1. Surat
Kegunaan surat:
2. Laporan
1) Fungsi laporan:
- Bahan penilaian
- Lengkap
- Tepat waktu
3) Jenis-jenis laporan:
- Mengklasifikasi data
a. Pendahuluan
- Maksud dan tujuan penulisan laporan
- Sistematika laporan
b. Batang tubuh
- Pembahasan masalah
c. Penutup
- Kesimpulan, dan
- Saran
3. Formulir
3) Adanya keseragaman
b. Fungsi formulir
5. Arsip
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting
dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang
akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas
akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan
telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing
unit kerja.
Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian
suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan
dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun
bawahan akan tercipta.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi
yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga
dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan
nampak.
Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian
tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang manajemen pabrik di Amerika Serikat, Henry
Fayol, orang Perancis, mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Meskipun mereka
menulis pada waktu bersamaan, focus dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide – ide Taylor
didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalamannya
bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip –
prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan organisasi,
dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan
Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling rendah dari organisasi manajemen,
yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik (shop level management).
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal
dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip
organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer
dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi
menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini
kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang
digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama
dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur
organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling
pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta
penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang
atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus
dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang
pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara
keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan
keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau
disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling
rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan
mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika
disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah
tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan
memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana
akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di
dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting
dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang
akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas
akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan
telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing
unit kerja.
Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian
suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan
tersebut.
Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan
dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun
bawahan akan tercipta.
Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi
yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga
dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan
nampak.
Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian
tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
PENGERTIAN ORGANISASI
1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb)
sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia).
2. Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-
prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan
usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).
Kelebihan
a. Kesatuan komando baik karena pimpinan berada di atas satu tangan
b. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
c. Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal.
d. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat segera
diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
Kekurangan
a. jika sang pemimpin tidak mampu maka akan mudah jatuh.
b. ada kecendrungan bertindak otokratis.
c. kesempatan berkembang terbatas
Kebaikan
a. Pembagian tugas jelas
b. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
c. Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya.
d. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
e. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Keburukan
a. Spesialilsasi menyebabkan susah “tour of duty”.
b. Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi
menyeluruh.
c. Koordinasi sukar dilaksanakan.
d. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama sehingga
sering timbul konflik.
Kebaikan
a. Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apa
pun.
b. Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli.
c. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai akibat
adaya staf ahli.
d. Dapat mewujudkan “The right man in the right place”.
e. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan bakat
dan kemampuan yang dimiliki.
f. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
Keburukan
a. Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal.
b. Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi.
c. Dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal kewenangannya berbeda.
d. Kesatuan komando berkurang.
e. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya hambatan
pelaksanaan tugas.
Organisasi Panitia
Organisasi dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka
selesailah organisasi tersebut.
Kebaikannya :
a. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam
dan terperinci.
b. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
c. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Kelemahannya :
a. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang
menghambat pelaksanaan tugas.
b. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
c. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena faktor
kreatifitas lebih dipentingkan.
1. Pembagian Kerja
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja untuk meraih tujuan bersama.
Namun, pada dasarnya, sebuah organisasi terdiri atas bagian-bagian tertentu yang
masing-masing memiliki tanggung jawab. Oleh karena itu, harus ada pembagian
kerja yang jelas antara tiap-tiap bagian. Prinsip-prinsip organisasi berupa
pembagian kerja akan memberi pengaruh positif pada efisiensi dan efektivitas
organisasi. Pembagian itu menghindarkan sekelompok orang terkonsentrasi pada
pekerjaan tertentu, sementara pekerjaan yang lain terbengkalai.
2. Pendelegasian Wewenang
Pendelegasian wewenang sangat penting agar setiap elemen dalam organisasi
memiliki rasa tanggung jawab. Prinsip-prinsip organisasi ini di satu sisi merupakan
bagian dari pembagian kerja dan di sisi lain merupakan pelimpahan tanggung
jawab. Di samping itu, pendelegasian wewenang sangat penting fungsinya dalam
komando.
3. Disiplin
Setiap organisasi pasti memiliki tata tertib dan peraturan-peraturan menyangkut
sistem kerja. Namun, semua tata tertib dan peraturan itu menjadi tidak ada
artinya jika tidak ditunjang dengan kedisiplinan para pelaksananya. Oleh karena
itu, disiplin dalam suatu organisasi adalah prinsip-prinsip organisasi yang sangat
mendasar yang mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
4. Kesatuan Komando
Komando dalam hal ini adalah kepemimpinan dalam menjalankan visi dan misi
organisasi. Dalam pelaksanaan lapangan, komando dan wewenang bisa
didelegasikan kepada struktur di bawahnya. Namun, hakikatnya, komando tetap
harus tunggal. Adanya lebih dari satu komando akan membuat organisasi bergerak
tidak fokus pada tujuan.
5. Kesatuan Tujuan
Organisasi tanpa tujuan yang jelas adalah omong kosong. Tujuan organisasi harus
tergambar dengan jelas dalam visi dan misi organisasi tersebut. Sebab, tujuan
organisasi ini menjadi acuan gerak dan program kerja. Kesatuan tujuan dari
seluruh jenjang organisasi merupakan kunci pokok keberhasilan organisasi tersebut
dalam mengorganisasi elemen-elemennya.
6. Prioritas
Setiap anggota organisasi pasti memiliki kepentingan masing-masing. Kadang-
kadang, kepentingan individu itu berjalan selaras dengan kepentingan organisasi.
Namun, saat kepentingan tersebut bertentangan, setiap anggota organisasi
semestinya mendahulukan kepentingan organisasinya.Inilah prinsip-prinsip
organisasi.
9. Wewenang
Garis wewenang dari atas sampai ke bawah merupakan rujukan dalam pelaksanaan
program. Setiap elemen organisasi harus memahami garis wewenang sehingga tidak
terjadi kelambatan birokratis atau sebaliknya. Prinsip-prinsip organisasi berupa
garis wewenang ini juga berfungsi menegaskan kembali kesatuan komando.
13. Inisiatif
Organisasi yang baik harus mampu menumbuhkan inisiatif anggotanya dalam
pengelolaan organisasi. Iklim organisasi juga harus dibangun sedemikian rupa agar
mampu menstimulasi munculnya ide dan inisiatif anggota dari berbagai jenjang.
Inisiatif adalah prinsip-prinsip organisasi yang juga sangat penting.
5. Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan.
8. Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas
dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
9. Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.