OLEH :
NURHAFIFAH
18175053/2018
Pendidikan Fisika Kelas B
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M. Si
Dr. Djusmaini Djamas, M. Si
Penulis
DAFTAR ISI
Bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma
memuat materi pelajaran saja. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap.
Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan
calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses
pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut.
Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang dikemukakan oleh penulis
dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian bahan ajar cetak?
2. Bagaimana prinsip penyusunan bahan ajar cetak ?
3. Apa saja jenis bahan ajar cetak?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahaui pengertian bahan ajar cetak
2. Untuk mengetahui prinsip penyusunan bahan ajar cetak
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar cetak
D. Manfaat
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan mengenai peran, prinsip dan jenis bahan ajar cetak
2. Sebagai masukan bagi guru dalam penyusunan bahan ajar cetak
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Agama
Ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa perintah
tentang membaca dan hal tersebut sangat jelas kaitannya dengan pendidikan yaitu surat
Al-Alaq ayat 1-5.
سانَ َما َل ْم ِ ْ َعلَّ َم.ِي َعلَّ َم ِب ْالقَلَ ِم
َ اْل ْن ْ اَلَّذ. اِ ْق َرا ْء َو َربُّكَ ْاْل َ ْك َر ُم.ق
ٍ َسانَ ِم ْن َعل
َ اْل ْن ْ اِ ْق َرا ْء ِباس ِْم َر ِبكَ الَّ ِذ
ِ ْ َ َخلَق. َي َخلَق
) 5-1 :َي ْع َل ْم (العلق
Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan-Mulah yang Maha
Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya (QS. Al-‘Alaq: 1-5).
Pentingnya belajar didalam kehidupan tergambar dalam ayat di atas. Di dalam
pembelajaran tersebut diperlukan bahan bacaan yang sesuai dengan apa yang ingin
dipelajari. Sehingga bahan ajar menjadi salah satu bahan yang harus ada dalam
pembelajaran.
B. Landasan Yuridis
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam undang-undang
tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, masyarakat, bangsa dan
negara.
C. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara
sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu
mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Lestari,
2013:1). Pengertian ini menjelaskan bahwa suatu bahan ajar haruslah dirancang dan
ditulis dengan kaidah intruksional karena akan digunakan oleh guru untuk membantu
dan menunjang proses pembelajaran.
Bahan ajar dapat juga diartikan sebagai segala bentuk bahan yang disusun secara
sistematis yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri dan dirancang
sesuai kurikulum yang berlaku. Dengan adanya bahan ajar, guru akan lebih runtut
dalam mengajarkan materi kepada siswa dan tercapai semua kompetensi yang telah
ditentukan sebelumnya.
D. Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar memiliki beragam jenis, ada yang cetak maupun noncetak. Bahan ajar
cetak yang sering dijumpai antara lain berupa handout, buku, modul, brosur, dan
lembar kerja siswa. Di bawah ini akan diuraikan penjelasan terkait jenis-jenis bahan
ajar cetak berupa buku.
1. Modul
Modul merupakan bahan ajar yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar
secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Oleh karena itu, modul harus berisi
tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, isi materi pelajaran, informasi
pendukung, latihan soal, petunjuk kerja, evaluasi, dan balikan terhadap evaluasi.
Dengan pemberian modul, siswa dapat belajar mandiri tanpa harus dibantu oleh guru.
Adapun struktur modul minimal dalam (Juknis Pengembangan Bahan Ajar, 2010 :
35) memuat:
a. Judul/identitas
b. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
c. SK/KD
d. Content atau isi materi
e. Informasi pendukung
f. Paparan isi materi
g. Latihan-latihan
h. Tugas/Langkah Kerja
i. Penilaian
2. Buku
Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan hasil
analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku disusun dengan menggunakan
bahasa sederhana, menarik, dilengkapi gambar, keterangan, isi buku, dan daftar
pustaka. Buku akan sangat membantu guru dan siswa dalam mendalami ilmu
pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran masing-masing Secara umum, buku
dibedakan menjadi empat jenis (Prastowo dalam Lestari, 2011: 79) yaitu sebagai
berikut.
1. Buku sumber, yaitu buku yang dapat dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk
kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
2. Buku bacaan, yaitu buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya
cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
3. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam
melaksanakan proses pengajaran.
4. Buku bahan ajar atau buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran
dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.
Struktur penyusunan handout menurut (Juknis Pengembangan Bahan Ajar, 2010 :
35), yaitu:
a. Judul/Identitas,
b. SK/KD,
c. Materi pembelajaran,
d. Informasi pendukung,
e. Paparan isi materi.
E. Fungsi Bahan Ajar Cetak
Secara garis besar, fungsi bahan ajar bagi guru adalah untuk mengarahkan semua
aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi kompetensi
yang seharusnya diajarkan kepada siswa. Fungsi bahan ajar bagi siswa untuk menjadi
pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan subtansi kompetensi yang
seharusnya dipelajari.
Bahan ajar juga berfungsi sebagai alat evaluasi pencapaiana hasil pembelajaran.
Bahan ajar yang baik sekurang-kurangnya mencakup petunjuk belajar, kompetensi
yang akan dicapai, isi pelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja,
evaluasi dan respon terhadap hasil evaluasi (Prastowo dalam Lestari, 2011: 2004).
Karakteristik siswa yang berbeda berbagai latar belakangnya akan sangat terbantu
dengan adanya kehadiran bahan ajar, karena dapat dipelajari sesuai dengan
kemampuan yang dimilki sekaligus sebagai alat evaluasi penguasaan hasil belajar
karena setiap hasil belajar dalam bahan ajar akan selalu dilengkapi dengan sebuah
evaluasi guna mengukur penguasaan kompetensi.
F. Prinsip Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:
1. Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk
memahami yang abstrak.
Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasan
dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, sesuatu yang nyata ada di
lingkungan mereka. Misalnya untuk menjelaskan konsep pasar, maka mulailah siswa
diajak untuk berbicara tentang pasar yang terdapat di tempat mereka tinggal. Setelah
itu, kita bisa membawa mereka untuk berbicara tentang berbagai jenis pasar lainnya.
2. Pengulangan akan memperkuat pemahaman
Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami
suatu konsep. Dalam prinsip ini kita sering mendengar pepatah yang mengatakan
bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupun maksudnya sama, sesuatu
informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan siswa. Namun
pengulangan dalam penulisan bahan belajar harus disajikan secara tepat dan bervariasi
sehingga tidak membosankan.
3. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa
Seringkali kita menganggap enteng dengan memberikan respon yang sekedarnya
atas hasil kerja siswa. Padahal respond yang diberikan oleh guru terhadap siswa akan
menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang guru seperti ’ya benar’ atau ‚’ya
kamu pintar’ atau,’itu benar, namun akan lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan
kepercayaan diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu
dengan benar. Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk
itu, jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.
4. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar
Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam
belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran
adalah memberikan dorongan (motivasi) agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk
memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan pujian, memberikan harapan,
menjelas tujuan dan manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang
membuat siswa senang belajar, dll.
5. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
Pembelajaran adalah suatu proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk
mencapai suatu standard kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara.
Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit kita melangkah, namun
juga anak tangga yang terlalu kecil terlampau mudah melewatinya. Untuk itu, maka
guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran secara pas, sesuai dengan
karakteristik siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk
indikator-indikator kompetensi.
6. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus mencapai
tujuan
Ibarat menempuh perjalanan jauh, untuk mencapai kota yang dituju, sepanjang
perjalanan kita akan melewati kota-kota lain. Kita akan senang apabila pemandu
perjalanan kita memberitahukan setiap kota yang dilewati, sehingga kita menjadi tahu
sudah sampai di mana dan berapa jauh lagi kita akan berjalan. Demikian pula dalam
proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan. Pemandu perjalanan yang baik,
akan memberitahukan kota tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara
mencapainya, kota-kota apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan pula sudah
sampai di mana dan berapa jauh lagi perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapat
mencapai kota tujuan dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai
tujuan tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai
kepada tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian dari prinsip
belajar tuntas.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Bahan Ajar Cetak
Berikut ini adalah matriks perbedaan bahan ajar cetak berupa buku yakni modul
dan buku
Tabel 1. Tabel Perbedaan Bahan Ajar Cetak
Bahan Ajar Cetak
Pembeda
Modul Buku
Pengertian Sebuah bahan ajar yang disusun Bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan buah pikiran dari
secara sistematis dengan bahasa
pengarangnya
yang mudah dipahami oleh peserta
didik sesuai dengan tingkatan
pengetahuan dan usia mereka, agar
mereka dapat belajar sendiri
(mandiri) dengan bantuan atau
bimbingan minimal dari pendidik
Unsur- a. Rumusan tujuan pengajaran a. Judul
Unsur yang eksplisit dan spesifik b. KD
b. Petunjuk untuk pendidik c. Latihan
c. Lembar kegiatan peserta didik d. Penilaian
d. Lembaran kerja bagi siswa
e. Kunci lembaran kerja
f. Lembar evaluasi
g. Kunci lembaran evaluasi
1. Dirancang untuk sistem 1. Untuk keperluan umum atau
pembelajaran mandiri tatap muka
2. Program pembelajaran yang 2. Bukan merupakan bahan belajar
utuh dan sistematis yang terprogram
Bahan Ajar Cetak
Pembeda
Modul Buku
3. Mengandung tujuan/kegiatan 3. Lebih menekankan sajian materi
evaluasi ajar
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa modul memiliki komponen kelengkapan bahan
ajar cetak yang paling lengkap. Komponen judul dimiliki oleh semua jenis bahan ajar
cetak. Sedangkan komponen yang lain dapat dimiliki dan tidak dimiliki oleh beberapa
jenis bahan ajar cetak. Hal ini dapat memudahkan guru untuk memilih bahan ajar yang
cocok sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Bahan ajar berfungsi sebagai pedoman dalam proses pembelajaran dan merupakan
subtansi kompetensi yang seharusnya dipelajari. Dengan adanya bahan ajar, akan
membantu guru dalam proses pembelajaran dan mempermudah pemahaman siswa,
sebab bahan ajar cetak dapat dibawa kemanapun.
2. Beberapa jeni bahan ajar cetak berupa buku yaitu modul dan buku.
3. Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran
B. Saran
Penulis menyarankan kepada guru ataupun calon guru agar sebelum menyusun
dan mengembangkan bahan ajar hendaknya memahami fungsi, prinsip dan jenis bahan
ajar cetak .
DAFTAR PUSTAKA
http://abiavisha.blogspot.com/2015/06/bahan-ajar-penyusunan-bahan-ajar-bagi.html