Struktur Kurikulum No. 7.2018
Struktur Kurikulum No. 7.2018
PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nonomor
32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan
mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan
terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka pengembangan kurikulum
harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan,
dan Standar Penilaian Pendidikan.
Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Negeri 1 akan menjadi sekolah
yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi
lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan bebrbagai keunggulan-
keunggulan lokal.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Negeri 1 masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara
rinci kondisi nyata SMK Negeri 1 adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan
berbagai pihak, khususnya dunia industri yang akan menggunakan
hasil proses pembelajaran paska studi.
1.2. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal
1.3. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah.
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2.2. Baru 80% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Belum semua pendidik memahami pendekatan pembelajaran yang
saintifik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara
optimal
2.5. Belum semua pendidik menggunakan media, pendekatan, metoda
dan teknik belajar yang efektif.
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar masih terbatas.
3.2. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal
masih minim
3.3. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui
seni dan budaya masih rendah
3.4. Masih sedikit lulusan yang terserap ke dunia industri.
3.5. Belum relevannya antara kompetensi lulusan dengan dunia kerja
yang diperoleh pasca studi
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Baru 30% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari
10 tahun.
4.2. Baru 50% guru yang mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikannya
4.3. Sekolah belum memilki pendidik yang berlatar belakang kompetensi
pemasaran.
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya
4.5. Sekolah belum memiliki tenaga kependidikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah.
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Keterbatasan dalam ketersediaan media belajar berupa lap top dan
LCD, perpusatakaan dengan buku-buku belum cukup tersedia
keterbatasan buku sumber, internet, majalah dan sebagainya,
5.2. Belum tersedia secara optimal media belajar berupa peralatan
praktik dan sebagainya.
6. Standar Pengelolaan
6.1. Visi dan misi sekolah belum tersosialkan dan dipahami semua pihak.
6.2. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.3. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
6.4. Baru 85% program sekolah terlaksana
6.5. Sekolah belum sepenuhnya memilki dokumen-dokumen berkaitan
dengan tata kelola.
7. Standar Pembiayaan
7.1. Sekolah belum mampu menggaliketerlibatan masyarakat dalam
dukungan finansial.
7.2. Sekolah belum membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri setempat dalam menambah kekuatan finasisalnya.
7.3. Sekolah lebih banyak mengandalkan dukungan finansialnya pada
bantuan pemerintah.
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan tehnik penilaian yang beragam
8.3. Sebagian guru belum menyusun perencanaan penilaian terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.
H. Kalender Pendidikan
1. Pengaturan Tentang Permulaan Tahun Pembelajaran
2. Pengaturan Waktu Belajar Epektif
3. Pengaturan Waktu Libur (Jeda Tengah Semester, Antar semester,
Libur Akhir Tahun Pelajaran, Libur Keagamaan dan Libur
Nasional)
4. Kegiatan Khusus Sekolah
5. Libur Khusus Sekolah
I. LAMPIRAN – LAMPIRAN