Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembinaan Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan anak


usia dini, dasar, dan menengah memiliki peran yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan peserta didik sehingga menjadi determinan
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Pentingnya peran guru dalam
pendidikan diamanatkan dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan adanya
pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagai aktualisasi dari profesi
pendidik.

Untuk merealisasikan amanah undang-undang sebagaimana dimaksud,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan program peningkatan
kompetensi bagi semua guru, baik yang sudah bersertifikat maupun belum
bersertifikat. Untuk melaksanakan program tersebut, pemetaan kompetensi
telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) pada tahun 2015 di
seluruh Indonesia sehingga dapat diketahui kondisi objektif guru dan
kebutuhan peningkatan kompetensinya.

Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


(Ditjen GTK) mengembangkan program untuk memfasilitasi peningkatan
kompetensi guru berdasarkan hasil UKG 2015 yang disebut dengan Program
Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar dengan target capaian nilai rata-
rata nasional yaitu 65. Jumlah guru yang telah mengikuti Program
Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar pada tahun 2016 sebanyak 427.189
orang atau 15,82% dari 2.699.516 orang guru. Persentase partisipasi guru
dalam Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar sebesar 15,82%
memang belum menggambarkan populasi guru secara utuh, namun dapat
memberikan sekilas gambaran mengenai hasil fasilitasi yang diberikan kepada
guru dalam Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar. Program

1
peningkatan kompetensi guru tersebut dilanjutkan pada tahun 2017 melalui
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Rerata Hasil UKG 2015, UKG 2016 dan UKG 2017 untuk jenjang SD,
secara umum digambarkan pada Tabel 1.1

Tabel 1. 1 Rerata Hasil UKG tahun 2015, 2016 dan 2017 untuk jenjang SD

Jumlah Peserta Jml.Org Rerata UKG


Modul ↑↓ %
2015 2016 2017 2017 2015 2016 2017
185 219 185 372 40,14 63,80 62,22 ↑ 22,08

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa program peningkatan kompetensi


guru yang diselenggarakan oleh Ditjen GTK dalam bentuk Program
Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar pada tahun 2016 dan dilanjutkan
dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada tahun 2017
memberikan dampak signifikan yang ditunjukkan dengan kenaikan hasil UKG
melalui tes akhir pada tahun 2017.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


menyelenggarakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
melalui Pendidikan dan Pelatihan Guru berbasis komunitas GTK. Tujuannya
untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional yang dilakukan
melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) bagi guru kelas, guru mapel dan guru
Bimbingan Konseling (BK) untuk semua jenjang pendidikan dengan rata-rata
nasional yaitu 75 dan melalui Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi guru
kejuruan.

Penyelenggaraan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


melalui Pendidikan dan Pelatihan Guru melibatkan Pemerintah serta
partisipasi publik yang meliputi pemerintah daerah, asosiasi profesi, perguruan
tinggi, dunia usaha dan dunia industri, organisasi kemasyarakatan, serta
orangtua siswa. Bentuk pelibatan publik lainnya dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti memberikan dukungan bagi terselenggaranya Program

2
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan Pelatihan
Guru.

Sesuai dengan pembagian tugas dari Ditjen GTK, untuk mencapai


peningkatan kompetensi yang dimaksud, Pusat Pengembang dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK PLB) Bandung menyelenggarakan
program PKB untuk Guru Sekolah dasar (SD) di Kecamatan Talegong
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, dengan moda yang dipilih
menggunakan Tatap Muka In-On-In pola 20-30-10.

A. Dasar Hukum

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan


dan Pelatihan Guru dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan
sebagai berikut.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019.
6. Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia.

3
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik Konselor.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pendidikan Khusus.
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi.Surat
Edaran Plt. Dirjen GTK Nomor 8577/B.B1.1/PR/2018 tentang Program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Tahun Anggaran 2018.
19. Peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelatihan Kurikulum 2013 bagi
Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2018.

4
B. Tujuan

1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang


ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku.

2. Memutahirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam


perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi
proses pembelajaran peserta didik.

3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan


fungsinya sebagai tenaga profesional.

4. Meningkatkan citra, harkat dan martabat profesi guru dimasyarakat.

5. Menunjang pengembangan karier guru.

C. Sasaran

Laporan ini disusun untuk digunakan oleh semua pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan Program PKB bagi guru SD :

1. PPPPTK TK PLB Bandung sebagai penyelenggara program PKB.

2. Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sebagai mitra penyelenggaraan


program PKB.

3. Ketua Komunitas guru SD (KKG) Kecamatan Talegong sebagai pelaksana


teknis kegiatan PKB.

4. Instruktur Nasional (IN) sebagai fasilitator kegiatan PKB.

5. Guru sebagai peserta PKB.

6. Satuan pendidikan yang ditunjukan sebagai Pusat Belajar (PB) dan Tempat
Uji Kompetensi (TUK).

D. Hasil yang Diharapkan

5
1. Menguasai kompetensi pedagogik dan profesional sesuai dengan
kelompok kompetensi yang dipelajari.

2. Memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya.

3. Menunjukan kemampuan sebagai profesional dalam melaksanakan


tugasnya sebagai guru.

4. Menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme, dan keceriaan bagi


peserta didiknya.

5. Memiliki kemauan untuk terus belajar mengembangkan potensi dirinya.

E. Manfaat

1. Guru mendapat pelayanan yang baik untuk meningkatkan kompetensi dan


mengembangkan potensinya dalam memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas kepada peserta didik, serta memiliki performa sebagai pendidik
dan pemimpin bagi peserta didiknya.

2. Sekolah mampu memberikan jaminan terwujudnya sekolah/madrasah


sebagai organisasi pembelajaran yang efektif dalam rangka meningkatkan
kompetensi, motivasi, dedikasi, loyalitas dan komitmen pengabdian
kepada sekolah dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas
kepada warga sekolah.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

6
A. Waktu, Tempat dan Moda

1. Waktu

Kegiatan pelatihan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


(PKB) dilaksanakan sejak tanggal 31 sampai dengan 14 Oktober 2018.

2. Tempat

Adapun yang dijadikan tempat kegiatan adalah Pusat Belajar KKG Gugus
Sukamulya (SD Negeri Sukamulya 02) Kecamatan Talegong Kabupaten
Garut.

3. Moda

Moda yang digunakan sesuai dengan Juknis dari PPPTK yaitu Moda Tatap
Muka In-On-In Pola 20-30-10, dengan rincian sebagai berikut:

a. In-Service Training 1 (In-1) tanggal 31 Oktober dan 1 November 2018


setara 20 JP di pusat belajar.

b. On-The-Job Learning (OJL) dari tanggal 2 sampai 12 November 2018


setara 30 JP dilakukan secara mandiri.

c. In-Service Training 2 (In-2) tanggal 14 November 2018 setara 10 JP di


pusat belajar.

B. Narasumber dan Fasilitator

Narasumber kegiatan berasal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut yang


merupakan Narasumber Lokal yaitu Kepala Seksi Pembinaan Tenaga Pendidik
Ibu Hj. Lilis Mutiroh, SPd., M.MPd.
Sedangkan fasilitator kegiatan adalah Instruktur Nasional yang telah
mengikuti penyegaran/ pembekalan IN/ Mentor jenjang Sekolah Dasar (SD)
tahun 2018 dan dinyatakan lulus dengan predikat minimal cukup, yakni:

1. Nama : Uun Iwan Kurniawan,S.Pd


NIP : 197111182000121003

7
Unit Kerja : SD Negeri 3 Tanjungmulya, Kecamatan Pakenjeng

2. Nama : Adang Kurniawan, S.Pd.SD.


NIP : 197104241993071001
Unit Kerja : SD Negeri 3 Garumukti, Kecamatan Pamulihan

C. Peserta

Peserta kegiatan pelatihan program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) sebanyak 35 (tiga puluh lima) orang guru Sekolah Dasar
(SD) yang tergabung di KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas) Kecamatan
Talegong Kabupaten Garut yang telah mengikuti UKG tahun 2015 dan 2016.
Daftar nama peserta kegiatan pelatihan program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas)
Kecamatan Talegong Kabupaten Garut adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Daftar Peserta Kelas Atas 2

NOMOR
NO NAMA INSTANSI
UKG
1. Dasep 201510699868 SDN Mekarwangi 01
2. Aam Muhram 201510071255 SDN Mekarmukti 01
3. Kandar 201511059148 SDN Selaawi 1
4. Maryundani, S.Pd.SD 201510630735 SDN Mekarmukti 02
5. Ade Carli 201502139861 SDN Selaawi 2
6. Een Ratningsih, S.Pd.SD 201510183718 SDN Mekarmukti 01
7. Rahmat 201511644360 SDN Selaawi 03
8. Eri Mulyana 201511357895 SDN Mekarwangi 01
9. Wawan 201501855798 SDN Sukamulya 5
10. Dadan Komara 201511366320 SDN Sukalaksana 01
11. Rohayati 201501168629 SDN Sukamaju 1
12. Suherman 201512198124 SDN Sukamaju 1
13. Taufik Nur Alam, S.Pd.SD 201502062414 SDN Sukalaksana 02
14. Hadin 201699505991 SDN Sukalaksana 04
15. Kikin Tasdikin Dendik 201501593468 SDN Sukalaksana 01
16. Suherman, S.Pd.SD 201511871322 SDN Sukalaksana 02
17. Sarmidin 201501691232 SDN Sukamaju 1
18. Saepudin 201510840941 SDN Sukamaju 2
19. Dasep Rustiana 201511433589 SDN Sukamaju 2
20. Tasripin, S.Pd.SD 201500377199 SDN Sukamaju 3
21. Karman 201511853846 SDN Sukamaju 2

8
NOMOR
NO NAMA INSTANSI
UKG
22. Asep Rahmat 201502017982 SDN Sukamaju 2
23. Agus Rohaina 201502420970 SDN Sukalaksana 03
24. Ail Yudi Iskandar 201500428688 SDN Sukalaksana 02
25. Rusmana, S.Pd.SD 201511979953 SDN Sukamaju 3
26. Komadin 201500013644 SDN Sukalaksana 04
27. Rahyu 201511147869 SDN Sukalaksana 03
28. Rasmini Gandhi 201512097260 SDN Sukamaju 1
29. Ali Lukman 201501619152 SDN Sukamulya 5
30. Amas Kostaman 201512396136 SDN Sukalaksana 01
31. Cahru 201511592703 SDN Mekarmukti 03
32. Budi Kurniawan 201500865741 SDN Mekarwangi 02
33. Suyatna 201511234803 SDN Mekarwangi 01
34. Ika Suhendar 201512321928 SDN Selaawi 03
35. Ano 201510235575 SDN Mekarwangi 02

D. Panitia

Panitia pelaksana kegiatan pelatihan program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas) Kecamatan
Talegong Kabupaten Garut ini terdiri dari Penanggung Jawab Pusat Belajar,
Ketua Pelaksana, Sekretaris dan 2 (dua) orang Panitia kelas.

Panitia pelaksana pelatihan program PKB di KKG Gugus Sukamulya


(Kelas Atas) Kecamatan Talegong Kab. Garut sebagai berikut:

1. Penanggung Jawab : Dadan Ramdani, S.Pd.SD


2. Pelaksana : Amas Kostaman, S.Pd.SD
3. Sekretaris Komunitas : Arif Heriyanto, S.Pd.SD
4. Panitia Kelas : 1. Nengsih, S.Pd.SD
2. Kandar, S.Pd.SD

E. Struktur Program

Struktur Program PKB untuk Guru SD Moda Tatap Muka In-On-In (pola
20-30-10), sebagai berikut:
Tabel 2.2 Struktur Program PKB Kelas Atas 2

9
No Materi JP
In Service Training 1 (In-1) 20
Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian
1. 1
Berkelanjutan (PKB)
2. Kajian Materi Pedagogik KK A (ke-1) terintegrasi PPK 3
3 Kajian Materi Profesional KK A (ke-1) terintegrasi PPK 6
4. Kajian Materi Pedagogik KK G (ke-2) terintegrasi PPK 3
5. Kajian Materi Profesional KK G (ke-2) terintegrasi PPK 6
6. Rencana Belajar Mandiri (informasi tugas On) 1
On the Job Learning (On)
30
Pendalaman Materi Pedagogik dan Profesional
In Service Training 2 (In-2) 10
7. Presentasi Hasil Kerja Peserta 6
8. Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut 2
9. Tes Akhir 2
Total 60

F. Jadwal Kegiatan

In-Service Training 1 (In-1) dari tanggal 31 Oktober s.d. 1 November 2018


di Pusat Belajar, sebagai berikut:
Tabel 2.3 Jadwal Kegiatan In-Service Training Kelas Atas 2

Hari Ke-/Tanggal
No Waktu 1 2
31 Oktober 2018 1 November 2018
07.00-07.30 Registrasi
07.30-08.00 Pembukaan
Kajian Materi Pedagogik
1 08.00-08.45 Kebijakan Program PKB KK G (ke-2) terintegrasi
PPK
Kajian Materi Pedagogik Kajian Materi Pedagogik
2 08.45-09.30 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
3 09.30-10.15 Kajian Materi Pedagogik Kajian Materi Pedagogik

10
Hari Ke-/Tanggal
No Waktu 1 2
31 Oktober 2018 1 November 2018
KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
10.15-10.30 Istirahat
Kajian Materi Pedagogik Kajian Materi Profesional
4 10.30-11.15 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
Kajian Materi Profesional Kajian Materi Profesional
5 11.15-12.00 KK A(ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
12.00-13.00 Istirahat
Kajian Materi Profesional Kajian Materi Profesional
6 13.00-13.45 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
Kajian Materi Profesional Kajian Materi Profesional
7 13.45-14.30 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
Kajian Materi Profesional Kajian Materi Profesional
8 14.30-15.15 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
15.15-15.45 Istirahat
Kajian Materi Profesional Kajian Materi Profesional
9 15.45-16.30 KK A (ke-1) terintegrasi KK G (ke-2) terintegrasi
PPK PPK
Kajian Materi Profesional
Rencana Belajar Mandiri
10 16.30-17.15 KK A (ke-1) terintegrasi
(informasi tugas On)
PPK

On-the-Job Learning (On) dari tanggal 2 Oktober s.d. 12 November 2018


secara mandiri dilaksanakan setara dengan 3 (tiga) JP per hari.

In-Service Training 2 (In-2) tanggal 14 November 2018 di Pusat Belajar,


sebagai berikut:
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan In-Service Training (In 2)

11
Hari Ke-/Tanggal
No Waktu 1
14 November 2018
1 08.00-08.45 Presentasi Hasil Kerja Peserta
2 08.45-09.30 Presentasi Hasil Kerja Peserta
3 09.30-10.15 Presentasi Hasil Kerja Peserta
10.15-10.30 Istirahat
4 10.30-11.15 Presentasi Hasil Kerja Peserta
5 11.15-12.00 Presentasi Hasil Kerja Peserta
12.00-13.00 Istirahat
6 13.00-13.45 Presentasi Hasil Kerja Peserta
7 13.45-14.30 Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut
8 14.30-15.15 Refleksi dan Rencana Tindak Lanjut
15.15-15.45 Istirahat
9 15.45-16.30 Tes Akhir
10 16.30-17.15 Tes Akhir

G. Deskripsi Kegiatan

Program Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)


untuk Guru Sekolah Dasar (SD) ini diselenggarakan oleh PPPPTK TK PLB
Bandung yang dilaksanakan di KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas)
Kecamatan Talegong Kabupaten Garut mulai dari tanggal 31 Oktober sampai
dengan 14 November 2018 yang diikuti oleh 35 (tiga puluh lima) orang guru
Sekolah Dasar (SD) yang tergabung di KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas)
Kecamatan Talegong Kabupaten Garut yang telah mengikuti UKG tahun 2015
dan 2016.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pelatihan program PKB menggunakan
Moda Tatap Muka In-On-In pola 20-30-10. Modul (Kelompok Kompetensi)
yang Pelajari yakni Modul A dan Modul G.
Pelaksanaan pelatihan program PKB In-Service Training 1 (In-1) yang
setara dengan 20 jam pelajaran (jp) di mulai dari tanggal 31 Oktober 2018
dengan tatap muka ke-1 mempelajari Modul A. Dalam modul tersebut

12
dipelajari mengenai kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Dan
pada tanggal 1 November 2018 masih In-Service Training 1 (In-1) tatap muka
ke-2 mempelajari Modul I mengenai kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional.
Dari tanggal 2 Oktober sampai 12 November 2018 peserta pelatihan PKB
melaksanakan On The Job Learning (OJL) secara mandiri setara dengan 30
jam pelajaran (jp) di sekolah masing-masing. Dalam kegiatan OJL ini peserta
melakukan pendalaman materi dari modul tersebut serta mengerjakan Latihan
Kerja (LK) yang terdapat dalam modul, baik modul A maupun modul I.
Lembar Kerja (LK) yang dikerjakan tersebut kemudian dikumpulkan sebagai
laporan dari kegiatan OJL.
Pada tanggal 13 November 2018 kembali melaksanakan In-Service
Training 2 (In-2) di SDN di Pusat Belajar yang setara dengan 10 jam
pelajaran (jp). Kegiatan In-Service Training 2 (In-2) ini melakukan presentasi
hasil kerja peserta hingga refleksi serta tindak lanjut dari kegiatan
mengerjakan Lembar Kerja (LK) pada OJL dan ditutup dengan tes akhir.

13
BAB III
HASIL, KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN

A. Hasil Yang Telah Dicapai

Hasil dari pelaksanaan pelatihan program Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan (PKB) di KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas) Kecamatan
Talegong Kabupaten Garut berupa kegiatan program peningkatan kompetensi
bagi guru Sekolah Dasar khususnya guru SD kelas atas dan peningkatan hasil
Uji Kompetensi Guru (UKG) dengan target nilai rerata nasional, yaitu 75.

Selain itu hasil yang telah dicapai dalam pelatihan program


Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG Gugus Sukamulya
(Kelas Atas) Kecamatan Talegong Kabupaten Garut para peserta merasa puas
karena kegiatan seperti ini jarang dilakukan. Para peserta mengharapkan agar
kegiatan serupa dilakukan secara rutin.

Hasil yang telah dicapai dari diselenggarakannya kegiatan Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan (PKB) di KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas)
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menguasai kompetensi pedagogik dan profesional sesuai dengan


kelompok kompetensi yang dipelajari.
2. Menunjukan kemampuan sebagai profesional dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru.
3. Memiliki kemauan untuk terus belajar mengembangkan potensi dirinya.

B. Kendala

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan program Pengembangan


Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini tidak ada kendala yang dapat
mengganggu kegiatan, semua berjalan sesuai dengan rencana. Namun
demikian Lokasi KKG Gugus Sukamulya (Kelas Atas) Kecamatan Talegong
Kabupaten Garut ini berjarak 80 km dari pusat Kabupaten Garut maka biaya

14
Operasional dan biaya Alat Tulis Kantor (ATK) harganya lebih mahal dari
Pusat Belajar yang lainnya.
C. Upaya Penanggulangan

Upaya penanggulangan dari keadaan tersebut KKG Gugus Sukamulya


(Kelas Atas) Kecamatan Talegong Kabupaten Kota Garut terpaksa mengurangi
anggaran biaya dari biaya yang lainnya.

15

Anda mungkin juga menyukai