Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR KB

A. Pengertian
Kelurga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai
kontrasepsi (Mochtar, Rustam, 1998 : 155).
Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health Organization) Expert
Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami
istri untuk :
1. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
2. Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.
3. Mengatur interval diantara kehamilan.
4. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur
suami istri.
5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, Hanafi, 2004 : 26)

KB (Keluarga Berencana) yaitu membatasi jumlah anak, hanya dua, tiga


dan lainnya. Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu
usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan
sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu
untuk kepentingan (mashlahat) keluarga, masyarakat maupun negara.
Dengan demikian, KB di sini mempunyai arti yang sama dengan tanzim
al-nasl (pengaturan keturunan). Penggunaan istilah ”Keluarga Berencana”
juga sama artinya dengan istilah yang umum dipakai di dunia internasional
yakni family planning atau planned parenthood, seperti yang digunakan
oleh international Planned Parenthood Federation (IPPF), nama sebuah
organisasi KB internasional yang berkedudukan di London.
KB juga berarti suatu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval kelahiran dan
menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai
situasi masyarakat dan negara. Dengan demikian, KB berbeda dengan
birth control, yang artinya pembatasan/penghapusan kelahiran (tahdid al-
nasl), istilah birth control dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti
aborsi dan strerilisasi (pemandulan).
Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode
kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka,
untuk mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari
kesulitan kesehatan, kemasyarakatan, dan ekonomi, dan untuk
memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anak-anaknya
dan masyarakat.
Ini meliuti hal-hal sebagai berikut:
o Menjarangkan anak untuk memungkinkan penyusuan dan penjagaan
kesehatan ibu dan anak.
o Pengaturan masa hamil agar terjadi pada waktu yang aman.
o Mengatur jumlah anak, bukan saja untuk keperluan keluarga
melainkan juga untuk kemampuan fisik, finansial, pendidikan, dan
pemeliharaan anak.

B. Tujuan Keluarga Berencana


Tujuan Keluarga Berencana Nasonal di Indonesia adalah :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi
dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan
mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya
pertambahan penduduk.
Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk
dengan menekan laju pertumbuhan penduduk (LLP) dan hal ini
tentunya akan diikuti dengan menurunnya angka kelahiran atau TFR
(Total Fertility Rate) dari 2,87 menjadi 2,69 per wanita (Hanafi, 2002).
Pertambahan penduduk yang tidak terkendalikan akan mengakibatkan
kesengsaraan dan menurunkan sumber daya alam serta banyaknya
kerusakan yang ditimbulkan dan kesenjangan penyediaan bahan
pangan dibandingkan jumlah penduduk. Hal ini diperkuat dengan teori
Malthus (1766-1834) yang menyatakan bahwa pertumbuhan manusia
cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan bahan
pangan mengikuti deret hitung.

2. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
2) Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
3) Meningkatnya kesehatan Keluarga Berencana dengan cara
penjarangan kelahiran (Prawirohardjo, Sarwono, 2002 :
902).

C. Manfaat
KB Bagi Ibu :
 Perbaikan kesehatan
 Peningkatan kesehatan
 Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
 Waktu yang cukup untuk istirahat
 Menikmati waktu luang
 Dapat melakukan kegiatan lain
Manfaat KB Bagi anak :
 Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
 Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup

D. Sasaran Program KB
a. Sasaran Langsung
Pasangan usia subur yaitu pasangan yang wanitanya berusia antara
15 - 49 tahun, Karena kelompok ini merupakan pasangan yang
aktif melakukan hubungan seksual dan setiap kegiatan seksual
dapat mengakibatkan kehamilan. PUS diharapkan secara bertahap
menjadi peserta KB yang aktif lestari sehingga memberi efek
langsung penurunan fertilisasi (Suratun, 2008).
b. Sasaran Tidak Langsung
 Kelompok remaja usia 15 - 19 tahun, remaja ini memang
bukan merupakan target untuk menggunakan alat
kontrasepsi secara langsung tetapi merupakan kelompok
yang beresiko untuk melakukan hubungan seksual akibat
telah berfungsinya alat-alat reproduksinya. Sehingga
program KB disini lebih berupaya promotif dan preventif
untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak
diinginkan serta kejadian aborsi.
 Organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan,
instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh
masyarakat (alim ulama, wanita, dan pemuda), yang
diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam
pelembagaan NKKBS (Hartanto, 2004).
 Sasaran wilayah dengan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi (Prawirohardjo, 2005 A).
1. Metode Perlindungan (Barrier)
a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel
telur ketika terjadiejakulasi.
2) Efektivitas
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin wanita sampai ke ovum
4) Keuntungan
a) Mudah digunakan
b) Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai.
c) Bisa menlindungi dari PMS
d) Mudah didapat
e) Tidak Merepotkan
5) Kerugian
Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek
6) Efek Samping
a) Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
b) Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
c) Terjadi infeksi ringan
b. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
1) Pengertian
Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara memasukkan alat yang terbuat dari
tembaga kedalam rahim.
2) Cara Kerja
Menimbulkan reaksi keradangan lokal dalam endometrium kavum uteri
sehingga menghambat terjadinya penempelan sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim.
IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga memaksa sperma
"berenang" melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah
mengembalikan kesuburan Anda.
4) Keuntungan
a) Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
b) Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah tinggi
c) Tidak mengganggu produksi ASI
5) Kerugian
a) Mengganggu hubungan seksual
b) Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang, melepas, dan kontrol
c) Mahal
d) Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spoting / perdarahan bercak
c) Nyeri
Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi jenis pil yang hanya mengandung hormon
progesteron cocok untuk ibu menyusui
b) Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan
progesteron.
2) Cara Kerja
a) mencegah pelepasan sel telur
b) mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan dengan
tepat dan secara teratur.
4) Keuntungan
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Kesuburan cepat kembali
c) Membuat menstruasi teratur,
d) Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi.
5) Kerugian
a) Bisa menambah/mengurangi berat badan
b) Harus selalu mengingat-ingat minum pil
c) Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
a) Mual, muntah
b) Amenorhea
c) Spotting
f. Kontra indikasi Kontra indikasi pengguna kontrasepsi pil adalah ibu yang sedang hamil,
perdarahan yang tidak terdeteksi, diabetes berat dengan komplikasi, depresi berat dan
obesitas. ( Everett, 2007. hlm. 120 ).
h. Efek Samping Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat
badan, perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea. ( Hanifa. 1999. hlm
919 ).
i. Cara pemakaian Pil pertama dari bungkus pertama diminum pada hari kelima siklus
haid, dapat juga dimulai pada suatu hari yang diinginkan, misalnya hari minggu, agar
mudah diingat lalu diminum terus – menerus pada pil yang berjumlah 28 tablet. (Hanifa.
1999.hlm 919 ).
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progesteron
yang diberikan setiap 3 bulan sekali/12 minggu sekali.
2) Cara Kerja
a) mencegah pelepasan sel telur
b) mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur
4) Keuntungan
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Tidak mengganggu produksi ASI
c) Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
5) Kerugian
a) Kesuburan lama kembali
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
d) Kegemukan
6) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
Kontra indikasi Kontra indikasi kontrasepsi adalah ibu yang dicuriagai hamil, perdarahan
yang belum jelas penyebabnya, menderita kanker payudara dan ibu yang menderita
diabetes militus disertai komplikasi.
e. Efek samping Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi,
berat badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan amenore.
h. Cara pemakaian Cara pemakaian kontrasepsi suntik adalah melaui suntikan, dapat
dilakukan segera setelah post partum, setelah post abortus : Depopropera harus
diberikan dalam 5 hari pertma haid, tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan dan
selajutnya diberikan setiap 12 minggu. Noristerat harus diberikan pada masa mestruasi,
tidak dibutuhkan kontrasepsi tambahan setelah itu diberikan setiap 8 minggu. Cyclopem
diberikan melaui suntikan setiap 4 minggu ( Everett. 2007. hlm 172).
c. Susuk KB Implant/susuk KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit
pada bagian tangan yang dilakukan oleh dokter Anda.
2) Cara Kerja
a) Mengentalkan lendir serviks
b) Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
4) Jenis Implan
a) Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
b) Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
c) Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun.
5) Keuntungan
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang
c) kesuburan cepat kembali
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
a) Membutuhkan tindakan insisi
b) Tidak melindungi dari PMS
c) Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
a) Amenorhea
b) Spotting
c) Ekspulsi
d) Infeksi pada daerah insisi
f. Kontra indikasi Kontra indikasi kontrasepsi implant adalah ibu yang hamil, perdarahan
yang tidak diketahui penyebabnya, adanya penyakit hati yang berat, obesitas dan
depresi. ( Everett. 2007. hlm. 182 ).
i. Cara pemasangan Cara pemasangan implant adalah :
1. Mempersiapkan pasien yaitu dengan menganjurkan pasien
membersihkan lengan yang akan dipasang.yaitu lengan yang jarang
digunakan.
2. Gunakan cara pencegahan infeksi
3. Pastikan kapsul – kapsul tersebut berad sedikit 8 cm diatas
lipatan siku di daerah media lengan
4. Suntikan lidokain sebanyak 0,5 ml lalu lakukan insisi yang
kecil, hanya sekedar menembus kulit.
5. Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil.
6. Kemudian masukkan implant secara perlahan – lahan sampai
semu implant masuk kedalam bawah kulit.
7. Kapsul pertama dan keenam harus membentuk sudut 750
8. Kemudian cabut trokar perlahan, kemudian bersihkan luka
insisi dengan bethadine setelah itu tutup dengan kain kasa. (
Sifuddin. 2003. hlm PK18).
j. Cara pencabutan Cara pencabutan implant adalah :
1. Desinfeksi daerah yang akan di insisi.
2. Suntikkan lidocain 5cc.
3. Insisi diperdalam dan jaringan ikat lemak melekat pada kapsul implant.
4. Tangan kanan mendorong implant kearah insisi
5. Tangan kiri memegang arteri klem untuk menjepit kapsul implant
6. Keluarkan kapsul implant satu – persatu.
7. Setelah selesai bersihkan luka insisi, jahit jika luka terlalu dalan atau lebar
agar tidak terjadi perdarahan. ( Manuaba. 1999. hlm. 448 ).
Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi Mantap=KONTAP)
1) Pengertian
Saluran telur pada wanita disumbat dengan cara diikat, dipotong atau
dilaser. Sterilisasi pada wanita ini juga bisa dilakukan dengan pengangkatan
rahim.
2) Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan dengan cara memotong
saluran sperma.
Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia anak bungsu Anda
telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda
masih berniat untuk hamil kembali.

Anda mungkin juga menyukai