Anda di halaman 1dari 11

Standar Organisasi Internasional dalam

bidang Komunikasi Data


Standar suatu komunikasi diperlukan agar terdapat keseragaman, sehingga komunikasi
memungkinkan untuk dilakukan. Berikut beberapa organisasi standar yang berperan
dalam jaringan komputer.

1. Internet Engineering Task Force (IETF).

Merupakan sebuah organisasi yang menjaring banyak pihak (baik itu individu ataupun
organisasi) yang tertarik dalam pengembangan jaringan komputer dan Internet.
Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group), dan diberi tugas
untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan
Internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet
Architecture Board). Pekerjaan IETF dilakukan oleh banyak kelompok kerja (disebut
sebagai Working Groups) yang berkonsentrasi di satu bagian topik saja, seperti
halnya keamanan, routing, dan lainnya. IETF merupakan pihak yang mempublikasikan
spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP.

2. International Telecommunications Union (ITU)

ITU (International Telecommunication Union) merupakan sebuah organisasi


internasional untuk membakukan atau memastikan dan meregulasi radio internasional
dan telekomunikasi, baik di bidang layanan, media dan jaringan yag dipakai, sehingga
sebuah jalinan telekomunikasi dapat berjalan lancar. Dengan tujuan untuk
menstandarisasi, pengalokasian spektrum radio, dan mengorganisasikan perjanjian
rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda untuk memungkinkan penggilan
telepon internasional. ITU (International Telecommunication Union) sendiri merupakan
bentukan dari perwakilan pemerintah Eropa pada tahun 1865 dan berdirilah ITU di Paris
pada tanggal 17 Mei 1865. Dan ITU diketua oleh Sekertaris Jendral Dr. Hamadoun I
Touresejak tahun 2006 hingga sekarang, yang merupakan jabatan pada periode ke-2.
Sehingga pada tahun 1947 ITU menjadi badan Perserikatan Bangsa – Bangsa. ITU
dibagi menjadi 3 yakni:

1. ITU-T (International Telecommunication Union of Telecommunication)


2. ITU-R
3. ITU-D

1. ITU-T (International Telecommunication Union of Telecommunication)


Adalah standar internasional dibidang Telekomunikasi baik itu telepon dan data. Sejak
tahun 1956 – 1993 ITU-T dikenal sebagai CCITT (Comite Consulatif international
telegraph of telephone). Tugas ITU-T adalah membuatrekomendasi teknis tentang
telepon, telegraf, dan antar muka komunikasi data. Standar-standar yang diakui secara
internasional sering menjadi penentu penempatan dan makna dari berbagai pin pada
konektor yang digunakan oleh kebanyakan asyncronous terminal dan modem eksternal.
ITU-T memiliki empat anggota, yaitu:
• Pemerintahan
• Perusahaan
• Asosiasi
• Peraturan Lembaga

Terdapat juga 500 anggota sektor yang bergabung dengan ITU-T, termasuk perusahaan
telepon, produsen pralatan telekomunikasi, vendor komputer, produsen chip, dan
perusahaan media. Termasuk berbagai organisasi ilmiah nirlaba dan konsorsium
industri.
Adapun beberapa contoh dari Standar ITU-T, yakni:
a. JPEG (Joint Photographic Expert Group ), merupakan standar kompresi file yang
dikembangkan menggunakan kombinasi DCT dan pengkodean Huffman untuk
mengompresikan suatu file citra yang bersifat lossy atau kurang baik.
b. MPEG (Motion Picture Expert Group), merupakan standar pengkodean layanan
video. MPEG sendiri mulai pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1998, dengan
standar utamanya adalah basis internet yakni streaming media.
c. H.323. Pada tahun 1996 H.323 dibentuk untuk dapat membantu pengembangan
layanan VoIP. Fungsinya adalah untuk mempermudah pengiriman layanan suara,
gambar dan data melalui jaringan computer (internet).
d. G.709. Fungsi dari G.709 adalah untuk mengimplementasikan penggunaan kabel
fiber optik. Adapun tujuan dari standar ITU G.709 ada tiga macam, yakni :
1. Mendefinisikan optik hierarki transportasi OTN,
2. Mendefinisikan fungsi dari overhead dalam mendukung multiwavelength jaringan
optik,
3. Mendefinisikan kerangka struktur, bit rate dan format untuk pemetaan sinyal klien.

2. ITU-R (International Telecommunication Union of Radiocommunication)


Merupakan salah satu standar internasional dibidang radiokomunikasi. Dimana ITU-R ini
menstandarisasikan komunikasi gelombang radio serta frekuensinya secara
internasional.

3. ITU-D (International Telecommunication Union of Development)


ITU-D bergerak dibidang pengembangan. Tugasnya pun untuk menstandarisasikan
secara internasional perkembangan-perkembangan dunia telekomunikasi, baik dari segi
jaringan, teknologi maupun layanannya.

3. International Organization for Standardization


(ISO).

ISO adalah organisasi standarisasi internasional yang bertugas membuat standar dari
berbagai bidang termasuk jaringan komunikasi data. Salah satu standar yang terkenal
adalah model OSI (Open System Interconnection).

4. American National Standards Institute (ANSI).

Lembaga ini mengawasi pembuatan dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang
secara langsung berdampak bisnis di hampir setiap sektor. Lembaga tersebut juga
mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga
produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia.

Lembaga tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh
perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok
konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar karakteristik
dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan definisi dan
istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI juga memberi
akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk atau personel sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
5. Electronic Industries Association (EIA).

EIA merupakan perkumpulan/ asosiasi produsen perangkat komunikasi. bertanggung


jawab untuk pengembangan dan perawatan standar industri untuk antarmuka antara
peralatan pemrosesan data dan komunikasi data, untuk memastikan peralatan yang
diproduksi oleh produsen yang berbeda tetap kompatibel. Contohnya adalah RS-232
adalah standard komunikasi serial yang digunakan untuk koneksi periperal ke periperal.

6. Institute of Electrical and Electronic Engineers


(IEEE).

IEEE adalah organisasi profesi yang membuat berbagai standar termasuk dalam bidang
jaringan komunikasi data. Contohnya adalah IEEE 802.3 and IEEE 802.5 standar yang
digunakan pada LAN.
KOMUNIKASI DATA pada OSI / TCP
KOMUNIKASI DATA pada OSI / TCP

OSI LAYER
Pada dasarnya, komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke
komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambahkan alat
khusus, yang dikenal sebagai network interface(interface jaringan). Jenis interface jaringan
ini bermacam-macam, bergantung pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data
tersebut Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data mungkin
terdapat lebih dari satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data yang dikirim harus
sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat tanpa kesalahan.

Untuk setiap problem komunikasi data, diciptakan solusi khusus berupa aturan-aturan untuk
menangani problem tersebut. Untuk menangani semua masalah komunikasi data, keseluruhan
aturan ini harus bekerja sama satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses
pengiriman data ini disebut sebagai protocol komunikasi data. Protocol ini
diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat pada komputer
dan peralatan komunikasi data lainnya.

Pada tahun 1977 ISO (International Organization for Standarization) menetapkan OSI
(Open Standard Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data, OSI adalah sebuah
standar baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita misalkan suatu model adalah
sebuah pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya. Suatu protokol hanya dapat menjawab
satu atau beberapa pertanyaan tertentu yang spesifik atau dengan kata lain suatu protokol
hanya melayani suatu lingkup wilayah yang sangat terbatas. Sebuah protokol tentu saja tidak
dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh sebuah model,akan tetapi dengan
menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya TCP/IP)
kita dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang ada.

OSI model dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui langkah-
langkah yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama “layer” dan Model OSI
terdiri dari tujuh layer dengan pembagian tugas yang jelas, ke tujuh layer itu
1. Aplication layer
2. Presentation layer
3. Session layer
4. Transport layer
5. Network layer
6. Data-Link layer
7. Physical layer
adapun fungsi dan pengertian dari tiap layer adalah :
7. Application adalah Layer paling tinggi dari model OSI, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk
layer ini, tugas dari application layer adalah Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan-pesan
kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, NFS.

6. Presentation berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke
dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam windows NT) dan
juga Network shell (semacam Virtual network komputing (VNC) atau Remote Dekstop Protokol
(RDP).

5. Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor
urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain
itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket,
dan kemudian melakukan routing melalui internetworkingdengan menggunakan router dan switch
layer3.

2. Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical adalah Layer paling bawah dalam model OSI. Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan
bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.

Tanggung jawab setiap layer adalah menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang
berada diatas tidak perlu tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang
terjadi di layer di bawahnya. Ketuju layer tersebut disusun berdasarkan lima prinsip yang
harus diikuti untuk menentukan layer dalam komunikasi, yaitu :
- Layer dibuat jika ketika diperlukan pemisahan level yang secara teori diperlukan.
- Masing-masing layer memiliki fungsi yang jelas.
- Setiap fungsi dari masing-masing layer telah ditentukan agar sesuai dengan standart
protokol secara internasional.
- Batas kedua layer telah ditentukan untuk mengurangi informasi menerobos antarmuka
layer.
- Setiap layer ditentukan dengan jelas fungsinya, tetapi jumlah layer sebaiknya sekecil
mungkin untuk menghindari arsitektur yang luas.
Tujuan OSI :
1. Koordinasi berbagai kegiatan.
2. Penyimpanan data.
3. Manajemen sumber dan proses.
4. Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak.
5. Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/
saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan.
6. 3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer
selanjutnya adalah hubungan antara software.
7. Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol
Upper layers fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di
komputer.Upper layers berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya
diimplementasi hanya pada software.
Lower layers merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Lower
layersmengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link
diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lower layers yang lain pada umumnya
hanya diimplementasikan dalam software.

Bagaimana Model OSI Bekerja


Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI.
Aplication layer megirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data
ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer
dibawahnya pun demikian, data
ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus
demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi
ke host tujuan.
Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer
paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media
transmisi kemudian mengirimkannya ke data-link layer, data-link layer memeriksa data-link
layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh
paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket
tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke
application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut
dengan “peer-layer communication”.

TCP/ IP LAYER
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi-fungsi
komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing
bertanggung-jawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data. TCP/IP bukan hanya
protokol yang dijalankan oleh internet, tetapi juga protokol yang digunakan pada jaringan
intranet.

Berkat prinsip ini, tugas masing-masing protocol menjadi jelas dan sederhana. Protocol yang
satu tidak perlu mengetahui cara kerja protocol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling
mengirim dan menerima data.
Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protocol komunikasi data yang fleksibel.
Protocol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis komputer dan interface
jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protocol ini tidak spesifik terhadap satu
komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar TCP/IP dapat berjalan di atas interface
jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan perubahan pada protocol yang berhubungan dengan
interface jaringan saja. TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian
lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI.

Model TCP/IP hanya terdiri dari empat layer sebagaimana terlihat pada gambar 4 yaitu:
• Application
• Transport
• Internet
• Network Interface
fungsinya :
4. Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk
menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup
protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext
Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol
(SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam
beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan
aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over
TCP/IP (NetBT).

3. Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang


bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini
adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).

2. Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan
menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP),
Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP).

1. Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang
digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport
dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model
yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital
Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Cara KerjaTCP/IP
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya, ia akan menambahkan
informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini memiliki fungsi yang sesuai
dengan fungsi protocol tersebut. Setelah itu, data ini diteruskan lagi ke protocol pada layer
dibawahnya. Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protocol menerima data dari protocol
lainyang berada pada layer dibawahnya. Jika data ini dianggap valid, protocol akan melepas
informasi tambahan tersebut, yang berada pada layer di atasnya.
Lapisan/layer terbawah, yaitu Network Interface layer bertanggung jawab mengirim dan
menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serta optik atau
gelombang radio. Karena tugasnya ini, protocol pada layer ini harus mampu menerjemahkan
sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain
yang sejenis.

Lapisan/layer protocol berikutnya ialah Internet Layer. Protocol yang berada pada layer ini
bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini
terdapat tiga macam protocol, yaitu IP, ARPdan ICMP. IP (Internet Protocol) berfungsi
untuk menyampaikan paket data ke lamat yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol)
ialah protocol digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host/komputer yang
terletak pada network yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol)
ialah protocol yang digunakan untuk mengirimkan pesan & melaporkan kegagalan
pengiriman data
Layer berikutnya yaitu Transport layer berisi protocol yang bertanggung jawab untuk
mengadakan komunikasi antara dua host/komputer. Kedua protocol tersebut
ialahTCP (Transmission Control Protocol) dan UDP(User Datagram Protocol).
Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua aplikasi yang
menggunakan protocol TCP/IP ini.

Perbedaan TCP/IP dan OSI


Walaupun jumlahnya berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah
tercakup oleh arsitektur TCP/IP.

Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :

Physical Layer (lapisan fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik
seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung pada
media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat
mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang berbeda-beda.

Network Access Layer mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI.
Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan
secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan
dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini
adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket
Radio dsb.
Internet Layer mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang
berada pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet
yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk
menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada.
Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan
internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet).

Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:


- Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan.
Alamat pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address).
Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software),
maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.

- Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai
protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan.
Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian
datagram dari penerima ke tujuan.

- Transport Layer mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end
to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi
penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan
ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
 Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus
diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang
melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
 Error Detection. Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah
informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan.
Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung
kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau
User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket
yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control
dan error detection dan bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat
connectionless tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP
disebut juga unreliable protocol. Untuk beberapa hal yang menyangkut efisiensi dan
penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih menggunakan UDP sebagai protocol transport.
Contohnya adalah aplikasi database yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi
lain yang sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat
mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak
nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.

Application Layer merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan.
Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP
(File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk
aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-
lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga
keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.

Anda mungkin juga menyukai