S
CIDERA KEPALA BERAT
DI RUANG IGD RSUD TUGUREJO SEMARANG
Di Susun Oleh :
Nim : P. 1337420116185
Menyetujui
Pembimbing Akademik :
Pembimbing Klinik :
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Usia : 19 Th
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Trauma Cavitis / Cedera Kepala Berat GCS 7
Alamat : Subali Dalam II Rt 04/ II semarang
Warna Triage : Merah
2. Pengkajian
PRIMARY SURVEY :
Airway : Hidung / Mulut
- Bebas √ Tersumbat
- Sputum √ Adanya Darah
- Spasme - Benda Asing
- Pangkal lidah jatuh -
Suara Napas
- Normal √ Stridor
√ Gurgling - Wheezhing
- Ronchi - Lain-lain
Masalah Keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
1
Breathing : Respirasi: 30x/Menit
- Teratur - Tidak Teratur
- Apnea - Dispnea
- Bradipnea √ Takipnea
√ Retraksi dada √ Pernapasan Cuping Hidung
√ Pernapasan - Kusmaul / Chyne Stokes
dada/perut
Suara Napas
- Normal √ Stridor
√ Gurgling - Wheezhing
- Ronchi - Lai -lain
Msalah Keperawatan:
2
Turgor
√ Normal - Sedang - Kurang
Masalah Keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Disability : Tingkat Kesadaran:
GCS: 7
Pupil
- Isokor - Miosis
√ Anisokor - Midriasis
- Muntah Proyektil - Riwayat kejang
Fungsi Bicara
- Normal - Afasia
- Pelo - Mulut Mencong
Kekutan otot
0 0
0 0
Ket:
0: Tidak dapat berkontraksi
1: Hanya dapat berkontraksi
2: Ada pergerakan tidak mamu melawan gaya gravitasi
3: Adapergerakan hanya dapat mengatasi gaya gravitasi
4: Mampu melawan gaya gravitasi dan melawan sedikit tahanan
5: Mampu melawan gravitasi dan melawan tahanan yang maksimal
Sensabilitas
3
- Normal √ Gangguan Menelan
air
√ Gangguan Menelan Air dan
Makanan
Masalah Keperawatan:
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
Exposure Trauma :
Jejas : Terdapat jejas di daerah mata dan pipi sebelah kanan, luka
3cm di kepala belakang sebelah kanan
Luas :
Kedalaman :-
SECONDARY SURVEY
a. Wawancara
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran post KLL
4
lakukan pengkajian kasus keperawatan dan
didapatkan hasil klien mengalami penurunan
kesadaran dengan GCS 7 (E2V2M3), terpasang
ventilator, terpasang monitor EKG, terpasang
IVFD Ringerfundin gtt 20x/menit, terpasang
kateter, TD= 100/60 mmHg , RR= 30x/menit,
T= 37,50C, HR= 65x/menit, adanya jejas di daerah
mata, pipi, luka di bagian kepala belakang sebelah
kanan berukuran 3cm dan terdapat darah dari
mulut.
Riwayat Penyakit Dahulu : Keluarga mengatakan Klien dulunya belum pernah
mengalami kecelakaan berat seperti sekarang ini
dan juga tidak ada riwayat penyakit kronis dan akut
sebelumnya seperti hipertensi dan DM
Riwayat Keluarga : Tidak dikaji
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Penurunan kesadaran
Nyeri
√ Echymosis - tekan
5
Luka, ukuran: 3 cm, Lokasi: kepala kanan
√ bagian belakang
4 Mata
RC Midriasis Miosis
5 Telinga
- Lecet/kemerahan/laserasi
- Lain-lain : -
6 Hidung
√ Lecet/kemerahan/laserasi
6
- Benda asing, berupa: -
- Lain-lain : -
7 Leher
Distensi Vena
- Deviasi trakea - Jugularis
Lain-lain: -
- Krepitasi
8 Dada/Paru
BJ BJ
Suara Jtg : I II - Murmur - Gallop
Nyeri dada
Skala nyeri: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
7
Lain-lain :
- ……………………
9 Abdomen
- Perdarahan/bengkak √ Laserasi/jejas/lecet
Luka
- Luka tusuk - sayat Ukuran: …………
Lain-lain :
……………………
10 Genetalia
√ Simetris - Asimetris
- Lain-lain : -
11 Ekstremitas
8
Keterbatasan
- Jari-jari hilang √ gerak
- Fraktur, Lokasi: -
- Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Lain-lain : -
12 Kulit
√ Echymosis - Ptechie
- Gatal-gatal/pruritus
Nyeri, Skala: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Kimia darah
Tanggal pemeriksaan 11 Februari 2019
9
Tabel 3.2
Hasil Pemeriksaan Kimia Darah
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Glukosa sewaktu 150 mg/dl 70-140
Urea 32 mg/dl 10-50
Kreatinin 1,00 mg/dl 0,5-1,2
SGOT 23 u/L 0-31
SGPT 14 u/L 0-32
K 41 Mmol/L 3,4-5,4
Na 145 Mmol/L 135-155
Cl 99 Mmol/L 95-108
HbsAg Negatif
WBC 14,59 [10^3/uL] 4,8-10,8
RBC 3,99 [10^6/uL] 4,2-5,4
HGB 10,3 [g/dL] 12-16
HCT 32,6 [%] 37-47
Pengobatan
Tabel 3.4
Terapi obat
Cara
No Nama Terapi Dosis Golongan Obat
Pemberian
1 Ceftriaxone 2x1 Gr I.V Antibiotik
10
5. ANALISA DATA
Tabel 3.5
Analisa Data Keperawatan
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : tidak dapat dinilai Penumpukan cairan / secret Ketidakefektifan
DO : bersihan jalan
1. Ku: penurunan nafas
kesadaran
2. Kesadaran: coma
3. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
TD: 100/60 mmHg
4. Terdapat secret di
selang ETT dan
mulut
5. Suara nafas
tambahan stridor
11
2 DS : tidak dapat dinilai Aliran darah ke otak Ketidak
DO : efektifan
1. Ku: penurunan perfusi
kesadaran jaringan
2. Kesadaran: coma serebral
3. GCS: 7 (E2V2M3)
4. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
TD: 100/60 mmHg
5. Pupil anisokor
6. Kebiruan sekitar
mata (jejas)
7. Kepala bengkak
dan asimetris
12
3 DS : tidak dapat dinilai Penumpukan cairan Ketidak
DO : efektifan Pola
1. Ku: penurunan Nafas
kesadaran
2. Kesadaran: coma
3. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
TD: 100/70 mmHg
4. Suara nafas
tambahan stridor
1. Masalah keperawatan
a) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
b) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c) Ketidakefektifan pola nafas
2. Prioritas masalah
a) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b) Ketidakefektifan pola nafas
c) Ketidak efektifan perfusi jaringan serebral
13
3. Diagnosa Keperawatan
a) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d Obtruksi jalan nafas ditandai
dengan :
DS : tidak dapat dinilai
DO :
1. Ku: Penurunan kesadaran
2. Kesadaran: coma
3. GCS: E2V2M3,
4. Terpasang Ventilator,
5. RR: 30x/m,
N : 65 x/M
T : 37,50C
TD: 100/60 mmHg
6. Terdapat secret di selang ETT dan mulut
7. Suara nafas stridor
14
c) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral bd trauma di tandai dengan
DS : tidak dapat dinilai
DO :
1. Ku: penurunan kesadaran
2. Kesadaran: coma
3. GCS: E2V2M3,
4. Terpasang Ventilator,
5. RR: 30x/m,
N : 65x/M
T : 37,50C
TD: 100/60 mmHg
6. Pupil anisokor
7. Kebiruan sekitar mata (jejas)
8. Kepala bengkak dan asimetris
15
INTERVENSI
Tabel 3.6
Rencana Tindakan Keperawatan
16
6. Terdapat secret di selang sputum 7. kelola nebulizer ultrasonik
ETT dan mulut 4 Frekuensi 3 3 8. posisikan untuk meringankan sesak napas
7. Suara nafas stridor pernafasan 9. auskultasi suara nafas, catat area yang
Indikator: ventilasinya menurun atau tidak ada dan
1. Sangat berat adnaya suara tambahan
2. berat 10. Edukasi keluarga klien tentang keadaan
3. sedang klien.
4. ringan 11. Kolaborasi dengan tim dokter dala
5. tidak ada pemberian obat
2 Ketidakefektifan pola nafas b/d NOC: Status Pernapasan: Kepatenan NIC: manajemen jalan napas
gangguan neurologis ditandai jalan nafas 1. Monitor status pernafasan dan oksigenisasi
dengan Setelah dilakukan tindakan selama 1x 3 2. Buka jalan nafas dengan teknik chin lift
DS : tidak dapat dinilai jam status pernafasan klien tidak atau jaw thrust
DO : terganggu dengan kriteria hasil: 3. Identifikasi kebutuhan aktual/ potensial
1. Ku: Penurunan kesadaran untuk memasukkan alat membuka jalan
2. Kesadaran: coma No Skala Awal Akhir nafas
3. GCS: E2V2M3, 1 Suara nafas 2 3 4. Masukkan alat nasopharingeal airway
4. Terpasang Ventlator, tambahan (NPA) atau oropharingeal airway (OPA)
17
5. RR: 30x/m, 2 Pernapasan cuping 4 4 5. Posisikan klien untuk memaksimalkan
N : 65x/M hidung ventilasi
T : 37,50C 3 Akumulasi 3 3 6. Lakukan penyedotan melalui endotrakea
TD: 100/60 mmHg sputum dan nasotrakea
6. Terdapat secret di selang 4 Freuensi 3 3 7. kelola nebulizer ultrasonik
ETT dan mulut pernafasan 8. posisikan untuk meringankan sesak napas
7. Suara nafas stridor Indikator: 9. auskultasi suara nafas, catat area yang
1. Sangat berat ventilasinya menurun atau tidak ada dan
2. berat adnaya suara tambahan
3. sedang 10. Edukasi keluarga klien tentang keadaan
4. ringan klien.
5. tidak ada 11. Kolaborasi dengan timdokter dala
pemberian obat
3 Ketidakefektian perfusi jaringan NOC: perfusi jaringan: cerebral NIC: Monitor tekanan intra kranial
serebral b/d trauma Setelah dilakukan tindakan selama 1 x 3 1. Monitor status neorologis
DS : tidak dapat dinilai jam perfusi jaringan serebral klien tidak 2. Monitor intake dan ouput
DO : ada masalah dengan kriteria hasil: 3. Moniotr tekanan aliran darah ke otak
18
1. Ku: penurunan kesadaran No Skala Awal Akhir 4. Monitor tingkat CO2 dan pertahankan
2. Kesadaran: coma 1 Muntah 4 4 dalam parameter yang ditentukan
3. GCS: E2V2M3, 2 Demam 4 4 5. Periksa klien terkait adanya tanda kaku
4. Terpasang Ventilator, 3 Kognisi terganggu 1 2 kuduk
5. RR: 30x/m, 4 Penurunan tingkat 1 1 6. Sesuaikan kepala tempat tidur untuk
N : 65x/M kesadaran mengoptimalkan perfusi jaringan serebral
T : 37,50C 5 Refleks saraf 1 1 7. Berikan informasi kepada keluarga/
TD: 100/60 mmHg terganggu orang penting lainnya
6. Pupil anisokor Indikator: 8. Beritahu dokter untuk peningkatan TIK
7. Kebiruan sekitar mata 1. Berat yang tidak bereaksi sesuai peraturan
(jejas) 2. Besar perawatan.
8. Kepala bengkak dan 3. Sedang 9. Kolaborasi dengan tim dokter dalam
asimetris 4. Ringan pemberian obat
5. Tidak ada
19
IMPLEMENTASI
Tabel 3.7
Tindakan keperawatan (Implementasi Keperawatan)
20
N : 65x/M (semi fowler) P: Intervensi di lanjutkan
T : 37,50C 15.00 5. Mengauskultasi suara nafas, catat area yang
TD: 100/60 mmHg Wib ventilasinya menurun atau tidak ada dan
6. Terdapat secret adanya suara tambahan
ditenggorokan dan R/: suara nafas tambahan stridor
mulut
7. Suara nafas 15.05 6. Mengedukasi keluarga klien tentang keadaan
gargling Wib klien.
R/: keluarga klien menerima keadaan apapun
yang terjadi pada klien karena klien sudah
kritis
21
2 Ketidakefektifan pola Senin, Senis, 11-2-2019 Pukul 17:30
nafas b/d gangguan 11-2- 1. Memonitor status pernafasan dan S: -
neurologis ditandai 2019 oksigenisasi O:
dengan 14.45 R/: Respirasi : 28x/menit Spo2 : 80% 1. Ku: Penurunan kesadaran
DS : tidak dapat dinilai Wib 2. Memposisikan klien untuk memaksimalkan 2. Kesadaran: coma
DO : ventilasi 3. GCS: -7
1. Ku: Penurunan R/: Posisi klien semi fowler 4. Terpasang Ventilator
kesadaran 15.00 3. Mengauskultasi suara nafas, catat area yang 5. RR: 28 x/m,
2. Kesadaran: coma Wib ventilasinya menurun atau tidak ada dan N : 60 x/M
3. GCS: E2V2M3, adanya suara tambahan T : 37.4 0C
4. Terpasang R/: suara nafas tambahan stridor TD: 100/60 mmHg
Ventilator, 15.05 4. Mengedukasi keluarga klien tentang keadaan A: Ketidakefektifan pola nafas belum
5. RR: 30x/m, Wib klien. teratasi
N : 65x/M R/: keluarga klien menerima keadaan apapun P: Intervensi di lanjutkan
T : 37,50C yang terjadi pada klien karena klien sudah
TD: 100/60 mmHg kritis
6. Terdapat secret di 15.10 5. Berkolaborasi dengan tim dokter dalam
selang ETT dan Wib pemberian obat
22
mulut f) Ceftriaxone
7. Suara nafas stridor g) Omeprazole
h) Paracetamol
i) Ringe Fundin
j) Dobutamin
3 Ketidak efektipan perfusi Senin, 1. Memonitor status neorologis Senin, 11-2-2019 Pukul 17:30
jaringan serebral b/d 11-2- R/: GCS :7, E:2 V:2 M:3 S:-
trauma 2019 O:
Di tandai dengan 15.15 2. Menyesuaikan kepala tempat tidur untuk 1. Ku: Penurunan kesadaran
DS : tidak dapat dinilai Wib mengoptimalkan perfusi jaringan serebral 2. Kesadaran: coma
DO : R/: posisi klien terlentang 3. GCS: 7
1. Ku: penurunan 4. Terpasang Ventlator,
kesadaran 15.05 3. Memberikan informasi kepada keluarga/ 5. RR: 28 x/m,
2. Kesadaran: coma Wib orang penting lainnya keadaan klien N : 60 x/M
3. GCS: E2V2M3, R/: Keluarga klien menerima dan pasrah T : 37.4 0C
4. Terpasang dengan keadaan klien yang semakin kritis TD: 100/60 mmHg
Ventlator, A: Ketidakefektifan perfusi jaringan
5. RR: 30x/m, 15.10 4. Kolaborasi dengan tim dokter dalam serebral belum teratasi
23
N : 65x/M Wib pemberian obat P : Intervensi di lanjutkan
T : 37,50C a) Ceftriaxone
TD: 100/60 mmHg b) Omperazole
6. Pupil anisokor c) Paracetamol
7. Kebiruan sekitar d) Ringe Fundin
mata (jejas) e) Dobutamin
8. Kepala bengkak
dan asimetris
24
25