NIM : P07139016035
Kelas : II/A
ANALGETIK
1. Definisi
Analgetik adalah obat-obatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri
tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai suatu obat
yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain
misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismonera ( pasca haid ) dan lain-lain pada
nyeri hebat yang sulit dikendalikan.
Nyeri sebenarnya berfungsi sebagai tanda adanya penyakit atau kelainan dalam tubuh
dan merupakan bagian dari proses penyembuhan (inflamasi). Nyeri perlu dihilangkan jika
telah mengganggu aktivitas tubuh. Analgetik merupakan obat yang digunakan untuk
menghilangkan nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
2. Penggolongan Analgetik
2.1 Analgetik Opioid/Analgetik Narkotika (Analgetik Sentral)
Analgetik narkotik bekerja di SSP, memiliki daya penghalang nyeri yang hebat.
Dalam dosis besar dapat bersifat depressan umum (mengurangi kesadaran),
mempunyai efek samping menimbulkan rasa nyaman (euphoria). Hampir semua
perasaan tidak nyaman dapat dihilangkan oleh analgesik narkotik kecuali sensasi
kulit. Harus hati-hati menggunakan analgetik ini karena mempunyai resiko besar
terhadap ketergantungan obat (adiksi) dan kecenderungan penyalahgunaan obat.
Obat ini hanya dibenarkan untuk penggunaan pada nyeri hebat (trauma hebat,
patah tulah, nyeri infark jantung, kolik batu empedu/batu ginjal).
Disamping untuk mengatasi nyeri hebat, penggunaan narkotik diindikasikan
pada kanker stadium lanjut karena dapat meringankan penderitaan. Fentanil pada
umumnya digunakan sebagai premedikasi dalam pembedahan karena dapat
memperkuat anestesi umum sehingga mengurangi timbulnya kesadaran selama
anestesi. Berikut adalah contoh analgesik narkotik yang sampai sekarang masing
digunakan di Indonesia :
Morfin HCl
Kodein (tunggal atau kombinasi dengan parasetamol)
Fentanil HCl
Petidin
Tramadol