Anda di halaman 1dari 18

Fisika

Dinamika Partikel
Kelas : X MIA 3
Kelompo 5 :
 Fajriwana Riski Maysarah
 Saskia Pradina
 Marwah
 Elvia Suhana
 M. Rifki Aditya
 Aldi Saputra
 Yusuf Hasbullah

Fisika
Kata pengartar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Dinamika Partikel

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Dinamika Prtikel dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

selatpanjang, 19 januari 2018

Penyusun

2|Dinamika Partikel
Daftar isi
Cover ....................................................................................................................................(1)
Kata Pengantar ...............................................................................................................(2)

Daftar Isi ............................................................................................................................(3)

Bagian 1 Hukum Newton ...................................................................................................(4)


Hukum Newton I ................................................................................................................................................(5)
Hukum Newton II ...............................................................................................................................................(6)
Hukum Newton III ..............................................................................................................................................(7)

Bagian 2 Penerapan Hukum Newton .............................................................................(8)


Benda Pada Bidang Datar .................................................................................................................................(8)
Benda Yang Digantung .....................................................................................................................................(9)
Benda Pada Bidang Miring ................................................................................................................................(9)
Benda Pada Sistem Katrol Tetap.......................................................................................................................(10)
Benda Pada Gerak Melingkar ............................................................................................................................(11)

Bagian 3 Jenis Gaya .........................................................................................................(13)


Gaya Berat .........................................................................................................................................................(13)
Gaya Normal ......................................................................................................................................................(13)
Gaya Gesekan ...................................................................................................................................................(14)
Gaya Tegangan Tali ..........................................................................................................................................(15)
Gaya Kontak ......................................................................................................................................................(15)
Gaya Sentri Petal ...............................................................................................................................................(16)

Soal ....................................................................................................................................................................(17)
Kunci Jawaban...................................................................................................................................................(18)

3|Dinamika Partikel
Hukum Newton
Hukum Newton murupakan suatu hukum yang ada dalam dunia fisika yang
menggambarkan hubungan antara suatu gaya yang bergerak dikarenakan adanya sebab.
Hal ini menjadi pondasi dalam mekanika klasik dalam hukum fisika dengan 3 jenis hukum
yang ada.

Pada awalnya hukum newton dikemukakan oleh seorang ahli fisikawan dalam masanya
yang namanya dijadikan sebagai nama dari hukum ini. Bernama lengkap Potret Sir Isaac
Newton (1643 – 1722). Seorang Fisikawan asal eropa yang menemukan hukum gravitasi,
gukum gerak, kalkulus, spektrun, serta teleskop pantul.

Sir Isaac Newton


Hukum Newton sangat memadai dan banyak penggunaannya dalam bidang astronomi, geologi,
biomekanika, dan tehnik. Ada tiga hukum dasar mekanika yang dicetuskan oleh Newton yaitu:

4|Dinamika Partikel
Hukum Newton 1

Hukum Newton 1 ini disebut pula hukum inersia (hukum kelembaman). Ini berarti
bahwa benda itu mempunyai sifat mempertahankan keadaannya. apabila benda
itu sedang bergerak maka benda itu akan bergerak lurus. Demikian pula benda
itu sedang tidak bergerak maka benda itu bersifat malas untuk mulai bergerak.

Dapat pula dikatakan bahwa semua objek atau benda akan bergerak apabila ada
gaya yang mengakibatkan pergerakan itu. Pandangan ini disimpulkan sebagai
hukum Newton yang berbunyi:

“Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda
yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus
beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap“

Contoh penerapan Hukum Newton I dapat kamu amati apabila kamu sedang dalam kendaraan
yang sedang bergerak kemudian direm secara mendadak, maka badan kamu akan terdorong ke
depan. Itulah yang dimaksud dengan “kecenderungan untuk tetap melaju”. Contoh lainnya dapat
kamu amati apabila kamu sedang duduk pada kendaraan yang diam kemudian bergerak secara
mendadak, maka badan kamu akan tersentak ke belakang. Itulah yang dimaksud dengan
“kecenderungan untuk tetap diam”.

5|Dinamika Partikel
Hukum Newton 2
“Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan
arah gaya total yang bekerja padanya”.

Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda, maka benda akan mengalami
suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya. Percepatan (a) dan
gaya (F) adalah sebanding dengan dalam besaran. Apabila kedua besaran ini
sebanding maka hasil perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F) yaitu
sebanding dengan besaran.

Apabila kedua besaran ini sebanding maka salah satu adalah sama dengan hasil
perkalian bilangan konstan. Maka hubungan gaya (F) dan Percepatan (a) oleh
Newton dirumuskan:

∑F = m.a
m = massa benda
a = Percepatan

Contoh hukum newton 2 dapat diamati saat anda menggelindingkan bola


ditanah datar. Jika semula anda menggelindingkan bola dari kanan menuju kiri
lalu memberikan gaya dari kanan pula dengan cara menendang bola
tersebut. Maka, bola tersebut akan mendapat gaya searah dari kanan kekiri
yang membuatnya mengalami percepatan.

6|Dinamika Partikel
Hukum Newton 3 (Ketiga)

Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa gaya aksi-aksi dan reaksi dari dua buah
benda di masing-masing benda adalah sama besar dengan arah yang
berlawanan. Penekanan pada hukum ini adalah adanya dua benda, dalam arti
gaya aksi diberikan oleh benda kedua. Hukum ini dikenal sebagai hukum aksi-
reaksi dan secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

∑Faksi = -∑Freaksi

Bila suatu benda A memberi gaya F pada suatu benda B, pada waktu
bersamaan benda B memberi gaya R pada benda A; gaya R sama dengan gaya
F tetapi mempunyai arah yang berlawanan. hasil pengamatan disimpulkan
sebagai hukum Newton ketiga berbunyi sebagai berikut:

“Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan.”

7|Dinamika Partikel
Penerapan Hukum Newton

Berikut ini adalah penerapan hukum Newton pada beberapa kasus.

1. Benda pada Bidang Datar


Gaya-gaya yang bekerja pada bidang datar antara lain gaya berat, gaya normal,
gaya gesek, dan gaya yang menyebabkan benda bergerak. jika sebuah benda
dengan massa m dan ditarik dengan gaya F, percepatan benda itu adalah

a = F/m

Jika gaya yang menyebabkan benda bergerak terdiri dari beberapa gaya maka
untuk menghitung percepatan benda dicari terlebih dahulu resultan dari gaya-
gaya tersebut.

Untuk gaya yang arahnya tidak mendatar, gaya tersebut diuraikan terlebih
dahulu terhadap sumbu X dan sumbu Y.

8|Dinamika Partikel
2. Benda yang Digantung
Gaya-gayanya yang bekerja pada benda yang digantung terdiri dari gaya berat
dan gaya tegangan tali. Salah satu contoh benda yang digantung adalah lift.
Berikut ini akan diberikan cara menghitung besar tegangan tali pada benda yang
digantung.

 Jika benda berada pada keadaan diam atau bergerak lurus secara
beraturan, berlaku F = 0, sehingga diperoleh
ΣF = 0
T=w
T = mg
 Bila benda bergerak ke atas dengan percepatan a maka
ΣF = ma
T – w = ma
T = ma + w
T = ma + mg
 Bila benda bergerak ke bawah dengan percepatan a maka
ΣF = ma
w – T = ma
T = w – ma
T = mg – ma

3. Benda pada Bidang Miring


Benda yang terletak pada bidang miring bekerja gaya-gaya khusus. Untuk
memudahkan penghitungan, maka berat benda (w) diuraikan terhadap sumbu X
dan sumbu Y. Berdasarkan analitis vektor didapatkan.

Wx = W sin θ
Wy = W cos θ
Jika kita tinjau arah sumbu Y, pada arah ini benda tidak bergerak sehingga
berlaku hukum 1 Newton, yaitu:

ΣF = 0
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu Y adalah gaya normal (N) dan Wy.
Berdasarkan hukum 1 Newton didapatkan:

N – Wy = 0
N = Wy
N = W cos θ

9|Dinamika Partikel
Arah sumbu x merupakan arah benda bergerak sehingga yang berlaku adalah
hukum 2 Newton, yaitu:

ΣF = ma
Jika tidak ada gesekan pada bidang, maka gaya yang bekerja hanya Wx,
sehingga hukum 2 Newton menjadi:

Wx = ma
W sin θ = ma
Berdasarkan rumus di atas, percepatan benda adalah:

a = W sin θ / m
a = mg sin θ / m
a = g sin θ
Jika pada bidang miring tersebut bekerja gaya gesekan, maka percepatan benda
dapat dirumuskan:

a = (W sin θ – f ) / m
dimana:

a = percepatan benda (m/s²)


m = massa (kg)
w = berat benda (N)
f = gaya gesekan (N)
θ = sudut kemiringan bidang

4. Benda pada Sistem Katrol Tetap


Dua buah benda m1 dan m2 dihubungkan dengan katrol tetap melalui sebuah
tali yang dikaitkan pada ujung-ujungnya. Apabila massa tali diabaikan dan antara
tali dan katrol tidak ada gesekan, maka akan berlaku persamaan-persamaan
sebagai berikut.

Bila m1 > m2, maka sistem akan bergerak ke arah m1 dengan percepatan a.
Tinjau benda m1,
T = m1.g – m1.a
Tinjau benda m2,
T = m2.g – m2.a
Karena gaya tegangan tali di mana-mana sama, maka kedua persamaan dapat
digabungkan menjadi:

10 | D i n a m i k a P a r t i k e l
m1.g1 – m2.a = m2.g + m2.a
m1.a + m2.a = m1.g + m2.g
(m1 + m2)a = (m1 – m2)g
a = (m1 – m2)/(m2 + m2). G

5. Benda pada Gerak Melingkar


Aplikasi hukum Newton dalam gerak melingkar contohnya adalah pada kasus
benda diikat tali yang diputar horizontal dan vertikal.

Pada kasus benda yang diikat tali diputar horizontal, gaya sentripetal (Fs) hanya
diwakili tegangan tali (T). Dalam hal ini gaya berat (w) tidak memiliki proyeksi
pada arah horizontal, sehingga gaya berat tidak diperhitungkan karena gaya
sentripetal (Fs) berupa gaya tegangan tali, maka

Fs = T
m v²/r = T
v² = Tr/m
Sedangkan pada kasus diputar vertikal, gaya berat benda berpengaruh dalam
penetapan gaya sentripetal. Pada semua titik lintasan, gaya tegangan pada tali
memiliki nilai maksimum jika benda berada di titik terendah dan memiliki nilai
minimum jika benda berada pada titik tertinggi.

Pada saat gaya berat (w) tegak lurus gaya tegangan tali (T) gaya sentripetal
berupa gaya tegangan tali, karena gaya berat tidak memiliki proyeksi terhadap
arah mendatar. Sehingga berlaku persamaan sebagai berikut.

Fs = T
m v²/r = T
v² = Tr/m
Apabila benda berada di titik tertinggi, persamaan gaya sentripetal akan menjadi
bagian berikut:

Fs = T + W
m v²/r = T + mg
T = m v²/r – mg
T = m (v²/r – g)
Sedangkan apabila benda berada di titik terendah, lintasan gaya berat akan
berlawanan arah. Persamaan sentripetal yang akan terjadi:

Fs = T – W
m v²/r = T = mg

11 | D i n a m i k a P a r t i k e l
T = m v²/r + mg
T = m (v²/r + g)
Apabila benda berada di sembarang titik lainnya dalam lintasan melingkar maka
gaya berat harus diuraikan terlebih dahulu. Persamaan gaya sentripetal secara
umum yang akan terjadi sebagai berikut:

Fs + T – w cos θ
m v²/r = T – mg cos θ
T = m v²/r + mg cos θ
T= m (v²/r + g cos θ)

12 | D i n a m i k a P a r t i k e l
JENIS GAYA
Gaya berat
Di dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi salah penafsiran istilah berat dan massa. apakah
sebenarnya perbedaan antara berat dan massa itu ?

Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. berat termasuk dalam salah satu
bentuk gaya, sehingga sering disebut gaya berat.

Massa adalah banyaknya materi yang terkandung pada suatu benda. Massa benda besarnya selalu
sama dimanapun benda berada.

Hubungan antara berat, massa, dan percepatan gravitasi bumi di rumuskan sebagai berikut :

W = m.g

Ket:

W = berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)

Gaya Normal

Pengertian gaya normal adalah gaya yang diakibatkan oleh benda yang bersentuhan dengan
permukaan bidang sentuh yang arahnya tegak lurus dengan bidang. Gaya normal biasa disebut
dengan gaya sentuh. Gaya normal atau sentuh ini adalah gaya yang diberikan oleh permukaan
sentuh terhadap benda yang arahnya tegak lurus dengan bidang sentuhnya.

13 | D i n a m i k a P a r t i k e l
Gaya normal selalu berkaitan dengan gaya gravitasi. Karena gaya normal yang menyeimbangkan
dengan gaya gravitasi. Contohnya kita menganalisis buku yang ada di meja. Buku tersebut dalam
keadaan diam. Pada hukum ke dua newton bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka benda tersebut diam. Pada setiap benda terdapat gaya gravitasi yang
bekerja pada benda. Jika resultannya nol, maka ada gaya lain selain gaya gravitasi. Ternyata
gaya tersebut adalah gaya sentuh tadi.
Rumus gaya normal tergantung pada keadaan benda. Jika pada keadaan di atas, maka rumus
gaya normalnya adalah sama dengan gaya gravitasi.
Gaya normal arahnya selalu tegak lurus dengan bidang sentuh. Gaya gravitasi arahnya selalu ke
bawah. Maka arah kedua gaya tersebut berlawanan. Ke arah atas adalah positif sedangkan arah
ke bawah negatif.

Gaya Gesekan

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah
benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara
benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Gaya gesek dapat merugikan
atau bermanfaat. Akan tetapi tanpa gaya gesek manusia tidak dapat berpindah
tempat karena gerakan kakinya hanya akan menggelincir di atas lantai. Tanpa
adanya gaya gesek antara ban mobil dengan jalan, mobil hanya akan slip dan tidak
membuat mobil dapat bergerak. Tanpa adanya gaya gesek juga tidak dapat tercipta
parasut.

14 | D i n a m i k a P a r t i k e l
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama
lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang
miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs, dan pada umumnya lebih besar
dari koefisien gesek kinetis.

Gaya gesek kinetis (atau dinamis) terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama
lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis umumnya dinotasikan dengan
μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya gesek statis untuk material yang
sama.

Gaya Tegangan Tali


Gaya tegangan tali adalah gaya pada tali ketika tali tersebut dalam keadaan tegang. Arah gaya
tegangan tali bergantung pada titik atau benda yang ditinjau.

Pada gambar dibawah ini (a), gaya tegangan tali T yang bekerja pada benda m berarah ke atas,
dan sebaliknya, gaya tegangan tali T' pada tempat tali digantungkan berarah ke bawah.

Pada gambar (b), gaya tegangan tali T1 pada m1 berarah ke kanan, sedangkan pada m2 bekerja T2
berarah ke kiri. Akan tetapi, meskipun arahnya berlawanan, besar gaya tegangan talinya sama (T
= T' dan T1 = T2).

Gaya Kontak

Dalam fisika , suatu gaya kontak merupakan gaya antara dua objek (atau objek dan
permukaan) yang berada dalam kontak dengan satu sama lain. Ini adalah berbeda dari
non-gaya kontak, atau di a jarak kekuatan aksi (gaya yang bekerja jarak jauh), seperti
gravitasi atau magnet daya tarik / tolakan.pasukan Kontak selalu ada di pasang sama
besarnya tetapi berlawanan arah pasukan, oleh ketiga hukum itu Newton .
 Sebuah gaya kontak dapat dibagi menjadi dua komponen. Bagian dari gaya yang
terletak di dalam pesawat dari kontak gesekan , yang harus diatasi untuk dua benda
untuk meluncur relatif terhadap satu sama lain sepanjang pesawat itu. Bagian dari
gaya yang tegak lurus terhadap bidang kontak disebut gaya normal . Gesekan
sebanding dengan gaya kontak normal, dan konstanta proporsionalitas dilambangkan

15 | D i n a m i k a P a r t i k e l
oleh istilah μ (mu).
 Tepatnya, pasukan kontak hanya berguna untuk penyederhanaan fisika kelas
pengantar dan aplikasi lain dari mekanika klasik . Setiap hari benda-benda di Bumi
tidak benar-benar saling bersentuhan, melainkan kekuatan kontak adalah hasil dari
interaksi dari elektron pada atau dekat permukaan objek ( interaksi tukar ).
 Contoh gaya kontak biasa ditemui dalam fisika tingkat perguruan tinggi adalah gaya
antara dua massa A dan B yang berbaring di samping satu sama lain dan gaya F
sedang diterapkan pada salah satu massa, misalnya A. Dalam kasus tersebut, gaya
kontak akan proporsional dengan massa B.

Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini bukan
merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau
penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-
macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi,
elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah sentripetal berasal dari kata bahasa Latin,
yaitu centrum ("pusat") dan petere ("menuju arah"), yang berarti menuju arah pusat lingkaran.
Gaya sentripetal memiliki besar sebanding kuadrat kecepatan tangensial benda dan berbanding
terbalik dengan jari-jari lintasan

dengan arah menuju pusat lintasan berbentuk lingkaran, yang menunjukkan bahwa terdapat suatu
percepatan sentripetal, yaitu

16 | D i n a m i k a P a r t i k e l
Soal
Nomor 1
Agar gaya normal yang bekerja pada balok sebesar 30 N, maka besar dan arah
gaya luar yang bekerja pada balok adalah....

Nomor 2
Berikut adalah gambar yang menunjukkan lima buah benda yang diberikan gaya berbeda-beda.

Percepatan benda yang paling besar ditunjukkan oleh gambar nomor...

Nomor 3
Sebuah benda bermassa 1 kg mula-mula bergerak mendatar dengan kecepatan 10 m/s. Kemudian diberi
gaya konstan 1 N selama 10 s searah dengan arah gerak benda. Besar kecepatan benda setelah 10 s
adalah...

Nomor 4
Benda A dan B terletak di atas lantai licin. Massa benda A tiga kali massa benda B. Jika pada kedua benda
bekerja gaya mendatar yang sama, maka perbandingan percepatan antara benda A dan benda B adalah
….

Nomor 5
Dua buah balok dihubungkan dengan seutas tali ringan di tarik secara horizontal dengan gaya F = 60 N.

Massa benda m1 = 20 kg dan m2 = 10 kg. Jika g = 10 m/s2 dan koefisien gesekan kinetis antara balok dan
permukaan lantai 0,1, maka besar percepatan kedua balok adalah...

17 | D i n a m i k a P a r t i k e l
Kunci Jawaban
Nomor 1
ƩF = 0
N-w+F=0
30 N - 50 N + F = 0
- 20 N + F = 0
F = 20 N (karena positif berarti arah ke atas)

Nomor 2
Untuk menentukan percepatan benda yang paling besar gunakan hukum II Newton
a = F/m = 120 N / 20 N = 6 m/s2
a = F/m = 100 N / 10 kg = 10 m/s2
a = F/m = 150 N / 50 kg = 3 m/s2
a = F /m = 240 N / 80 kg = 3 m/s2
a = F/m = 200 N / 100 kg = 2 m/s2
Jawaban: no.2

Nomor 3
Terlebih dahulu hitung percepatan dengan menggunakan hukum II Newton
a = F / m = 1 N / 1 kg = 1 m/s2
Menghitung kecepatan dengan menggunakan persamaan glbb
v = v0 + a . t = 10 m/s + 1 m/s2 . 10 s = 10 m/s + 10 m/s = 20 m/s

Nomor 4
a = F/m
a dan m berbanding terbalik.
Jadi jawaabannya 1:3

Nomor 5
Menghitung percepatan 2 benda yang terletak pada bidang miring:

18 | D i n a m i k a P a r t i k e l

Anda mungkin juga menyukai