Anda di halaman 1dari 5

TRANSFORMATOR

EFESIENSI TRANSFORMATOR

Oleh
I Gusti Made Wirawan Adinata
1715333001/2D PLN

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BALI
2018
EFISIENSI TRANSFORMATOR

Transfromator atau yang disingkat trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf
suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari perubahan taraf tersebut diantaranya seperti
menurunkan tegangan AC dari 220V ke 12V ataupun menaikkan tegangan dari 110V ke 220V.
Transformator ini bekerja berdasarkan prinsip induksi electromagnet dan hanya dapat bekerja pada
tegangan yang berarus bolak-balik (AC).

 Efesiensi Transformator

Transformator yang ideal adalah tranformator yang memiliki 100% efisiensi yaitu trafo
yang tidak terjadi kehilangan daya sama sekali. Efisiensi disini adalah perbadingan daya listrik
keluaran (Pout) dibandingkan daya listik masukan (Pin) dikalikan 100%. Namun transformator yang
ideal atau yang sempurna ini hampir dapat dikatakan tidak mungkin tercapai, hal ini dikarenakan
adanya beberapa faktor yang menyebabkan kerugian atau kehilangan daya.

Rumus efisiensi tranformator, yaitu:

𝑃𝑜𝑢𝑡
η = 𝑥 100% , atau
𝑃𝑖𝑛

𝑉𝑠 𝑥 𝐼𝑠
η = 𝑥 100%
𝑉𝑝 𝑥 𝐼𝑠

Dimana:

η = efisiensi trafo

Pout = daya listrik keluaran (output) atau daya pada kumparan sekunder

Pin = daya listrik masukan (input) atau daya pada kumparan primer

Vs = tegangan pada kumparan sekunder

Is = arus pada kumparan sekunder

Vp = tegangan pada kumparan primer

Ip = arus pada kumparan primer


 Kerugian Daya pada Transformator

Kerugian atau kehilangan daya pada trafo inilah yang menyebabkan efisiensi
sebuah trafo tidak bias 100%. Kerugian trafo ini disebabkan oleh dua factor utama yaitu
faktor rugi tembaga dan faktor rugi besi. Kerugian daya atau kehilangan daya pada trafo
sering juga disebut dengan Power Loss.

1. Rugi Besi
Rugi besi adalah kehilangan daya pada transformator yang disebabkan oleh inti besi
Inti besi tranformator itu sendir. Terdapat dua faktor yang menyebabkan terjadinya
rugi besi yaitu kerugian arus Eddy dan kerugian histeris. Kedua kerugian ini pada
dasarnya tergantung pada sifat magnetik bahan yang digunakan untuk konstruksi inti
trafo.
a. Kerugian Arus Eddy
Kerugian arus Eddy disebabkan oleh aliran sirkulasi arus yang menginduksi logam.
Ini disebabkan oleh aliran fluks magnetik disekitar inti besi. Karena inti besi trafo
terbuat dari konduktor (umumnya besi lunak), maka arus Eddy yang menginduksi
inti besi akan semakin besar. Arus Eddy dapat menyebabkan kerugian daya pada
trafo karena pada saat terjadi induksi arus listrik pada inti besi, maka sejumlah
energi lisrik akan diubah menjadi panas, dan panas ini adalah sebuah kerugian.
Untuk mengurangi arus Eddy, maka inti besi trafo dibuat berlapis-lapis, tujuannya
untuk memecah induksi arus Eddy yang terbentuk di dalam inti besi.
Kerugian arus Eddy dirumuskan sebagai berikut:
Pe = ke f2 t2 B2maks
Dimana:
ke = konstanta material inti
f = frekuensi
t = ketebalan material
Bmaks = fluks maksimum
b. Kerugian Histeris
Kerugian histeris disebabkan oleh gesekan molekul yang melawan aliran gaya
magnet di dalam inti besi. Gesekan molekul dalam inti besi ini menimbulkan panas.
Panas yang timbul ini menunjukkan kerugian energi, karena sebagian kecil energi
listrik tidak dipindahkan tetapi diubah menjadi energi panas. Karena panas ini juga
dapat merusak trafo, maka pada trafo-trafo ukuran besar harus didinginkan dengan
media pendingin. Umumnya digunakan minyak khusus untuk mendinginkan trafo
ini.
Kerugian histeris dapan dirumuskan sebagai berikut:
Ph = kh f Bnmaks
Dimana:
kh = konstanta material inti
f = frekuensi
Bmaks = fluks maksimum
n = nilai eksponensial, tergantung dari material dan Bmaks

2. Rugi Tembaga
Rugi-rugi tembaga terjadi di kedua kumparan, baik kumparan primer maupun
kumparan sekunder. Kedua kumparan ini dibuat dari gulungan kawat tembaga panjang
yang dilapisi oleh isolator tipis yang disebut enamel. Gulungan kawat yang panjang
ini akan meningkatkan hambatan dalam kumparan. Pada saat trafo dialiri arus listrik
maka hambatan kumparan ini akan mengubah sejumlah kecil arus listrik menjadi panas
yaitu sebesar I2R. Semakin besar harga R maka semakin besar pula energi panas yang
timbul di dalam kumparan. Mutu kawat yang bagus dengan nilai hambatan jenis yang
kecil dapat mengurangi rugi-rugi tembaga.
Rugi tembaga ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Pcu = I2R
Dimana:
I = kuat arus
R = hambatan
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com/pengertian-transformator-prinsip-kerja-trafo/
http://nulis-ilmu.com/efisiensi-dan-kerugian-transformator/
https://teknikelektronika.com/pengertian-efisiensi-trafo-transformator-cara-menghitung-
efisiensi-trafo/
https://djukarna.wordpress.com/2013/10/21/transformator/

Anda mungkin juga menyukai