Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2023-2024


MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Dosen Mata Kuliah : Ali Armadi, S.Pd., M.Pd


NPM : No. Absen :
Prodi : S1 PGSD Tahun Angkatan :
Semester/Kelas :

JAWABAN :
1.
1. Partisipasi (participation). Partisipasi (participation) yakni keterlibatan masyarakat
dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung.
2. Penegakan hukum (rule of law). Peraturan Hukum (Rule of Law), yakni Kerangka
aturan hukum yang adil dan dilaksanakan dengan tidak pandang bulu.
3. Transparansi (transparency). Menurut Mardiasmo (2004 : 30), transparansi berarti
keterbukaan (openness) pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait
dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang
membutuhkan informasi.
4. Responsif (responsiveness). Berorientasi pada konsensus (Consensus Orientation),
yakni menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan
terbaik demi kepentingan yang lebih luas.
5. Konsensus (consensus orientation). Good governance menjadi perantara
kepentingan yang berbeda untuk memperoleh pilihan terbaik bagi kepentingan
yang lebih luas baik dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-prosedur.
6. Kesamaan (equality). Persamaan (Equality), yakni adanya kesempatan yang sama
bagi semua warga negara tanpa pembedaan gender dan sebagainya untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
7. Efektifitas dan efisien (effectiveness and effecien). Efektifitas dan Efisiensi
(Effectiveness and efficiency), yakni penyelenggaraan negara harus menghasilkan
sesuai dengan apa yang dikehendaki dengan menggunakan sumberdaya secara
maksimal mungkin.
8. Akuntabilitas (accuntability). Akuntanbilitas menurut Mardiasmo (2006 : 3)
adalah sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang
dilaksanakan secara periodik.
9. Visi strategi (strategic vision). Visi yang Strategis (Strategic Vision), yakni
pemimpin dan publik harus memiliki perspektif good governance dan
pengembangan manusia yang luas dan jauh ke depan sejalan dengan kebutuhan
pembangunan.
 Kondisi yang terjadi pada bangsa indonesia hari ini iyalah dihadapkan dengan
pesta demokrasi y aitu pemilihan presiden yang tepatnta pada bulan februari
mendatang.
2. proses
3. 1. Egalitarian, yaitu persamaan hak di tengah-tengah masyarakat. Mungkin inilah
salah satu faktor pendorong mengapa para hamba sahaya, kelompok terpinggirkan,
kelas menengah dan bangsawan secara ikhlas berbondong- bondong masuk agama
Islam.
2. Penghargaan terhadap orang yang berprestasi bukan berdasarkan kesukuan,
golongan dan kebangsaan.
3. Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat. Pada masa Rasul Saw
diberi kebebasan demikian pula partisipasi aktif masyarakat dalam membangun
negara Madinah.
4. Penegakan hukum dan keadilan. Rasul Saw dalam hal ini cukup tegas
bahkan ia bersabda “ andai kata Fatimah putriku mencuri akan saya potong
tangannya. Maksudnya, siapa saja yang bersalah termasuk anak Rasul akan ditetapkan
hukuman dan keadilan.
5. Toleransi dan pluralisme, semangat tolong menolong benar-benar
ditegakkan Rasul Saw, demikian pula semangat pluralis (keaneka ragaman), agama,
suku, golongan dan lainnya sangat dihormati dan dijunjung tinggi.
6. Musyawarah, dalam setiap mengambil keputusan politik Rasul Saw selalu
menerapkan prinsip-prinsip musyawarah, yaitu kebersamaan dan kesepakatan. Prinsip
yang ditegakkan Rasul Saw menunjukkan bahwa ia bukanlah pemimpin otoriter
4. 1. Negara hukum memiliki pengertian bahwa negara memberikan
perlindungan hukum bagi warga negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas
dan tidak memihak serta penjaminan hak asasi manusia (HAM). Istilah negara hukum
di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945 yang berbunyi; “Indonesia
ialah negara yang berdasar atas hukum (rechtssaat) dan bukan berdasar atas kekuasaan
belaka (machtsstaat). Penjelasan ini sekaligus merupakan gambaran sistem
pemerintahan negara Indonesia.
2. Masyarakat Sipil atau masyarakat madani adalah masyarakat dengan ciri-
cirinya yang terbuka, egaliter, bebas dari dominasi dan tekanan negara masyarakat
sipil merupakan elemen yang sangat signifikan dalam membangun demokrasi. Posisi
penting masyarakat sipill dalam pembangunan demokrasi keputusan yang dilakukan
oleh negara atau pemerintah.
3. Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi adalah
adanya aliansi kelompok strategis yang teridiri dari partai politik, kelompok gerakan
dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan termasuk didalamnya pers yang
bebas dan bertanggung jawab.
5. Menurut Janpatar Simamora, seyogianya kekuasaan negara dijalankan secara
distributif demi menghindari penumpukan kekuasaan.15 Ada beberapa alasan
mengapa pemerintah perlu melaksanakan desentralisasi kekuasaan kepada Pemerintah
Daerah. Alasan-alasan ini di dasarkan pada kondisi ideal yang dinginkan, sekaligus
memberikan landasan filosofis bagi penyelenggaraan pemerintahan daerahsesuai
sistem pemerintahan yang dianut oleh Negara. Mengenai alasan-alasan ini,
Joseph Riwu Kaho (1991) menyatakan sebagai berikut :
1. Dilihat dari sudut politik sebagai permainan kekuasaan (game teori),
desentralisasi dimaksudkan untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu pihak
saja yang pada akhirnya dapat menimbulkan tirani.
2. Dalam bidang politik, penyelenggaraan desentralisasi dianggap sebagai
tindakan pendemokrasian, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan dan
melatih diri dalam mempergunkan hak-hak demokrasi.
3. Dari sudut teknik organisatoris pemerintahan, alasan mengadakan
pemerintahan daerah (desentralisasi) adalah semata-mata untuk mencapai suatu
pemerintahan yang efisien. Apa yang dianggap lebih utama untuk diurus oleh
Pemerintah setempat, pengurusannya diserahkan kepada daerah.
4. Dari sudut kultural, desentralisasi perlu diadakan supaya perhatian dapat
sepenuhnya ditumpulkan kepada kekhususan sesuatu daerah seperti geografi, keadaan
penduduk, kegiatan ekonomi, watak kebudayaan atau latar belakang sejarahnya.
5. Dari sudut kepentingan pembangunan ekonomi desentralisasi diperlukan karena
Pemerintaha Daerah dapat lebih banyak dan secara langsung membantu pembangunan
tersebu

Anda mungkin juga menyukai