Anda di halaman 1dari 12

Teknologi adalah penerapan dan pengembangan ilmu-ilmu pada alat, mesin, serta proses untuk

membantu manusia menyelesaikan masalahnya dalam kehidupan. Sedangkan pertanian dapat diartikan
sebagai hal atau proses untuk menghasilkan bahan pangan, ternak dan produk-produk lahan dengan
pemanfaatan sumber daya alam terutama tumbuhan dan hewan. Sehingga teknologi pertanian dapat
diartikan sebagai usaha penerapan ilmu-ilmu terapan dan keteknikan pada bidang pertanian untuk
memudahkan manusia mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya hewan dan tumbuhan guna
meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri.

Objek formal dari ilmu teknologi pertanian berada dalam fokus pasca panen, yakni pemungutan hasil
budidaya flora dan fauna, peningkatan nilai tambah hasil pertanian, pengolahan dan rekayasa hasil
budidaya, penyimpanan hingga pemasaran produk-produk pertanian. Contohnya pada indhustri susu,
teknologi pertanian terlihat jelas berperan setelah susu diperah dari sapi. Dengan penerapan teknologi
pertanian, susu segar tersebut dapat ditingkatkan nilainya baik dengan rekayasa maupun pengawetan,
seperti rekayasa menjadi susu bubuk maupun pengawetan susu dengan pasteurisasi. Kemudian, pada
proses pemasaran susu tersebut, teknologi pertanian juga berperan antara lain pada teknologi
pengemasan maupun manajemen pasar sehingga dengan teknolgi pertanian, nilai jual susu tersebut
menjadi tinggi dengan biaya produksi yang dapat ditekan. Dari satu contoh ini, terlihat jelas bahwa
melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian akan memudahkan manusia untuk menyelesaikan
masalahnya dalam idang pertanian serta mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari sektor
tersebut.

Sejarah

Teknologi Pertanian meruapakan gabungan dari disiplin ilmu teknik dan pertanian sehingga landasan
utamanya selain ilmu alam juga termasuk matematika. Teknolgi pertanian mulai berkembang pada abad
sembilan belas ketika terjadi Perang Dunia I. Saat itu kondisi pertanian Amerika dan Eropa benar-benar
dibutuhkan untuk mendukung perang. Sehingga posisi ilmuwan dan teknokrat dilibatkan juga pada
proses pertanian. Di tanah air, posisi teknologi pertanian berkembang ketika Belanda memberlakukan
sitem tanam paksa atau Cultur Stelsel. Saat kebijakan itu dicanangkan, jumlah tenaga ahli untuk
mengiringi jalannya tanam paksa sangat minim sehingga untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli
tersebut, Belanda membentuk sekolah keteknikan berbasis pertanian dan kedokteran hewan di Bogor,
Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk menyukseskan program tanam paksa khususnya di tanah Jawa dan
Sumatra. Barulah sekitar tahun 1960-an, teknologi pertanian menjadi bagian secara formal dari disiplin
keilmuan yang diajarkan di beberapa universitas di Indonesia.

Posisi teknologi pertanian menurut gaya Amerika berperan setelah panen atau pasca panen, yang
meliputi teknik pemanenan dan teknik transportasi. Sebelum masuk ke pabrik, teknologi pertanian juga
berperan melalui teknik penyimpanan serta teknik penggudangan dan akhirnya dipasarkan. Sedangkan
menurut gaya Belanda dan Indonesia, teknologi pertanian juga berperan pada sektor irigasi dan alat-alat
produksi selain pada sektor-sektor di atas.

Lingkup Teknologi Pertanian

1. Teknik Pertanian dan Biosistem

Bidang teknik pertanian berdasarkan pada ilmu keteknikan seperti matematika dan sejenisnya. Bidang ini
mempelajari tentang perancangan alat-alat produksi dan pengolahan hasil pertanian yang bertanggung
jawab pada spesifikasi dan optimasi alat-alat tersebut untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain
itu, cakupan bidang ini juga termasuk teknik tanah dan irigasi beserta pemeliharaannya, energy dan
elektrifikasi pertanian, serta lingkungan dan bangunan pertanian.

2. Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian

Bidang ini mengambil peran secara fokus dalam mata rantai pengolahan hasil pertanian mulai dari
pemanenan hingga menjadi produk hasil pertanian. Sehingga bidang ini lebih berkonsentrasi pada seni
mengolah hasil pertanian dan optimasi proses atau metode pengolahan untuk mendapat produk
pertanian berkualitas tinggi.

3. Teknologi Industri Pertanian

Bidang teknologi industri pertanian mempelajari tentang industri pertanian yang arah utamanya adalah
pada optimasi produksi. Dalam bidang ini dipelajari bagaimana mengoptimalkan fungsi material berupa
hasil pertanian, alat-alat pertanian, metode pengolahan, faktor manusia dan modal untuk mendapatkan
keuntungan yang tinggi.
Dalam perkembangan kebudayaan manusia dari masa prasejarah ke era manusia modern mengalami
beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkolompok danhidup dengan cara
berpindah-pindah. Kebutuhan makanan dpenuh dengan cara mengumpulkan buah-buahan, bija2an atau
hasil pertanian lainnya yang dapat dmakan atau menangkap hewan. Pada era berpindah dan berburu ini,
kelompok atau suku manusia telah mengenal apa yang kita kenal sekarang sebagai teknologi cara
membuat senjata batu, tentunya masa kebudayaan itu dikenal dengan zaman batu kuno (paleo letikum).

Peralihan dari jaman batu kuno ke jaman batu baru atau neo litikum dimula dengan semakin
bertambahnya anggota keluarga kelompok sehingga kehdupan berpindah sangat merepotkan. Selain itu
daya dukung lingkungan semakin tidak mencukupi dan tidak dapat memberikan hasil alam untuk bahan
makanan menurut naskah kuno terungkap bahwa sekitar 10.000 sampai 8000 tahun sebelum masehi,
masyarakat di daratan Ciina yang berdiam di lembah sungai kuning mulai mengenal cara bercocok tanam
menggunakan alat pengolah tanah berupa sambilan kayu yang ditajamkan dan dtempelkan pada suatu
tongkat. Kebudayaan itu diduga sebaga awal dikenalkanya kegiatan pertanian dalam arti bercocok
tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolah tanah.

Pada era sekitar 6000-4000 tahun sebelum masehi, masa keemasan terjadi pada kehidupan masyarakat
Bagilonia di lembah sungai euprat dan Diagkris dengan kebudayaan bertani dan beternak. Teknologi
yang di perkenalkan pada waktu itu adalah teknologi Jentera yang terbuat dari kayu untuk

menaikkan air.

B. Arti Dan Lingkup Pertanian

Peradaban pertanian bercocok tanam dan beternak pada awalnya hanya untuk mencukupi kebutuhan
sehari2. Pada perkembangan berikutnya sejalan dengan perubahan kehidupan masyarakat yang bercorak
perdagangan berangsur-angsur berubah menjadi kegiatan yang dijual belikan. Corak kegiatan ini
dianggap sebagai cikal bakal usaha tan meskipun diusahakan oleh rumah tangga tapi hasil panenan dan
ternak diperuntukkan untuk diperjual belikan.

Usaha pertanian pada dasarnya bersandar pada kegiatan menyadap energy surya agar menjadi energy
kimia melalui peristiwa fotosntesis. Hasil fotosintesis kemudin menjadi bagian tumbuhan dan hewan
yang dapat dijadikan manusia sebagai bahan pangan, sandang dan papan, sumber energi serta bahan
baku industri. Untuk menghasilkan bahan2 organik itu tumbuhan da hewan harus dapat hidup di dalam
suatu lingkungan yang terdiri atas yanah, air dan udara pada suatu iklim yang sesuai.
Perkembangan usaha pertanian yang bersifat subsistem (bagian) menjadi kegiatan yang dikelolah secara
bisnis terjadi pada awal abad ke-20 di Eropa dan Amerika dengan penerapan prinsip danmanagemen
seiring dengan berkembangnya ilmu terapan yang membahas atau mempelajari mengenai pembuatan
atau pendayagunaan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, kegiatan yang telah di
telaah pada umumnya berskala besar dengan padat teknologi, kegiatan usaha tani di Asia dipelopori oleh
para ahli Taiwan yang menerapkan pada skala usaha yang lebih kecil. Oleh karena itu walaupun usaha
tani atau petani2 Asia berskala kecil tapi prinsip2 bisns telah diterapkan dalam kegiatan usaha ini,
ditandai dengan pendekatan biaya, pendapatan antara interaksi antara modal dan tenaga kerja.

Pada perkembangan lebih lanjut, ilmu usaha tani lebih popular dengan sebutan Agrobisnis atau
Agribisnis merupakan kesatuan kegiatan usaha yang meliput salah satu atau keseluruhan dari mata
rantai produksi pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti
luas, berdasarkan batasan tersebut rana agribisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

a) Kegiatan hulu

Adalh kegiatan usaha yang menyediakan atau menghasilkan sarana dan prasarana.

b) kegiatan pertanian. Usaha ini antara lain meliputi penyediaan pupuk, alat2 dan mesin pertanian
serta pestisida.

Kegitan pertanian yang meliputi penyediaan lahan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.

c) Kegiatan hilir

Kegiatan usaha yang menggunakan hasl pertanian sebagai masukan atau pengolahan hasl pertanian
serta pemasaran dan perdagangan.

Kegiatan usaha mengolah hasil pertanian dikenal dngan nama Agroindustri. Agroindustri adalah
kegiatan usaha yang memproses bahan nabati (tanaman) atau hewani (hewan). Proses yang diterapkan
mencakupperubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi penyimpanan, pengemasan
dan distribusi produk yang dihaslkan dari agroindustri dapat merupakan produk akhir siap dikonsumsi
atau digunakan oleh manusia ataupun sebagai produk yang merupakan bahan baku untuk industri
lain.Arti Dan Lingkup Teknologi

Penemuan mesin uap James soad di Inggris pada abad ke-18 sebagai awal revolusi industri menandai
diwalnya penerapan mesin (mekanisasi) untuk kegiatan produksi yang menggantikan daya manusia dan
hewan. Temuan James Soad merupakan contoh penerapan ilmu fisika dan merupakan tonggak lahirnya
frofesi teknik/rekayasa mesin (mechanical enginery).

Bermula dari revolusi industry sejarah perkembangan manusia dipenuhi oleh berbagai temuan almu dan
teknologi dari kimia (abad ke-19), biologi (abad ke-20) diwarna dengan bioteknolog informasi.
Bioteknologi, nano teknologi dan transgenic adalah sederetan contoh teknologi yang mewarna
kehidupan masyarakat pada abad ke-21. Hampir semua aspek kehidupan kita sepanjang 24 jam sehari
tak lupuk dari penggunaan teklogi.

v Rekayasa (Teknik)

Kegiatan manusia menghasilkan barang dapat dibedakan menjad 3 jenis yaitu membuat dan
menggunakan. Membuat merupakan kegiatan merancang dan mencptakan suatu barang buatan,
sedang menggunakan adalah melakukan sesuai dengan fungsi suatu barang yang telah dibuat .

Pengertian teknologi yang lebih komperehensip yaitu merupakan seluruh kemampuan peralatan
dan tata kerja serta kelembagaan yang diciptakan untuk bekerja secara lebih efektif dan lebih efisien.
Pada masyarakat kuno dan tradisional, teknologi dhasilkan semata2 atas kreasi manusia atau masyarakat
untuk memecahkan masalah yang dihadapi tanpa melalui tahapan teknologi. Sebaliknya dalam
masyarakat modern atau untuk pemecahan masalah yang kompleks pengenalan atau penemuan
teknologi tidak dapat lagi semata-mata bergantung atas naluri atau intuisi manusia. Tahapan atau
kegiatan keilmuan atau ilmu secara sistematis mutlakk diperlukan untuk lahirnya teknologi ilmu-ilmu
dasar dalam forum sains diperlukan atau diterapkan untuk pemecahan masalah alam ini. terapan ilmu
dasar inilah yang kita kenal dengan ilmu teknik atau rekayasa (engenery). Rekayasa yang diterapkan
untuk masalah praktis itu yang kita kenal dengan teknologi sebagai teknologi pembuatan suatu makanan
adalah didasarkan atas teknik (rekayasa) kimia. Teknik kimia sendiri merupakan ilmu terapan mengenai
suatuu perubahan (transformasi) suatu bahan menjadi bahan lain melalui reaksi kimia.

v PENGERTIAN ILMU REKAYASA (TEKNIK)

Menurut ABET (Accreditation Boad Engnering and Technology) itu adalah badan akreditasi
pendidikan teknk di Amerika Serikat. Ilmu rekayasa teknik di definiskan sebagai penerapan ilmu2 alam
dan matematika dengan cara melakukan kajian percobaan untuk mendayagunakan secara ekonomis
materal dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia.

Seperti pada ungkapan sebelumnya, penemuan mesin uap oleh James Soad menjadi penatap
dasar perkembangan teknik mesin (mechanical enginery) penemuan listrik oleh Faradie serta komunikas
melalui telegram Alexandre Grahan Bell menjadi tonggak perkembangan teknik kelistrikan (electrical
engenery).
Teknik pertanian (agricultural engenry) sebagai penerapan ilmu2 teknik pada kegiatan pertanian
dapat dianggap sebagai hibrida antara ilmu teerapan teknik (sipil,mesin,listrik,kimia dll) dan lmu terapan
pertanian (botani,zoology,fisologi, dll) muncul sebagai jawaban atau permasalahan yang dihadapi oleh
manusia berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang dan papan usaha tani skala besar pada areal
yang luas tidak lagi mungkin dilakukan tenaga manusia atau hewan. Mekanisasi pertanian (agricultural
mecanitation) berkembang di Amerka Serikat dan Eropa pada abad ke-18 untuk memecahkan masalah
tersebut dari pengerjaan lahan pengairan, penanaman sampai pemanenan kegiatan pasca panen dan
penyimpanan banyak menerapkan teknik spil, mesin, dan listrik dalam kegiatan pertanian.

D. Lingkup Teknologi Pertanian

Arti teknologi pertanian yaitu sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik kepada kegiatan pertanian secara
lengkap suatu penerapan prinsip-prinsip matematika dan sains alam dalam rangka pendayagunaan
secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan
manusia.

Pertanian sebagai sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan
bahan nabati dan hewan termasuk biota perairan dengan penggunaan SDA dan perairan secara efektif
dan efisien dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia dan kelestarian daya lingkup
lingkungan, objek formal dari ikmu pertanian budi daya reproduksi berfokus pada :

a) Budi daya

b) Pemeliharaan

c) Pemungutan dari hasil fauna dan flora

d) Peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh

e) Penanganan, pengolahan dan pengamanan hasil

f) Pemasaran hasil.

Oleh karena itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi cakupan berbagai penerapan ilmu
teknik pada cakupan objek formal dari budi daya sampai pemasaran.

· Teknik pertanian (agrycultural enginering)

Bidang cakupan teknik pertanian antara lain :

Ø Alat dan mesin budi daya pertanian, mempelajari dan berkegiatan dalam penggunaan pemeliharaan
dan pengembangan alat-alat atau mesin budi daya pertanian
Ø Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan dan
pelestarian sumber tanah dan sumber daya air

Ø Energi dan elektrifikasi pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapan
untuk pertanian

Ø Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perancangan dan
konstruksi bangunan khusus untuk pertanian termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan pusat
pengolahan dan sistem pengendalian iklimserta sesuai keadaan lingkungan

Ø Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapakan hasilpertanian
baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunaan lainnya.

· Teknologi Hasil Pertanian

Pada kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian juga tidak lupuk dari pengaruh
perkembangan ilmu dasar dan ilmu teknik serta managemen teknik kimia dan pada perkembangan
selanjutnya teknik biokimia menjadi landasan teknologi pengolahan hasil pertanian atau teknologi
proses yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip kimia atau biokimia, fisika, dalam penanganan
penglolahan dan peningkatan nilai tambah hasil pertanian.

Hasil pertanian (nabati dan hewani) sebagai hasil olahan sesuai penggunaannya dapat merupakan bahan
pangan untuk dikonsumsi langsung maupun bahan nonpangan yang digunakan untuk bahan baku
industri. Bahan pangan sebagai salah satu bahan primer manusia sangat intensif dijadikan kajian sebagai
objek formal ilmu teknik dan ditopan dengan tuntutan industri terutama dinegara maju. Ilmu pangan
merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan
pangan penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pengolahan
pangan.Mikrobiologi pangan mencskup penelaahan mengenai mikroba yang berperan dalam
penanganan, pengrusakan dan pengawetan bahan pangan, sanitasi, penerapan mikrobiologi industri,
serta aspek keamanan pangan.

Perkembangan bioteknologi yang pesat di tahun 1980 menjadi wahana yang sangat tepat bagi
penerapannya di pengolahan pangan dan dikenal sebagai bioteknologi pangan yang memfokuskan pada
penerapan bioproses untuk pengerjaan produksi pengawetan atau peningkatan nilai tambah pangan.

· Teknologi Industri Peralatan

Kegiatan ini hilir dari pertanian berupa kegiatan penanganan dan pemasaran hasil pertanian dengan
konsep peningkatan nilai tambah. Selanjutnya kita kenal sebagai agroindustri dengan demikian teknologi
industri pertanian dapat didefinisikan sebagai disiplain ilmu terapan yang menitik beratkan pada
perencanan, perancangan, pengembangan, evaluasi, suatu sistem terpadu (meliputi : manusia, bahan,
informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja yang optimal.

Teknologi industri pertanian mempunyai bidang kajian, yaitu :

a) Sistem teknologi proses industri pertanian

Adalah kegiatan yang berkaitan dengan perancangn instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang
terdiri atas bahan sumber daya peralatan dan energi pada pabrik industri.

b) Managemen industri

Adalah kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu
(manusia, bahan, sumber daya, peralatan dan energi) pada permasalahan sistem usaha agroindustri

c) Tekno ekonomi agroindustri

Adlah kajian yang behungan dengan perencanaan analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem
terpadu (manusia, bahan, sumber daya, peralatan dan energi) pada permasalahan sektor agroindustri

d) Managemen mutu

Yaitu penerapan prinsip-prinsip managemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan dasar
dan baku, sistem pemrosesan produk dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang diterapkan.

PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM

· Pengertian dan batasan Sumberdaya alam.

Sumberdaya alam ialah unsur-unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang diperlukan oleh manusia
untuk memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan.

· Pembagian sumberdaya alam

Berdasarkan sifatnya SDA dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a) SDA (aumberdaya alam) Hayati.

Yaitu SDA yang berbasisi pertanian secara luas seperti hutan, padang rumput, tanaman petanian,
perkebunan, margatsatwah dan populasi ikan.

b) SDA Non-Hayat.

Yaitu SDA yang tidak seperti pertanian misalanya tanah, air, barang tambang dan udara.

· Sumberdaya alam pertanian

Pertanian dalam arti umum merupakan kegiatan menyedap energi surya agar menjadi energi kimia
melalui proses fotosintesis berdasarkan fungsi dan perananya dalam kegiatan pertanian tanah air dan
SDA hayati sepertati tanaman, hewan. Dan berbagi jenis mikroba dapat disebut SDA tersebut merupakan
asep dan modal pembangunan ekonomi indonesia yang sangat penting.

a. Tanah

Tanah dan air merupakan air SDA yang paling fundamental bagi manusia, tanah merupakan media utama
dimana manusia dapat bahan pangan, sandang, papan, tambang dan tempat berlangsungnya berbagi
aktifitas.

Tanah merupakan campuran antara partikel mineral dan organik dengan berbagai ukuran komposisi
partikel tersebut menempati 50% volume dan sisanya berupa pori-pori diisi oleh air dan udara.

Fungsi tanah bagi keperluan hidup manusia adalah sebagai berikut:

1) Untuk kegiatan pertanian seperti bercocok tanam, beternak dan budi daya ikan.

2) Sebagai pendukung fegetasi hutan, padang rumput yang hasil-hasilnya dapat dimanfaatkan oleh
manusia.

3) Sumber bahan-bahan mineral atau bebatuan yang berguna bagi manusia.

Arti Penting Pengelolaan Sumberdaya Alam

Pendayaguanaan sumberdaya alam adalah pengambilan sumberdaya alam untuk digunakan bagi
keperluan manusia baik langsung,untuk sandang, pangan, papan maupun tidak langsung untuk bahan
baku industri, jasa pariwisata, atau kesenian.

Beberapa praktek pengelolaan sumberdaya alam terutama sumberdaya pertanian yang meliputi
pengelolaan tanah dan air, pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan, pengelolaan sumberdaya
kehutanan serta pengelolaan pertanian.

1. Teknik Tata Tanah Dan Air

Pendekatan dasar dalam pengelolaan tanah dan air meliputi sebagai berikut :

a. Penutupan tanah dengan tanaman atau mulsa agar tanah terlindungi dari pukulan hujan langsung.

b. Perbaikan dan penjagaan kondisi tanah agar tanah tahan terhadap penghancuran dan
pengangkutan serta meningkatkan kapasitas infiltrasi.

c. Pengaturan aliran permukaan pada tingkatan energi yang tidak merusak dengan cara mengurangi
aliran permukaan, menahan aliran permukaan dan mengendalikan aliran permukaan.

d. Peningkatan efisiensi penggunaan air.

e. Penjagaan kuwalitas air.


f. Pendaurulangan (recycling) air.

2. Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan

Sumberdaya kelautan dan perikanan mempunyai fungsi penting bagi kehii dupan manusia sebagai
sumber pangan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani atau asset Negara sebagai penghasil devisa
contoh Negara maju seperti Jepang, Canada, dan Norwegia menjadikan sector perikanan sebagai salah
satu andalan dan mempunyai kontribusi yang cukup tinggi terhadap pendapatan Negara.

Pada umumnya pengelolaan sumberdaya kelautan didasarkan pada faktor biologis dengan penerapan
penangkapan maksimum lestari yaitu setiap spesies ikan atau organism laut memilki kemampuan
berkembang biak melebihi kapasitas produksi (surplus) oleh karena itu, apabila ikan dipanen pada
tingkat surplus maka stok sumberdaya kelautan mampu bertahan secara berkesinambungan dan lestari.

Ikan merupakan salah satu sumberdaya kelautan yang dieksploitasi secara berlebihan, meskipun secara
pemanfaatan sumberdaya ikan laut baru mencapai sekitar 64 persen dari potensi lestari, di beberapa
wilayah keadaan stok ikan telah mengalami penangkapan berlebihan (over fishing) salah satu cara untuk
menghindari terjadinya penangkapan ikan yang berlebihan dengan menerapkan aturan untuk jumlah
penangkapan ikan (Total Allowable Catch / TAC).Beberapa jenis ikan yang telah melebihi TAC antara lain
ikan tuna, ikan cakalang, dan udang.Selain itu, pembatasan penggunaan alat tangkap tertentu seperti
pukat harimau (Traw) atau jarring dengan diameter tertentu untuk suatu wilayah tertentu.

3. Pengelola Sumberdaya Kehutanan

Hutan merupakan asep multiguna untuk kesejahteraan manusia baik untuk produksi kayu dan bergam
produk non kayu ataupun fungsi yang lain, sebagai penahan panas matahari langsung, pemecah angin,
pelindung tanah dari bahaya erosi. Selain itu, hutan juga menjadi habitat bagi satwa dan hewan lain Yang
penting untuk menjaga ekosistem dan keaneka ragaman hayati, .

Agar sumber daya hutan dapat dimanfaatkan secara optimal maka dalam pengelolaannya departemen
kehutanan membaginya dalam beberapa kawasa sesuai dengan fungsinya seebagai berikut:

a) Hutan produksi

Yaitu kawasan hutan yang diperuntukkan untuk hasil produksi hutan yang terdiri atas hutan produksi
tetap dan hutan prodksi terbata, luas hutan produks diperkirakan mencapai 44% luas kawasan hutan
Indonesia atau sekitar 63.000.000 juta Ha.

b) Hutan lindung.
Yaitu kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang harus dijaga keberadaany sehingga fungsi utamanya
sebagai pengatur tata air dpat dipelihara dan dipertahankan luas hutan lindung di perrkirakan mencapai
27% dari luasan total kawasan hutan Indonesia atau sekitar 30,3 juta Ha

c) Huatan suaka alam dan wisata.

Yaiytu kawasan hutan yang diperuntukkan bagi perlindungan........... sumber palasma nutvah penyangga
kehidupan serta untuk tujuan pendidikan dan wisata, luas hutan ini sekitar 19.000.000 Ha atau 13% dari
luas total hutan indonesia

d) Hutan komversi

Merupakan kawasan hutan yang berdasarkan kondisinya memungkinkan dapat dikonversi menjadi
peruntukan lain seperti pertanian, perkebunan, atau pemukiman ada sekitar 20% dari kawasan hutan
atau sekitar 30 juta Ha.

4. Pengelolaan Pertanian

Pengelolaan pertanian merupakan pengkususan dari pengelolaan sumber daya alam yaitu pengelolaan
secara sektoral yang seyokyanya berdasrkan pendekatan ekosistem namun tanpa dilandasi konsepsi
pengelolaan sumber daya alam yang bersifat menyeluruh dan terpadu.

Untuk meenjawab berbagai kondisi yang secara nyata melingkupi berbagai masalah yang muncul perlu
dilakukan pengelolaan sumber daya alam terutama yang berbasis sumber daya alam hayati(pertanian),
dengan isu pengelolaan yang saat ini berkembang yakni pengelolaan pertanian berkelanjutan.
Pengelolaan pertanian berkelanjutan secara defenisi dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber daya
yang berhasil untuk usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus
mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam

5. Fokus dan Pengelolaan Pertanian Berkelanjutan.

Pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan perhatian yang serius terutama terhadap


kemampuan ekosistem dan kegiatan yang eksloratif terhadp su,ber daya alam tersebut walaupun
pertanian masa depan adalah pertanian yang bersifat sinergis dengan industrialisasi dan ANTISIFATIF
terhadap dinamika perdangangan bebas, tetpi pada misi pembangunan pertanian berbuday industri
tetap mengembang masi kelestarian lingkungan. Misi pertanian berbudaya industri yaitu:

1. Menciptakan produk dan jasa pertanian yang berdaya saing tinggi.

2. Memelihara kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pembanggunan pertanian.

3. Meningkatkan dan meratakan kesejahteraan bangsa dan rakyat indonesia pada umumnya dan
pelaku pertanian pada hususnya.

4. Meningkatkan kontribusi pertanian dalam ekonmi nasional.


Pengelolaan pertanian berkelanjutan memiliki beberapa persyaratan tang harus dipenuhi:

Anda mungkin juga menyukai