Anda di halaman 1dari 7

Nama anggota kelompok: Gusti Ayu Ade Tusyati (171200164)

I Komang Agus Mahardika (171200167)


I Made Pradnyana Putra (171200168)
Ni Luh Indra Dewi Sanjaya (171200182)
Ni Putu Trisya Dewayanti (171200190)
Kelas: Farmasi Klinis A2B

JENIS – JENIS SPECIES BAKTERI


No. Nama dan Gambar Keterangan
Bakteri
1. Staphylococcus aureus Sering menghemolisis darah, mengkoagulasi plasma,
menghasilkan berbagai enzim litik ekstraseluler atau lipase
yang memecah jaringan hospes, dan mampu menghasilkan
enterotoksin: syok toksik dan diare. Bakteri ini
menyebabkan jerawat, bisul, dan abses.

2. Staphylococcus epidermidis Bakteri Staphylococcus epidermidis adalah flora normal


pada kulit dan diisolasi dari darah yang terkontaminasi
(Motoyama dkk., 2009).
Menyebabkan sakit pada pasien imunokomrpomis dengan
implant. Strains penghasil glikokaliks yang dapat
menempel pada implant prostetik dan kateter. Bakteri ini
penyebab utama infeksi yg didapat di rs.
3. Streptococcus pyogenes Membawa antigen karbohidrat grup A dan dikeliling oleh
antigen protein M yang mencegah fagositosis oleh
leukosit. Memproduksi beberapa toksin yaitu toksin
eritrogenik (demam skarlet) dan eksotoksin pirogenik.
Dapat melekat ke sel melalui reseptor fibronektin.

4. Streptococcus agalactiae Faktor penentu utama dari patogenisitas: kapsul


polisakarida antifagositik.
Pada manusia sendiri streptococcus dapat menyebabkan
infeksi luka, penyakit pneumonia, infeksi puerperalis
(infeksi pasca melahirkan), infeksi neonatus, meningitis
dan yang paling ditakuti yaitu menyebakan sakit jantung
atau endokarditis (Blowey, 1995; Wahyuni et al. 2006).
5. Streptococcus pneumonia Memiliki kapsul polisakarida yang berfungsi melindungi
dari fagosit. Polisakarida kapsular bersifat antigenik dan
antibodi terhadap jenis yg spesifik memberikan
perlindungan. Komponen dinding sel bersifat pro-
inflamasi. Penyakit: pnemonia.

6. Corynebacterium spp Strain c. Diphtheriae mengandung bakteriofag yg


mengkode toksin difteri. Bakteri ini menyebabkan difteri
pada manusia.

7. Listeria spp. Di dlm tubuh hospes, prfa menjadi aktif dan mampu
menginduksi beberapa ekspresi gen yg diperlukan oleh
bakteri untuk masuk ke dalam sel hospes. Listeria
monocytogenes meningoensefalitis, bakteremia.
Termasuk bakteri gram positif berbentuk batang dan dapat
hidup pada suhu ekstrim (Sleator, 2003).

8. Bacillus anthracis Bergantung pada 3 antigen bakteri: antigen protektif dan


faktor edema (keduanya adalah toksin) serta kapsul asam
glutamat poli d antifagositik.
Bakteri ini bersifat gram positif yang akan tampak
berwarna biru ungu dibawah mikroskop bila diwarnai
dengan gram. Penyakit : antraks (Brooks, 1996).

9. Mycobacterium Respon imun yg hebat menyebabkan destruksi jaringan


tuberculosis setempat dan efek sistemik yg diperantarai oleh sitokin
(demam dan penurunan berat badan). Penentu virulensi:
antigen lipoarabinomanan (menstimulasi sitokin) dan
superoksida dismutase (memacu kelangsungan hidup
intramakrofag). Penyakit : tbc.

10. Clostridium tetani Memproduksi tetanospasmin yg mencegah pelepasan


transmitter inhibitorik asam υ-aminobutirat yg
menyebabkan terjadinya spasme otot. Tetanus pada
neonatus dapat muncul jika umbilikus terkontaminasi
setelah kelahiran (negara berkembang). Penyakit : tetanus.

11. Clostridium botulinum Toksin botulinum merupakan suatu neurotoksin yg


menghambat pelesapan neurotransmiter (asetilkolin) oleh
serabut saraf ketika impuls saraf lewat di sepanjang saraf
perifer. Hal ini terjadi akibat terikatnya toksin pada bagian
ujung saraf eferent. Penyakit : botulisme.
12. Neisseria gonorrhoeae Menempel pd epitel saluran urogenital melalui pili.
Menginvansi membran mukosa sehingga memicu respon
peradangan akut lokal. 2 faktor virulensi pd dinding sel :
los (modifikasi endotoksin) dan membrane outer proteins
(pili pd sel mukosa dan antifagositik). Penyakit : go.

13. Neisseria meningitidis Melintasi epitel mukosa melalui endositosis dan kapsul ini
memungkinkan kelangsungan hidup organisme dalam
aliran darah. Lipooligosakarida mengaktivasi komplemen
dan pelepasan sitokin yg menyebabkan syok dan koagulasi
intravaskular diseminata (dic). Penyakit : meningitis.

14. Haemophilus influenzae Mengekspresikan kapsul polisakarida antifagositik dan


lipopolisakarida serta protease iga1. Individu yg belum
divaksinasi: septikemia, meningitidis, dan osteomielitis.
Bakteri ini bersifat gram negatif berbentuk coccabacilius
(Karsinah, 1994).

15. Moraxella catarrhalis Memproduksi β-laktamase (menghidrolisis cincin β-


laktam dari penisilin dan sefalosporin sehingga dapat
menghancurkan aktivitas antibiotiknya). Prevalensi
adanya kolonisasi pada bagian saluran pernapasan atas
tinggi pada bayi dan anak-anak, akan tetapi
prevalensinya akan semakin menurun seiring
bertambahnya usia (Ryan, 2014).

16. Bordetella pertusis Interaksi yg kompleks dgn sel-sel saluran napas


menyebabkan sekresi bronkus dan batuk paroksismal.
Komplikasi utama: infeksi saluran napas sekunder, apnea
dan peningkatan tekanan intracranial.

17. Brucella spp. Dapat bertahan hidup di dalam sel retikuloendotelial


karena memiliki superoksida dismutase dan substansi
menyerupai nukleotida yg menghambat mekanisme
pembunuhan intraseluler pada hospes.

18. Francisella tularensis Infeksi sistemik dapat menyebabkan sindrom yg


menyerupai tifoid dengan mortalitas 5-10 %.
19. Yersinia enterocolitica Menyebabkan enteritis akut, adenitis mesentrerika, dan
terkadang septikemia. Infeksi dapat dipersulit oleh
poliartrhitis dan eritema nodosum.

20. Bartonella spp. Dapat menginvasi sel eritrosit, sel epitel, dan sumsum
tulang hospes. Infeksi Bartonella bacilliformis dapat
menyebabkan demam oroya, anemia hemolitik, mual, dan
nyeri kepala.

21. Vibrio cholerae Menghambat regulasi sintesis protein dgn cara


mengontrol jumlah cAMP. Jika cAMP meningkat, pompa
ion rusak, sehingga menyebabkan diare. Menghasilkan
toksin zot dan toksin ace.

22. Campylobacter spp. Campylobacter jejuni menginvasi dan berkoloni di


mukosa usus halus. Antibodi terhadap gangliosida gm 1
berhubungan dengan sindrom guiilain-barre.

23. Helicobacter pylori Mengeluarkan urease yg meningkatkan ph di daerah


sekitarnya (melindungi bakteri dari efek asam lambung).
Vaca: protein tersekresi yg merusak sel (berhubungan
dengan penyakit yg berat).

24. Pseudomonas aeruginosa Memproduksi sitotoksin dan protease. Alginat


polisakarida: memungkinkan terbentuknya mikrokoloni yg
terlindung dari opsonisasi, fagositosis, dan antibiotik.
Produksi alginat berhubungan dgn kerentanan yg
berlebihan terhadap antibiotik, difisiensi lps, non-
motilitas, dan penurunan produksi eksotoksin.

25. Legionella spp. Mencakup protein membran luar utama yg menghambat


pengasaman fagolisosom dan potensiator infektivitas yg
diperlukan untuk internalisasi optimal. Legionella
pneumophila mengeluarkan eksoprotease yg poten .

26. Chlamydia pneumoniae Mencakup protein membran luar utama yg dapat


berpartisipasi dalam perlekatan pada sel mukosa. Protein
yg kaya sistein 60-kda dapat berhubungan dengan
virulensi.
27. Mycoplasma pneumoniae Menginduksi siliostasis. Hidrogen proksida yg
disekresikan dapat merusak membran sel hospes dan
bekerja sama dengan superoksida dismutase dan katalase.
Jika teropsonisasi: dihancurkan oleh makrofag dan
aktivitas sistem komplemen.

28. Leptospira Menyerang sistem saraf pusat, hati dan ginjal pada
manusia. Leptospira yg virulen memiliki kemampuan
motilitas yg tinggi.

29. Borrelia Menginvansi darah hingga menyebabkan demam.


Antibodi pada tubuh menghilangkannya dari darah, tetapi
variasi antigenik memungkinkan terjadinya relaps
(kekambuhan).

30. Treponema pallidum Perlekatan dengan sel hospes melalui spesifik ligan yaitu
molekul fibronektin. Sifat invasif nya snagat membantu
memperpanjang daya tahan hidupnya di dalam tubuh
manusia. Penyakit : sifilis.

31. Salmonella typhi Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang
disebabkan oleh Salmonella typhi. Penyakit ini ditandai
oleh panas yang berkepanjangan, di topang dengan
bakteremia tanpa terlibat struktur endotelial atau
endokardial dan invasi bakteri.

32. Klebsiella pneumoniae Penyakit infeksi seperti saluran kencing, septicemias dan
infeksi jaringan bronkopneumoniae dan pneumonia bakteri
gram negatif.

33. Serratia marcescens Serratia marcescens adalah salah satu spesies bakteri
patogen oportunistik. Bakteri Serratia marcescens adalah
salah satu bakteri penghasil pigmen merah yang banyak
dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

34. Escherichia coli a. ETEC (Enterotoxigenic Escherichiacoli)


Menyebabkan sakit diare yang diderita oleh orang
dari segala umur dari berbagai lokasi di dunia.
b. EPEC (Enteropathogenic Escherichia coli)
Bakteri penyebab diare pada bayi ( Infantile
diarrhoea ).

c. EIEC (Enteroinvasive Escherichia coli)


Bakteri penyebab penyakit disentri.

d. EHEC (Enterohemorrhagic Escherichia coli)


Bakteri yang dapat menyebabkan Keracuana
Makanan yang ditandai dengan diare berdarah
biasanya terjadi di negara berkembang.

e. EAEC (Enteroaggregative Escherichia coli)


Bakteri yang dapat menyebabkan diare berair pada
anak-anak.

f. DAEC (Diffuse-Adherence Escherichia coli)


Diare pada anak-anak di negara-negara
berkembang.

Daftar Pustaka
Blowey R. 1995. Mastitis Control in Dairy Herds an Illustrated and Practical Guide. USA:
Farming Press. Brooks GF et al.1996. Mikrobiologi Kedokteran. Ed 20.hal 194-196.
Karsinah [et al]. Haemophilus dalam Buku ajar mikrobiologi kedokteran. Jakarta: Binarupa
Aksara;1994.h.180-4.
Motoyama, Y., Yamaguchi, N., Matsumoto, M., Ichijo, T., Nagumo, H., & Kagami, N., et al.
2009. Staphylococcus epidermidisForm Floating Microcolonies in Platelet
Concentrates at the Early Stage of Comtamination. Journal of Health
Science, 55 (5), 726-731.
Ryan J kenneth. 2014. Sherris Medical Microbiology.Eds 6. USA ; Mc Graw Hill.
Sleator, Gahan & Hill, 2003. A Postgenomic Appraisal of Osmotolerance in Listeria
monocytogenes. Appl Environ Microbiol, Issue 69, pp. 1-9.
Wahyuni, AE., Wibawan IWT., Pasaribu FH., Priosoeryanto BP. 2006. Distribusi Serotipe
Streptococcus agalactie Penyebab Mastitis Subklinis pada Sapi Perah di
Jawa Timur, Jawa tengah dan Jawa Barat. Jurnal Veteriner 2006 7 (1): 1-8.

Anda mungkin juga menyukai