Φ Bagaimana sebaiknya proses mempengaruhi orang lain dalam organisasi publik dan organisasi privat?
Tabel Perbandingan Organisasi Publik Dan Privat Secara Umum, yaitu:
No Organisasi Publik Organisasi Privat
1. Tujuan Non laba laba 2. Produk yang dihasilkan Publics goods Privat goods 3. Cara pengambilan demokratis Strategis bisnis keputusan 4. Ukuran kinerja Social welfare efisiensi 5. Misi organisasi “melakukan kebaikan” “untung rugi”
Pengaruh adalah esensi dari kepemimpinan. Pengaruh diperlukan untuk menjual
gagasan-gagasan untuk mendapatkan penerimaan dari kebijakan-kebijakan atau rencana- rencana, dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan keputusan. Para pemimpin mempunyai kekuasaan, tetapi para bawahan mempunyai counterpower (kekuasaan balik). Keterampilan dan pengetahuan seorang manajer merupakan sumber personal power (kekuasaan pribadi), namun personal power juga tergantung pada kebutuhan-kebituhan dan persepsi-persepsi orang lain yang ingin dipengaruhi oleh pemimpin tersebut. Kekuasaan adalah kapasitas untuk menjalankan pengaruh, namun cara kekuasaan itu dilaksanakan menyangkut perilaku mempengaruhi. Proses mempengaruhi orang lain baik dalam organisasi publik maupun organisasi privat tidak terlepas dari faktor kekuasaan. Kekuasaan tidak terlepas dari dari apa yang disebut pemimpin dan kepemimpinan. Kekuasaan dan taktik mempengaruhi orang lain, adalah dua hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pemimpin yang ingin berhasil, karena disadari atau tidak disadari olehnya, ia selalu berhubungan dengan berbagai kekuasaan serta kekuatan yang ada di dalam organisasinya, yang dapat mempengaruhi keberhasilannya dalam memimpin organisasi tersebut mencapai tujuan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Selain menggunakan kekuasaan, ada berbagai cara yang dapat digunakan oleh orang yang berada dalam organisasi untuk mempengaruhi orang lain. Taktik-taktik mempengaruhi (Influence Tactics) adalah cara-cara yang biasanya digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain, baik orang yang merupakan atasan, setingkat, atau bawahannya. Dengan mengetahui dan menggunakan hal ini, maka seseorang dapat mempengaruhi orang lain, dengan tidak menggunakan kekuasaan yang dimilikinya. Kepemimpinan (leadership) merupakan proses dalam mempengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain untuk berkontribusi terhadap kesuksesan dan efektivitas suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.. Kepemimpinan dalam kaitannya dengan tipe – tipe pemimpin ada beberapa yaitu : 1. Tipe Kepemimpinan Otokratis. 2. Tipe Kepemimpinan Paternalistik. 3. Tipe Kepemimpinan Demokratis. 4. Tipe Kepemimpinan Laizzes Faire. 5. Tipe Kepemimpinan Kharismatik. Sementara itu sebagai dasar menjawab soal diatas perlu kiranya dijelaskan fungsi kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan ada beberapa yaitu : 1. Fungsi Instruktif adalah fungsi kepemimpinan yang bersifat komunikasi satu arah, kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan menggerakkan dan memotivasi orang lain agar tergantung pada pemimpin. 2. Fungsi Konsultatif yakni fungsi ini berlangsung dan bersifat dua arah meskipun pelaksanaan sangat tergantung pada pemimpin. 3. Fungsi Partisipatif yakni fungsi ini tidak sekedar berlangsung atau bersifat dua arah, tetapi juga berwujud pelaksanaan hubungan manusia efektif, antara pemimpin dengan orang yang sesama dipimpin. 4. Fungsi Pengendalian yaitu fungsi yang cenderung komunikasi satu arah meskipun komunikasi tidak dilakukan dengan dengan dua arah. Kepemimpinan yang baik dapat diterapkan melalui kombinasi 2 (dua) gaya kepemimpinan yaitu gaya Demokratis untuk menjalankan fungsi Konsultasi, Partisipasi dan Delegasi, serta gaya Otoriter untuk menjalankan fungsi Instruksi dan Pengendalian.Dapat juga menerapkan beberapa kombinasi gaya yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasidan disesuaiakan dengan tujuan,waktu,budaya serta faktor internal dan eksternal lainnya. Kipnis dan Schmidt adalah peneliti yang pertama kali meneliti taktik-taktik yang biasa digunakan orang untuk mempengaruhi orang lain. Berbagai alat ukur telah dibuat untuk meneliti taktik mempengaruhi, dan salah satu yang terbaik adalah yang dibuat oleh Yukl dkk, yaitu yang disebut Influence Behavior Questionnaire (Yukl, Lepsinger, and Lucia, 1992). Hasil penelitian Yukl dkk, menunjukkan ada sembilan jenis taktik yang biasa digunakan di dalam organisasi (Hughes et all, 2009), yaitu: 1. Persuasi Rasional (Rational Persuasion), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan alasan yang logis dan bukti-bukti nyata agar orang lain tertarik. 2. Daya-tarik Inspirasional (Inspirational Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan suatu permintaan atau proposal untuk membangkitkan antusiasme atau gairah pada orang lain. Misalnya dengan memberikan penjelasan yang menarik tentang nilai-nilai yang diinginkan, kebutuhan,harapan, dan aspirasinya. 3. Konsultasi (Consultation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan mengajak dan melibatkan orang yang dijadikan target untuk berpartisipasi dalam pembuatan suatu rencana atau perubahan yang akan dilaksanakan. 4. Mengucapkan kata-kata manis (Ingratiation), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang membahagiakan, memberikan pujian, atau sikap bersahabat dalam memohon sesuatu. 5. Daya-tarik Pribadi (Personal Appeals), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain atau memintanya untuk melakukan sesuatu karena merupakan teman atau karena dianggap loyal. 6. Pertukaran (Exchange), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan memberikan sesuatu keuntungan tertentu kepada orang yang dijadikan target, sebagai imbalan atas kemauannya mengikuti suatu permintaan tertentu. 7. Koalisi (Coalitions), terjadi jika seseorang meminta bantuan dan dukungan dari orang lain untuk membujuk atau sebagai alasan agar orang yang dijadikan target setuju. 8. Tekanan (Pressure), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan ancaman, peringatan, atau permintaan yang berulang-ulang dalam meminta sesuatu. 9. Mengesahkan (Legitimacy), terjadi jika seseorang mempengaruhi orang lain dengan menggunakan jabatannya, kekuasaannya, atau dengan mengatakan bahwa suatu permintaan adalah sesuai dengan kebijakan atau aturan organisasi. Proses mempengaruhi orang lain yang sebaiknya dilakukan dalam organisasi publik dan organisasi privat dalam beberapa hal hampir sama, perbedaan mendasar, karena terdapat perbedaan misi organisasi dimana sektor privat lebih mengedepankan profit oriented. Kenyataan menunjukkan bahwa Rational Persuasion, Inspirational Appeals, Consultation cenderung merupakan taktik yang dianggap paling efektif. Sebaliknya Pressure cenderung merupakan taktik yang dianggap paling tidak efektif dan dapat menimbulkan ketidaksukaan pada diri orang yang akan dipengaruhi (Robbins dan Judge, 2007). Kemungkinan untuk berhasil dengan menggunakan lebih dari satu jenis taktik pada saat yang bersamaan atau secara berurutan, sejauh pilihan taktik tersebut adalah seimbang adalah hal yang lazim diterapkan. Misalnya, menggunakan ingratiation dan legitimacy untuk mengurangi reaksi negatif yang mungkin timbul dari anggapan bahwa seseorang telah dipaksa oleh atasannya. Sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan taktik yang digunakan yaitu: Arah dari pengaruh, Urutan taktik, Keahlian seseorang dalam menggunakan taktik, Kekuasaan relatif seseorang, Jenis permintaannya, Persepsi terhadap permintaan, Budaya organisasi tersebut, Budaya khusus suatu negara (Robbins dan Judge, 2007). Penggunaan taktik-taktik yang efektif untuk diterapkan dalam mempengaruhi orang lain baik untuk organisasi publik maupun organisasi privat sebaiknya mulai dengan taktik-taktik yang lebih lembut/halus (softer tactics), yang mendasarkan diri pada personal power, seperti personal appeals,inspirational appeals, rational persuasion dan consultation. Jika gagal, maka anda dapat beralih pada taktik-taktik yang lebih keras (harder tactics), yang menekankan kekuasaan formal dan melibatkan biaya dan risiko yang lebih besar . Serta jangan lupa penggunaan taktik-taktik tersebut harus disesuaikan dengan ,Arah dari pengaruh, Urutan taktik, Keahlian seseorang dalam menggunakan taktik, Kekuasaan relatif seseorang, Jenis permintaannya, Persepsi terhadap permintaan, Budaya organisasi tersebut, Budaya khusus suatu Combining hard and soft power into an effective strategy is smart power”. Melihat banyaknya hal yang positif yang dapat ditimbulkan oleh soft power, maka para pemimpin yang bijaksana sebaiknya lebih banyak menggunakannya, dibandingkan hard power.
Φ Konsep pengambilan keputusan bagaimana yang harus dilakukan ?
Pengambilan keputusan jika dalam organisasi privat mengutamakan keuntungan atau
profit oriented, dan jika dalam organisasi publik pertimbangannya lebih banyak, baik itu masalah regulasi pemerintah yang ada,sosial dan budaya masyarakat,efek terhadap dunia usaha sektor privat dan sebagainya. Tidak mungkin sebuah pengambilan keputusan organisasi publik sangat mengntungkan masyarakat umum namun mematikan dunia usaha. Dapat dipastikan bahwa keputusan yang diambil pasti win-win solution yaitu misalnya masyarakat dapat terpenuhi dan terlayani dengan baik,namun dunia usaha juga dapat tumbuh dengan baik sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh dengan wajar. Jika sektor privat atau masyarakat akan dirugikan maka akan muncul yang namanya subsidi sebagai unsur penyeimbang supaya organisasi publik tetap dapat laba dan sektor privat juga masih bisa tumbuh. Keputusan lahir dari suatu proses, dimana didalamnya terjadi diskusi yang intensif, saling tukar pikiran dan brainstorming yang mendalam dengan analisis yang tajam. Oleh sebab itu pengambilan keputusan sangat penting dalm pengelolaan organisasi dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin. Adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah aturan – aturan yang akan dijadikan pegangan untuk mengarahkan tingkah laku selanjutnya. Fokus pengambilan keputusan adalah pada kemampuan untuk menganalisis situasi dengan memperoleh informasi seakurat mungkin sehingga permasalahan dapat dituntaskan. Pengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik. Dasar pengambilan keputusan menurut G.R. Terry adalah sebagai berikut: Pertama intuisi. Suatu proses bawah sadar / tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman terseleksi. Pengambilan Keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subyektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Kedua pengalaman. Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik buruknya keputusan yang akan dihasulkan, karena pengalaman seseorang yang menduga – duga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menyelesaikannya. Ketiga fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan – keputusan yang dengan rela dan lapang dada. Keempat wewenang.Pengambilan Keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang lain yang lebih tinggi kedudukannya kepada yang lebih rendah kedudukannya. Kelima rasional. Pengambilan Keputusan berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat obyektif, lebih transparan,konsisten, untuk memaksimalkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan : kejelasan masalah, Orientasi tujuan, Pengetahuan alternative,Preferensi yang jelas, Hasil maksimal. Proses pengambilan keputusan harus melalui tahapan – tahapan tertentu dengan tertib. Seperti yang dikemukankan oleh Charles Hoffer , yaitu: Distinguished the phases initition and legitimation ( artinya bahwa untuk mengenali tahapan – tahapan dalam membuat suatu keputusan yaitu tahan Permulaan ( initition ) dan tahap pengesahan (legitimation). Setelah mengetahui tahap –tahap pengambilan keputusan, kemudian untuk mendapatkan keputusan pasti melalui beberapa proses, Menurut Herbert A. Simon mengemukakan tiga proses dalam pengambilan keputusan yaitu: (1) Inteligence Activity, yaitu : proses pemilihan situasi dan kondisi dengan wawasan yang inteligen; (2) Design Activity, yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman dan menganalisis kemungkinan pemecahan masalah serta tindakan lebih lanjut, ada perencanaan pola kegiatan; (3) Choise Activity, yaitu memilih salah satu tindakan dari sekian banyak alternative atau kemungkinan pemecahan, dan diambil keputusan. Pengambilan keputusan adalah merupakan bagian aktivitas penting dalam proses kepernimpinan dalam organisasi. Proses pengambilan keputusan mencakup, mengenali masalah, menganilisis masalah, mengembangkan alternatif, memutuskan solusi terbaik dan melaksanakan keputusan kedalam tindakan efektif' . Pimpinan setiap organisasi harus mempermudah proses pengambilan keputusan dan komunikasi keputusan terhadap semua anggota organisasi untuk mendapat dukungan pelaksanaan keputusan. Pemimpin harus mampu mengambil keputusan dalam berbagai situasi, dengan memilih alternatis terbaik diantara sejumlah alternative keputusan yang dihadapinya. Alternatif harus dipilih yang resiko negative nya paling kecil agar tidak merugikan organisasi. Pemimpin harus mampu menjelaskan alasan – alasan me ilih salah satu alternative keputusan dengan cara yang paling mudah dipahami agar mendapat dukungan dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah merupakan tahap – tahap yang harus digunakan untuk membuat keputusan. Pengambilan keputusan merupakan pusat dari kegiatan organisasi juga merupakan kunci kepemimpinan atau inti dari kepemimpinan. Daftar Pustaka
Kartini Kartono, 2000, Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Jakarta
Miftah Thoha, 2000 Kepemimpinan dalam Manajemen, CV. Rajawali, Jakarta Sondang P. Siagian, 1987 Filsafat Administrasi, Gunung Agung, Jakarta Timpe, A. Dale, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Kepemimpinan , PT. Gramedia,Jakarta Dhino –ambargo, blogspot.com. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan, 26 November 2019.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu