SKRIPSI
Oleh:
HERU ZAINUDDIN
NIM S11.120
i
Diterima dan disetujui untuk dipertahankan pada penelitian ini dengan judul:
“Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus Di
Puskesmas Kecamatan Singkawang Tengah”
Pembimbing 1
Raihan. SKM.M.Kep
NIK. 83020893. 1. 034
Pembimbing II
ii
SKRIPSI
“HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KECAMATAN
SINGKAWANG TENGAH”
Disusun Oleh:
HERU ZAINUDDIN
NIM: S11.120
Penguji I Penguji II
Laporan penelitian ini telah diterima sebagai satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Keperawatan (S. Kep)
iii
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KUALITAS HIDUP
PASIEN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS KECAMATAN
SINGKAWANG TENGAH
Heru Zainuddin
ABSTRAK
Pada era globalisasi saat ini telah terjadi transisi epidemiologi yaitu berubahnya pola
penyebaran penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular. Hal ini
dikarenakan pola hidup masyarakat yang tidak sehat mulai dari pola konsumsi yang
serba instan, semakin canggihnya teknologi yang menyebabkan seseorang kurang
bergerak atau melakukan aktivitas fisik, life style, dan lain-lain. Salah satu penyakit
tidak menular yang banyak ditemukan di masyarakat yaitu diabetes mellitus (DM) atau
biasa juga disebut penyakit gula atau kencing manis. Penelitian ini bertujuan
mengetahui tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kualitas hidup pasien
diabetes mellitus di Puskesmas Kecamatan Singkawang Tengah. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelatif dengan
rancangan cross sectional dan analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
chi square, penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Singkawang Tengah,
dengan 58 sampel. Dari hasil penelitian variabel tingkat pengetahuan dengan kualitas
hidup pasien diabetes mellitus yang dilakukan didapatkan hasil p value 0,000 ( p<
0,05). Sehingga Ha diterima, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus di Puskesmas Kecamatan
Singkawang Tengah. Jadi, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dengan kualitas hidup pasien diabetes mellitus di Puskesmas Kecamatan
Singkawang Tengah.
Kata kunci: tingkat pengetahuan, kualitas hidup pasien diabetes mellitus.
iv
CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE QUALITY OF LIFE
OF PATIENTS WITH DIABETES MELLITUS IN MIDDLE SINGKAWANG
DISTRICT HEALTH CENTERS
Heru Zainuddin
ABSTRACT
In the current era of globalization there has been a change in the pattern of
epidemiological transition, namely the spread of diseases from infectious diseases
become non-communicable diseases. This is because the lifestyle of the people who are
not healthy from almost instantaneous consumption patterns, increasingly
sophisticated technology that causes a person less mobile or physical activity, life style,
and others. One of the non-communicable diseases which are found in society, namely
diabetes mellitus (DM) or usually called diabetes or diabetes. determine the level of
knowledge about the relationship with the quality of life of patients with diabetes
mellitus in Central Singkawang District Health Clinics. type of research is quantitative
research with correlative analytic method with cross sectional design and analysis
used in this study is the chi square test, the study was conducted in the Central District
Health Clinics Singkawang. with 58 samples. of the research variable level of
knowledge and quality of life of patients with diabetes mellitus who conducted showed
p value of 0.000 (p <0.05). So Ha is received. there is a significant relationship between
the level of knowledge of the quality of life of patients with diabetes mellitus in Central
Singkawang District Health Clinics. so There is a significant correlation between the
level of knowledge of the quality of life of patients with diabetes mellitus in Central
Singkawang District Health Clinics.
Keywords: level of knowledge, the quality of life of patients with diabetes mellitus
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas nikmat, rahmat dan hidayah
Nya yang telah diberikan kepada kita semua serta masih diberi kesehatan jasmani, dan
rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”hubungan tingkat
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk
2014/2015.
kekurangan dan hambatan serta tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak didukung
kepada pihak-pihak yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil
1. Ibu Wahyu Kirana M. Kep Sp. Jiwa selaku Ketua STIKES YARSI Pontianak yang
2. Ibu Lintang Sari M. Kep selaku Ka. Prodi S1 Keperawatan STIKES YARSI
menyelesaikan perkuliahan.
vi
3. Bapak Raihan. SKM,. M. Kep selaku pembimbing I yang banyak memberi
4. Ibu Ns. Anita Komala, S.Kep., sebagai pembimbing II yang banyak membantu dan
5. Dosen dan staff STIKES YARSI Pontianak yang tidak bisa sebutkan satu persatu
yang telah banyak memberi inspirasi hingga terselesaikannya skripsi penelitian ini.
6. Bapak Drs. Akhmad Kismed selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang
8. Rekan-rekan seperjuangan dan keluarga besar S1 Angkatan III yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam hal senang dan susah
9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa skripsi yang penulis susun belum sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan dukungan dan saran yang mendukung untuk mendekati
Heru zainuddin
vii
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 10
B. Pengetahuan .................................................................................. 36
viii
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 57
C. Hipotesis ........................................................................................ 59
A. Kesimpulan .................................................................................... . 82
B. Saran ............................................................................................... . 83
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SKEMA
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan di uraikan tentang latar belakang, masalah penelitian, tujuan
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini telah terjadi transisi epidemiologi yaitu
tidak menular. Hal ini dikarenakan pola hidup masyarakat yang tidak sehat mulai
dari pola konsumsi yang serba instan, semakin canggihnya teknologi yang
style, dan lain-lain. Salah satu penyakit tidak menular yang banyak ditemukan di
masyarakat yaitu diabetes mellitus (DM) atau biasa juga disebut penyakit gula
dan kegagalan berbagai organ terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan
1
2
Kondisi lain yang muncul biasanya dapat berupa penurunan berat badan, gatal,
kesemutan, mata kabur, mudah lelah, luka yang tidak sembuh, dan sering timbul
tipe 2. yang dimana pada DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus
tahun, tetapi dapat terjadi pada semua umur. dan pasien ini sangat tergantung
tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yaitu DM yang
tidak tergantung pada insulin. DM tipe 2 banyak terjadi pada usia dewasa lebih
dari 45 tahun karena berkembang dan terkadang tidak terdeteksi, tetapi jika gula
per-tahun dengan prediksi berlipat ganda mencapai 250 juta dalam 10 tahun,
mendatang tahun 2010. Menurut data WHO, dunia kini didiami oleh 171 juta
penderita DM (2000) dan akan meningkat 2 kali, 366 juta pada tahun 2030.
terakhir dari World Health Organization (WHO) menunjukkan pada tahun 2000
sebanyak 150 juta penduduk dunia menderita DM dan angka ini akan menjadi
dua kali lipat pada tahun 2025. Peningkatan angka penderita penyakit ini akan
penuaan, diet yang tidak sehat, obesitas dan kurang aktivitas fisik (WHO, 2014).
Amerika dalam prevalensi DM. Pada tahun 2000 masyarakat Indonesia yang
menderita DM adalah sebesar 8,4 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat pada
tahun 2030 menjadi 21,3 juta jiwa. Data ini menunjukkan bahwa angka kejadian
DM tidak hanya tinggi di negara maju tetapi juga di negara berkembang, seperti
adalah 1,4% jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat (Riskesdas, 2013).
itu DM juga makin memberi kontribusi yang lebih besar terhadap kematian (ten
yaitu 5,7% setelah stroke, TB paru, hipertensi, cedera, dan perinatal. Pada tahun
(Laurentia, 2010).
Singkawang pada bulan januari sampai dengan desember 2014 jumlah rata-rata
yang membahayakan apabila tidak diobati. Akibat dari hiperglikemi dapat terjadi
makrovaskuler seperti infark miokard (MCI) dan stroke (Smeltzer & Bare, 2008).
ekonomi dan kualitas hidup pasien DM. Bila seorang pasien DM mengalami
2014).
6
kerusakan mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati dan neuropati. Hal ini akan
daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar, maka sangat
apakah ada tanda dan gejala hiperglikemia dan hipoglikemia (Tarwoto dkk,
2012).
Salah satu sasaran terapi pada diabetes mellitus adalah peningkatan kualitas
hidup. Dalam hal ini, kualitas hidup seharusnya menjadi perhatian penting bagi
para profesional kesehatan karena dapat menjadi acuan keberhasilan dari suatu
tindakan / intervensi atau terapi (Coons, 2005). Kualitas hidup yang rendah dapat
(Andayani, 2010).
Menurut Goz et al, 2007 kualitas hidup merupakan suatu pandangan persepsi
subjektif multi dimensi yang dibentuk oleh individu terhadap fisik, emosional
adalah persepsi individu terhadap posisi mereka dalam kehidupan dan konteks
budaya serta sistem nilai di mana mereka hidup dan dalam hubungannya dengan
Menurut Diener dan Suh (2000) menyatakan bahwa kriteria individu dalam
pernikahan.
terhadap kontrol gula darah dan manajemen diabetes mellitus yang berpengaruh
berobat, dukungan keluarga, diet ada hubungan dengan status kualitas hidup
kualitas hidup dan resiko bunuh diri pada pasien DM, diketahui bahwa pasien
DM menunjukan keputusasaan yang lebih besar dan ide bunuh diri, serta kualitas
hidup yang buruk terkait dengan keberhasilan diri (self efficacy) yang rendah.
fisik, psikologis, sosial, lingkungan dan kualitas hidup bisa dilakukan dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitan ini terbagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan
khusus:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tengah.
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
Singkawang Tengah.
2. Institusi Pendidikan
4. Puskesmas
keluarga agar menilai secara positif dari segi kualitas hidup pada pasien
diabetes mellitus.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tinjauan pustaka ini akan di bahas lebih dalam dan diuraikan teori yang
akan digunakan sebagai bahan rujukan dalam pembahan hasil penelitian. serta acuan
A. Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes mellitus pada bab ini akan dibahas tentang pengertian,
kriteria, klasifikasi, etiologi dan faktor resiko, patofisiologi, tanda dan gejala,
mellitus.
kronis. Kadar glukosa darah puasa pada berbagai keadaan adalah sebagai
glucose tolerance) 6-7 mmol/L, normal < 6 mmol/L; kadar glukosa 2 jam
tinggi melebihi kadar gula normal akibatnya penyakit ini disertai berbagai
12
13
oleh gangguan dari sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Secara
umum diabetes di bagi dalam dua bentuk utama yaitu kerusakan sel β
dan resistensi insulin pada jaringan dengan sedikit atau tanpa gangguan
(Jose, 2010).
2. Kriteria DM
a. Adanya tanda dan gejala DM ditambah kadar gula darah acak atau
b. Gula darah puasa atau fasting blood sugar (FBS) lebih besar atau
c. Hasil glukosa toleran test (GTT) lebih besar atau sama dengan 200
Darah (mg/dl)
PERKENI, (2006).
15
antibodi cel islet (ICAs) yang dapat merusak sel-sel beta pankreas.
Bagaimana proses terjadinya kerusakan sel beta itu ini tidak jelas.
glukosa yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati
bakar menjadi CO2 dan H2O juga menurun dan jumlah yang diubah
Pada diabetes tipe 2 reaksi dalam sel kurang efektif karena kurangnya
keton.
sebagai berikut :
2) Obesitas, berat badan lebih dari 120% dari berat badan ideal
kg.
penduduk yang miskin. Diabetes tipe ini dapat ditegakkan jika ada 3
badan.
Down.
penyakit DM diantaranya :
pentamidine.
d. Obesitas, berat badan lebih dari atau sama dengan 20 % berat badan
ideal.
mmHg.
i. Kebiasaan diet.
j. Kurang olahraga.
5. Patofisiologi
darah dan sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sel dan jaringan. Glukosa
dalam bentuk glikogen dihati dan jaringan lainnya dengan bantuan insulin.
21
Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta pulau langerhans
Insulin disekresi oleh sel beta, satu diantara empat sel pulau
dapat membantu memindahkan glukosa dari darah ke otot, hati dan sel
lemak. Pada diabetes terjadi berkurangnya insulin atau tidak adanya insulin
protein.
hati. Mekanisme pasti yang menjadi penyebab utama resistensi insulin dan
mengatur kadar glukosa darah dalam batas normal atau sedikit lebih tinggi
kadarnya. Namun, jika sel beta tidak dapat menjaga dengan meningkatkan
2 berkembang.
eritrosit dan sel-sel usus, hati dan tubulus ginjal tidak membutuhkan
2009).
23
lemak yang di pecah untuk energi jika terjadi cadangan glukosa tidak
dalam darah, dikeluarkan lewat ginjal dan paru. Derajat keton dapat
diukur dari darah dan urin. Jika kadarnya tinggi, indikasi diabetes
tidak terkontrol.
Syndrome (HHNS).
24
pusat lapar.
pada mata yang dapat merusak retina serta kekeruhan pada lensa.
kulit.
k. Ketonuria
asam lemak akan dipecah menjadi keton yang kemudian berada pada
lain sebagainya.
badan, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi ereksi pada pria,
1) Gula darah puasa > 126 mg/dl (7.0 mmol/L), puasa artinya
dilakukan.
mmol/L).
mg/dl
8. Komplikasi
a. Komplikasi akut
tidak terkontrol.
b. Komplikasi kronis
pada :
tubuh.
2) Makroangiopati
arterosklerosis.
d) Komplikasi neurofatik.
koroner, stroke.
29
9. Penatalaksanaan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
an diabetes :
a. Management diet DM
b. Latihan fisik/exercise
pada saat latihan fisik energi dipakai adalah glukosa dan asam lemak
karbohidrat
normal
30
c. Obat-obatan
gagal
Klorpropamid
insulin
d. Pendidikan kesehatan
mandiri.
Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis stres
berpikir secara umu dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Persepsi
(Potter & Perry, 2005). Diabetes mellitus dengan berbagai perubahan fisik
atau dapat juga mekanisme pertahanan ego, yang tujuannya untuk distress
a. Sikap menyangkal
hidup.
b. Obsesif
c. Marah
d. Frustasi
e. Takut
f. Depresi
B. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
b. Logika
tepat dengan bentuk dan pola pikiran yang masuk akal dan syah.
melalui penalaran.
manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang di
a. Tahu (know)
anak yang kurang gizi, apa penyebab penyakit TBC, bagaimana cara
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
dapat membuat diagram (flow chart) siklus hidup cacing kremi dan
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
berikut:
penelitian ilmiah.
a. Faktor internal
1) Pendidikan
atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih
intelegensi individu.
43
2) Persepsi
3) Motivasi
4) Pengalaman
memperoleh pengetahuan.
b. Faktor eksternal
1) Berdasarkan rasio
2) Berdasarkan empiris
pengalaman konkret.
1) Intuisi
ditemukan.
2) Wahyu
masalah transdental.
46
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
atau kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat
tersebut diatas.
C. Kualitas Hidup
terhadap posisi mereka dalam kehidupan dalam kontek budaya dan nilai
harapan, standard dan perhatian. Hal ini merupakan konsep yang luas yang
kualitas hidup pada pasien dengan penyakit kronis (Khanna and Tsevat,
budaya dan sistem tata nilai dimana ia tinggal dalam hubungannya dengan
puas dan bahagia akan hidupnya secara umum khususnya hidup dengan
dipengaruhi oleh kondisi medis atau pengobatan. Oleh kondisi medis atau
DM tipe 2.
pasien. Kualitas hidup sangat penting bagi pasien diabetes dan pemberi
a. Usia
meningkat pada lansia usia 40-65 tahun, riwayat obesitas dan adanya
faktor keturunan.
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
mengolah informasi.
e. Lama menderita DM
yang baik daripada pasien yang menderita DM <10 tahun. Hal ini
pasien.
bawah ini:
D. Penelitian terkait
DM tentang diet, latihan jasmani di nilai sedang, dan monitoring gula darah,
kesehatan.
Mellitus di RSUP Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2014, menunjukkan
bahwa mayoritas pasien memiliki kualitas hidup yang cukup yaitu sebanyak
kualitas hidup penderita DM di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun
2014.
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Tahun 2011,
E. Kerangka teori
Skema 2.1 ini dimodifikasi dari konsep : Tarwoto Dkk, 2012, Notoadmodjo,
2010, Semiardji, 2006, Joyce M. Black, 2014, WHO dalam Isa & Baiyewu,
2006,
Produksi insulin tidak Reseptor insulin tidak
adekuat berespon terhadap insulin
Faktor resiko:
Penatalaksanaan
Respon psikologis:
1. Diet
1. Stress 7. Marah 2. Latihan
2. Depresi 8. takut 3. Pemantauan
3. Frustasi 4. Terapi
4. Sikap 5. Pendidikan kesehatan
5. Menyangkal
6. Obsesif
Tingkat pengetahuan
Kualitas hidup
1. Tahu
1. Usia 6. Komplikasi DM 2. Memahami
2. Jenis kelamin 3. Aplikasi
3. Tingkat pendidikan 4. Analisis
4. Status sosial ekonomi 5. Sintesis
5. Lama menderita DM 6. evaluasi
57
BAB III
KERANGKA KONSEP
Pada bab ini akan menjelaskan tentang kerangka konsep, hipotesis, dan definisi
operasional.
A. Kerangka konsep
(Dharma, 2011).
sebagai penjelasan tentang variabel-variabel apa saja yang akan diteliti yang
variabel-variabel tersebut.
57
58
B. Variabel penelitian
dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat diteliti secara
1. Variabel bebas
mellitus.
2. Variabel terikat
C. Hipotesis
mellitus.
D. Definisi operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Defenisi
No Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional
Independen
1 Tingkat Pada pasien Menggunakan Terbagi dalam Ordinal
Pengetahuan DM diabetes mellitus kuesioner C tiga kategori
pengetahuan tingkat skor
berpengaruh pengetahuan DM pengetahuan
terhadap kualitas sebanyak 21 item yaitu:
hidupnya dengan pertanyaan Skor
pengetahuan yang dengan pilihan pengetahuan
baik dapat jawaban Baik: jika
memanajemen dan benar=2 22-42
mencegah salah=1 cukup: jika
penyakit diabetes tidak tahu=0 15-21
mellitus kurang: jika 0-
14
Dependen
2 Kualitas Hidup pasien diabetes Menggunakan 1. Kualitas Ordinal
mellitus akan kuesioner B hidup tinggi
sangat (kualitas hidup = 96-130
mempengaruhi whoqol) 2. Kualitas
Kualitas hidupnya Terdiri dari 26 hidup
yang dimana pada Pertanyaan sedang= 61-
pasien diabetes dengan pilihan 95
mellitus dapat jawaban 3. Kualitas
mencegah 1= sangat buruk hidup
komplikasi- 2= buruk rendah= 26-
komplikasinya. 3= biasa-biasa 60
saja
4= baik
5= sangat baik
61
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang meliputi: desain penelitian,
populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian, etik penelitian, instrumen
penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, prosedur pengumpulan data dan
A. Jenis penelitian
analitik bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan
adalah penelitian diukur dan dikumpulkan secara simultan, sesaat atau satu kali
saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang bersamaan), dan tidak ada follow
pada bulan juni sampai dengan Juli 2015. waktu penelitian data dapat dilihat pada
61
62
Pembuatan proposal
Ujian Proposal
Perbaikan Proposal
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
Perbaikan Skripsi
Pengumpulan
Skripsi
1. Populasi
2013). Populasi rata-rata penderita diabetes mellitus pada tahun 2014 yang
2. Sampel
dalam studi klinis. Sampel yang diambil dalam penelitian ini didasarkan
n=
1 + N (d)²
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
n= 138
1+138 (0,10)²
= 138
2,38
= 57,98319 (dibulatkan menjadi 58 orang)
64
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
lain.
b. Kriteria eksklusi
menjawab kuesioner.
D. Jenis Data
Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel
sebagai hasil pengamatan atau pengukuran (Riyanto, 2011). Data penelitian ini
berupa data primer yaitu data yang diambil dari responden sendiri. Jenis data
sedangkan pada variabel dependen adalah data ordinal. Ordinal adalah data yang
disusun atas dasar jenjang dalam atribut tertentu, menurut Rafi’i, 1993; Burns &
lebih besar dari atau lebih kecil dari. Sedangkan data nominal adalah ukuran yang
paling sederhana, dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti
untuk penelitian kualitas hidup ini diambil dari the world Health
ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Ratna Mardiati dkk. Sedangkan untuk
Universitas Indonesia.
66
a. Prosedur administratif
b. Prosedur tehnis
secara lengkap.
67
F. Instrumen penelitian
hidup yang terdiri dari 26 pertanyaan dengan pilihan jawaban 1= sangat buruk,
Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta Pusat” yang terdiri dari 21
dari Gultom (2012), yang dimodifikasi dari Anderson, D. & Christian, J. (2008).
Kuesioner ini telah di uji valid dan realibilitas pada 20 orang penderita diabetes
yang telah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Ratna Mardiati
dkk. Kuesioner whoqol-bref merupakan kuesioner yang valid dan reliable untuk
68
mengukur kualitas hidup. Alat ukur variabel kualitas hidup menggunakan alat
WHOQOL-100. Kedua alat ukur ini dibuat oleh tim dari World Health
Organization (WHO). Alat ukur WHOQOL-BREF adalah alat ukur yang valid (r
G. Pengolahan Data
berikut:
1. Editing/memeriksa
dilakukan terhadap:
mau menjawab.
c. Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan
2. Kode/Coding
3. Scoring
5=”sangat baik”.
70
4. Processing
Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati
5. Cleaning
Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah benar atau belum.
data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
6. Mengeluarkan informasi
H. Analisa Data
dan bivariat.
dilakukan uji statistik chi square ditemukan tingkat probabilitasnya < 0,05
1) Bila tabelnya 2 x 2, dan tidak ada nilai E<5, maka uji yang dipakai
2) Bila tabel 2 x 2 dan ada nilai E<5, maka uji yang dipakai adalah “
Square”
Adapun variabel penelitian dan uji statistik dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut:
I. Etika Penelitian
Tujuan penelitian etik, dalam arti hak responden dan lainnya harus
informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan dijaga dengan baik
oleh peneliti. Penyajian atau pelaporan hasil penelitian hanya terbatas data
BAB V
Bab ini akan menyajikan hasil dan pembahasan penelitian yang dilaksanakan di
Puskesmas Kecamatan Singkawang Tengah pada tanggal 01 Juli 2015 sampai dengan
11 Juli 2015, dengan jumlah reponden sebanyak 58 orang. Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan peneliti dengan cara pergi ke rumah responden dan dengan menunggu
responden di Puskesmas.
A. Hasil Penelitian.
1. Analisis Univariat.
masing variabel yang diteliti antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan,
73
74
Tabel 5.2
Analisis Pasien DM Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan,
Pekerjaan, Lama Menderita DM, Komplikasi, Tingkat
Pengetahuan Dan Tingkat Kualitas Hidup di
Puskemas Kecamatan Singkawang Tengah,
Tahun 2015 (n=58)
Karakteristik N %
1. Jenis kelamin responden
a. Laki-laki 19 33
b. Perempuan 39 67
Jumlah 58 100
2. Usia
a. Dewasa (20-45 tahun) 1 2
b. Lansia awal (46-55 tahun) 24 41
c. Lansia akhir (>56 tahun) 33 57
Jumlah 58 100
3. Pendidikan responden
a. SD 11 19
b. SMP 16 28
c. SMA 12 20
d. Perguruan Tinggi 19 33
Jumlah 58 100
4. Pekerjaan responden
a. PNS/TNI/Polri 34 59
b. Swasta 6 10
c. Petani/Buruh 2 3
d. Ibu rumah tangga 16 28
Jumlah 58 100
5. Lama menderita DM
a. < 10 tahun 39 67
b. > 11 tahun 19 33
Jumlah 58 100
6. Komplikasi
a. Ada komplikasi 23 40
b. Tidak ada komplikasi 35 60
Jumlah 58 100
penelitian ini sebagian besar pada lansia sebesar (57 %), berjenis kelamin
75
pasien yang lama menderita DM sebagian besar < 10 tahun (67%), pasien
2. Analisis Bivariat.
Pada penelitian ini analisis normalitas data tidak dilakukan karena data
yang berjenis kategorik. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah berikut:
Tabel 5.3
Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus Di Puskesmas Kecamatan Singkawang Tengah
Tahun 2015 (n=58)
Tingkat Kualitas Hidup
Total
Analisis bivariat Tinggi Sedang Rendah P Value
N % N % N % N %
Baik 13 22 22 38 0 0 35 60
Tingkat
Cukup 1 2 10 17 2 4 13 23
Pengetahuan 0,000
Kurang 0 0 1 2 9 15 10 17
Total 14 24 33 57 11 19 58 100
tentang DM yaitu dengan tingkat pengetahuan baik 35, cukup 13 dan kurang
76
10. Sedangkan tingkat kualitas hidup pasien DM yaitu tinggi 14, sedang 33
(p= 0,000 < α 0,05). Tingkat signifikansi yang digunakan didalam penelitian
ini sebesar 5 % (0,05%). Apabila setelah dilakukan uji statistik chi square
yang ditolak.
B. Pembahasan Penelitian.
dijelaskan dalam hasil penelitian dengan mengacu pada teori-teori dan penelitian
yang telah ada. Adapun pembahasan dalam penelitian ini sebagai berikut.
terdapat pada umur > 56 tahun yaitu sebanyak 33 orang (57%).Menurut penelitian
Wicaksono (2011) yaitu orang yang berusia ≥ 40 tahun lebih berisiko terkena DM
dibandingkan dengan orang berusia < 40 tahun. Usia lanjut akan memiliki
glukosa (Wicaksono, 2011). Menurut Smeltzer & Bare, 2008 DM tipe 2 merupakan
77
jenis DM yang paling banyak jumlahnya yaitu sekitar 90-95% dari seluruh
penyandang DM dan banyak dialami oleh dewasa diatas 40 tahun. Hal ini
disebabkan resistensi insulin pada DM tipe 2 cenderung meningkat pada lansia usia
Berdasarkan hasil analisa penelitian ini pada jenis kelamin terdapat pada
perempuan yaitu sebanyak 39 orang dengan persentase (67%) , sedangkan pada laki-
laki berjumlah 19 orang dengan persentase (33%). Hal ini menurut penelitian yang
bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi kualitas
dalam menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya
(Notoadmodjo, 2007). Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan yang baik akan
lebih matang dalam proses perubahan dirinya sehingga akan lebih mudah menerima
78
pengaruh dari luar yang positif, obyektif dan terbuka terhadap berbagai informasi
hidupnya.
gula dalam darah akan berkurang. Jika insulin tidak mencukupi untuk mengubah
hidup. Penurunan kualitas hidup ini dirasakan setelah penderita minimal menderita
DM selama satu tahun. Hal ini disebabkan karena setelah satu tahun pasien telah
mengalami dan merasakan perubahan atau keluhan fisik dan psikis selama
dalam Yusra (2011) yang menyatakan bahwa komplikasi yang dialami pasien DM
79
tipe II merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas hidup.
dari segi fisik, psikologi bahkan sosial. Gangguan fungsi dan perubahan tersebut
pada pasien DM terdapat pada pengetahuan baik 35 orang (60%) . Dan hasil
33 orang (57%). Hal ini sesuai dengan penelitian Silitonga (2012) yang dilakukan
dengan tingkat pengetahuan yang baik tentunya dapat mengawal dan memanajemen
Tengah memiliki pengetahuan baik dan kualitas hidup sedang. Analisa data dengan
<0,05).
C. Keterbatasan Penelitian.
sesuai.
2. Keterbatasan kusioner
kualitas hidup melalui respon subjektif tidak melihat secara objektif. Sehingga
peneliti menilai kuesioner masih belum cukup menilai kulitas hidup karena tidak
dinyatakan sudah valid dan reliabilitas dan telah banyak digunakan. Akan tetapi
kusioner WHOQOL-BREF lebih baik lagi jika di uji validitas dan reliabilitas
81
dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner karena alat uji kuesioner
ukur WHOQOL-100. Kedua alat ukur ini dibuat oleh tim dari World Health
Organization (WHO). Alat ukur WHOQOL-BREF adalah alat ukur yang valid
reliabilitas WHOQOL-BREF ini, skor yang digunakan adalah skor tiap dimensi.
BREF dan hasilnya adalah bahwa alat ukur WHOQOL-BREF adalah alat ukur
BAB VI
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan dapat dirumuskan
A. Kesimpulan
Tengah yaitu rata-rata berusia 57,12 tahun. Karakteristik lainya adalah sebagian
besar pasien Diabetes Mellitus dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin
PNS/TNI/Polri (59%), lama menderita DM < 10 tahun (67%), dan tidak memiliki
komplikasi (60%).
Tengah yang memiliki pengetahuan baik (60%), pengetahuan cukup (23%) dan
Tengah yang memiliki kualitas hidup tinggi (24%), kualitas hidup sedang (57%)
82
83
B. Saran
Terkait dengan simpulan hasil penelitian, terdapat beberapa hal yang dapat
1. Peneliti
lebih dalam tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kualitas hidup pasien
DM.
2. Institusi pendidikan
pasien DM.
4. Puskesmas
pemahaman bagi pasien terkait penyakit yang di derita. Serta untuk keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, T.M., Ibrahim, M.I.M., & asdie, A.H. (2010) the association of diabetes-
related factor and quality of life type 2 diabetes mellitus. International journal
of pharmacy and pharmaceutical sciences, 2 (1), 139-145.
Aini Yusra. 2011. Tesis hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup
pasien diabetes mellitus tipe 2 di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Umum
Pusat Fatmawati. Jakarta. Depok. Jawa Barat. Indonesia.
ALAboudi, I.S., Hassali, M.A., Shafie, A.A., Rubeaan, k., Hassan, A., 2014.
Knowledge, Attitudes and Quality, of Life of Type 2 Diabetes Patients in Saudi
Arabia. Saudi Pharmaceutical Journal 2014. Doi:
http://dx.doi.org/10.1016/j.jsps.2014.08.001
Bain, Gillian H., Lemmon., H., Teunisse, S., Starr, John M., Fox, Helen C., Deary Ian
J., & Whalley, Lawrence J. (2003). Quality of Life in Healthy Old Age:
Relationship With Childhood IQ, Minor Psychological Symptoms and
Optimism. Social Psychiatric Epidemiology, 38 (11), 632-636.
Black, M.J, Hawks. 2009. Medical Surgical Nursing Clinical Management for positive
outcomes, 7 th Edition, Elseveir Saunders.
Bustan. M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: rineka cipta.
Cahyu Septiwi. 2010. Tesis Hubungan antara adekuasi hemodialisis dengan kualitas
hidup pasien hemodialisis di unit hemodialisis rs prof. Dr. Margono Soekarjo
Purwokerto. Depok. Jawa Barat. Indonesia.
Chyun, D.A., Melkus, G.D., Katten, D.M., Price, W.J., Davey, J.A., Grey,N., Heller, G., &
Wackers, F.J. Th. (2006). The association of psychological factors, physical activity,
neuropathy and quality of life in type 2 diabetes. Biol res nurs, 7 (4), 279-288.
86
Coons, S.J, 2005, Health Outcomes and Quality of Life, in Dipiro, J.T. (eds),
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach, six ed, 17-25, Appleton &
Lange, Stanfor, Connecticute.
Chang, Victor, Weissman, & David. 2006. Fast fact and consept quality of life.
Depkes R.I. 2008. Pedoman pengendalian diabetes mellitus dan penyakit metabolik.
Jakarta.
Desni Tri Utami, 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien
Diabetes Mellitus dengan Ulkus Diabetikum. Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Riau.
Diener, Ed, & Suh. (2000). Culture and subjective well-being. Cambridge: MIT Press.
Dr.dr. Laurentia Mihardja SpGK. 2010. Faktor risiko terbesar dan masalah
pengendalian diabetes mellitus di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat.
Dwi Wahyu Ningtyas. 2013. Analisis kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe II di
RSUD Bangil kabupaten pasuruan. Jawa timur: Universitas jember.
Friskila Damaris Silitonga. 2012 hubungan antara tingkat pengetahuan informasi kesehatan
penyakit DM tipe 2 terhadap kualitas hidup penderita DM tipe 2 di Poliklinik Penyakit
Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Universitas gadjah mada.
Gautam, Y, Sharma, A,K, Agarwal, A.K, Bhatnagar, M.K, & Trehan, R.R, 2009. A
cross sectional study of QOL of diabetic patient at tertiary care hospital in delhi.
Indian journal of Community Medicine.
Goz, F, Karaoz, S, Goz, M, Ekiz, S, & Cetin, I. 2007. Effect of the diabetic patient’s
perceived social support on their quality of life. Journal of Clinical Nursing, 16,
1353-1360
Irawan, D. (2010). Prevalensi dan faktor resiko kejadian diabetes mellitus tipe 2 di
daerah urban Indonesia. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
Isa B.A. & Baiyewu, O. 2006. Quality of life patient with diabetes mellitus in a
Nigerian Teaching Hospital. Hongkong Journal Psychiatry, 16. 27-33.
87
Jose RL Batubara. 2010. Buku Ajar Endokrinologi Anak. Jakarta: Badan penerbit IDAI.
Joyce M. Black & jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah:
Manajemen untuk Hasil yang Diharapkan. Indonesia: Salemba Medika.
Kerce, E.W. 1992. Quality Of Life: Meaning, Measurement, And Models. Navy
Personal Research And Development Centre.
Khairani, Rita. 2007. Prevalensi Diabetes Mellitus dan Hubungannya dengan Kualitas
Hidup Lanjut usia di masyarakat. Universa Medici, vol 26 No. 1.
Kurniawan, Y. Hana, R., & Ida, M. 2008. Kualitas hidup penderita diabetes mellitus
di Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur, 10 (28), 76-87.
Mandagi, Ayik Mirayanti. 2010.faktor yang Berhubungan dengan Status Kualitas
Hidup penderita pasien Diabetes Mellitus (studi di Puskesmas Pakis Kecamatan
Sawahan Kota Surabaya). Abstrak. Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga.
Moons, P., Marquet, K., Budts, W., & De Geest, S. (2004). Validity, Reliability, and
Responsiveness of the “Schedule for the Evaluation of individual Quality of life-
Direct Weighting” (SEIQoL-DW) in Congenital Heart Disease. Health and
Quality of Life outcomes. Diunduh pada 13 agustus 2015 dari
http://www.hqlo.com/content/2/1/27.
Notoadmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
88
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Polonsky, W.H. 2000. Understanding and assessing diabetes specific quality of life.
Diabetes Spectrum 13, 1-36
Pompili, M. (2009). Quality of life and suicide risk in patients with diabetes mellitus.
Diperoleh pada tanggal 02 september 2015 dari http://www. Ncbi.nlm
Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep dan praktik.
Jakarta: EGC.
Radi, B. (2007) Diabetes mellitus sebagai faktor resiko penyakit jantung. Diakses dari
http://www.pjnk.go.id pada tanggal 13 agustus 2015.
Riley, McEmtee M.L, Gerson L. & Deninison C.R. 2009. Depression as a Comorbidity
to Diabetes: Implications for management. Journal for Nursing Practitioner.
Rumiyanti. (2008). Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian diabetes mellitus tipe 2
di lima Wilayah DKI Jakarta tahun 2006. Tesis. Depok: FKMUI.
Setiadi. 2013. Konsep Dan Praktek Penulisan Riset keperawatan, Edisi 2 Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Skarbec, E.A. (2006). Psychosocial predictors of self care behaviors in type 2 diabetes
mellitus patient: Analysis of social support, self-efficacy and depression. Diakses
dari http: //citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/downloadpdf pada tanggal 02
september 2015 .
Smeltzer, S.C, Bare, B. 2004. Text Book of Medical Surgical Nursing, 10 Th Edition,
lppincott, Wiliams & Wilkins.
Smeltzer, S, & Bare. 2008. Brunner & Suddarth’s Textbook Of Medical Surgical
Nursing. Philadelpia : Lippincott.
Stefan Andrianus. 2014. Karya tulis ilmiah hubungan tingkat pengetahuan penderita
diabetes mellitus dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus di rumah sakit
umum pusat haji adam malik medan pada tahun 2014. Medan. Sumatera utara.
Indonesia.
Sujaya, I Nyoman. 2009. “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor
Resiko Diabetes Mellitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal Skala Husada vol.6 No. 1
hal: 75-81
Tarwoto, dkk. 2011. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta:
Trans Info Media.
Wawan, A & Dewi M. 2010. Teori & Pengetahuan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Waspadji, S., dkk. 2009. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta : Fakultas
Kedokteran. Universitas Indonesia.
Wicaksono, R. P. (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes
mellitus II. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
90
World Health Organization. 2004. The World Health Organization Quality Of Life
(WHOQOL)-BREF. Diakses dari
http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqol.pdf
(05 juni 2015 pukul 21.20 WIB)
Wu, S.F.V, Courtney, M, Edward, H, McDowell, J, Shortridge Baggett, L.M. & Chang,
P.J. 2006. Self efficacy, outcome expectation and self care behavoir in people
with type diabetes in taiwan. Diakses dari http://web.ebscohost.com pada tanggal
7 januari 2011.
Yuni Thiodora Gultom. 2012. Skripsi Tingkat Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus
Tentang Mananjemen Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Gatot Soebroto Jakarta. Depok. Jawa Barat. Indonesia
Yusra, Aini. 2011. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup
pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Fatmawati Jakarta. Tesis. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Indonesia.
Lampiran 1
Kepada Yth :
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKes YARSI Pontianak
NIM : S.11.120
Singkawang Tengah”. Adapun maksud dan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Bapak/Ibu dan teman sejawat. Semua kerahasian identitas Bapak/Ibu dan teman
sejawat akan dijaga oleh peneliti dan akan dimusnakan setelah semua data yang
penelitan tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kualitas hidup pasien diabetes
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan dapat dipergunakan dengan
berhak menolak jika tidak mau menjadi responden. Sebagai tanda bukti
keikutsertaannya ibu/ bapak bisa menandatangani surat persetujuan jika bersedia. Atas
kesediaan ibu/ bapak berperan serta sebagai responden dalam penelitian ini, saya
Hormat Saya
(-----------------------------)
Responden
Lampiran 2
NPM : S11120
yang dilakukan peneliti dan telah menjadi bagian dari penelitian ini. Sebelumnya saya
telah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini
Semua jawaban dalam kuesioner ini diberikan secara sukarela sesuai dengan
kondisi yang saya alami dan tidak ada pemaksaan dari pihak manapun dan saya
mengharapkan dapat di jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk penelitian ini
saja.
berhubungan dengan kuesioner ini tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan saya
saat ini.
Pontianak, .... Mei 2015
Hormat Saya
(-----------------------------)
Heru zainuddin
Lampiran 3
KUESIONER A
KARAKTERISITIK RESPONDEN
PETUNJUK PENGISIAN :
1. Bapak/ibu, bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum mengisi kuesioner ini
2. Berilah tanda check list pada kotak yang tersedia
4. Pendidikan : SD Perguruan
jenjang tinggi
SMP ......................
SMA
Petani/buruh ......................
6. Lama menderita : ≥ 11 tahun <10 tahun.
Diabetes Mellitus
7. Komplikasi :
diabetes mellitus
Lampiran 4
WHOQOL-BREF
Berikan tanda (√) pada salah salah satu jawaban yang menurut
minggu terakhir.
1. [ ] Sangat buruk
2. [ ] Buruk
3. [ ] biasa saja
4. [ ] Baik
5. [ ] Sangat baik
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
3. Seberapa jauh rasa sakit fisik anda mencegah anda dalam beraktivitas sesuai
kebutuhan anda?
1. [ ] dalam berlebihan
2. [ ] sangat sering
4. [ ] sedikit
4. Seberapa sering anda membutuhkan terapi medis untuk dapat berfungsi dalam
2. [ ] sangat sering
4. [ ] sedikit
2. [ ] sedikit
4. [ ] sangat sering
2. [ ] sedikit
4. [ ] sangat sering
2. [ ] sedikit
4. [ ] sangat sering
8. Secara umum, seberapa aman anda rasakan dalam kehidupan anda sehari-hari?
2. [ ] sedikit
4. [ ] sangat sering
prasarana)
2. [ ] sedikit
4. [ ] sangat sering
10. Apakah anda memiliki vitalitas yang cukup untuk beraktivitas Sehari?
2. [ ] sedikit
3. [ ] sedang
4. [ ] seringkali
5. [ ] sepenuhnya dialami
2. [ ] sedikit
3. [ ] sedang
4. [ ] seringkali
5. [ ] sepenuhnya dialami
12. Apakah anda memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan anda?
2. [ ] sedikit
3. [ ] sedang
4. [ ] seringkali
5. [ ] sepenuhnya dialami
13. Seberapa jauh ketersediaan informasi bagi kehidupan anda dari hari ke hari?
2. [ ] sedikit
3. [ ] sedang
4. [ ] seringkali
5. [ ] sepenuhnya dialami
2. [ ] sedikit
3. [ ] sedang
4. [ ] seringkali
5. [ ] sepenuhnya dialami
15. Seberapa baik kemampuan anda dalam bergaul?
1. [ ] Sangat buruk
2. [ ] Buruk
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Baik
5. [ ] Sangat baik
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
17. Seberapa puaskah anda dengan kemampuan anda untuk menampilkan aktivitas
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
18. Seberapa puaskah anda dengan kemampuan anda untuk bekerja?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
21. Seberapa puaskah anda dengan kehidupan seksual anda?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
22. Seberapa puaskah anda dengan dukungan yang anda peroleh dari teman anda?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
23. Seberapa puaskah anda dengan kondisi tempat anda tinggal saat ini?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
24. Seberapa puaskah anda dengan akses anda pada layanan kesehatan?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
25. Seberapa puaskah anda dengan transportasi yang harus anda jalani?
2. [ ] Tidak memuaskan
3. [ ] Biasa-biasa saja
4. [ ] Memuaskan
5. [ ] Sangat memuaskan
Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami
1. [ ] selalu
2. [ ] sangat sering
3. [ ] cukup sering
4. [ ] jarang
5. [ ] tidak pernah
Lampiran 5
Kuesioner C
Pengetahuan Manajemem DM
Petunjuk Pengisian
yang ada dalam kuesioner ini berdasarkan apa yang dialami oleh Bapak/ibu.
2. Pilihlah jawaban sesuai yang anda rasakan dengan memberikan tanda check
1) Memakan terlalu banyak gula (Glukosa) merupakan faktor utama diabetes (DM)
6) Kadar gula darah puasa adalah 210 berarti nilainya sangat tinggi
10) Untuk mengendalikan gula darah ,obat lebih penting dari pada diet dan olahraga
makan
17) Penyakit DM dapat menyebabkan hilangnya rasa sensasi (baal/kebas) pada jari-
19) Sering buang air kecil dan haus adalah tanda-tanda gula darah rendah
Gg. adipura
DESCRIPTIVES VARIABLES=usia
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
usia responden 58 43 74 57.12 6.923
Valid N (listwise) 58
Frequencies
Statistics
lama tingkat
jenis menderita komplikasi tingkat kualitas
kelamin pendidikan pekerjaan penyakit DM penyakit DM pengetahuan hidup
responden responden reponden responden responden reponden responden
N Valid 58 58 58 58 58 58 58
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
pendidikan responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sd 11 19.0 19.0 19.0
Smp 16 27.6 27.6 46.6
Sma 12 20.7 20.7 67.2
perguruan tinggi 19 32.8 32.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
pekerjaan reponden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid PNS/TNI/POLRI 34 58.6 58.6 58.6
Swasta 6 10.3 10.3 69.0
petani/buruh 2 3.4 3.4 72.4
ibu rumah tangga 16 27.6 27.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
Crosstabs
CROSSTABS
/TABLES=tingkat_pengetahuan_DM BY tingkat_kualitas_hidup_DM
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 44.655a 4 .000
Likelihood Ratio 43.049 4 .000
Linear-by-Linear
28.743 1 .000
Association
N of Valid Cases 58
a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,90.
DATA PENELITIAN
inisial jenis lama tingkat kualitas
no usia pendidikan pekerjaan komplikasi tingkat pengetahuan
nama kelamin menderita dm hidup
1 a Perempuan 59 smp pns/tni/polri < 10 tahun Ada baik baik
2 i Perempuan 62 smp pns/tni/polri < 10 tahun Ada baik baik
3 e Perempuan 66 smp ibu rumah tangga > 11 tahun Ada cukup sedang
4 w Perempuan 67 smp ibu rumah tangga < 10 tahun Ada baik sedang
5 j Perempuan 55 sma pns/tni/polri > 11 tahun Ada baik baik
6 e Perempuan 52 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun Ada baik sedang
7 i Perempuan 52 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun Ada baik sedang
8 j Perempuan 46 sma swasta < 10 tahun tidak ada kurang rendah
9 m perempuan 56 sd ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada kurang sedang
10 p laki-laki 63 sma pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik baik
11 h laki-laki 59 smp swasta < 10 tahun tidak ada kurang rendah
12 p laki-laki 61 smp pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada baik baik
13 n perempuan 62 smp ibu rumah tangga > 11 tahun tidak ada kurang rendah
14 m laki-laki 58 sma pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada kurang rendah
15 d laki-laki 73 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun Ada baik baik
16 a perempuan 56 sma ibu rumah tangga > 11 tahun ada cukup sedang
17 s laki-laki 60 smp petani/buruh > 11 tahun tidak ada kurang rendah
18 a laki-laki 57 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik baik
19 f perempuan 54 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
20 t perempuan 56 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada baik sedang
21 i perempuan 57 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
22 s perempuan 59 smp pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada baik baik
23 m laki-laki 43 sd pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik baik
24 f laki-laki 54 sma pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
25 s laki-laki 68 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun ada baik sedang
26 s laki-laki 59 sma pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
27 e perempuan 50 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun ada baik baik
28 j perempuan 52 sd ibu rumah tangga > 11 tahun ada baik sedang
29 r perempuan 54 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
30 m perempuan 48 sd petani/buruh < 10 tahun tidak ada baik sedang
31 m perempuan 50 smp ibu rumah tangga < 10 tahun ada baik sedang
32 r perempuan 50 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun ada cukup sedang
33 m laki-laki 53 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada baik baik
34 b laki-laki 61 smp swasta > 11 tahun tidak ada cukup sedang
35 s laki-laki 63 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada cukup baik
36 j laki-laki 74 smp pns/tni/polri < 10 tahun ada baik sedang
37 r perempuan 65 sd ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada baik sedang
38 s laki-laki 66 sma swasta < 10 tahun tidak ada baik sedang
39 m perempuan 52 sd ibu rumah tangga < 10 tahun ada baik sedang
40 y perempuan 54 smp ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada cukup sedang
41 j perempuan 53 sma pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada kurang rendah
42 i perempuan 51 sma ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada cukup sedang
43 k perempuan 69 smp pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada kurang rendah
44 n perempuan 49 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada cukup sedang
45 s perempuan 56 sma pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada cukup sedang
46 r perempuan 50 sd ibu rumah tangga < 10 tahun ada baik baik
47 s perempuan 63 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun ada baik baik
48 n perempuan 58 perguruan tinggi pns/tni/polri < 10 tahun tidak ada baik sedang
49 s laki-laki 61 sma pns/tni/polri < 10 tahun ada cukup sedang
50 m perempuan 48 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada cukup sedang
51 a perempuan 62 sd ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada kurang rendah
52 p laki-laki 43 sd swasta < 10 tahun ada baik sedang
53 s perempuan 54 sd ibu rumah tangga < 10 tahun ada cukup sedang
54 h perempuan 65 sd ibu rumah tangga < 10 tahun tidak ada kurang rendah
55 z perempuan 60 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun tidak ada cukup rendah
56 g perempuan 55 sma swasta < 10 tahun tidak ada baik sedang
57 s perempuan 48 smp ibu rumah tangga < 10 tahun ada baik sedang
58 r laki-laki 62 perguruan tinggi pns/tni/polri > 11 tahun ada baik sedang