Anda di halaman 1dari 8

TUGAS EPM DATA KESEHATAN KELUARGA

NAMA AYAH : Baharuddin


NO KONTAK / HP : 082244316892
TANGGAL LAHIR : 9 Mei 1971
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Pegawai Negeri Sipil
TB : 166
BB : 65
Tekanan Darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 110/80 mmHg
Kadar Cholesterol (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 190 mg/dl
Kadar Asam Urat (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 5,8 mg/dl
Kadar Gula darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 98 mg/dl

MASALAH KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini (sekarang) :
Keluhan yang dirasakan Bapak:
- Nyeri dada
- Perut kembung
- Pusing
- Sakit kepala

Keluhan yang dulu pernah dirasakan dan saat ini masih dirasakan (Kadang timbul) :
Bapak sudah merasakan nyeri di dada hingga terasa sesak disertai perut yang kembung sejak
beberapa tahun yang lalu. Bahkan dahulu sering sekali keluar-masuk UGD rumah sakit karena
nyeri yang di rasakan oleh Bapak.
Penyakit ini kadang kambuh secara tiba-tiba dan terkadang harus segera di bawa ke rumah sakit
untuk mendapatkan pertolongan. Jika dianggap belum terlalu parah bapak biasanya mengobatinya
dengan beristirahat dan mengkonsumsi obat dari dokter.
Diagnosa dokter, bapak mengalami sakit maag dengan asam lambung yang tinggi sehingga
menyebabkan dada terasa nyeri hingga terkadang sesak nafas.

Keluhan yang dulu tidak ada tetapi saat ini dirasakan :


Menurut bapak keluhan yang dirasakan dari dulu hingga sekarang sama saja, yaitu masih
merasakan nyeri di dada disertai dengan perut kembung. tidak ada keluhan yang baru dirasakan.
LITERATUR

PENYAKIT (DISEASE)
Penyakit gastritis atau maag merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri ulu hati, nyeri perut,
nyeri di dada, mual, muntah, cepat kenyang, dan lain sebagainya.
Pengertian lain adalah gastritis merupakan kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
peradangan atau pengikisan.
Gastritis dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba)
2. Kronis (berkembang secara perlahan-lahan)

Penyebab gastritis adalah:


1. Infeksi bakteri h.pylori
2. Efek samping konumsi obat antiinflamasi nonsteroid secara berkala
3. Stress
4. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
5. Penyalahgunaan obat-obatan
6. Reaksi autoimun
7. Pertambahan usia
8. Refluks empedu
9. Pola makan yang tidak teratur

Gejala gastritis adalah:


1. Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
2. Hilang nafsu makan
3. Cepat merasa kenyang
4. Perut kembung
5. Cegukan
6. Mual
7. Muntah
8. Sakit perut
9. Gangguan saluran cerna
10. Bab dengan tinja berwarna hitam pekat
11. Muntah darah

Faktor risiko gastritis:


1. Usia. Gastritis dapat menyerang segala umur, tetapi puncaknya ketika berumur lebih dari 40 tahun.
2. Jenis kelamin. Perempuan lebih sering terkena gastritis karena suka melakukan diet yang terlalu
ketat.
3. Stress
4. Riwayat mengkonsumsi makanan yang memicu meningkatnya asam lambung
5. Riwayat mengkonsumsi obat yang merusak lambung

Langkah pencegahan gastritis:


1. Makan secara teratur dan terkontrol
2. Menghindari minuman beralkohol
3. Menghindari rokok
4. Makan dalam porsi kecil tetapi sering
5. Menghindari stress
6. Mengunyah 32 kali

Sumber:
- Hidayah, dkk. Pola Makan Sehari-Hari Penderita Gastritis
- Fitri, R. 2013. Deskripsi Pola Makan Penderita Maag Pada Mahasiswa Jurusan
Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang

GANGGUAN (DISORDER)
Mengidentifikasi gastritis
Untuk menentukan atau mengidentifikasi gastritis biasanya dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Endoskopi lambung, yakni untuk melihat kondisi di dalam lambunng secara langsung melalui kamera
yang dimasukkan ke dalamnya.
2. Urea breath test untuk melihat infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan cara meminum segelas cairan
khusus yang mengandung karbon radioaktif. Pasien kemudian diminta untuk bernafas di dalam kantung
khusus untuk diukur kadar zat radioaktif tersebut.
3. Pemeriksaan tinja
4. Pemeriksaan barium meal dengan foto rontgen lambung
5. Pemeriksaan darah.

Identifikasi Masalah Kesehatan


Faktor Risiko yang ada pada diri (Individu) (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada pada bapak adalah usia yang sudah diatas 40 tahun dan juga ada riwayat
mengkonsumsi obat-obatan yang dapat merusak lambung karena sudah merasakan penyakit ini
sangat lama sehingga selalu mengkonsumsi obat ketika merasakan sakit.

Faktor Risiko yang ada di rumah dan keluarga (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di rumah atau keluarga adalah:
- Mengkonsumsi makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung

Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di lingkungan adalah:
- Kondisi jamban
- Letak sungai yang berdekatan dengan rumah
NAMA IBU : Robiana Yulida
TANGGAL LAHIR : 7 April 1976
PENDIDIKAN : SMK
PEKERJAAN : Pegawai Perusahaan Swasta
TB : 149
BB : 60
Tekanan Darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 110/80 mmHg
Kadar Cholesterol (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 200 mg/dL
Kadar Asam Urat (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :- mg/dL
Kadar Gula darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :- mg/dL

MASALAH KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini (sekarang) :
Keluhan yang dirasakan oleh ibu sekarang adalah:
- Sakit perut diakibatkan penyakit maag dan asam lambung yang meningkat
- Sakit kepala
- Keram/kesemutan di tangan.

Keluhan yang dulu pernah dirasakan dan saat ini masih dirasakan (Kadang timbul) :
Sejak dulu ibu sudah merasakan:
- Nyeri di ulu hati
- Sakit perut
Diagnosa dokter adalah ibu mengalami penyakit maag. Hingga sekarang rasa sakitnya masih timbul
jika pola makan ibu tidak dijaga, seperti saat ibu telat makan.

Keluhan yang dulu tidak ada tetapi saat ini dirasakan :


Keluhan yang baru-baru saja dirasakan adalah:
- Rasa keram dan kesemutan di tangan, diagnosa dokter adalah kolesterol ibu meningkat.
Biasanya, ibu segera mengkonsumsi obat untuk mengurangi efek meningkatnya kadar
kolesterol.

LITERATUR

PENYAKIT (DISEASE)
Penyakit gastritis atau maag merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri ulu hati, nyeri perut,
nyeri di dada, mual, muntah, cepat kenyang, dan lain sebagainya.
Pengertian lain adalah gastritis merupakan kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
peradangan atau pengikisan.
Gastritis dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Akut (berkembang secara cepat dan tiba-tiba)
2. Kronis (berkembang secara perlahan-lahan)

Penyebab gastritis adalah:


1. Infeksi bakteri h.pylori
2. Efek samping konumsi obat antiinflamasi nonsteroid secara berkala
3. Stress
4. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
5. Penyalahgunaan obat-obatan
6. Reaksi autoimun
7. Pertambahan usia
8. Refluks empedu
9. Pola makan yang tidak teratur

Gejala gastritis adalah:


1. Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung
2. Hilang nafsu makan
3. Cepat merasa kenyang
4. Perut kembung
5. Cegukan
6. Mual
7. Muntah
8. Sakit perut
9. Gangguan saluran cerna
10. Bab dengan tinja berwarna hitam pekat
11. Muntah darah

Faktor risiko gastritis:


1. Usia. Gastritis dapat menyerang segala umur, tetapi puncaknya ketika berumur lebih dari 40 tahun.
2. Jenis kelamin. Perempuan lebih sering terkena gastritis karena suka melakukan diet yang terlalu
ketat.
3. Stress
4. Riwayat mengkonsumsi makanan yang memicu meningkatnya asam lambung
5. Riwayat mengkonsumsi obat yang merusak lambung

Langkah pencegahan gastritis:


1. Makan secara teratur dan terkontrol
2. Menghindari minuman beralkohol
3. Menghindari rokok
4. Makan dalam porsi kecil tetapi sering
5. Menghindari stress
6. Mengunyah 32 kali

Kolesterol tinggi atau hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi
keadaan normal.

Penyebab hiperkolesterol adalah konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, bisa juga
akibat keturunan.

Gejala hiperkolesterol adalah:


1. kesemutan
2. sering mual dan muntah
3. hilangnya keseimbangan atau merasa pusing
4. mengalami nyeri leher dan punggung
5. tubuh merasa sangat lelah
6. mengalami sakit kaki dan tangan
7. emosi yang tidak stabil
8. sakit kepala
9. otot kaki melemah
10. nyeri di dada dan sulit bernafas

Faktor risiko hiperkolesterol adalah:


1. keturunan
2. konsumsi makanan tinggi lemak
3. kurang olahraga
4. kebiasaan merokok
5. obesitas atau kelebihan berat badan
6. wanita pasca menopause karena setelah menopause kadar LDL meningkat secara alami.
7. usia

Langkah pencegahan hiperkolesterol adalah:


1. mengkonsumsi sayur-sayuran tanpa santan
2. minum susu tanpa lemak
3. mengkonsumsi hanya bagian putih telur
4. menghindari goreng-gorengan
5. menghindari makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol
6. menerapkan pola makan sehat
7. menurunkan berat badan jika berlebih
8. berolahraga secara teratur
9. menghentikan kebiasaan merokok

Sumber: Yani, M. 2015. Mengendalikan Kadar Kolesterol Pada Hiperkolesterolemia


GANGGUAN (DISORDER)
Mengidentifikasi Gastritis
Untuk menentukan atau mengidentifikasi gastritis biasanya dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
1. Endoskopi lambung, yakni untuk melihat kondisi di dalam lambunng secara langsung melalui kamera
yang dimasukkan ke dalamnya.
2. Urea breath test untuk melihat infeksi bakteri Helicobacter pylori dengan cara meminum segelas cairan
khusus yang mengandung karbon radioaktif. Pasien kemudian diminta untuk bernafas di dalam kantung
khusus untuk diukur kadar zat radioaktif tersebut.
3. Pemeriksaan tinja
4. Pemeriksaan barium meal dengan foto rontgen lambung
5. Pemeriksaan darah.

Mengidentifikasi Kolesterol Tinggi


untuk mengetahui kadar kolesterol biasanya dilakukan dengan pemeriksaan darah. Dari pemeriksaan darah
akan diketahui kadar kolesterol, kadar gula, dan sebagainya.
Identifikasi Masalah Kesehatan
Faktor Risiko yang ada pada diri (Individu) (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada pada ibu adalah:
- Usia yang sudah di atas 40 tahun
- Kebiasaan jarang berolahraga
- Pola makan yang tidak teratur.

Faktor Risiko yang ada di rumah dan keluarga (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di rumah dan keluarga adalah ibu berasal dari keluarga dengan riwayat
kolesterol tinggi.

Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di lingkungan rumah tidak mempengaruhi kadar kolesterol ibu.
Kondisi fisik rumah

Anda mungkin juga menyukai