Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Bahan-bahan yang dipakai di bidang di bidang kedokteran gigi mempunyai berbagai

fungsi berdasarkan kegunaannya atau pemakaiannya. Salah satunya adalah penggunaan

gypsum. Dalam bidang ilmu material kedokteran gigi, kita banyak menemui aplikasi

penggunaan gypsum, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium

(Ducklow, 2010).

Gipsum secara umum merupakan bubuk mineral putih dengan nama kimiawi kalsium

sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O). Produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran gigi

berbahan dasar kalsium sulfat hemidrat (CaSO4)2.H2O, Penggunaan utamanya adalah untuk

cor(casis) atau moel,dies,dan bahan cetak atau bahan tanam (investmen)(McCabe,2014)

Banyak material telah digunakan untuk membuat model dan die tetapi yang paling

dikenal adalah material dengan dasar produk gipsum. Standar ISO terakhir untuk produk-

produk gipsum kedokteran gigi menetapkan lima tipe material sebagai berikut: Tipe

I(plaster gigi,impersi),tipe II(Plaster gigi,model),tipe III(stone gigi,die,model),tipe

IV(stone gigi,die,kekuatan tinggi,daya ekspansi rendah),tipe V (stone gigi,die,kekuatan

rtinggi,daya ekspansi tinggi) (McCabe2014).

Salah satu syarat utama bahan gipsum adalah kemampuan dalam menghasilkan

reproduksi detail yang akurat, juga dapat menjamin keakuratan dari model kerja yang

dihasilkan. Ketidakakuratan akan menimbulkan kegagalan adaptasi protesa yang telah

dibuat pada gigi.(Jassim,2012)

Saat manipulasi, adonan gipsum dapat mengalami perubahan dimensional pada beberapa

fase. Pada fase manipulasi, adonan gipsum mengalami penurunan volume pada saat fase

awal setting ketika adonan masih cair, tetapi dengan berlanjutnya reaksi, kristal gipsum

akan mulai terbentuk dan fase ekspansi saat pengerasan mulai dapat diamati walaupun
adonan gipsum sudah mengeras secara sempurna. Sifat perubahan dimensional yang bisa

terjadi pada adonan gipsum akan mempengaruhi keakuratan dari model kerja yang

dihasilkan, dan secara otomatis mempengaruhi keakuratan diagnosa.(Jassim,2012)

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

a. Untuk mengetahui cara memanipulasi material gips kedokteran gigi

b. Untuk mengetahui waktu setting material gips dengan berbagai

konsistensi(encer,normal,kental)

c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi waktu setting gipsum

1.3 MANFAAT PRAKTIKUM

a. Mahasiswa dapat memanipulasi material gips kedokteran gigi secara tepat

b. Mahasiswa dapat mengukur waktu setting gips dari berbagai kelompok konsistensi

(encer,normal,kental)

c. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi waktu setting pada material gips

BAB II

METODE PENGAMATAN

ALAT :

1. Spatula

2. Mangkuk karet/ rubber bowl

3. Gelas ukur

4. Stopwatch

5. Jarum
6. Cetakan balok (3x3x5)

7. Vibrator

8. Neraca Analitik

BAHAN :

1.Stone Gips (Gips Tipe III)

2. Aquadest

2.1 CARA KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum

Gambar 1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Mengkonfirmasi merk dan nama produsennya gips stone yang dipakai di praktikum.

3. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi normal

a. Mencari dan mencatat ratio W:P gips stone yang dipakai,sesuai petunjuk

pabriknya (kelompok konsistensi normal)


b. Menyiapkan berat powder dengan menimbang di neraca analitik dan volume

air dengan menuangkan gelas ukur. Berat gipsum dan volume air yang

disiapkan harus sesuai untuk kelompok konsistensi normal

Gambar 2. Menyiapkan serbuk gips dengan takaran sama untuk semua


konsistensi yaitu 4 setengah sendok bebek

Gambar 3. Menyiapkan air sebanyak 30 ml untuk konsistensi normal


4. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi encer

a. Menyiapkan berat powder gipsum stone sama dengan kelompok konsistensi

normal

b. Menyiapkan volume air 2 kalinya dari volume air kelompok konsistensi

normal

Gambar 4. Menyiapkan air sebanyak 40 ml untuk konsistensi encer

5. Menentukan ratio W:P kelompok konsistensi kental

a. Menyiapkan berat powder gipsum stone sama dengan kelompok konsistensi

normal

b. Menyiapkan volume air setengah kalinya dari volume air kelompok

konsistensi normal
Gambar 5. Menyiapkan air sebanyak 20 ml untuk konsistensi kental

6. Memberi kode cetakan dengan tulisan (encer,normal,kental) pada balok karton yang

sudah disiapkan

7. Memasukkan serbuk gips sedikit demi sedikit ke dalam mangkuk karet ( menyalakan

stopwatch saat serbuk dimasukkan) yang telah berisi air dan biarkan megendap selama

30 detik untuk meghilangkan gelembung udara. Aduk campuran gips hingga homogen

menggunakan spatula dengan gerakan memutar selama 1 menit/120 putaran,bersamaan

dengan itu mangkuk karet diputar perlahan-lahan. Pengadukan dapat juga dilakukan

dengan menggunakan alat pengaduk mekanis sistem vakum selama 1 menit/120 rpm (

didapatkan mixing time)


Gambar 6. Mengisi mangkuk dengan air sesuai dengan konsistensi yang
diinginkan (normal :30 ml,kental : 20 ml ,encer :40 ml)

Gambar 7. Memasukkan serbuk gips ke dalam mangkok yang telah di isi air
sebanyak 4 setengah sendok untuk semua konsistensi
Gambar 8 . Mengaduk campuran gips dengan gerakan memutar hingga
homogen

8. Menuangkan adonan gips ke dalam cetakan ,hidupkan vibrator selama 10 detik

dengan kecepatan low untuk menghilangkan udara yang tertangkap, kemudian

permukaan cetakan diratakan memakai spatula ( didapatkan manipulating time).

Gambar 9. Menuangkan adonan gipsum konsistensi encer ke dalam cetakan


Gambar 10. Menuangkan adonan gipsum konsistensi kental ke dalam cetakan

Gambar 11. Menuangkan adonan gipsum konsistensi normal ke dalam cetakan

9. Mengamati final setting dimulai pada saat adonan sudah dalam cetakan dan kemudian

tusuk permukaan gips dengan gerakan cepat dan jarum diangkat kembali. Bersihkan

ujung jarum dengan tissue,ulangi penusukan setiap 1 menit sambil cetakan digerakkan

memutar untuk mendapatkan daerah tusukan yang berbeda. Lakukan hingga jarum

tidak dapat menusuk permukaan gips atau tidak menempel pada jarum (didapatkan

waktu final setting)


Gambar 12. Menusuk cetakan gipsum dengan jarum untuk menetahui final
setting
10. Dicatat suhu kamar dan kelembaban ruang pada saat bekerja.

11. Sambil mengamati final setting kelompok konsistensi normal, kegiatan no.7 sampai

10 dilakukan untuk kelompok konsistensi encer dan kental

12. Menunjukkan hasil pengamatan ke instruktur lab dan disahkan

Anda mungkin juga menyukai