Jalan

83
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

motor dan jalan, sisanya dipengaruhi koefisien jalur disiplin pengendara =


faktor lain seperti pengetahuan pengendara p32 = 0.40 > 0.05 maka H0 ditolak dan
tentang pentingnya keselamatan berlalu terima H1, berarti signifikan, artinya
lintas, hambatan samping, peranan petugas bahwa kondisi sepeda motor dan
lalu lintas, disiplin pengendara dan lain jalan berpengaruh langsung terhadap
sebagainya. keselamatan berlalu lintas,
Uji Signifikan Korelasi X1 atas X2 3) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien
dihasilkan Persamaan regresi 2 = a1 + b1X1 jalur disiplin pengendara = p21 = 0.49
= 34,986 + 0.52X1 (beta). Artinya dengan > 0.05 maka H0 ditolak dan terima
bertambahnya disiplin pengendara sebesar H1, berarti signifikan, artinya bahwa
satu poin dapat mempengaruhi kondisi disiplin pengendara berpengaruh
sepeda motor dan jalan sebesar 0.52 nilai langsung terhadap kondisi sepeda
th disiplin pengendara terhadap kondisi motor dan jalan.
sepeda motor dan jalan sebesar 13,888
atau p-value = 0.00 < 0.05 maka tolak Hasil pengujian Pengaruh Disiplin
H0, terima H1, artinya terdapat pengaruh Pengendara Terhadap Keselamatan Berlalu
signifikan disiplin pengendara terhadap Lintas di Jalan Raya Tajur. membuktikan
kondisi sepeda motor dan jalan. Dengan bahwa disiplin pengendara memberikan
tingkat pengaruhnya sebesar r212 = 0.362 pengaruh langsung terhadap keselamatan
atau sebesar 36% kondisi sepeda motor berlalu lintas dengan persamaan regresi
dan jalan dipengaruhi disiplin pengendara, sederhana 3 = 17,77 + 0.250X1 yang berarti
sisanya dipengaruhi faktor lain seperti, setiap satu pernyataan responden mengenai
hambatan samping, peranan petugas lalu disiplin dapat menambah keselamatan
lintas, kondisi sepeda motor dan jalan dan berlalu lintas sebesar 0.25, dengan tingkat
lain sebagainya. pengaruhnya r213 = 0.214 atau sebesar
Koefisiensi jalur Jl KS Tubun (Tabel 10) 21,4% bahwa keselamatan berlalu lintas
dipengaruhi disiplin pengendara.
Tabel 10. Matrik Korelasi KS Tubun Hasil pengujian Pengaruh Kondisi
Matrik X1 X2 X3 Motor dan Jalan Terhadap Keselamatan
Berlalu Lintas di Jalan Raya Tajur
X1 1 0,49 0,38 membuktikan bahwa Kondisi Motor dan
X2   1 0,49 Jalan memberikan pengaruh langsung
terhadap keselamatan berlalu lintas dengan
X3     1 persamaan regresi sederhana 3 = 20.57 +
0.22X2 yang berarti setiap satu pernyataan
responden mengenai Kondisi Motor
Berdasarkan hasil perhitungan dapat dan Jalan dapat menambah keselamatan
diketahui koefisiensi jalurnya sebagai berlalu lintas sebesar 0.22, dengan tingkat
berikut: pengaruhnya r2 23 = 0.221 atau sebesar
1) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien 22,1% bahwa keselamatan berlalu lintas
jalur disiplin pengendara = p31 = 0,183 dipengaruhi Kondisi Motor dan Jalan.
> 0.05 maka H0 ditolak dan terima
H1, berarti signifikan, artinya bahwa
disiplin pengendara berpengaruh
langsung terhadap keselamatan berlalu
lintas.
2) Berdasarkan hasil perhitungan

84
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

Tabel 11. Pengujian jalur


artinya cocok dengan
r12 = р21 =         0,49 ~ 0,48 →
nilai r
artinya12 cocok dengan
r13 = р31 + р32 x r12 = 0,38 ~ 0,38 →
nilai r13
artinya cocok dengan
r23 = р31 x r12 + р32 = 0,49 ~ 0,49 →
nilai r23

Hasil pengujian Pengaruh Disiplin dipengaruhi Kondisi Motor dan Jalan.


Pengendara Terhadap Kondisi Motor dan Hasil pengujian Pengaruh Disiplin
Jalan di Jalan Raya Tajur membuktikan Pengendara Terhadap Kondisi Motor dan
bahwa disiplin pengendara memberikan Jalan di Jalan KS Tubun membuktikan
pengaruh langsung terhadap Kondisi bahwa disiplin pengendara memberikan
Motor dan Jalan dengan persamaan regresi pengaruh langsung terhadap Kondisi
sederhana 2 = 18.06 + 0.68X1 yang berarti Motor dan Jalan dengan persamaan regresi
setiap satu pernyataan responden mengenai sederhana 2 = 35.14 + 0.43X1 yang berarti
disiplin dapat menambah Kondisi Motor setiap satu pernyataan responden mengenai
dan Jalan sebesar 0.68, dengan tingkat disiplin dapat menambah Kondisi Motor
pengaruhnya r212 = 0.351 atau sebesar dan Jalan sebesar 0.43, dengan tingkat
35,1% bahwa Kondisi Motor dan Jalan pengaruhnya r2 12 = 0.236 atau sebesar
dipengaruhi disiplin pengendara. 23,6% bahwa Kondisi Motor dan Jalan
Hasil pengujian Pengaruh Disiplin dipengaruhi disiplin pengendara.
Pengendara Terhadap Keselamatan Berlalu Kondisi Jalan Ks. Tubun saat ini
Lintas di Jalan KS Tubun membuktikan seharusnya diberi lampu penerangan, lajur
bahwa disiplin pengendara memberikan pejalan kaki/trotoar, Penambahan Rumbble
pengaruh langsung terhadap keselamatan Strip. Kondisi Motor dan Jalan sangat
berlalu lintas dengan persamaan regresi dipengaruhi oleh disiplin pengendara,
sederhana 3 = 24.24 + 0.16X1 yang berarti dengan meningkatkan disiplin pengendara
setiap satu pernyataan responden mengenai dapat menambah tingkat keselamatan
disiplin dapat menambah keselamatan berlalu lintas. Pengendara yang disiplin
berlalu lintas sebesar 0.16, dengan tingkat tinggi tentu akan selalu menjaga Kondisi
pengaruhnya r213 = 0.145 atau sebesar Motor dan Jalan.
14.5% bahwa keselamatan berlalu lintas Berdasarkan hasil analisis dapat
dipengaruhi disiplin pengendara. dikatakan bahwa jika pengendara itu
Hasil pengujian Pengaruh Kondisi disiplin akan sangat berpengaruh pada
Motor dan Jalan Terhadap Keselamatan Kondisi Motor dan Jalan sesuai dengan
Berlalu Lintas di Jalan KS Tubun peraturan. Pengendara yang disiplin akan
membuktikan bahwa Kondisi Motor dan dapat meningkatkan kualitas pengendara
Jalan memberikan pengaruh langsung sehingga dapat menciptakan ketertiban
terhadap keselamatan berlalu lintas dengan dalam berlalu lintas seperti penggunaan
persamaan regresi sederhana 3 = 20.11 + kelengkapan kendaraan, penggunaan alat
0.23X2 yang berarti setiap satu pernyataan keselamatan, menaati peraturan lalu lintas
responden mengenai Kondisi Motor dan lain sebagainya.
dan Jalan dapat menambah keselamatan
berlalu lintas sebesar 0.73, dengan tingkat SIMPULAN
pengaruhnya r223 = 0.244 atau sebesar
24,4%, bahwa keselamatan berlalu lintas Keselamatan lalu lintas sangat

85
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

dipengaruhi oleh disiplin pengendara, Bungin, Burhan,2010 Penelitian Kualitatif:


secara langsung disiplin mempengaruhi Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
peningkatan keselamatan melalui Publik & Ilmu Sosia lainnya. Jakarta:
pemahaman peraturan, tanggung jawab Kencana Prenama Media Group.
atas keselamatan diri dan orang lain,
kehati-hatian, kesiapan diri dan kondisi Ikhsan, 2009. Lalu Lintas &
kendaraan jika indikator ini ditingkatkan Permasalahannya. Jogjakarta:
maka keselamatan akan semakin Pustaka Mandiri.
meningkat.
Keselamatan berlalu lintas sangat Kerlinger, Fred N, 2006. Asas-Asas
dipengaruhi oleh Kondisi Motor dan Penelitihan Behavioral, Terjemahan
Jalan, keselamatan dalam berlalu lintas Landung R. Sembiring,Yogyakarta:
akan semakin meningkat apabila sarana Gadjah Mada Universty Press.
prasarana lalu lintas Kondisi Motor
dan Jalan berfungsi dengan baik seperti Laksamana, 2010. Kesadaran Berlalu
kendaraan lengkap, rambu-rambu lalu Lintas Untuk Mencegah Angka
lintas, marka, alat pengamanan pemakai Kecelakaan, Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu
jalan, kondisi jalan, dan fasilitas pendukung 3 (1).
kegiatan lalu lintas lainnya
Kondisi Motor dan Jalan sangat [PP RI] Peraturan Pemerintah Republik
dipengaruhi oleh disiplin pengendara, Indonesia Nomor 32 Tahun 2011
dengan meningkatkan disiplin pengendara tentang Manajemen & Rekayasa,
dapat menambah kesadaran diri Analisis Dampak, Serta Manajemen
mempersiapkan Kondisi Motor dan Kebutuhan Lalu Lintas. Jakarta: PP
Jalan. Pengendara yang disiplin akan RI.
dapat meningkatkan kualitas pengendara
sehingga dapat menciptakan ketertiban Puspitasari, Ayu Dwi et al, 2013.
dalam berlalu lintas seperti penggunaan ”Hubungan antara Faktor Pengemudi
kelengkapan kendaraan, penggunaan alat & factor Lingkungan dengan
keselamatan, menaati peraturan lalu lintas Kepatuhan Mengendarai Sepeda
dan lain sebagainya. Motor” Jurnal Berkala Epidemiologi
1 (2): 192-200.

DAFTAR PUSTAKA Sarkar. Sheila & Marie, A. 2004.


"Acceptance Of And Engagement
Amalia, K et al, 2012 “Karakteristik In Risky Driving Behaviors By
kecelakaan & audit keselamatan jalan Teenagers". Journal Of Adolescence.
pada ruas Ahmad Yani Surabaya” 39: 687.
Jurnal Rekayasa Sipil 5 (1): 40-44.
Sundari, P.N. 2009. Perilaku pengendara
Arumeswari, R.P.F. & Bhinnety, M. 2009. sepeda motor pada remaja terhadap
“Hubungan antara Persepsi Iklim risiko kecelakaan lalu lintas. Buletin
Keselamatan dengan Kepatuhan Penelitian RSUD Dr. Soetomo. 11: 4.
Peraturan Keselamatan Lalu-lintas
pada Pengendara Sepeda Motor di Sutawi. 2006. Bersama Kita Membangun
Wilayah Kampus UGM. National Budaya Keselamatan Jalan. [diakses]
Conference on Applied Ergonomics” http://www.dephub.go.ig/mo/up-
Laboratorium Ergonomi hal. 69-76. loadfile/files/artikel Sa.Pdf). [23
Agustus 2013].

86
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
ISSN 2355-4721 Keselamatan Berlalu Lintas Di Kota Bogor

[UU RI] Undang-Undang Republik


Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang
Lalu lintas & Angkutan Jalan,
Kementerian Perhubungan Republik
Indonesia. Jakarta: UU RI.

87
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017
Ni Luh Wayan Rita Kurniati, Indra Setiawan, Sarinah Sihombing ISSN 2355-4721

Halaman ini sengaja dikosongkan.

88
Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik - Vol. 04 No. 01, Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai