Anda di halaman 1dari 16

Power and

Politics

KELOMPOK 7
Nurul Anantyo
Nursiti Inka
Khalishah Yudhistira
Kristi Purba
Azzahra Wicaksono
12030119120064
12030119130212 12030119130226
1. Power and Leadership

Kekuasaan (power)
Kapasitas yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain

Perbedaan Kepemimpinan Kekuasaan


Kesesuaian antara tujuan Tidak perlu kesesuaian tujuan
Kesesuaian dengan
pemimpin dengan yang dipimpin
tujuan
Mengutamakan pengaruh ke Tidak seperti kepemimpinan
Arah dari pengaruh arah bawah kepada para
pengikut

Mengutamakan gaya untuk Mengutamakan pada taktik


menjawab sportivitas pemimpin untuk memperoleh kepatuhan,
Riset dan pembagian pengambilan yang melampaui individu
keputusan kepada pengikut sebagai pelaksana kekuasaan.
 
2. Bases of Power

a. Formal Power c. Which Bases of Power Are Most


➢ Kekuasaan formal didasarkan pada posisi Effective?
individu dalam sebuah organisasi. Itu bisa ➔ Kekuasaan pribadi adalah yang paling
datang dari kemampuan untuk memaksa efektif
atau memberi penghargaan, atau dari ➔ Salah satu sumber Kekuasaan formal—
otoritas formal. Kekuasaan koersif—bisa merusak
a. Personal Power ➔ Kekuasaan referensi bisa menjadi
➢ Ada dua dasar Kekuasaan pribadi: motivator yang kuat
keahlian dan rasa hormat dan
kekaguman orang lain. Kekuasaan pribadi
tidak saling lepas dari kekuasaan formal,
tetapi dapat berdiri sendiri.
3. Dependence: The Key to Power

The General Dependence Postulate


“Semakin besar pengaruh yang dimiliki B terhadap A maka
semakin besar kekuasaan yang dimiliki B atas A”

Sumber Dependence / Ketergantungan


Importance - Semakin pentingnya hal maka semakin menarik
Scarcity - Semakin langka suatu hal maka semakin menarik
Nonsubstitutability - Semakin tak tergantikan suatu hal maka semakin
menarik
3. Dependence: The Key to Power

Social Network
Analysis : A tool for
assessing Resources
4. Power Tactics
“Cara dimana individu menerjemahkan basis kekuatan menjadi tindakan tertentu.”

Cultural Preferences for


Using Power Tactics Applying Power Tactics
Power Tactics

Pengaruh Pengaruh ke Pengaruh


ke Atas Bawah Setiap budaya memiliki Setiap orang memiliki
Lateral
preferensi untuk taktik keterampilan politik yang
● Bujukan ● Bujukan ● Bujukan
rasional rasional kekuasaan berbeda-beda. berbeda-beda
rasional
● Daya tarik
● Konsultasi
inspirasional
● Tekanan ● Ingratiation Contoh: Orang dari negara
● Konsultasi ● Pertukaran
individualis dengan negara Contoh: orang yang terampil
● Ingratiation ● Legitimasi
● Pertukaran ● Permohonan kolektivis akan memiliki secara politik lebih cenderung
● Legitimasi pribadi pandangan berbeda dalam tidak menjadi korban agresi di
● Koalisi tempat kerja.
melihat kekuasaan.
5. How Power Affects People

a. Power Variables b. Sexual Harassment: Unequal Power


Pertama, efek racun dari kekuasaan in the Workplace
bergantung pada kepribadian Pelecehan seksual didefinisikan sebagai
pengguna. Kedua, efek korosif aktivitas seksual yang tidak diinginkan
kekuasaan dapat ditampung oleh sistem yang mempengaruhi pekerjaan individu
organisasi. Ketiga, kita memiliki sarana atau menciptakan lingkungan kerja yang
untuk menumpulkan efek negatif dari tidak bersahabat.
kekuasaan. Terakhir orang yang paling Umumnya, pelecehan seksual lebih
mungkin menyalahgunakan kekuasaan banyak terjadi di masyarakat yang
adalah mereka yang memulai statusnya didominasi laki-laki.
rendah dan mendapatkan kekuasaan.
6. Politics : Power in Action

Apa itu Organizational Politics?


Political Behaviors
Yakni aktivitas yang tidak diperlukan sebagai bagian formal seseorang
dalam organisasi namun mempengaruhi distribusi keuntungan dan
kerugian dalam organisasi

Seberapa Pentingkah Organizational Politics?


Terdapat berbagai hal yang perlu dipertimbangkan terkait politik dalam
organisasi dan perilaku politis dalam mendapatkan pemahaman terhadap
hal tersebut
7. The Causes and Consequences
of Political Behavior

Factors Contributing to Political How Do People Respond to


Behavior Organizational Politics?
Terbagi menjadi dua jenis : Beberapa kualifikasi:
Faktor Individual : Kendali diri tinggi, Pertama, hubungan politik-kinerja
Lokus Kendali Internal, Kepribadian tampaknya dimoderasi oleh pemahaman
Machiavellian kuat, Komitmen individu tentang bagaimana dan mengapa
organisasional, Alternatif pekerjaan, politik organisasi. Kedua, perilaku politik
Ekspektasi keberhasilan di tempat kerja memoderasi efek
Faktor Organisasional : Realokasi sumber kepemimpinan etis. Ketiga, ketika
daya, Peluang promosi, Kepercayaan karyawan melihat politik sebagai
rendah, peran yang ambigu, evaluasi ancaman, mereka sering merespons
kinerja yang tidak jelas, zero sum reward, dengan perilaku defensif.
pembuatan keputusan demokratis,
tekanan kinerja tinggi, manajer senior
yang bersifat self-serving
7. The Causes and Consequences
of Political Behavior

Impression Management The Ethics of Behaving Politically

“Proses dimana individu mencoba untuk


1. Apa gunanya berpolitik?
mengontrol kesan yang dibentuk oleh orang
lain” 2. Bagaimana kegunaan keterlibat dalam
perilaku politik untuk mengimbangi
Teknik Manajemen Kesan (IM):
kerugian atau potensi kerugian yang akan
● Kesesuaian
ditimbulkan terhadap orang lain?
● Kebaikan hati
● Alasan 3. Apakah aktivitas politik sesuai dengan
● Permintaan maaf
standar kesetaraan dan keadilan?
● Promosi diri
● Peningkatan
● Sanjungan
● Pemberian contoh
7. The Causes and Consequences
of Political Behavior

Mapping Your Political Career


INSIDEN KASUS 2

13-17. What are some other consequences of using flattery at work? Why do these
consequences occur?

Jawab: Kita membutuhkan sanjungan dalam mencapai tujuan karena kita sangat perlu
dibimbing untuk berkembang melampaui diri kita yang sekarang. Sedikit sanjungan
benar-benar berfungsi untuk menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain dan jika
diterapkan dengan tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan cara yang benar, hal itu
dapat menghasilkan peningkatan yang tidak terduga dalam karier Anda.

Beberapa konsekuensi lain dari penggunaan sanjungan di tempat kerja adalah


karyawan harus menggunakan teknik manajemen kesan lain seperti promosi diri.
Promosi diri dapat dilakukan melalui percakapan tatap muka, di blog atau platform
media sosial.
INSIDEN KASUS 2

13-18. The study described in this case also found that executives resented directing
flattery toward female and minority CEOs more than white males. Why do you think this
finding is true?

Jawab: Terdapat berbagai alasan yang mendukung temuan tersebut dan salah satu
diantaranya yang paling non spesifik adalah adanya perbedaan gaya komunikasi dan
perbedaan budaya. selain hal tersebut, perlu dipertimbangkan bahwa tujuan dari
flattery atau sanjungan juga berupa untuk mendapatkan sesuatu dari orang yang
disanjung. dengan demikian dapat dipertimbangkan pula kemungkinan bahwa alasan
mengapa hal tersebut terjadi adalah karena adanya anggapan bahwa CEO wanita dan
kelompok minoritas dianggap berbeda, bahkan mungkin dianggap lebih rendah dari CEO
pria putih atau white managers
INSIDEN KASUS 2

13-19. Are there impression management techniques that are more effective than
flattery?

Jawab:
Ya, terdapat teknik manajemen kesan yang lebih efektif daripada sanjungan.
Secara umum, terdapat beberapa macam teknik manajemen kesan, yaitu kesesuaian,
kebaikan hati, alasan, permintaan maaf, promosi diri, peningkatan, dan pemberian
contoh. Menurut kami, penggunaan teknik manajemen kesan yang efektif bergantung
pada situasi, kondisi, tujuan, serta cara penggunaan tekniknya. Contohnya, bila tujuan
dari penggunaan IM adalah self-focused maka teknik yang paling efektif adalah self-
promotion dan enhancement. Sanjungan cocok digunakan dalam tujuan membuat
orang lain menyukai kita. Namun bila berlebihan akan membawa dampak negatif
karena dapat mengakibatkan kesan “menjilat” lawan bicara

Anda mungkin juga menyukai