Anda di halaman 1dari 4

BUDAYA ORGANISASI

PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI MENURUT BEBERAPA AHLI :

 Schein (2004:17). Pola asumsi dasar yang di anut bersama oleh sekelompok orang

setelah sebelumnya mereka mempelajari dan meyakini kebenaran pola asumsi tersebut

sebagai cara untuk menyelesaikan berbagai cara untuk menyelesaikan berbagai

persoalan yang berkaitan dengan eksternal dan integrasi internal, sehingga pola asumsi

dasar tersebut perlu diajarkan kepada anggota-anggota baru sebagai cara persepsi,

berpikir dan mengungkapkan perasaan dalam kaitannya dengan persoalan-persoalan

organisasi.

 Pettigrew dalam Sobirin (2007:129), sistem makna yang diterima secara terbuka dan

kolektif yang berlaku untuk waktu tertentu bagi kelompok orang tertentu.

 Davis, keyakinan dan nilai bersama yang memberikan makna bagi anggota sebuah

institusi dan menjadikan keyakinan dan nilai tersebut sebagai aturan atau pedoman

berperilaku di dalam organisasi.

 Hofstede, fenomena kolektif karena budaya tersebut di pegang bersama oleh orang-

orang yang hidup dalam lingkungan sosial yang sama dimana budaya tersebut

dipelajari.

Proses pembentukan budaya organisasi


Top managemant
Philosopy of Organisation
organitation’s
Selection Culture
founters
criteria
Sosialization
Nilai-nilai organisasi: dasar budaya organisasi

 Nilai, keyakinan yang dipegang teguh dan tampil dalam tingkah laku.
 Nilai pendukung, nilai dan norma yang dinyatakan secara eksplisit yang dibuat oleh
organisasi.
 Nilai yang diperankan, nilai dan norma yang sebenarnya di miliki karyawan.

4 Fungsi budaya organisasi

Identitas organisasi

Cara yang
Budaya Organisasi Komitmen
di pahami
kolektif

Stabilitas
sistem sosial

Budaya organisai yang mendorong kinerja :

 Budaya yang kuat


 Kelayakan budaya, lingkungan persaingan dan strategi yang berbeda di perlukan
budaya yang berbeda, sehingga tidak ada budaya yang paling baik yang selalu
menghasilkan kesuksesan bagi organisasi.
 Budaya adaptif
 Budaya pelayanan
 Budaya bisnis baru

Uang dan motivasi kerja:

 Sebagian kebutuhan dapat di penuhi secara langsung dengan uang


 Sebagian tidak secara langsung
KONSEP DIRI

 Konsep yang dimiliki oleh individu atas dirinya sebagai makhluk fisik, sosial dan
spiritual atau moral.
 Mengenali diri sendiri sebagai manusia yang berbeda
 Sebagai peran kognisi artinya mewakili setiap pengetahuan, pendapatan atau
keyakinan menegenai lingkungan diri sendiri atau perilaku orang lain.

4 cara membangun Self esteem


 Mendukung dengan menunjukan keperduliaan persoalan pribadi, kepentingan status
dan kontribusi
 Menawarkan pekerjaan yang ditentukan oleh variasi otonomi, dan tantangan yang
sesuai dengan nilai-nilai keterampilan dan kemampuan individu
 Berjuang untuk membangun antara ikatan antara karyawan dan manajeman dan
membangun kepercayaan
 Keyakinan terhadap kemampuan mengendalikan diri

Self efficacy
 Keyakinan seseorang mengenai peluangnya untuk berhasil mencapai tugas tertentu
 Muncul secara lambat laun melalui pengalaman, kemampuan-kemampuan kognitif
sosial, bahasa dan atau fisik yang rumit
 Berhubungan dan mempengaruhi kinerja
 Tinggi dengan keberhasilan dalam tugas fisik dan mental: kegelisahan berkurang,
pengendalian kecanduan, toleransi rasa sakit penyembuhan penyakit dan
penghindaran mabuk
 Rendah berhubungan dengan hoplesness. Ketidak percayaan terhadap kemampuan
dan untuk mengendalikan sesuatu

Self monitoring

 Personality/karakteristik fisik dan mental yang stabil bertanggung jawab pada


identitas diri. Ciri fisik dan mental yang stabil yang memberi identitas pada individu
 Gabungan dari ciri fisik dan mental yang stabil yang memberikan identitas pada
individu penampilan pikiran, tindakan dan perasaan seseorang
 Merupakan hasil pengaruh genetik dan lingkungan yang saling berintegrasi.
MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI
“Tugas Review”

WAHYU RAMADAN
C 201 16 379

FAKULTAS EKONOMI NON REGULER

JURUSAN MANAJEMAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2018

Anda mungkin juga menyukai