OLEH :
KELOMPOK 4
Institusi merupakan suatu organisasi yang ada dan pendiriannya atas dasar tujuan
yang nantinya akan langsung berhubungan dengan masyarakat. Serta segala daya
tahap struktur yang mekanismenya berdasarkan tatanan sosial serta kerjasama dalam
pembentukkan perilaku setiap individu yang terlibat dalam suatu institusi tertentu.
Pertama, secara umum arti organisasi pada kamus bahasa Indonesia adalah
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”, atau kelompok
kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Kedua,
menurut Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro, mengatakan organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang
posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu. Sehingga sebuah organisasi tidak lepas dengan struktur organisasi. Karena
struktur organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan
dikoordinasikan.
C. Pemerintahan sebagai proses ( Hubungan pemerintahan dengan yang di perintah)
Hubungan antara pemerintah dan yang diperintah adalah suatu sarana komunikasi
antara dua pihak secara timbal balik. Hubungan antara pemerintah dengan yang
diperintah secara konkret dapat dilihat dalam proses pembuatan kebijakan sebab
dalam proses ini, kedua belah pihak dapat saling bertemu serta mendiskusikan dan
memutuskan tindakan yang harus diambil untuk kebaikan bersama. Untuk sebagian
besar masyarakat, pengaruh terhadap formulasi dan pelaksanaan kebijakan
pemerintah berbentuk pengaruh yang tidak langsung, yaitu melalui perwakilan.
Ketidaklangsungan hubungan antara warga dengan pemerintah dapat disebut sebagai
jarak yang merupakan ciri khas pokok dari suatu sistem politik yang muncul pada
berbagai tahap dari proses kebijakan. Pengaruh dari kebanyakan warga terhadap
kebijakan pemerintah bersifat tidak langsung, sedangkan jalan dari pembentukan
keputusan politik kepada warga perseorangan melalui jalan hirarkis dan birokrasi
pemerintah dapat digambarkan sebagai suatu proses yang panjang dan memakan
waktu lama.Dalam bidang pemerintah, masalah pelayanan menjadi sangat penting
karena menyangkut kepentingan umum bahkan kepentingan rakyat secara
keseluruhan karena peranan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah
melibatkan seluruh aparat pegawai negeri dalam rangka peningkatan kesadaran
bernegara dan bermasyarakat, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi suatu
hak, yaitu hak atas pelayanan. Dalam pelaksanaan pelayanan umum terdapat beberapa
faktor pendukung yang penting, diantaranya faktor kesadaran para pejabat serta
petugas yang terkait dalam pelayanan umum, faktor aturan yang menjadi landasan
kerja pelayanan, faktor organisasi yang merupakan alat serta sistem yang
memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan, faktor pendapatan yang
dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum, faktor keterampilan petugas, dan faktor
sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan. Keenam faktor itu masing-masing
mempunyai peranan yang berbeda tapi saling berpengaruh dan secara bersama-sama
akan mewujudkan pelaksanaan pelayanan secara baik, berupa pelayanan verbal,
pelayanan tulisan atau pelayanan dalam bentuk gerakan/tindakan dengan atau tanpa
peralatan. Pentingnya peran aparat birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan menunjang keberhasilan pembangunan telah mendorong berbagai upaya ke arah
langkah penyempurnaan. Berkaitan dengan masalah ini, birokrasi dalam
melaksanakan perannya menghadapi tugas ganda yakni di satu pihak birokrasi harus
mampu melakukan kiat-kiat strategis dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada masyarakat (outward looking), di lain pihak birokrasi juga harus mampu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam lingkungannya (inward looking).
Ada beberapa sebab yang menjadikan pemerintah dan yang di perintah
berhubungan, sebab itu adalah :
1. Sebab organis.
Hubungan timbul karena justru sesungguhnya pemerintah itu berasal dari dan
merupakan bagian yang integral dari rakyat.
2. Sebab fungsional
Hubungan timbul karena fungsi pemerintah terhadap yang diperintah dan
sebaliknya mengharuskan adanya hubungan timbal balik antara keduanya. Tanpa
yang diperintah, pemerintah tidak ada artinya, demikian juga sebaliknya.
3. Sebab ideal
Keduanya di satukan dengan tujuan yang sama.
Hubungan yang terjadi antara pemerintah dan yang diperintah terdapat beberapa pola,
yaitu:
Pola. A
Pemerintah dan yang diperintah digambarkan berturut-turut di bawah dan di atas.
Hubungan ini terjadi dalam hal yang diperintah berfungsi sebagai pemegang
kedaulatan.
Pola. B
Pemerintah dan yang diperintah digambarkan berturut-turut berada diatas dan di
bawah. Hubungan ini terjadi dalam pemerintah berfungsi sebagai kepala,
sementara yang diperintah wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
tanpa kecuali.
Pola. C
Pemerintah dan yang diperintah di gambarkan berdampingan
(sejajar/setingkat). Pemerintah di pandang sebagai sebuah organisasi sama seperti
PT atau KUD. Dalam banyak hal pemerintah berfungsi sebagai produsen dan yang
diperintah menjadi konsumen.
Pola. D
Pemerintah dan yang diperintah juga di gambarkan sejajar/setingkat, namun dalam
nisbah yang berbeda. Pemerintah atau yang diperintah di sebut berada di muka
itulah pemegang prakasa, sedangkan yang di belakang itulah turut serta
(partisipasi)
Sebuah sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar, yang terbentuk
dari berbagai sub-sistem. Antara sistem yang satu dengan sistem yang lain saling
mendukung sehingga membantu dalam pemecahan masalah dari satu sistem ke sistem
yang lainnya. Jadi, sebuah sistem diciptakan untuk memelihara dan melindungi
kepentingan masyarakat luas (Hasibuan, 2019). Oleh karena itu, Meadows (2009)
mengemukakan bahwa sistem bukan hanya sekedar jumlah dari bagian-bagian, tetapi
lebih dari itu. Sebab berkumpulnya bagianbagian menjadi satu satu kesatuan, membangun
sebuah sinergi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem menurut Harijono (1984: 78),bsistem adalah sekumpulan objek yang
mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap
objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.
Menurut Jerry FutzGerald (1981 : 5) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Menurut Lani (1995: 9),
sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara
bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama. Meadows (2009) mengemukakan bahwa
sistem bukan hanya sekedar jumlah dari bagianbagian, tetapi lebih dari itu. Sebab
berkumpulnya bagian-bagian menjadi satu satu kesatuan, membangun sebuah sinergi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan komponen yang saling berhubungan
sehingga membuat suatu kesatuan dan bisa mempengaruh antara komponennya. Dari
kesatuan ini kemudian memunculkan sinergi yang bermanfaat bagi lingkungannya dan
untuk mencapai tujuan tertentu.
1. Monarki (Monarchy)
Monarki adalah pemerintahan yang dipimpin oleh seseorang yang telah diwariskan
secara turun temurun. Monarki, berasal dari bahasa Yunani yaitu monos yang berarti
satu, dan archein yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan di
mana raja menjadi kepala negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah
sistem tertua di dunia. Pada awal kurun abad ke-19, terdapat lebih 900 buah tahta
kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 buah dalam abad ke-20. Sedangkan pada
dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40 tahta saja yang masih ada.
2. Kesatuan
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu sentralisasi dan
desentralisasi. Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus
oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan
peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak berwewenang membuat
peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah tangganya sendiri.
Keuntungan sistem sentralisasi:
i. Adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara;
ii. Adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang
membuatnya;
iii. Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara.
i. Pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri;
ii. Peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah
itu sendiri;
iii. Tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat
berjalan lancar;
iv. Partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;
v. Penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.