Anda di halaman 1dari 6

Verifikasi berkas pengajuan kredensial adalah suatu cara untuk memastikan semua berkas

yang diajukan asli dan benar dan syah.

TUJUAN :
Mendapatkan kepastian tentang keaslian dan kebenaran berkas-berkas yang diajukan.

KEBIJAKAN :
Sesuai Kebijakan Direktur tentang Pelayanan Kedokteran.

PROSEDUR :
1. Bagian SDM Menyiapkan berkas yang wajib diverifikasi, meliputi : a). Ijazah; b).
Sertifikat Kompetensi dari kolegium; c. Surat Tanda Registrasi; d). Fotocopy SIP
sebelumnya (bila ada).
2. Bagian SDM menelepon sekretariat Fakultas Kedokteran Universitas yang bersangkutan
dan menanyakan data dokter yang bersangkutan sesuai yang tercantum dalam ijazah.
3. Bagian SDM menelepon sekretariat kolegium yang bersangkutan dan menanyakan data
dokter yang bersangkutan sesuai yang tercantum dalam sertifikat kompetensi.
4. Bagian SDM melepon sekretariat Konsil Kedokteran Kementrian Kesehatan dan
menanyakan data dokter yang bersangkutan sesuai yang tercantum dalam Surat Tanda
Registrasi.
5. Bagian SDM menelepon Rumah Sakit terdahulu tempat dokter yang bersangkutan
pernah berpraktek dan menanyakan tentang dokter yang bersangkutan sesuai yang
tercantum dalam Surat Ijin Praktek sebelumnya (bila ada).
NO TEMPAT VERIFIKASI KETERANGAN
BERKAS LEGALITAS NO. TEL BENAR SALAH

1 Ijazah … … … …

Sertifikat
Kompetensi
2 Kolegium … … … …

Surat Tanda
3 Registrasi … … … …

SIP
sebelumnya
4 … … … …
PENGERTIAN
 Surat penugasan klinis (clinical Appoinment) adalah Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit yang menyatakan bahwa sorang dokter dapat melakukan tindakan medis di
lingkungan rumah sakit.
 Surat penugasan klinis memuat daftar autoritas dokter tersebut, berdasarkan rekomendasi
Mitra Bestari dan Komite Medis.

TUJUAN
Setiap dokter memiliki surat-surat penugasan klinis dari Direktur Rumah Sakit yang
mencantumkan rincian autoritas (delineation clinical privileges)nya di RS.

KEBIJAKAN
Sesuai kebijakan Direktur tentang :
a. Pelayanan Kedokteran.
b. Kualifikasi staff.

PROSEDUR
1. Direktur menerima rekomendasi rincian autoritas (delineation
clinical privileges) dari Komite Medis.
2. Direktur membuat surat penugasan klinis yang berisi rincian autoritas untuk dokter yang
bersangkutan.
3. Direktur memberikan Surat Penugasan Klinis tersebut kepada dokter yang bersangkutan.
4. Direktur mengumumkan daftar autoritas tersebut ke semua bagian di Rumah Sakit.
PENGERTIAN :
1. Pemilihan dan penetapan mitra bestari adalah suatu cara mendapatkan mitra bestari
untuk melakukan kredensial / rekredensial bagi seorang dokter.
2. Mitra bestari adalah sekelompok dokter (minimal 1 orang) dari disiplin ilmu yang sama
dengan dokter yang akan dikredensial / rekredensial ; atau dari disiplin ilmu yang
berbeda tetapi sesuai dengan kompetensi / autoritas yang diminta.

TUJUAN :
 Untuk mendapatkan mitra bestari yang sesuai.
 Untuk mendapatkan autoritas dokter yang sesuai dengan standar.

KEBIJAKAN : Sesuai Kebijakan Direktur tentang Pelayanan Kedokteran.

PROSEDUR
1. Tetapkan disiplin ilmu dokter yang akan dikredensial.
2. Hubungi dokter dengan disiplin ilmu yang sama dari RS. …
3. Hubungi dokter dengan disiplin ilmu yang sama dari RS. … … .
4. Tetapkan dokter-dokter yang dipilih sebagai mitra bestari.
5. Serahkan daftar nama dokter untuk diputuskan oleh direktur sebagai panitia adhoc dalam
kredensial dokter.
6. Jadwalkan kedatangan mitra bestari dan siapkan semua keperluan akomodasi dan
transportasi.

UNIT TERKAIT :
 Komite Medis.
 Direktur.
 Wadir pelayanan Medis.
 Wadir Umum Keuangan.
PENGERTIAN
1. Suatu proses pendelegasian tugas pelayanan medis kepada teman sejawat dokter lain.
2. Tidak dapat hadir mendadak adalah tidak dapat hadir sesaat sebelum memberikan
pelayanan.
3. Tidak dapat hadir pada hari yang terjadwal adalah tidak dapat hadir sesuai hari yang
dijadwalkan, tapi masih dapat mendelegasikan kepada sejawat lain minimal 2 hari
sebelumnya.
4. Pelimpahan tugas kepada dokter asisten adalah pemberian kewenangan terbatas kepada
sejawat dokter umum yang membantu di KSM yang bersangkutan untuk melakukan
pelayanan kepada pasien.

TUJUAN : Supaya kebutuhan pelayanan kesehatan pasien oleh dokter dapat terpenuhi
dengan baik.

KEBIJAKAN
Berdasarkan Kebijakan Direktur RS. tentang : 1) Pemberian Asuhan yang seragam kepada
pasien; 2) Integrasi dan koordinasi asuhan pasien; 3) Keselamatan pasien.
PROSEDUR
1. Tidak dapat hadir mendadak :
 Hubungi dokter yang menggantikan tugas.
 Beritahu tugas apa saja yang didelegasikan kepada dokter tersebut.
 Hubungi Instalasi Poliklinik pada hari kerja. Petugas Poliklinik harus memberitahukan
ke seluruh bagian yang terkait dan mencatat di papan pengumuman.
 Hubungi IGD untuk hari minggu dan hari libur, Petugas IGD harus menuliskan di papan
pengumuman IGD dan memberitahukan ke bagian terkait.
2. Tidak dapat hadir sesuai jadwal :
Isi formulir pemberian kewenangan atau pendelegasian tugas. Formulir Pemberian
Kewenangan
SURAT PELIMPAHAN TUGAS DAN WEWENANG
Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………. Spesialis : …………………………………………….
Melimpahkan wewenang dan tugas kepada :
Nama : ……………………………. Spesialis : ………………………………………..
Untuk menangani pasien :
Nama : Tn/Ny/Sdr/i……………………………….. No. MR : ………………………
Diagnosis : ……………………………………………………
Pada Tanggal : ……………………………………………………
Demikian surat pelimpahan ini dibuat untuk menjadi periksa
Kota …, ……………………………………………………
Yang memberi pelimpahan
……………………………………………………
 Berikan formulir tersebut ke bagian Administrasi Komite Medik.
 Bagian Administrasi Komite Medik menghubungi Klinik dan IGD.
 Petugas Poliklinik harus memberitahukan ke seluruh bagian yang terkait dan mencatat di
papan pengumuman.
 Hubungi IGD untuk Hari Minggu dan hari libur, petugas IGD harus menuliskan di papan
pengumuman IGD dan memberitahukan ke bagian terkait.
3. Pelimpahan tugas kepada dokter Asisten :

 Hubungi dokter asisten.


 Beritahu tugas apa yang didelegasikan.
 Bagian Administrasi Komite Medik menghubungi Klinik dan IGD.
 Petugas Poliklinik harus memberitahukan ke seluruh bagian yang terkait dan mencatat di
papan pengumuman.
 Hubungi IGD untuk hari minggu dan hari libur, petugas IGD harus menuliskan di papan
pengumuman IGD dan memberitahukan ke bagian terkait.

UNIT TERKAIT :
 Kelompok Staff Medis.
 Instalasi Rawat Jalan (IRJ).
 Instalasi Rawat Inap (IRNA).
 Instalasi Rawat Intensif (ICU).
 Instalasi Gawat Darurat (IGD).
 Instalasi Kamar Operasi (OK).

PENGERTIAN
 Suatu cara untuk melakukan kredensial atau rekredensial terhadap dokter.
 Kredensial adalah pemberian autoritas (privileges) oleh direktur rumah sakit kepada
seorang dokter untuk melakukan tindakan medis di lingkungan rumah sakit tersebut.

TUJUAN
Setiap dokter mendapatkan daftar autoritas (delineation clinical privileges) yang
adakan direkomendasikan kepada direktur rumah sakit.

KEBIJAKAN
Sesuai kebijakan direktur tentang ;
a. Pelayanan Kedokteran.
b. Kualifikasi staf.

PROSEDUR
Direksi dan Komite Medis.

 Direktur melalui Wakil Direktur Pelayanan Medis membuat surat permohonan untuk
melakukan kredensial / rekredensial kepada Komite Medis.
 Dokter baru / dokter pro rekredensial datang ke sekretaris Komite Medik dengan
membawa kelengkapan / borang yang dibutuhkan, yakni :
1. Surat lamaran dan CV.
2. Ijazah.
3. Sertifikat Kompetensi dari kolegium.
4. Surat Tanda Registrasi.
5. Fotocopy SIP sebelumnya (bila ada).
6. Sertifikat pelatihan yang dimiliki.
7. Surat pengantar dari Wakil Direktur Pelayanan Medis (yang ditujukan kepada
Komite Medis untuk permintaan Kredensial / re-kredensial).
8. Surat keterangan sehat (Pemeriksaan Kesehatan).
9. Surat permohonan tindakan medis / clinical privileges dari dokter yang
bersangkutan beserta bukti pendukungnya (mis : Sertifikat pelatihan, buku log dll).
10. Daftar tindakan medis / standar pelayanan medis dari tiap- tiap spesialis.

 Sekretaris Komite Medis mengecek kelengkapan borang dan meminta dilengkapi bila
ada yang kurang.
 Verifikasi borang oleh sekretaris Komite Medis (SPO Verifikasi).
 Ketua dan Sekretaris Komite Medis memilih dan menghubungi mitra bestari (SPO
pemilihan mitra bestari).
 Ketua dan Sekretaris Komite Medis menetapkan tanggal pelaksanaan kredensial /
rekredensial.

Mitra Bestari Dan Sub Komite Kredensial Komite Medis.


 Mitra Bestari dan Sub Komite Kredensial melakukan wawancara yang memuat :
– Penilaian motivasi.
– Penilaian kompetensi berdasarkan daftar standar pelayanan medis sesuai
bidangnya.
– Pengkajian tindakan medis diajukan oleh Dokter yang bersangkutan.

 Mitra Bestari bersama Sub Komite Kredensial membuat daftar Autoritas (delineation
clinical privileges).

Ketua Komite Medis.


 Ketua Komite Medis mengkaji ulang daftar autoritas berdasarkan sarana, prasarana dan
SDM yang tersedia di Rumah Sakit.
 Ketua Komite Medis membuat daftar autoritas untuk direkomendasikan kepada Direktur
Medis.
 Ketua Komite Medis menyerahkan rekomendasi autoritas kepada Direktur melalui
Wadir Pelayanan Medis.

Anda mungkin juga menyukai