FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN LENGKAP
KLT BIOAUTOGRAFI
OLEH :
KELOMPOK 6
ASISTEN : IRMAWATI
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
l.3.2 Skrining
Penentuan daya hambat ekstrak daun jambu biji ( Psidium guajava
folium ) dan daun mengkudu ( Morinda citrifolia folium ) terhadap bakteri
uji Staphylococcus aureus, Escherichia coli, pseudomonas aeruginosa,
Bacillus subtilis yang diinokulasikan kedalam medium Nutrien Agar
menggunakan metode difusi agar dan paper disk kemudian diinkubasi 1 x
24 jam pada suhu 37°C dan diamati zona hambat yang terbentuk.
TINJAUAN PUSTAKA
Lapis Tipis (KLT). Pada bioautografi ini didasarkan atas efek biologi
berupa antibakteri, anti protozoa, anti tumor dan lain0lain dari substansi
bakteri uji, Dari hasil inkubasi pada suhu dan waktu tertentu akan terlihat
zona hambatan pada spot KLT yang telah ditempelkan pada medium
agar. Zona hambat ditampakkan oleh aktivitas senyawa aktif yang terapat
II.3 Antimikroba
Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh
atau menghambat aktivitas mikroorganisme. Senyawa antimikroba terdiri
atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau
tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia
seperti desinfektan, antiseptik, dan antibiotik (10).
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan
bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman-kuman, sedangkan toksisitasnya bagi amnusia realtif kecil. Para
peneliti diseluruh dunia memperoleh banyak zat lain dengan khasiat
antibiotik namun berhubung dengan adanya sifat toksik bagi manusia,
hanya sebagian kecil saja yang dapat digunakan sebagai obat
diantaranya adalah stertomycinvial injeksi dan lain-lain (10).
Ada tiga cara mengklasifikasikan antibiotik, yaitu berdasarkan sifat
antibiotik (bakteriostatik atau bakterisid), berdasarkan target antibiotik
pada bakteri, dan berdasarkan struktur kimia antibiotik. Bakterisid adalah
sifat antibiotik yang dapat membunuh bakteri, bersifat menetap
(irreversible), sedangkan bakteriostatik adalah sifat antibiotik yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri, bersifat sementara (reversible).
Konsentrasi hambat lebih rendah daripada konsentrasi bakterisid (14).
Antibiotik seperti golongan aminoglikosida dan makrolid dapat
meningkat aktivitasnya dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar
antibiotiknya ditingkatkan melebihi KHM. Secara umum, obat-obat yang
aktif pada dinding sel adalah bakterisid, dan obat-obat yang menghambat
sintesis protein adalah bakteriostatik(12).
Antibiotik yang bersifat bakteriostatik adalah kloramfenikol dan
eritromisin, sedangkan antibiotik yang bersifat bakterisid adalah penisilin,
sefalosporin, dan aminoglikosida (dosis besar). Antibiotik yang bersifat
bakteriostatik lebih berhasil dalam pengobatan karena menghambat
peningkatan jumlah bakteri dalam populasi, dan selanjutnya mekanisme
pertahanan host yang akan menangani infeksi bakteri. Tetapi, pada
pasien dengan gangguan sistem imun, sebaiknya antibiotik yang
digunakan adalah bersifat bakterisid (14).
Antifungi/antimikroba adalah suatu bahan yang dapat mengganggu
pertumbuhan dan metabolisme mikroorganisme. Pemakaian bahan
antimikroba merupakan suatu usaha untuk mengendalikan bakteri
maupun jamur, yaitu segala kegiatan yang dapat menghambat,
membasmi, atau menyingkirkan mikroorganisme. Tujuan utama
pengendalian mikroorganisme untuk mencegah penyebaran penyakit dan
infeksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan
mencegah pembusukan dan perusakan oleh mikroorganisme. Ada
beberapa hal yang harus dipenuhi oleh suatu bahan antimikroba, seperti
mampu mematikan mikroorganisme, mudah larut dan bersifat stabil, tidak
bersifat racun bagi manusia dan hewan, tidak bergabung dengan bahan
organik, efektif pada suhu kamar dan suhu tubuh, tidak menimbulkan
karat dan warna, berkemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap,
murah dan mudah didapat (15).
Antimikroba menghambat pertumbuhan mikroba dengan cara
bakteriostatik atau bakterisida. Hambatan ini terjadi sebagai akibat
gangguan reaksi yang esensial untuk pertumbuhan. Reaksi tersebut
merupakan satu-satunya jalan untuk mensintesis makromolekul seperti
protein atau asam nukleat, sintesis struktur sel seperti dinding sel atau
membran sel dan sebagainya. Antibiotik tertentu dapat menghambat
beberapa reaksi, reaksi tersebut ada yang esensial untuk pertumbuhan
dan ada yang kurang esensial (15).
Bahan antimikroba yang lain adalah desinfektan dan antiseptik.
Desinfektan yaitu bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh mikroorganisme. Desinfektan digunakan untuk membunuh
mikroorganisme pada benda mati. Sedangkan antiseptik yaitu substansi
kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah
pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme. Antiseptik digunakan
untuk membunuh mikroorganisme pada jaringan hidup (12).
b. Pepton (17)
atau butiram
d. Aquadest (17)
e. Ethanol (17)
Nama resmi : aethanolum
Nama lain : etanol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan mudah bergerak; bau khas; rasa
panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala
biru.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P
dan dalam eter P.
d. Metanol (17)
Nama resmi : Metanolum
Nama lain : Metanol
Pemerian :Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak; bau khas; rasa panas.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan
jernih tidak berwarna.
e. Etil Asetat ( 17)
Nama lain : Etil asetat
Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, bau menusukdan
mudah bergerak; bau khas; rasa tajam .
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%)
dan dengan gliserol.
f. N-Heksan ( 17)
Nama resmi : Hexan
Nama lain : Heksana
Pemerian : Cairan tidak berwarna, stabil, sangat mudah
terbakar
Escherich pada tahun 1885 dari tinja seorang bayi. Escherichia coli
yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. Pada
berdasarkan antigen dinding sel (O), kapsular (K), dan flagela (H).
METODE KERJA
III.1.2 Bahan
a. Pencarian eluen
Ekstrak dilarutkan dengan DMSO, kemudian larutan ekstrak ditotol
menggunakan pipa kapiler pada batas bawah lempeng KLT yang telah
diaktifkan. Eluen dituang dengan perbandingan tertentu ke dalam
chamber kemudian eluen dijenuhkan didalam chambeR, lempeng yang
telah ditotol dimasukkan ke dalam chambeR. Tunggu hingga senyawa
terelusi sempurna kemudian keluarkan lempeng dari chamber. Amati noda
dibawah sinar lampu UV
b. Skrining
Tuang medium NA ke dalam cawan petri, lalu goreskan masing masing
biakan bakteri Staphylococcus aurerus, Pseudomonas aeruginosa,
Bacillus subtilis, dan Escherichia coli ke dalam cawan petri. Ekstrak
dilarutkan ke dalam pelarut DMSO kemudian celupkan paper disk ke
dalam sampel ekstrak, setelah itu paper disk diletakkan pada permukaan
medium. Diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37 oC dan amati zona
bening pada tiap jenis bakteri
IV.1 Hasil
KET :
(+) : Terdapat zona
bening
(-) : Tidak terdapat
zona bening
1. Kelompok 1
3. Kelompok 3
4. Kelompok 4
7. Kelompok 7
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pada ekstrak daun mengkudu ( Morinda citrifolia
folium) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,
Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis dan pada ekstrak daun jambu
biji ( Psidium guajava folium) dapat menghambat pertumbuhan bakteri
E.coli.
V.2 SARAN
Adapun saran dari pelakasanaan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya alat – alat dalam praktikum harus steril sehingga tidak
terjadi kontaminasi di dalam Laboratorium.
2. Dalam melaksanakan praktikum, dilakukan secara jelas oleh
asisten agar para praktikan dapat lebih memahami.
DAFTAR PUSTAKA
SKEMA KERJA
1. Eksraksi
Sampel yang telah dirajang
Ditambahkan metanol
Saring
Residu supernatan
Uapkan
Ekstrak kental
2. Pencarian Eluen
Ekstrak + metanol
Dielusi
Lempeng diangkat