Analisa Earned Value Pada Proyek Pembang PDF
Analisa Earned Value Pada Proyek Pembang PDF
yang baik dan benar. Dalam suatu proyek banyak hal yang
perlu diperhatikan antara lain biaya dan waktu
peninjauan.
3. Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan
kemajuan / keterlambatan pelaksanaan proyek dan
strategi yang dilakukan.
pelaksanaan proyek. Perencanaan dan pengendalian biaya II. PENELITIAN TERDAHULU
dan waktu merupakan bagian dari manajemen proyek
konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi Rachmawati [3] meneliti mengenai studi kasus
kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi tentang Analisa Earned Value pada Proyek Kolam Renang
biaya dan waktu [1]. Semakin tinggi tingkat kompleksitas UNESA Surabaya yang memiliki nilai anggaran proyek
suatu proyek, pengawasan dan pengendalian proyek perlu sebesar Rp 2.617.191.000,00 dan dikerjakan oleh satu
diperhatikan karena hal tersebut merupakan salah satu hal kontraktor pelaksana. Peninjauan dilakukan selama 3
yang sangat berpengaruh pada prestasi suatu proyek. periode selama 3 bulan yaitu pada bulan Februari 2002 –
Selama pelaksanaan proyek berlangsung, banyak April 2002. Peninjauan dilakukan dari sudut pandang
kendala yang mungkin terjadi yang menyebabkan kontraktor pelaksana. Berdasarkan peninjauan yang
pelaksanaan proyek mengalami keterlambatan dalam dilakukan, didapatkan hasil bahwa proyek tersebut
waktu maupun kerugian dalam biaya. Dibutuhkan suatu mengalami keterlambatan dengan estimasi biaya akhir
metode yang bertujuan untuk mengendalikan kendala- sebersar Rp. 2.379.263.913.14 yang berarti anggaran
kendala tersebut selama pelaksanaan proyek berlangsung. masih dibawah rencana.
Salah satu metode yang bisa digunakan adalah metode Kharis [4] meneliti mengenai studi kasus tentang
“Earned Value Analysis”. Metode Earned Value adalah Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Gedung
metode yang menghitung besarnya biaya yang menurut Universitas Trunojoyo Madura yang memiliki nilai
anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah anggaran proyek sebesar Rp 25.063.910.000,00 dan
dikerjakan oleh satu kontraktor pelaksana. Peninjauan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
77
dikarenakan efek dari DPT yang longsor sehingga b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih
pekerjaan F&B yang seharunya dibangun diatas dibawah rencana. Namun nilai AC pada minggu ini
tanah timbunan tersebut harus menunggu. lebih besar dari nilai EV. Hal ini disebabkan
b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih pekerjaan cluster 7 yang dikerjakan untuk mengejar
dibawah rencana karena progress yang dikerjakan progres realisasi.
juga masih jauh dibawah rencana. Namun nilai AC 8. Hasil Pengamatan Minggu Ke-86
pada minggu ini lebih besar dari nilai EV. a. Kinerja proyek pada minggu ke-86 telah
3. Hasil Pengamatan Minggu Ke-81 mengalami penurunan kinerja sebesar 25,19% dari
a. Kinerja proyek pada minggu ke-81 telah rencana namun mengalami kenaikan 0.6% dari
mengalami penurunan kinerja sebesar 22,96%. Hal minggu lalu. Hal ini disebabkan DPT yang
tersebut dikarenakan pekerjaan unit villa cluster 1 mengalami longsor sudah selesai direncanakan
s/d cluster 6 yang sedikit terhambat karena hujan. ulang dan sudah mulai diperbaiki.
Namun kinerja naik 0,42% dikarenakan kontraktor b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih
mengantisipasi hujan dengan mengerjakan dibawah rencana. Namun nilai AC pada minggu ini
pekerjaan yang bisa dikerjakan, seperti pemasangan lebih besar dari nilai EV. Hal ini disebabkan
tekel pada unit villa, sehingga dapat mengejar pekerjaan cluster 7 yang dikerjakan untuk mengejar
progres yang terlambat. progres realisasi.
b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih
dibawah rencana karena progress yang dikerjakan V. KESIMPULAN
juga masih jauh dibawah rencana. Namun nilai AC Berdasarkan analisa perhitungan yang telah
pada minggu ini lebih besar dari nilai EV. dilakukan, maka hal-hal yang dapat disimpulkan dari
4. Hasil Pengamatan Minggu Ke-82 penelitian ini adalah :
a. Kinerja proyek pada minggu ke-82 telah 1. Pada akhir peninjauan yaitu pada minggu ke-86, nilai
mengalami penurunan kinerja sebesar 23,82%. Hal kinerja jadwal proyek (SPI) sebesar 0.58281. Hal ini
tersebut disebabkan pada minggu ke-82 pekerjaan menunjukan bahwa proyek mengalami keterlambatan
unit vila cluster 1 s/d cluster 6 mengalami sebesar 25,19% dari rencana awal proyek yang
keterlambatan yang diakibatkan kurangnya tenaga direncanakan sebesar 60,38% dengan realisasi
kerja dari kontraktor pelaksana. Untuk menangani sebesar 35,19%. Berdasarkan hasil analisa biaya,
hal tersebut, owner membatu kontraktor dalam nilai CPI sebesar 0.92373 yang menunjukan bahwa
pengadaan tenaga kerja agar dapat mengejar biaya yang telah dikeluarkan melebihi biaya yang
progres. direncanakan.
b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih 2. Pada akhir masa peninjauan didapatkan estimasi
dibawah rencana. Namun nilai AC pada minggu ini biaya akhir proyek sebesar Rp 1,084,729,729,992.90.
lebih besar dari nilai EV. Bila kecenderungan kondisi kinerja proyek sama
5. Hasil Pengamatan Minggu Ke-83 seperti pada akhir peninjauan yaitu minggu ke-86,
a. Kinerja proyek pada minggu ke-83 telah nilai estimasi tersebut sudah melebihi biaya total
mengalami penurunan kinerja sebesar 24.19%. Hal proyek (BAC) sebesar Rp 1.002.000.000.000. Dan
tersebut dikarenakan efek keterlambatan minggu estimasi waktu penyelesaian proyek adalah 226
sebelumnya yaitu pekerjaan cluster 1 s/d cluster 6 minggu yang berarti proyek akan selesai dengan
yang terlambat karena kurangnya tenaga kerja. waktu yang lebih lama dari yang direncanakan yaitu
b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih 132 minggu.
dibawah rencana. Namun nilai AC pada minggu ini 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan
lebih besar dari nilai EV. Walaupun biaya aktual proyek hingga akhir peninjauan antara lain :
lebih besar dari nilai EV, namun biaya aktual a. Kondisi cuaca lokasi proyek yang hampir setiap
minggu ini lebih kecil dari minggu sebelumnya. b. Tenaga kerja kontraktor pelaksana yang kurang
6. Hasil Pengamatan Minggu Ke-84 dan keterlambatan material datang.
a. Kinerja proyek pada minggu ke-84 telah c. Terjadi kesalahan pekerjaan sehingga pekerjaan
mengalami penurunan kinerja sebesar 24,60% dari harus diperbaiki dan membutuhkan waktu yang
rencana namun mengalami kenaikan 0.57% dari cukup lama.
minggu lalu yaitu karena adanya penambahan
pekerjaan unit vila cluster 7. .
b. Nilai biaya aktual pada minggu ini masih DAFTAR PUSTAKA
dibawah rencana. Namun nilai AC pada minggu ini [1] Soemardi, B.W., Wirahadikusumah, R.D, Abduh, M.
lebih besar dari nilai EV karena adanya dan Pujoartanto, N. . 2006, Konsep Earned Value
penambahan pekerjaan unit vila cluster 7. untuk Pengelolaan Proyek Konstruksi, Laporan
7. Hasil Pengamatan Minggu Ke-85 Hasil Riset, ITB
a. Kinerja proyek pada minggu ke-85 telah [2] Soeharto. I, 2001, Manajemen Proyek : Dari
mengalami penurunan kinerja sebesar 24,91% dari Konseptual sampai Operasional, Jakarta :Penerbit
rencana namun mengalami kenaikan 0.57% dari Erlangga, edisi kedua.
minggu sebelumnya yaitu karena adanya
penambahan pekerjaan unit vila cluster 7.
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
81