I
POSTNATAL DENGAN SC DI RUANG BOUGENVILE ( NIFAS )
RSUD TUGUREJO SEMARANG
Di Susun Oleh :
Tri Setyaningsih
Nim : P. 1337420116185
Menyetujui :
1. Pembimbing Akademik :
2. Pembimbing Klinik/CI :
1
ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL
2. Keluhan Utama :
Nyeri luka sayatan SC
3. Riwayat Keperawatan Sekarang:
Ny. I telah dilakukan operasi sectio caesaria pada hari senin tanggal 9 Juli 2018. Ny. I
post operasi SC jam 11.00 WIB. Pasien terbaring, tiduran terus dan mengalami nyeri.
Nyerinya dirasakan setelah 2.5 jam setelah operasi dan nyeri hilang timbul. Ny..I
merasakan nyeri pada saat bergerak dengan skala 6. Nyeri dirasakan ketika
Ny.I bergerak, Nyerinya seperti ditusuk tusuk selama 10 menitan, nyeri berada di
sekitar abdomen.
2
Pada trimester pertama pasien mengalami mual muntah.
b. Paru
Inspeksi : expansi dada tidak optimal
Perkusi : bunyi sonor
Palpasi : tak adaa nyeri tekan, fokal fremitus seimbang kanan dan kiri
Auskultasi : vesikuler
3
Tinggi : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
b. Kandungan kemih : Distensi
c. Diastasis rektus abdominalis : panjang 10 cm, lebar 8 cm
d. Fungsi pecernaan : terdengar bising usus
e. Bila dilakukan SC : Kondisi luka : luka jahitan SC ± 12 cm secara horizontal,
masih dibalut (hari pertama)
7. Perineum dan Genetalia :
a. Vagina : terpasang DC ukuran 18 dengan urin tertampung 140cc, ada
perdarahan pervagina ± 30cc
− integritas kulit : baik
− Edema : tidak ada
− Hematoma : tidak ada
b. Perineum : utuh
c. Tanda REEDA
Rednees : tidak ada kemerahan
Echomosis : tidak ada kebiruan
Edema : tidak ada pembengkakan
Dischargment : tidak ada cairan sekresi yang keluar
Approksimity : ada jahitan luka post SC
Kebersihan : bersih
D. POLA FUNGSIONAL
1. Eliminasi
− Sebelum sakit :pasien mengatakan BAB 1 x/hari dan BAK 4-6x/hari
− Saat dikaji : Ny. I BAK melalui selang kateter dan belum BAB
2. Nutrisi dan Cairan
− Sebelum masuk RS : pasien makan 3 kali sehari, dengan lauk pauk dan
sayuran, minum 4-6 gelas/hari
4
− Saat dikaji : pasien belum diperbolehkan makan dan minum masih
sedikit dengan menggunakan sendok setelah operasi pada jam 14.00 WIB
3. Istirahat dan kenyamanan
a. Pola tidur : kebiasan tidur : pasien tidur biasanya 7-8 jam
b. Kebiasaan ketidak nyamanan : nyeri
Lokasi : pada sayatan luka operasi
Sifat : seperti ditusuk-tusuk
intensitas : hilang timbul
4. Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : bedrest dan hanya dapat bergerak sangat terbatas
Latihan / senam : tidak pernah.
5. Keadaan mental :
Adaptasi psikologis : klien dalam fase taking in
Penerimaan terhadap bayi : klien merasa senang setelah melahirkan anak
pertamanya.
Pengalaman menyusui : tidak berapa lama : -
Kesanggupan dan pengetahuan tentang perawatan postpartum dan bayi : ibu belum
banyak pengetahuan tentang perawatan selama nifas dan perawatan bayi.
E. OBAT - OBATAN :
Cefriaxone 1 gr/ 24jam
Asam Tranexamat 3 x 1 Tablet
Ketorolax 3 x 30mg/ 24jam
F. HASIL PENUNJANG :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Parameter
WBC 21,42 (10^3/uL) M : 4,8-10,8 F : 4,8-10,8
RBC 3,97 (10^6/uL) M :4,7-6,1 F: 4,2-5,4
HGB 12,4 (g/dl) M :14-18 F :12-16
HCT 35,9 (%) M :42-52 F :37-47
MCV 90,4 (fl) 79,0-99,0
MCH 302 (pg) 27,0-31,0
MCHC 34,5 (g/dl) 33,0-37,0
PLT 12 (10^3/uL) 150-450
RDW-CH 14,4 (%) 11,5-14,5
RDW-SD 46,4 (fl) 35-47
PDW 11,6 (fl) 9,0-13,0
MPV 9,5 (fl) 7,2-11,1
P-LCR 24,1 (%) 15,0-25,0
DIFFERENTIAL
NEUT # 18,29 (10^3/uL) 1,8-8
LYMPH # 2,13 (10^3/uL) 0,9-52
5
MONO # 0,98 + (10^3/uL) 0,16-1
EO # 0,02 (10^3/uL) 0,045-0,44
BASO # 0,00 (10^3/uL) 0-0,2
NEUT % 85,4 (%) 50-70
LYMPH % 9,9 - (%) 25-40
MONO % 4,6 (%) 2-8
EO % 0,1 (%) 2-4
BASO % 0,0 (%) 0-1
DATA FOKUS
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi
ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
Post op hari ke-1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi operasi pada daerah
abdomen, KU lemah.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai dengan Klien
mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari ke-1, KU lemah,
Nampak luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm. kekuatan otot +3.
INTERVENSI KEPERAWATAN
7
nyeri dan tegang di akut. relaksasi
perutnya berkurang − Terangkan nyeri yang − Meningkatkan koping
− Dapat melakukan diderita klien dan klien dalam melakukan
tindakan untuk penyebabnya. guidance mengatasi nyeri
mengurangi nyeri − Ajarkan teknik − Pengurangan persepsi
− Kooperatif distraksi nyeri
dengan tindakan − Kolaborasi pemberian − Mengurangi onset
yang dilakukan analgetika terjadinya nyeri dapat
− TTV dalam batas dilakukan dengan
normal ; Suhu : 36- pemberian analgetika oral
37,0 C, TD : 120/80 maupun sistemik dalam
mmHg, RR :18- spectrum luas/spesifik
20x/menit, Nadi :
80-100 x/menit
8
2 DX2 Tujuan : Kllien dapat − Kaji tingkat − Mungkin klien tidak
melakukan aktivitas kemampuan klien mengalami perubahan
tanpa adanya untuk beraktivitas berarti, tetapi perdarahan
komplikasi − Kaji pengaruh masif perlu diwaspadai
Kriteria Hasil : aktivitas terhadap untuk menccegah kondisi
− klien mampu kondisi luka dan klien lebih buruk
melakukan kondisi tubuh umum − Aktivitas merangsang
aktivitasnya − Bantu klien untuk peningkatan vaskularisasi
secara mandiri memenuhi kebutuhan dan pulsasi organ
aktivitas sehari-hari.. reproduksi, tetapi dapat
− Bantu klien untuk mempengaruhi kondisi luka
melakukan tindakan post operasi dan
sesuai dengan berkurangnya energi
kemampuan /kondisi − Mengistiratkan klien
klien secara optimal.
− Evaluasi − Mengoptimalkan kondisi
perkembangan klien, pada abortus
kemampuan klien imminens, istirahat
melakukan aktivitas mutlak sangat diperlukan
− Kolaborasi dengan − Menilai kondisi umum
dokter dalam klien.
pemberian therapy obat − membantu mempercepat
mobilitas fisik klien
CATATAN PERKEMBANGAN
9
− Mengajarkan teknik distraksi
10
Pembimbing Mahasiswa
Akademik
( )
Pembimbing
Klinik
Tri Setyaningsih
NIM. P. 1337420116185
( )
11