Anda di halaman 1dari 17

BAB I.

PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nonomor
32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah harus menyusun kurikulum dengan
mengacu kepada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta
berpedoman pada panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Dengan
terbitnya beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP), maka pengembangan kurikulum
harus pula mengacu pada 8 SNP yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Pengelolaan, Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan,
dan Standar Penilaian Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional


yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan,
yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.

KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah


dan komite sekolah. Dokumen KTSP terdiri atas dokumen I dan dokumen II.
Dokumen I meliputi komponen KTSP yaitu tujuan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan, dan dokumen II
meliputi silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, untuk semua
tingkat kelas. Sebelum mengembangkan KTSP, sekolah perlu melakukan
analisis konteks yang meliputi analisis SNP, analisis kondisi yang ada di satuan
pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan.
SMK Negeri 1 adalah satuan pendidikan yang melaksanakan fungsi dan
memberikan layanan pendidikan serta menyelenggarakan pendidikan jalur
formal jenjang menengah Atas yang memerlukan adanya suatu program yang
jelas dan dipahami oleh semua pihak baik pihak internal maupun eksternal
sekolah. Atas dasar itulah SMK Negeri 1 memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melalui KTSP
ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.

Dengan tersusunnya dokumen KTSP ini, SMK Negeri 1 akan menjadi sekolah
yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan kondisi
lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan bebrbagai keunggulan-
keunggulan lokal.

Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 1 adalah terpenuhinya


8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat
tercapai.

Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Negeri 1 masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara
rinci kondisi nyata SMK Negeri 1 adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan
berbagai pihak, khususnya dunia industri yang akan menggunakan
hasil proses pembelajaran paska studi.
1.2. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal
1.3. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah.
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara
mandiri oleh guru
2.2. Baru 80% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Belum semua pendidik memahami pendekatan pembelajaran yang
saintifik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara
optimal
2.5. Belum semua pendidik menggunakan media, pendekatan, metoda
dan teknik belajar yang efektif.
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan
memanfaatkan sumber belajar masih terbatas.
3.2. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal
masih minim
3.3. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui
seni dan budaya masih rendah
3.4. Masih sedikit lulusan yang terserap ke dunia industri.
3.5. Belum relevannya antara kompetensi lulusan dengan dunia kerja
yang diperoleh pasca studi
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Baru 30% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari
10 tahun.
4.2. Baru 50% guru yang mengajar sesuai dengan latar belakang
pendidikannya
4.3. Sekolah belum memilki pendidik yang berlatar belakang kompetensi
pemasaran.
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan
latar belakang pendidikannya
4.5. Sekolah belum memiliki tenaga kependidikan sesuai dengan
kebutuhan sekolah.
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Keterbatasan dalam ketersediaan media belajar berupa lap top dan
LCD, perpusatakaan dengan buku-buku belum cukup tersedia
keterbatasan buku sumber, internet, majalah dan sebagainya,
5.2. Belum tersedia secara optimal media belajar berupa peralatan
praktik dan sebagainya.
6. Standar Pengelolaan
6.1. Visi dan misi sekolah belum tersosialkan dan dipahami semua pihak.
6.2. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.3. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang
lengkap
6.4. Baru 85% program sekolah terlaksana
6.5. Sekolah belum sepenuhnya memilki dokumen-dokumen berkaitan
dengan tata kelola.
7. Standar Pembiayaan
7.1. Sekolah belum mampu menggaliketerlibatan masyarakat dalam
dukungan finansial.
7.2. Sekolah belum membangun jaringan kerja dengan Dunia Usaha dan
Dunia Industri setempat dalam menambah kekuatan finasisalnya.
7.3. Sekolah lebih banyak mengandalkan dukungan finansialnya pada
bantuan pemerintah.
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan tehnik penilaian yang beragam
8.3. Sebagian guru belum menyusun perencanaan penilaian terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik.

Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMK Negeri 1 diantaranya adalah :


1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-
1, dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya,
memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat relatif tinggi
3. Adanya potensi dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. sebagai perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
sebagai Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
4. Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor
21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Ailiyah Kejuruan (SMK/MAK)
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
10. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen Nomor
5496/C/KR/2014 DAN NO.7915/D/KP/2014 Juknis Pemberlakuan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
11. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Nomor 06/D.D5/KK/2018 Tengtang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
12. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Nomor 07/D.D5/KK/2018 Tengtang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
13. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
330/D.D5/KEP/KR/2017 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar
Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2), Dan Kompetensi
Keahlian.
14. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Pelajaran
2018/2019 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Banten.

c. Tujuan Penyusunan KTSP


Tujuan Panduan Penyusunan KTSP ini untuk menjadi acuan bagi SMK Negeri
1 Cibeber dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan
dilaksanakan dalam satu tahun ajaran ke depan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan .

Secara khusus Penyusunan KTSP SMKN 1 Cibeber adalah sebagai berikut:


1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite
sekolah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMK
Negeri 1 Cibeber . Dengan harapan agar pembelajaran di SMK Negeri 1
Cibeber ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu
mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang
ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan
Psikomotor.
3. Sebagai pedoman implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia

d. Prinsif Penyusunan KTSP


Kurikulum SMK Negeri 1 Cibeber dikembangkan sesuai dengan relevansinya
oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan Propinsi Banten. Pengembangan kurikulum SMK
Negeri 1 Cibeber mengacu pada standar isi dan standar kelulusan dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP,
serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMK Negeri 1 Cibeber dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagi berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman,takwa, dan akhlak mulia. Nilai-nilai
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia terintegarasi pada semua
pelajaran diantaranya berdoa disetiap mengawali dan mengakhiri semua
kegiatan belajar mengajar, mengkaitakan nilai nilai keimanan, ketakwaan
dan akhlak mulia pada konten materi pelajaran. Disisi lain nilai-nilai
tersebut dimasukan pada kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler
seperti peringatan hari besar agama, pembacaan ayat suci Al Qur’an di
setiap jam pertama, kajian-kajian keagamaan, shalat dhuha bersama di
setiap hari jumat, dsb.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai
dan moral Pancasila agar menjadiwarga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam
masyarakat global,memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli
terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini
sehingga perlu mengembangkan kemampuanini dalam proses
pembelajaran. Kurikulum SMK Negeri 1 Cibeber mencoba menyesuaikan
konten kurikulum dengan konten
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan
Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta DidikPendidikan
merupakan proses sistematik untuk meningkatkanmartabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensidiri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikanpotensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual,emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta
didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerahmemerlukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristikdaerah dan pengalaman hidup sehari-
hari. Oleh karena itu,kurikulum perlu memuat keragaman tersebut
untukmenghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhanpengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salahsatu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yangdapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetapmengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlumemperhatikan keseimbangan antara
kepentingan daerah dannasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaandan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulumperlu memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didikmemasuki dunia kerja. Hal ini sangat
penting terutama bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidakmelanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawamasyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS
sangatberperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikanharus
terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaianperkembangan
IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstualdengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harusdikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalandengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkataniman, taqwa,
serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransidan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatankurikulum semua matapelajaran ikut
mendukung peningkataniman, takwa, dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individumaupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkanoleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekatmemerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing sertamempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengansuku dan bangsa lain.
10 Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter danwawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasanpenting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsadalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkanwawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untukmemperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristiksosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestariankeragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budayasetempat ditumbuhkan
terlebih dahulu sebelum mempelajaribudaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap danperilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraanjender.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.
BAB II. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Sebagaimana tercantum dalam buku panduan penyusunan dokumen KTSP
dari BSNP menyatakan bahwa tujuan pendidikan menengah adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
dengan memiliki keseimbangan sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang
terpadu dalam kehidupan sehari-hari.

B. Visi dan Misi SMK


1. Visi dan Misi Sekolah
1.1. Visi
Menjadikan SMK Sebagai Pengembang Kreativitas Teknologi Dan
Kemandirian Berbasis Keimanan Dan Ilmu Pengetahuan.
1.2. Misi
 Menumbuhkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik dalam
pola pikir dan perilaku melalui bimbingan, kajian dan
pembiasaan.
 Mengembangkan penguasaan peserta didik dalam bidang ilmu
pengetahuan normatif dan adaptif melalui pembelajaran yang
bermakna
 Mengembangkan penguasaan peserta didik dalam bidang
teknologi produksi dan konstruksi melalui bimbingan dan praktik.
 Mengembangkan kreativitas peserta didik dalam bidang
teknologi melalui bimbingan dan praktik.
 Mengembangkan kemandirian peserta didik dalam bidang
kewirausahaan melalui program link and match dan kerja nyata.
 Mengembangkan kemampuan peserta didik yang berdaya saing
di era global melalui penguasaan bahasa dan teknologi
informasi.

2. Visi dan Misi Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan


2.1.
C. Tujuan Sekolah
1. Tujuan Sekolah
a. Terciptanya suasana religious dalam proses pembelajaran baik yang
terintegrasi dan tercermin dalam kegiatan intra kurikuler, ko-
kurikuler maupun ekstra kurikuler.
b. Terselenggaraknnya proses pembelajaran yang sesuai dengan
standar nasional pendidikan melalui kompetensi guru baik pedagogis
maupun professional dengan mengacu kepada KI-KD.
c. Terselenggaranya pembelajaran yang memberikan ruang lebih
kepada aktifitas praktik khususnya mata pelajaran kejuruan melalui
penyediaan sarana dan prasarana prakti di komptensi keahlian
masing-masing.
d. Terciptanya proses pembelajaran dengan pemanfaatan IT melalui
aktifitas intra kurikuler, ko-kurilkuler maupun ekstra kurikuler
didukung dengan penyediaan jaringan internet sekolah.
e. Terjalinnya kemitraan sekolah dengan industry melalui program link
and match dalam bidang penyusunan sinkronisasi kurikulum, praktik
kerja industry, penguatan komptensi guru kejuruan dan penyaluran
lulusan.
f. Terselenggaraknnya lomba-lomba kompetitif baik tingkat sekolah,
regional kabupaten maupun jenjang yang lebih tinggi baik yang
diselenggarakan secara formal maupun non formal.
g. Terciptfanya lingkungan sekolah yang nyaman, asri dan ramah anak.
h. Terciptanya kemandirian sekolah melalui kewirfausahaan yang
diselenggarakan oleh sekolah maupun mandiri.
i. Terciptanya suasana komunikatif dan akademis di kalangan pendidik
dan tenaga pendidik melalui kegiatan yang melibatkan semua
unsure.
j. Terciptanya proses administrasi administrasi sekolah yang akuntable
dan transfaranse melalui prosedur operasional standar.

1. Tujuan Kompetensi Keahlian


D. Profil Lulusan
1.
E. SKL Kompetensi Keahlian
F. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3
G. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 dan 4 tahun berdasarkan KI
BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum KTSP SMK


B. Kompetensi Mata Pelajaran
1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Nasional (A)
2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Kewilayahan (B)
3. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Peminatan Kejuruan (C)
a) Dasar Bidang Keahlian (C1)
b) Dasar Program Keahlian (C2)
c) Kompetensi Keahlian (C3)
C. Program Muatan Lokal ( Muatan Kewilayahan )
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan daerah ( Peraturan Gubernur )
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dikaksanakan
sesuai kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah
D. Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling.

E. Kegiatan Ekstra Kurikuler

F. Pengaturan Beban Belajar

G. Peraturan Akademik terdiri


1. Kriteria Ketuntasan Minimal
2. Kriteria Kenaikan Kelas
3. Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolah
4. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

H. Kalender Pendidikan
1. Pengaturan Tentang Permulaan Tahun Pembelajaran
2. Pengaturan Waktu Belajar Epektif
3. Pengaturan Waktu Libur (Jeda Tengah Semester, Antar semester,
Libur Akhir Tahun Pelajaran, Libur Keagamaan dan Libur
Nasional)
4. Kegiatan Khusus Sekolah
5. Libur Khusus Sekolah

BAB IV. PENUTUP

I. LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. SK Tim Pengembang Kurikulum dan Uraian Tugas TPK

2. Laporan Hasil Analisis Konteks /Analisis Swot terhadap Kondisi Reel


Sekolah

3. Hasil Validasi Pengawas Pembina

Anda mungkin juga menyukai