Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN

(MENGIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI KEHAMILAN)

KELOMPOK 8

Nama :

1. AyusariDewi (P3.73.24.2.14.046)
2. HeniKuswanti (P3.73.24.2.14.055)
3. MutiaraniWahyuningtias (P3.73.24.2.14.062)
4. SherraYulitaUtami (P3.73.24.2.14.072)
5. Tri NurHanifah (P3.73.24.2.14.074)

DosenPembimbing :
Shentya F, SST, M.Keb

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2014/2015

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi kehamilan seorang wanita.Faktor-faktor
tersebut adalah faktor fisik, psikologis dan lingkungan. Kurangnya pengetahuan akan
faktor yang mempengaruhi kehamilan tersebut akan membahayakan Ibu dan janin
dikandungannya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa saja faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan?
b. Apa saja faktor psikologis yang mempengaruhi kehamilan?
c. Apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhi kehamilan?
C. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan seorang wanita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. FAKTOR FISIK
1. Status Kesehatan/ Penyakit
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami
ibu hamil:
a. Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan.
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah Hyeperemesis gravidarum, preeklampsial
eklampsia,kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput
janin, perdarahan anterpartum, gemelli.
b. Penyakit atau kelaianan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan. Terdapat
hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta
mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan.
Contoh yang termasuk dalam kategori ini adalah:
1) Penyakit atau kelainan alat kandungan; varises vulva, kelainan bawaan, edema
vulva, hematoma vulva, perdangan, Gonorea, Trikomononas vaginalis, kandidiasis,
amoebasis, DM, bartholinitis, kista bartholini, kondilomata akuminata, fistula
bagina, kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, Prolapsus uteri,
Tumor uteri, mioma uteri, Karsinoma servik, Karsinoma korpus uteri, dan lain-lain.
2) Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi, stenosis aorta, mitral
isufisiensi, jantung rematik, endokarditis.
3) Penyakit darah missal anemia dalam kehamilan, leukemia, penyakit Hodgkin,
hemostasis dan kelainan pembekuan darah, purpura trombositopeni,
hipofbrinogenemia, iso-imunisiasieri-troblastosis fetalis.
4) Penyakit saluran nafas misalnya influenza, bronchitis, pneumonia, asma bronkiale,
TB paru.
5) Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies, gingivitis, pirosis, hernia
diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta, hernia, appendiksitis, colitis, megakolom,
tumor usus, hemorrhoid, dan lain-lain.
6) Penyakit hepar dan pankreas, misalnya hepatitis, ruptur hepar, sirosis hepatis,
ikterus, atrofi hepar, penyakit pankreas, dan lain-lain.

3
7) Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran kemih, bakteriuria,
sistisis, pielonefritis, glomerulonefritis, sindroma nefrotik, batu ginjal, gagal
ginjal, TBC ginjal, dan lain-lain.
8) Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan, kelainan kelenjar gondok
dan anak ginjal, kelainan hipofisis, epilepsia, perdarahan intrakarnial, tumor otak,
poliomileitis, sklerosis multipleks, miastenia gravis, otosklerosis, dan lain-lain.
9) Penyakit menular misalnya IMS (penyakit akibat hubungan seksual), AIDS,
Kondilomata akuminata, thypus, kolera, tetanus, erysipelas, difteri, lepra, TORCH,
morbili, campak, parotitis,variola, malaria, dan lain-lain.
Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, intra uterin
fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi transplasental, partus prematurus,
dismaturitas, asfiksia neonatorum, shock, perdarahan. Pemahaman mengenai konsep
penyakit-penyakit tersebut akan menjadi dsar dalam indentifikasi faktor resiko
sehingga mampu melakukan deteksi.

2. Status gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena
faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna
pertumbuhan dan perkembangan janin.Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan
janin merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Keterbatasan gizi selama hamil
sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang
meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu
termasuk pula persiapan fisik untuk persalinan.

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Karbohidrat atau Energi
Kebutuhan energi pada ibu hamil bergntung pada berat badan sebelum hamil dan
pertambahan berat badan selama kehmlan, karena adanya peningkatan basal metabolisme
dan pertumbuhan janin yang pesat terutama pada trimester II dan III.Dampak kekurangan
energi ialah pertumbuhan dalam janin terhambat yang disebut dengan intra-uterine
growth restriction (IUGR) yang lebih lagi adalah kematian.

2. Protein

4
Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan
payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi.Sebanyak
setengah dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari hewani yang
mempunyai nilai biologis tinggi.Tambahan protein selama kehamilan sebanyak 12
gram per hari.Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur
sdangkan protein nabati ada di kacang kacangan.

3. Lemak
Lemak besar sekali manfaatnya untuk cadangan enegri tubuh dan agar tubuh
ibu tidak mudah merasa lelah.Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam
kandungan membutuhkan lemak sebagai kalori utama.Lemak merupakan sumber
tenaga yang vital.Selain itu untuk digunakan pertumbuhan jareingan plasenta. Pada
kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir
trimester III. Tubuh ibu juga menyimpan lemak untuk persiapan menyusui.
Makanan ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam
ketersediaan asam lemak esensial pada simpanan jaringan lemak inu. Jenis jenis asalm
lemak

1.) Asam lemak omega 3 fungsi :


DHA merupakan 50% dari asam lemak yang ada di jaringan otak dan
retina, DHA merupakan 2/3 dari asam lemak yang ada di sel penerima cahaya
pada retina memengaruhi fungsi membran sel saraftermasuk fungsi enzim,
aktivitas reseptor, dan hantaran rangsang yang akan memengaruhi fungsi otak
untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus

2.) Asam lemak omega 6


Pertumbuhan dan perkembangan janin
.
4. Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada pre dan
perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan
anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Asam folat juga
berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan
pertumbuhan plasenta. Pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif untuk
5
mencegah kelainan neural.Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2
bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis
pemberian asam folat untuk preventif adalah 5 mikrogram atau 0,5-0,8 mg, sedangkan
untuk kelompok deng faktor resiko adalah 4 mg/hari.

5. Vitamin
1.) Vitamin B6 penting untuk membuat asam amino didalam tubuh. Vitmin B6 juga
dapat mengurangi mual mual pada ibu haml.
2.) Vitamin C ,
kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan keracunan dan ketuban pecah dini.
VitaminC mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan
ikat dan pembuluhdarah. Kebutuhannya 10 mg lebih tinggi dri ibu tidak hamil
3.) Vitamin A. Berfungsi padapertumbuhan sel dan jaringan gigi, serta tulang, juga
penting untuk kesehatan mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan.
Namunj bila kelebihan vitamin A akan membuat cacat tulang wajah, kepala, otak
dan jantung
4.) Vitamin D.
Mecegah hipokalsemia karena vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium
dan fosfor yang berguna untuk mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D
ada pada telur, susu vitamin D dapat menembus plasenta dengan begitu
kebutuhan kalsiu dapat dipenuhi oleh janin.
5.) Vitamin E.
Berfungsi pada pertumbuhan sel, jaringan, dan integrasi sel darah merah.Ibu
hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin E melebihi 2 mg per hari. Kekurangan
vitamin E dapat menyebkan keguguran
6.) Vitamin K .Difensiasi vitamin k mengakibatkan perdarahan pada bayi

6. Sumber Mineral
1.) Kalsium.
Jumlah kalsium pada bayi sekitar 30 gram, terutama diperlukan 20 minggu
terakhir kehamilan.Untuk pembentukan tulang dan gigi.Konsumsi kalsium untuk
ibu hamil sekitar 900-1200 gram perhari.
2.) Fosfor.

6
Fosfor berhubungan erat dengan kalsium.Fosfor berfungsi pada pembentukan
rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah
didalam tubuh tidak seimbang maka akan mengakibatkan kram pada tungkai.
3.) Fluor.
Flour didalam air minum sebenarnya sudah cukup. Namun jika kekurangan flour
akan mengakibatkan pertumbuhan gigi tidak sempurna. Namun jika kelebihan
warna dan struktur gigi menjadi tidak normal.
4.) Yodium.
Defisiensi yodium dapat mengakibatkan kreatinisme. Jika kekurangan terjadi
maka pertumbahan janin akan terhambat
5.) Natrium.
Kebutuhan natrium meningkat karena bertambahnya kerjha ginjal. Natrium
memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan
dalam jaringan sehingga memengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu
hamil
Zat besi (Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin
adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sintesa
darah otot.Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 30 mg),
minimal 90 tablet selama hamil.Dasar pemberian zat besi adalah adanya
perubahan volume darah atau hydraemia (peningkatan sel darah merah 20-30%
sedangkan peningkatan plasma darah 50%).Tablet besi sebaiknya tidak diminum
bersama teh atau kopi karena mengandung tanin atau pitat yang menghambat
penyerapan zat besi.

6.) Seng (Zn)


Zat seng berguna dalam pembentukan tulang, selubung saraf, serta tulang
belakang. Hasil Studi menunjukan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu hamil
ditemukan pada persalinan abnormal dan berat bayi rendah. Sumber Zn terdapat
pada kerang dan daging. Kadar Zn pada ibu hamil sebanyak 20 mg/hari

Tabel Kecukupan Gizi Wanita Hamil Widya Karya Pangan dan Gizi Tahun 1993

7
Kebutuhan penambahan
untuk wanita hamil (dari
Zat Gizi Contoh jenis makanan
kebutuhan wanita
dewasa)
Energi 285 k kal Nasi, roti, mie, ubi, jagung,
tepung, dll
Protein 12 gram Daging, ikan telur, ayam,
kacang-kacangan, tahu,
tempe
Vitamin A 200 RE/u.i Kuning telur, hati, sayuran
dan buah hijau dan kuning,
kemerahan
Kalsium 500 mg Susu, ikan teri, sayuran
hijau, kacang-kacangan
kering
Vitamin B1 0,2 mg Biji-bijan, padi-padian,
kacang-kacangan, daging
Vitamin B2 0,2 mg hati, telur, sayuran, kacang
Niasin 1 mg Hati, daging, ikan biji-
bijian, kacang-kacangan
Vitamin C 10 mg Sayur-sayuran, buah-
buahan
Zat besi 30 mg Daging, hati, sayuran
hijau, bayam, kangkung,
daun papaya, daun katuk

Pada wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang adekuat baik
jumlah maupun susunan menu atau kualitasnya serta mendapat akses pendidikan
kesehatan tentang gizi.Akibat malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan bagian-
bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan menjadi
Inteligensia (IQ) dibawah rata-rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume
darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta berkurang, ukuran
plasenta berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin

8
tumbuh lambat atau terganggu (IUGR).Ibu hamil dengan kekurangan gizi cenderung
melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan berat badan selama hamil adalah
10-20 ke atau 20% dari berta badan idela sebelum hamil. Proporsi kenaikan berat
badan hamil adalah sebagai berikut :

a. Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir
seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b. Kenaikan berat badan trimester 11 adalah 3 kg atau 0,3 kg/ Sebesar 60& kenaikan berat
badan ini dikarenakan perturn jaringan pada ibu.
c. Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0,3-0,5 minggu. Sekitar 60 %
kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan jaringan janin.Timbunan lemak pada ibu
lebih kurang 3 kg.Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak otak yang pesat
terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua, adalah 30
minggu sampai 18 bulan setelah lahir (perinatal). Pada umur 0-1 tahun terjadi pertumbuhan
otak 25% dari saat hamil. Pada usia 2 tahun pertumbuhan otak kurang dari 10%. Berat otak
pada saat lahir 25% otak dewasa, pada umur 6 bulan 50%, pada saat umur 2 tahun 75%
otak dewasa, pada saat 5 tahun 90% otak dewasa dan pada umur 10 tahun 95% otak
dewasa. Pengaturan komposisi makanan terdiri dari protein 10-15%, lemak 20% dan
karbohidrat 60-70%.

Dasar pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali selama kehamilan, yaitu sebagai
berikut :
a. Metabolisme umum, terjadi peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori meningkat.
Metabolisme basal pada masa 4 bulan pertama mengalarni peningkatan dan kemudian
menurun 20-25% pada 20 minggu terakhir.Karena adanya peningkatan growth hormon
sehingga penggunaan protein meningkat.Terjadi peningkatan Parathyroid hormon sehingga
metabolisme Kalsium meningkat.
b. Fungsi alat pencernaan, terjadi perubahan hormonal, peningkatan HCG, hormon estrogen
dan progesteron menimbulkan berbagai perubahan. Misalnya perubahan pola makan
diakibatkan keluhan mual muntah, adanya morning sickness, keluhan anoreksia. Juga
muncul perubahan motilitas lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama, terjadi
peningkatan absorpsi nutrien, glukosa dan zat besi, dan terjadi perubahan motilitas uses
hingga kadang timbal obstipasi.

9
c. Fungsi ginjal, terjadi peningkatan Glomurelo Filtration rate (GFR) 50%, sehingga banyak
cairan yang diekskresi pada pertengahan kehamilan dan sedikit cairan diekskresi pada bulan-
bulan terakhir kehamilan.
d. Volume darah atau plasma darah rata-rata meningkat hingga 50%, dan jumlah erytrosit
meningkat 20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan konsentrasi Hemoglobin menurun.

Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari :


1) Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT).
Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan
abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight
meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar
sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan.
2) Ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
Standar minimal untuk ukuran Lingkar Lengan Atas pada wanita dewasa atau usia
reproduksi adalah 23,5 cm. Jika ukuran LiLA kurang dari 23,5 cm maka
interpretasinya adalah Kurang Energl. Kronis (KEK).

3) Kadar Hemoglobin (HB)


Nilai atas untuk anemia pada perempuan
Status kehamilan Hemoglobin hematokrit
Tidak hamil 12,0 36
Hamil
Trimester 1 11,0 33
Trimester 2 10,5 32
Trimester 3 11.0 33

3. Life Style Gaya Hidup


1) Kebiasaan minum jamu.
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi wanita
hamil, karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin
seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR partus prematurus, kelainan

10
ginjal dan jantung janin, asfiksia neonatorum , kematian janin dalam kandungan dan
malformasi organ janin. Hal ini terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester I.
Selain efek pada janin juga terdapat kemungkinan efek pada ibu hamil, misalnya
keracunan, kerusakan jantung dan ginjal, shock, dan perdarahan. Efek tersebut
dapat terjadi dikarenakan kandungan zat -zat tertentu pada jamu baik berupa
bahan herbal maupun bahan lain yang mungkin tidak aman bagi ibu. Karena
kenyataan yang ada di masyarakat menunjukkan bahwa tidak semua jamu yang
beredar di pasaran Indonesia mencantumkan bahan atau komposisi jamu, termasuk
tidak mencantumkan hasil riser evidence mengenai zat-zat yang digunakan untuk
membuat jamu, bahkan kadang ada yang mencampur jamu, dengan jenis obat tertentu
yang membahayakan kehamilan.
Menurut standar konsep pengobatan tradisional sebenarnya diperbolehkan dan
dibenarkan dengan persyaratan bahwa zat-zat atau bahan yang dipergunakan dalam
pengobatan tradisional tersebut sudah terbukti efektif dan bermanfaat dan tidak
membahayakan kehamilan.

2) Mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu.


Perlu dikaji ada beberapa mitos tertentu yang membahayakan kehamilan dan
ada mendukung terhadap pemeliharaan kesehatan selama hamil.Mengenai mitos,
takhayul atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya
dan adat istiadat tertentu.
Contoh ada mitoni, tidak boleh makan-makanan yang berbau amis, tidak boleh
mempersiapkan keperluan untuk persalinan dan bayi, minum air kelapa muda, tidak
boleh memotong rambut, tidak boleh berkata kotor dsb. Mitos yang mendukung
asuhan tentunya diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalam
asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan
pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
3) Aktivitas Seksual
Nasehat atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan aktivitas seksual
ibu selama hamil sangat jarang diberikan selama antenatal care. Seringkali pemberian
pendidikan kesehatan mengenai seksual selama hamil sangat minim diberikan, bahkan
kadang informasi diberikan secara tidak jelas, implisit, dengan bahasa kias serta
menimbulkan salah pengertian.

11
Berdasarkan konsep evidence bahwa ibu hamil tidak harus menghentikan
aktivitas seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual.Mengenai
aktivitas seksual jarang sekali diklarifikasi ataupun didiskusikan dengan ibu hamil.
Bahkan ada sebagian kalangan yang menganggap bahwa hal ini tabu untuk
dibicarakan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa, efek dari aktivitas
seksual selama hamil.Larangan dalam aktivitas seksual pada ibu hamil merupakan hal
yang tidak tepat atau tidak evidence.
Terdapat perubahan yang cukup jelas mengenai kenyamanan seksual selama
hamil, mungkin terjadi peningkatan atau penurunan libido. Beberapa pendapat
mengenai hubungan seksual selama hamil didnsari pada beberapa konsep bahwa
dalam cairan sperma terkandung prostaglandin sehingga merangsang munculnya
kontraksi, dimungkinkan merangsang mulainya persalinan, maka muncul pendapat
bahwa coitus mendekati usia kehamilan aterm menyebabkan kemungkinan
insidenkehamilan postterm atau serotimus. Namun menurut konsep evidence based
menyatakan bahwa pengaruh aktiviitas seksual selama masa kehamilan tidak terbukti
signifikan berhubungan dengan peristiwa mulainya persalinan (Enkin, 2000).

4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari


Menurut analisis profesional bahwa maksud pekerjaan atau aktivitas ibu
hamil bukan hanya pekerjaan ke luar rumah atau institusi tertentu, tetapi juga
pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga di dalam rumah, termasuk
pekerjaan sehari- hari di rumah dan mengasuh anak.Sering ada rekomendasi untuk
mengurangi aktivitas pada ibu hamil dengan riwayat melahirkan BBLR, namun hal
ini tidak terbukti efektif.
Tidak ada rekomendasi dalam asuhan kehamilan dimana ibu hamil sama
sekali tidak boleh melakukan aktivitas pekerjaan rumah ataupun bekerja diluar
rumah. yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran dalam
pekerjaan. Karena pada kenyataannya pekerjaan selain berhubungan dengan
pemeliharaan kesehatan juga berhubungan dengan penghasilan keluarga dan
kesejahteraan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan atau aktivitas bagi ibu
hamil adalah apakah aktivitasnya berisiko bagi kehamilan. Contoh aktivitas yang
berisiko bagi ibu hamil adalah aktivitas yang meningkatkan stress, berdiri lama
sepanjang hari, mengangkat sesuatu yang berat, paparan terhadap suhu atau
12
kelembaban yang ekstrim tinggi atau rendah, pekerjaaan dengan paparan radiasi.
Nasehat yang penting disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap boleh melakukan
aktivitas atau pekerjaan tetapi cermati apakah pekerjaan atau aktivitas yang
dilakukan berisiko atau tidak untuk kehamilan dan ada perubahan dalam aktivitas
atau pekerjaan karena berhubungan dengan kapasitas fisik ibu dan perubahan sistem
tubuh, nasehatkan pula dari sisi keuntungan dan resiko bagi ibu hamil.
5) Exercise atau senam hamil
Senam hamil atau latihan memberi keuntungan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil, memperlancar peredaran darah,
mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal, dan mempersiapkan pernafasan,
aktivitas otot dan panggul untuk menghadapi proses persalinan.
Komponen gerakan senam ada beberapa modifikasi yang berbeda-beda tetapi
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu adanya pemanasan, latihan
pernafasan, latihan otot, dan latihan panggul. Perhatikan mengenai kontraindikasi
untuk melakukan senam hamil, misalnya kehamilan dengan abortus berulang,
dengan penyakit hipertensi atau kehamilan dengan penyakit tertentu sehingga
menimbulkan resiko bagi kehamilannya.

4. Kebiasaan dan adat istiadat


Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil.
Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai
menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian
mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa,
pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media yang efektif.
Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya
kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan
adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada
salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang
sinergis dengan masyarakat. Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu
fenomena yang wajar dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai
kelompok masyarakat dengan kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka
persepsi, interpretasi, dan respon dalam mengahadapinya.

13
Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta pengaruhnya terhadap
kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek biopsikokulturalnya sebagai suatu
kesatuan bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan fisiologisnya.Tiap
perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan yang lainnya
merupakan suatu masa krisis yang gawat atau membahayakan baik bersifat nyata
ataupun tidak nyata sehingga diadakan serangkaian upacara bagi wanita hamil untuk
mencari keselamatan bagi diri wanita serta bayinya. Contoh di Banjarmasin ada
mandi –mandi 7 bulanan.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan
makanan menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya
sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap
dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya. Faktor yang ikut
dalam tingginya AKI di Indonesia adalah faktor sosial budaya. Ada nilai-nilai tentang
gender dan kodrat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang perlu dirubah
agar nilai-nilai yang ada dapat memberikan peran yang positif terhadap upaya
penurunan AKI. Nilai-nilai dimaksud yang dapat dihimpun adalah:
 Kehamilan merupakan peristiwa alami terjadi pada kaum permpuan sehingga
sudah seharusnya resiko ditanggung oleh perempuan. Kehamilan adalah kodrat
perempuan, akan tetapi resikonya haru ditanggung bersama oleh suami, keluarga,
dan perempuan itu sendiri.
 Sampai saat ini banyak perempaun yang tidak mempunyai hak terhadap kesehatan
reproduksinya. Berapa kali perempuan ingin hamil selama masa suburnya,
kepingin hamil, dengan cara bagaimana mengatur kehamilannya.
 Dalam konteks sosial dan keluarga, kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam
menunggu keluarga. Bahkan setelah terjadi komplikasi pesalinan pun mereka
masih berembuk untuk menentukan sikap sehingga terjadi keterlambatan
pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai
opsion yang tersedia.
 Kebiasaan di daerah tertentu yang membahayakan kondisi ibu dan bayinya seperti
pada saat hamil dan melahirkan ibu disuruh tinggal di hutan dalam sebuah gubuk
kecil sampai ia melahirkan bayinya.
 Banyaknya mitos yang merugikan perempuan seperti dilarang makan-makanan
tertentu.

14
 Norma yang berlaku dimasyarakat bahwa perempuan seharusnya makan bagian
yang terakhir dari suaminya, hal ini dapat menyebabkan banyak perempuan yang
mengalami anemia dan kekurangan gizi kronis.
 Sikap individualistic masyarakat yang mengganggap kelahiran merupakan
tangguang jawab keluarga saja sehingga bantuan /gotong royong membantu ibu
hamil, melahirkan tidak ada dalam masyarakat.

5. Fasilitas Kesehatan
Survey yang pernah dilakukan tentang pemanfaatan fasilitas oleh ibu hamil
menunjukkan bahwa alasan kurang memadainya asuhan kehamilan berbeda-beda
berdasarkan kelompok etnik, usia, dan metode pembayaran. Alasan yang paling
sering adalah karena tidak menyadari bahwa dirinya telah hamil. Alasan lainnya
adalah karena tidak mempunyai cukup biaya untuk memeriksakan diri.
Fasilitas kesehatan mempunyai peran yang penting bagi suatu kehamilan.
Wanita hamil yang secara rutin memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan akan
mendapatkan perawatan kehamilan yang lebih baik. Dengan memeriksakan, deteksi
dini terhadap komplikasi yang sedang dihadapi dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini
teentu mempengaruhi keadaan kehamilan, dimana kehamilan akan dapat terus
dipantau agar selalu berda dalam keadaan kehamilan yang sehat. Namun hal ini juga
tergantung dari tenag kesehatan yang ada.
Indonesia merupakan suatu Negara yang luas. Luas wilayah ini belum dapat di
imbangi dengan cakupnya ketersediaan sarana-saran layanan publik termasuk dalam
bidang kesehatan. Beberapa desa, masih kesulitan untuk mendapatkan akses layanan
kesehatan. Tidak semua desa memiliki puskesmas dan tenaga medis seperti dokter,
bidan, perawat/mantri. Dan masyarakat yang jauh dari sarana kesehatan akan semakin
diburuk lagi manakala fasilitas tranfortasi seperti angkutan umum yang terbatas atau
bias juga fasilitas jalan yang tidak memungkinkan angkutan umum memasuki di
daerah yang jauh dari fasilitas dan apalagi bila malam hari banyak desa seperti mati
lampu yang tidak nampak aktifitas masyarakat.
Tak dapat dielakkan bahwa masih banyak jalan-jalan yang belum diaspal dan
jalan yang diaspalpun banyak yang rusak.Bila keadaan tersebut masih banyak di
jumpai maka ibu hamil yang akan melahirkan (pada malam hari) akan sangat
kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari tenaga kesehatan dengan tepat.

15
Akhirnya bila faktor-faktor yang ada ini saling ketemu maka kematian ibu dan bayi
akan sulit dielakkan.

B. FAKTOR PSIKOLOGIS
1. Stresor Internal dan Eksternal
Kehamilan adalah suatu krisis maturnitas yang dapat menimbulkan stress,
tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan
mengemban peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya dia siap
menjadi seorang yang bebas dan berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang
seumur hidup berkomitmen untuk merawat seorang individu lain.
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Sering kali kita mendengar seorang wanita mengatakan sangat bahagia
karena dia akan menjadi ibu namun tidak jarang ada seorang wanita merasa khawatir
akan terjadi masalah pada kehamilannya. Perubahan psikologis pada ibu hamil TM I
umumnya terjadi penolakan, kecemasan, dan kesedihan, kemudian TM II ibu sudah
merasa lebih nyaman dan pada TM III rasa tidak nyaman dapat timbul kembali karena
ibu merasa dirinya aneh dan jelek di samping perasaan sedih akan berpisah dengan
bayi dalam kandungannya.
Konflik dan masalah yang di hadapi seorang wanita yang hamil dapat
memberikan pengaruh terhadap kehamilannya. Dengan suasana hati yang tenang,
seorang wanita hamil dapat melalui dan menjalani kehamilan dengan sehat. Faktor
psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu
hamil (internal) dan dapat juga berasal dari luar diri ibu hamil (eksternal).

A. Stresor internal
Faktor psikologis yang berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang
kepribadian ibu dan pengaruh perubahan dan pengaruh hormonal yang terjadi selama
kehamilan. Ibu hamil yang kepribadiannya immature (kurang matang) biasanya di
jumpai pada calon ibu yang biasanya masih sangat muda,introvert (tidak mau berbagi
dengan orang lain) atau tidak seimbang antara perilaku dan perasaannya,cenderung
menunjukkan emosi yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya di bandingkan
dengan ibu hamil yang memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa.

16
Ibu hamil dengan kepribadian yang seperti ini biasanya menunujukkan
ketakutan dan kecemasan terhadap dirinya dan bayi yang di kandungnya selama
kehamilan merupakan beban yang sanagat berat dan tidak menyenangkan selama
kehamilan.Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami depresi selama
kehamilannya.Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat berat dan tidak
menyenangkan.
Demikian pula dengan pengaruh perubahan hormon yang berlangsung selama
kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi,membuat perasaan jadi tidak
menentu ,konsentrasi berkurang dan sering pusing.Hal ini menyebabkan ibu merasa
tidak nyaman selama kehamilan tibulnya stres yang menyebabkan ibu sering murung.
Faktor-faktor lainnya yaitu pemicu stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu
sendiri.Adanya beban fisikologis yang di tanggung oleh ibu dapat menyebabkan
gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir.Anak akan
tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik,bargantung pada
kondisi stres yang di alami oleh ibunya,seperti anak yang menjadi seseorang
dengan kepribadian tempramental,autis atau orang yang terlalu rendah diri
(minder).Inu tentu saja tidak kita harapkan .oleh karena itu ,pemantauan kesehatan
fsikologis pasien sangat perlu di lakukan.

B. Stresor eksternal
Faktor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman ibu
misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta
kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak di anggap sesuatu
yang diinginkan dan menyenangkan maka ia akan terdorong secara psikologis untuk
mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya.Selain itu pengalaman ibu yang
buruk tentang proses kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat
bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilanya.
Gangguan emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester
pertama kehamilan akan berpengaruh pada janin karena pada saat itu janin sedang
dalam masa pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau
BBLR.
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak akan mengalami
kesulitan belajar,sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karna dalam
kehamilan ibu sering merasa gelisah maka terjadi perubahan neorotransmiter di
17
otaknya dan mempengaruhi neorotransmiter janin melalui plasenta..Selain itu dapat
meningkatkan neural adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masik ke predaran
darah janin sehingga mempengaruhi system sarafnya.
Oleh karena itu dalam memberikan asuhan antenatal ,bidan harus
mampu memberikan pendidikan parent education sejak kehamilan trimester I
sehingga orang tua mendapat banyak pengetahuan terutama tentang perubahan yang
terjadi selama kehamilan dan di harapkan bias beradaptasi pd perubahan –perubahan
psikologis tersebut.
Pemicu stres yang berasal dari luar juga bentuknya sangat bervariasi.Misalnya
masalah ekonomi,konflik keluarga ,pertengkaran dengan suami,tekanan dari
lingkungan (respos negatif dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali),dan
masih banyak kasus yang lainnya.
2. Support Keluarga
Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang
bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan
yang terjadi, dimana sumber stres terbesar terjadi karena dalam rangka melakukan
adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu, ibu hamil sangat
membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan
perhatian dan kasih sayang.
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga
perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi
pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua
sehingga kehamilan dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat
diikuti oleh stress dan kecemasan.Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka
mengkibatkan timbulnya tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan
kemungkinan trjadi perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan untuk
memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan
hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik
yang diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :

1. Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak

18
2. Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan
menjadi ibu atau ayah bagi bayi

Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat


berjalan lancar antara lain :
1. Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
2. Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran
sebagai ibu
3. Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas
terhadap persalinan
4. Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu
dan anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan
yang baik
5. Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota
keluarga baru.
Dukungan dari suami juga sangat mempengaruhi kehamilan yang dijalani oleh
ibu.Orang yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya.
Banyak bukti yang ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi
oleh pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala
emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehmilan
dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini karena ada dua
kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-
tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan
pasangannya terhadap anaknya.

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah
bagi anaknya antar lain :

1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara


psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian
kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu
hamil.
2.Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk
memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.

19
3.Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi
yang diperolehnya mengenai kehamilan.
4. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk
perawatan kehamilan istrinya.

3. Substance Abuse
Substance Abuse adalah pola psikoaktif dari penggunaan zat atau bahan yang
beresiko secara fisik dan psikologis bagi kesehatan ibu hamil dan janinnya.Pengaruh
psikologis tersebut dapat berupa ketergantungan, kecanduan, dan penyalahgunaan.
Gejala-gejala gangguan psikologis akibat substance abuse antara lain: gangguan
dalam sosialisasi, gelisah, sifat lekas marah, halusinasi, euphoria (ketagihan dan over
dosis), paranoid, dan stress. Pola substance abuse dapat disebabkan oleh:
a. Alkohol dan kafein
Alkohol yang dikonsumsi oleh ibu hamil dapat membahayakan jantung
ibu hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan
kelainan pada janin dan menyebabkan kelahiran premature. Efek negative
alkohol tidak hanya pada peminum atau pemakai alkohol rutin, tetapi juga
pada pemakai alkohol yang tidak rutin atau insidental. Wanita hamil
seharusnya tidak mengkonsumsi atau mengurangi pemakaian alkohol
sebelum atau selama hamil. Efek pemakaian alkohol dalam kehamilan
dapat berupa pertumbuhan janin terhambat, retardasi mental, kecacatan,
kelainan jantung dan kelainan neonatal. Efek ketidaknormalan pada ibu
hamil akan muncul apabila ibu hamil tersebut mengonsumsi alkohol
minimal 28,5 ml perhari dan mengonsumsi alkohol pada trimester pertama
kehamilannya. Kecemasan dan depresi ibu hamil dan merokok sering
meningkatkan konsumsi alkohol.
Apabila seorang wanita hamil meminum alkohol hingga 5–6 gelas
sehari, maka besar kemungkinan akan mengalami yang Sindrom Alkohol
pada janin (FAS). Sindrom alkohol pada janin adalah kondisi dapat
menyebabkan bayi lahir dengan mental terbelakang dan kelainan bentuk
tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan susunan
saraf pusat). Bayi semacam ini bisa mengalami kesulitan pernafasan,
kontrol suhu tubuh yang buruk, daya tahan tubuh melawan infeksi rendah
dan kurangnya nafsu makan. b. Merokok

20
Ibu hamil yang merokok akan beresiko melahirkan bayi dengan berat
badan rendah. Kebiasaan merokok sering terjadi pada kelompok sosial
rendah, paritas tinggi, penghasilan rendah, atau ibu dengan problem
psikologis seperti depresi, stress, pekerja berat, dan lain-lain. Efek yang
muncul akibat merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan preterm,
kematian perinatal.
Pengaruh nikotin terhadap janin dapat menimbulkan efek kenaikan
tekanan pada otak janin dan peningkatan denyut jantung janin. Merokok
selain berefek negative pada janin juga dapat membahayakan ibu.
Merokok dapat menyebabkan ibu mengalami penyakit paru, jantung,
hipertensi, arteriosclerosis, kanker paru dan lain-lain.
Wanita hamil yang merokok selama kehamilan sudah terpapar tiga
jenis zat yang dapat membahayakan janinnya yaitu karbon monoksida,
sianida dan nikotin.
c. Penggunaan obat-obat selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari
macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan.
Obat-obat yang diberikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada
janin seperti:
1) Kelainan bentuk anatomik atau kecacatan pada janin, terutama
penggunaan obat pada trimester pertama.
2) Kelainan faal alat tubuh.
3) Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru
akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia
remaja atau dewasa. Misalnya pemberian estrogen pada ibu hamil dapat
menyebabkan tumor alat kandungan bila bayi telah berusia remaja atau
dewasa.Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat
melalui plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat
mengganggu perkembangan janin.
Tabel 1
Daftar Obat yang Berpotensi Membahayakan atau Menimbulkan Kelainan pada Janin.
Nama obat Kemungkinan kelainan pada bayi

21
Kloramfenikol Gangguan pernafasan, grey sindrom, (sindrom abu-abu)
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi,
Tetrasiklin
gigi rapuh
Dihidrosetreptomisin Tuli
Streptomisisin Gangguan keseimbangan
Amitriptin Iritabilitas neonatus
Iritabilitas, tidak mau menyusu, takhikardi, malformasi
Amfetamin
kardiovaskuler dan muskuluskeletal
Nitrofurantoin Gangguan dalam darah
Fenasetin Gangguan dalam darah
Anti diabetik per oral Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria Kelainan congenital
Aspirin IUGR
Ibu profen Kontriksi duktus arteriosus
Parasetamol Dislokasi sendi paha dan clubfoot
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan
Vitamin dengan dosis
kranifasial, skorbut, ketidakmampuan belajar,
tinggi
kerusakan hati dan tulang

d. Sinar rontgen atau radiasi


Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah pada
trimester I (usia kehamilan 4 sampai 9 minggu). Pada kehamilan trimester I
merupakan tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital otak, sumsum tulang
belakang, jantung, ginjal dan pernafasan, sehingga paparan sinar X-ray pada umur
kehamilan ini akan menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin, retardasi
mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek radiasi terhadap janin
tergantung dari umur kehamilan beberapa saat paparan radiasi berlangsung dan
seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.
e. Kokain
Kokain merupakan stimulant sistem saraf pusat yang mempengaruhi bagian
otak yang mengatur pusat kesenangan.Zat ini dapat dikonsumsi secara oral, melalui
intervena dan dihisap.Kokain ini menimbulkan rasa senang, menyebabkan

22
vasokontriksi, peningkatan denyut jantung dan suhu tubuh, ilusi mental muncul dan
anastesi local. Namun euphoria, energi dan efek afrodisiak akan berubah menjadi rasa
cemas, rasa lemah dan depresi.
Kokain sangat berbahaya bagi pertumbuhan janin.Hal ini dihubungkan dengan
vasokontriksi yang menyebabkan hiprtensi, cardiac iskhemika, aborsi spontan, IUFD
dan abrupsio plasenta, kelahiran premature, retardasi pertumbuhan intrauterine
(IUGR), mikrosefalus, cacat congetinal dan saluran reproduksi serta urine yang tidak
normal.
f. Opiates (narkotik)
Pengunaan opiates dalam kehamilan dapat menyebabkan IUGR, kelahiran
premature dan kematian bayi, ibu akan menolak kehamilannya dan menyebabkan
stress pada janin bahkan sampai kematian.
Bayi baru lahir dari ibu pengguna opiates saat hamil harus siap menerima
akiba fatal yaitu Syndrome narkotik.
g. Ampetamin
Ampetamin termasuk obat perangsang yang mempunyai efek hampir sama
dengan kokain, berpengaruh pada pengurangan lingkar kepala janin dan
meningkatnya risiko terjadinya abruptio plasenta, IUGR, dan IUFD. Hal ini
berhubungan dengan vasokontriksi yang disebabkan oleh ampetamin.Penggunaan
ampetamin pada saat hamil juga berhubungan dengan penurunan nutrisi dan berat
badan.
4. Partner Abuse
Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan
adalah wanita yang telah bersuami. Partner abusive merupakan kekerasan atau
penyiksaan yang dilakukan oleh pasangan ibu hamil dan sangat berpengaruh terhadap
proses kehamilan. Kekerasan tersebut dapat berupa kekerasan emosional, seksual atau
fisik, kekerasan seperti pemukulan, penyiksaan dibebani kerja berat. Kekerasan
psikologi, seperti tidak diperhatikan, suami selingkuh, dimarahi tanpa sebab yang
pasti, istri menanggung beban keluarga, tingkah laku suami yang buruk (pemabuk,
penjudi, pemarah).
Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu
diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi
membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul akibat partner abusive
adalah gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan
23
mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan lainnya.
Kekerasan terhadap wanita dapat terjadi pada semua kebudayaan, pendidikan,
ras, agama, dan latar belakang sosial ekonomi. Wanita yang mendapatkan kekerasan
dalam rumah tangganya akan merasa harga dirinya rendah, kurang percaya diri,
terlihat cemas dan depresi, ketakutan terjadi kekeran berulang, ketakutan adanya
ancaman pembalasan apabila dia meninggalkan pasangan sehingga wanita harus terus
tinggal di dalam rumah dan terus berharap keadaan ideal akan terjadi pada
keluarganya.
Kejadian ini akan terus berlangsung bahkan akan meningkat selama
kehamilan. Pasangan melakukan kekerasan biasanya pada bagian abdomen, dada dan
genetalia, sehingga ini akan mengakibatkan abortus, abruption plasenta, premature,
dan still birth. Pelaku melakukan kekerasan tersebut dengan sadar berusaha
mengakhiri kehamilan karena merasa cemburu melihat istrinya hamil dan akan
mempunyai anak.

C. FAKTOR LINGKUNGAN

1.Kebiasaan Adat Istiadat


A. Pengertian kebiasaan adat istiadat
Kebiasaan adalahkegiatan atau kelakuan yang dilakukan secara periodik atau
secara rutin.Adat istiadat adalah kegiatan atau sesuatu yang dibuat oleh masyarakat
dan dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus secara rutin sehingga menjadi
kebudayaan.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan
makanan menurut bentuk atau sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya
sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memberikan pantangan jenis makanan
yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibuatau janin yang dikandungnya.Gaya
hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Seorang ibu hamil sebaiknya tidak
merokok, bahkan kalau perlu selalu menghindari asap rokok. Perilaku makan juga
harus diperhatikan, terutama yang berhubungan dengan adat istiadat. Kebiasaan dan
adat istiadat adalah negative adalah faktor lain yang memperburuk kondisi
perempuan. Mitos yang berkaitan dengan kesehatan, yaitu; dipantangnya wanita
untuk memakan makanan tertentu yang masih banyak melekat pada sebagian

24
masyarakat Indonesia dengan melakukan pantangan berbagai macam makanan karena
terikat dengan mitos itu perempuan kehilangan akses terhadap gizi dan nutrisi
makanan tertentu. Hal ini diakibatkan berbagai kebudayaan percaya akan hubungan
asosiatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atau sifatnya dengan
akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan kepercayaan untuk
memberikan pantangan jenis makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi
ibuatau janin yang dikandungnya. Akibat kurang gizi itulah salah satunya menjadi
pemicu perempuan sangat rentan ketika hamil dan melahirkan.
Yang tidak kalah penting adalah personal hygiene.Ibu hamil harus selalu
menjaga kebersihan dirinya, mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab,
menggunakan bra yang menunjang payudara dan pakaian yang menyerap keringat.

B. Faktor kebiasaan danAdat istiadat


Lingkungan adat ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan secara turun
temurun sejak dahulu ada dan dijaga baik proses dan tata caranya hingga sekarang
yang tentunya dikhususkan pada ibu hamil. Kegiatan tersebut diantaranya adalah :
1. Mitos
Mitos ialah suatu kepercayaan yang melekat pada disuatu lingkungan
masyarakat tetentu pada daerah tertentu. Mitos bersifat lokal atau hanya pada daerah
tertentu yang memegang teguh kepercayaan tersebut, kadang mitos berupa larangan
atau hal yang harus dihindari karena mereka parcaya bila hal tersebut dilakukan akan
berdampak pada kehidupan mereka atau akan terjadi hal buruk pada mereka. Di
Indonesia, utamanya di pedesaan daerah Jawa berlaku begitu banyak mitos (larangan)
seputar kehamilan yang beredar di masyarakat.Dari segi makanan, keseharian, tindak
tanduk, ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian si ibu hamil ataupun si
jabang bayi.Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan
dipercaya sebagai amanat / pesan dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan
menimbulkan dampak / karma yang tidak menyenangkan.
Padahal jika dinalar dengan akal sehat, diteliti dari segi medis, maupun dari
segi aqidah, banyak mitos yang tidak berhubungan.Walaupun maksud dari nenek-
nenek moyang semuanya adalah baik tetapi tidak semua dari nasehat atau pantangan

25
kehamilan yang diberitahukan itu benar secara medis maupun ilmiah.Kebanyakan
hanya berdasarkan mitos atau kepercayan saja daripada kenyataannya.
Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan mitos
bermacam-macam tentang kehamilan hanyalah supaya si Ibu hamil maupun suaminya
dapat menjaga kehamilan dengan baik.Tujuannya untuk menyiapkan kehamilan yang
sehat.Sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.Terutama yang
berkaitan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makanan, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa mitos / adat istiadat yang berhubungan dengan kehamilan:
a) Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan
bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan
gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.Sedangkan gugurnya janin paling
banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal
benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan).
b) Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantong baju si Ibu
agar janin terhindar dari marabahaya.
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
c) Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada
malam hari tidak dianjurkan bepergian.
Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan keluar malam terlalu lama, apalagi
larut malam.Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang
bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2).
d) Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, karena nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar
tidak membenci seseorang secara berlebihan.
e) Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar
siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak
dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini
hanyalah sebuah mitos belaka.

26
f) “Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-nya orang
hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, mengecewakan dan
sebagainya dengan harapan janin terhindar dari keadaan tersebut.
Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung pada ketakutan yang
tidak bermanfaat.
g) Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu,
makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya. Jika tidak dituruti maka
anaknya akan mudah mengeluarkan air liur.
Fakta: tidak ada hubungannya produksi air liur dengan ngidam ibu.
h) Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam
kandungangugur.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat
melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan
semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas
mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik
untuk kesehatan.
Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit
bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu
diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut.Mungkin
memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir,
sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.
i) Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau
amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan
karena aroma (bau) cairan ketuban.Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang.
Karena kebersihannya jelas terjaga dibanding ikan mentah.
j) Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin
diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi
akan sulit keluar .Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan
yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asalkan tidak
berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu
membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan
selalu berdampak tidak baik.
27
k) Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari)
menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan dengan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus
menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh
usus.

Dalam konteks social dan keluarga, kekuasaan dan pengambilan keputusan


dalam menunggu keluarga.Bahkan setelah terjadi komplikasi pesalinan pun mereka
masih berembuk untuk menentukan sikap sehingga terjadi keterlambatan
pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai opsion
yang tersedia.

2. Upacara Adat Masa Kehamilan


a. Upacara Mengandung Empat Bulan
Dulu pada masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru
mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil, masih disebut
mengidam.Setelah lewat 3 bulan barulah disebut hamil.Upacara mengandung
Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada tetangga
dan kerabat bahwa perempuan itu sudah betul-betul hamil.
Namun sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada
saat kehamilan menginjank empat bulan, karena pada usia kehamilan empat
bulan itulah saat ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya
pelaksanaan upacara Mengandung empat Bulan ini mengundang pengajian
untuk membacakan do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar
bayinya mulus, sempurna, sehat, dan selamat.
b. Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat
seorang ibu mengandung 7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam
kandungan dan ibu yang melahirkan akan selamat. Tingkeban berasal dari kata
tingkeb artinya tutup, maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan
tidak boleh bercampur dengan suaminya sampai empat puluh hari sesudah
persalinan, dan jangan bekerja terlalu berat karena bayi yang dikandung sudah
besar, hal ini untuk menghindari dari sesuatu yang tidak diinginkan. Di dalam

28
upacara ini biasa diadakan pengajian biasanya membaca ayat-ayat Al-Quran
surat Yusuf, surat Lukman dan surat Maryam.
Di samping itu dipersiapkan pula peralatan untuk upacara memandikan ibu
hamil , dan yang utama adalah rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah-
buahan. Ibu yang sedang hamil tadi dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat
yang dipimpin seorang paraji secara bergantian dengan menggunakan 7
lembar kain batik yang dipakai bergantian setiap guyuran dan dimandikan
dengan air kembang 7 rupa. Pada guyuran ketujuh dimasukan belut sampai
mengena pada perut si ibu hamil, hal ini dimaksudkan agar bayi yang akan
dilahirkan dapat berjalan lancar (licin seperti belut). Bersamaan dengan
jatuhnya belut, kelapa gading yang telah digambari tokoh wayang oleh
suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang dikandung
dan orang tuanya dapat berbuat baik lahir dan batin, seperti keadaan kelapa
gading warnanya elok, bila dibelah airnya bersih dan manis. Itulah
perumpamaan yang diharapkan bagi bayi yang dikandung supaya mendapatkan
keselamatan dunia-akhirat.
Sesudah selesai dimandikan biasanya ibu hamil didandani dibawa menuju
ke tempat rujak kanistren tadi yang sudah dipersiapkan. Kemudian sang ibu
menjual rujak itu kepada anak-anak dan para tamu yang hadir dalam upacara itu,
dan mereka membelinya dengan menggunakan talawengkar, yaitu genteng yang
sudah dibentuk bundar seperti koin. Sementara si ibu hamil menjual rujak,
suaminya membuang sisa peralatan mandi seperti air sisa dalam jajambaran,
belut, bunga, dsb.Semuanya itu harus dibuang di jalan simpang empat atau
simpang tiga.Setelah rujak kanistren habis terjual selesailah serangkaian
upacara adat tingkeban.
c. Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Upacara sembuilan bulan dilaksanakan setelah usia kandungan masuk
sembilan bulan. Dalam upacara ini diadakan pengajian dengan maksud agar bayi
yang dikandung cepat lahir dengan selamat karena sudah waktunya lahir.Dalam
upacara ini dibuar bubur lolos, sebagai simbul dari upacara ini yaitu supaya
mendapat kemudahan waktu melahirkan, lolos.Bubur lolos ini biasanya
dibagikan beserta nasi tumpeng atau makanan lainnya.
d. Upacara Reuneuh Mundingeun

29
Upacara Reuneuh Mundingeun dilaksanakan apabila perempuan yang
mengandung lebih dari sembilan bulan,bahkan ada yang sampai 12 bulan tetapi
belum melahirkan juga, perempuan yang hamil itu disebut Reuneuh
Mundingeun, seperti munding atau kerbau yang bunting. Upacara ini
diselenggarakan agar perempuan yang hamil tua itu segera melahirkan jangan
seperti kerbau, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pada pelaksanaannya leher perempuan itu dikalungi kolotok dan dituntun
oleh indung beurang sambil membaca doa dibawa ke kandang kerbau. Kalau
tidak ada kandang kerbau, cukup dengan mengelilingi rumah sebanyak tujuh
kali.Perempuan yang hamil itu harus berbuat seperti kerbau dan menirukan
bunyi kerbau sambil dituntun dan diiringkan oleh anak-anak yang memegang
cambuk.Setelah mengelilingi kandang kerbau atau rumah, kemudian oleh
indung beurang dimandikan dan disuruh masuk ke dalam rumah. Di kota
pelaksanaan upacara ini sudah jarang dilaksanakan.

2. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang lengkap akan mendukung dalam target penurunan AKI
dan AKB
Fasilitas kesehatan di tingkat desa PUSTU, pondok bersalin yang disediakan untuk
bidan PTT
Fasilitas kesehatan yang ada di wilayah kelurahan biasanya kurang lengkap
sehingga pada pelaksanaannya apabila ada ibu hamil yang memerlukan tindakan
kegawat daruratan
Dirujuk ke rumah sakit yang ada di wilayah kabupaten dimana mempunyai
fasilitas perlengkapan alat yang lebih lengkap, dan tenaga medis, dokter spesialis
lebih banyak
Untuk itu sebagai bidan harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang
luas agar dalam memberikan pelayanan pada masyarakat setidaknya bisa memberikan
pertolongan pertama pada tindakan kegawatdaruratan.

Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas


pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan
lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini

30
sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu
(AKI).

Pemanfaatan pelayanan antenatal care dan sejumlah ibu hamil di Indonesia


belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang di tetapkan.Hal ini cenderung
menyulitkan tenaga kesehatan dalam melekukan pembinaan pemeliharaan kesehatan
ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko
kehamilan yang penting segera di tangani.

Kurangnya pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil ini berhubungan dengan
faktor-faktor :
A. Predis posisi (predis porsing factors)
Terwujud dalam pendidikan umlah anak, pendidikan suami, sikap,
umur, pekerjaan, pendataan, pengetahuan ibu hamil dan sebagaimnya.
B. Pemungkin atau pendukung (enabling factors)
Terwujud dalam jarak fisik lokasi, biaya antenatal care, fasilitas
pelayanan antenatal care, waktu tunggu dan sebagainya.
C. Penguat (reinforcing factors )
Terwujud dalam perilaku petugas pelayanan antenatal care, sikap
petugas pelayanan antenatal care, sikap tokoh masyarakat.
Dampak dari kurangnya pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil
akanmenimbulkan kerugian tidak saja pada ibu hamil itu sendiri tetapi
juga pengaruh buruk bagi anak yang akan dilahirkan

Macam-macam fasilitas kesehatan :


A. Puskesmas
Puskesmas adalah pusat kesehatan masyarakat yang bertempat di
kecamatan dimaksudkan sebagai pengganti keberadaan rumah sakit dan
klinik2 kesehatan yang bertanggung jawab atas kesehatan rakyat.
Sasaran pelayanan di klinik keperawatan adalah kasus-kasus yang
memerlukan asuhan keperawatan yang terdiri dari :
1. Sasaran prioritas
Sasaran prioritas individu adalah usia lanjut, penderita penyakit
menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare,
Ispa,/Penumonia), penderitapenyakit degeneratif. Sasaran

31
prioritas ini kemudian akan dilakukan tindak lanjutdengan
kunjungan rumah untuk mengurangi potensi penyebaran
penyakit,ketidak teraturan minum obat, dan meminimalkan
bertambah buruknya kondisipasien karena faktor lain di
lingkungan tempat tinggal.

2. Sasaran non prioritas


Adalah sasaran yang perlu mendapatkan asuhan keperawatan
sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari pelayanan pengobatan
ataupun pelayanan kesehatanlainnya. Antara lain : jahit luka,
perawatan luka, ganti balutan, kontrol pascaoperasi, perawatan
luka bakar, pembersihan kotoran ditelinga,
circumcisi/kithan,pemasangan kateter, pemeriksaan rekam
jantung, oksigenasi, dan tindakan lainsesuai dengan ketersediaan
sarana di masing-masing Puskesmas.
Masyarakat golongan ekonomi lemah selalu diidentikkan dengan
kelompok orang miskin.Pengidentifikasian ini didasarkan pada
rendahnya tingkat pendidikan dan ketrampilan, rendahnya tingkat
kesehatan, rendahnya tingkat produktivitas dan minimnya
permodalan menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya
tingkat pendapatan, rendahnya daya tabung dan juga rendahnya
posisi tawar dengan pihak luar. Masing-masing seperti mata
rantai yang membentuk lingkaran kemiskinan yang
tidakberujung pangkal, yang pada akhirnya berdampak pada
penurunan pendapatan perkapita.
Tipe rumah sakit di Indonesia terdiri dari :
1. Rumah sakit umum
2. Rumah sakit terspesialisasi
3. Rumah sakit penelitian atau pendidikan
4. Rumah sakit lembaga atau perusahaan

32
5. Klinik
Perubahan kelas rumah sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya
kinerja rumah sakit yang ditetapkan oleh menteri kesehatan Indonesia, melalui
keputusan Dirjen Pelayanan Medik dengan sasaran melaksanakan pelayanan medis,
pelayanan penunjang media dan pelayanan rujukan kesehatan.

3. Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi
kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu
hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang
baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas,
selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Sosial ekonomi menentukan bagaimanakah seseorang dalam memilih fasilitas
dalam pelayanan kesehatan
Banyak masyarakat di indonesia yang mempunyai sosial ekonomi di bawah garis
kemiskinan
Dalam pengambilan keputusan sering terjadi keterlambatan sehingga berdampak
kefatalan dan kematian
Program pemerintah yaitu: adanya ASKES untuk para PNS, JPKM, ASESKIN
Diharapkan dapat meringankan beban dari segi pembiayaan masyarakat
Ada pula bila ibu tinggal ditempat yang kumuh, dan rumah kontrakan yang
sempit. Keadaan ini sangat tidak nyaman bagi ibu, dan pada akhirnya akan membuat
ibu stress dan tergaggu psikisnya.
Keadaan ibu hamil yang ada pada posisi :
1. Ekonomi bawah
2. Ekonomi tengah
3. Ekonomi atas
Meliputi kondisi kesehatan, frekuensi ANC, tempat periksa,dan asupan nutrisi selama
hamil ialah sebagai berikut :
a) Ibu hamil dari ekonomi bawah
Kondisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi bawah biasanya kurang. Ini
bisa disebabkan karena kurangnya fasilitas kesehatan yang tersedia atau

33
karena kurangnya dana bagi ibu dan bisa juga karena kurangnya
pengetahuan si ibu untuk menjaga kesehatannya. Frekuensi ANC bagi
ibu hamil yang berasal dari ekonomi bawah ini, jarang atau bahkan tidak
memeriksakan kehamilannya karena keterbatasan dana, dan pengetahuan
ibu untuk memeriksakan kondisi kehamilannya. Ibu mungkin akan
berkunjung ke rumah bidan untuk memeriksakan kondisi kehamilanya
bila merasakan adanya hal yang tidak beres pada kehamilannya. Asupan
nutrisi ibu hamil ini tentunya kurang karena janin yang ada di kandungan
membutuhkan banyak sekali nutrisi sdangkan untuk makan pun hanya
bisa satu kali sehari.
b) Ibu hamil dari ekonomi menengah
Kondisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi menengah umumnya cukup.
Ini disebabkan karena baik dari fasilitas kesehatan yang tersedia atau
karena dana bagi ibu yang memadai bgi iu untuk memeriksakan
kehamilannya dan bisa juga karena ibu berpengetahuan untuk menjaga
kesehatannya. Frekuensi ANC bagi ibu hamil yang berasal dari ekonomi
menengah ini, cukup rutin setiap trimesternya untuk memeriksakan
kondisi kehamilannya. Biasanya si ibu akan memeriksakan
kehamilannya di bidan. Asupan nutrisi ibu hamil ini cukup bagi janin
yang ada di kandungan, janin membutuhkan banyak sekali nutrisi. Ibu
akan berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janinnya
karena dengan terpenuhinya nutrisi janin, janin akan berkembang
maksimal.
c) Ibu hamil dari ekonomi atas
Kondisi kesehatan ibu hamil dari ekonomi atas umumnya baik. Ini
disebabkan karena baik dari fasilitas kesehatan yang tersedia atau dana
bagi ibu yang memadai bagi ibu untuk memeriksakan kehamilannya dan
karena ibu berpengetahuan untuk menjaga kesehatannya. Frekuensi
ANC bagi ibu hamil yang berasal dari ekonomi atas ini, rutin setiap
trimesternya untuk memeriksakan kondisi kehamilannya. Ibu akan
memeriksakan kondisi kehamilannya ke bidan atau dokter spesialis
kandungan. Asupan nutrisi ibu hamil ini cukup bagi janin yang ada di
kandungan, janin membutuhkan banyak sekali nutrisi. Ibu akan berusaha
untuk bisa memenuhi kebutuhan nutrisi bagi janinnya karena dengan
34
terpenuhinya nutrisi janin, janin akan berkembang maksimal. Selain
asupan nutrisi, ibu hamil dari ekonomi atas ini juga melakukan senam
hamil untuk menjaga kehamilannya baik dan berharap nantinya saat
persalinan akan mudah.

35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah di paparkan di atas, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwafaktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan ada 3 faktor yaitu faktor
fisik terdiri dari status kesehatan, status gizi, life style, kebiasaan adat istiadat dan fasilitas
kesehatan, fakor psikologis terdiri dari stressor eksternal dan internal, support keluarga,
subtanse abuse dan partner abuse, serta faktor lingkungan yang terdiri dari kebiasaan adat
istiadat, fasilitas kesehatan dan ekonomi. .

B. Saran

Penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami fakto-faktor yang


mempengaruhi kehamilan.

36
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth, Fenwick. 1999. 101 Tips Terpenting Kehamilan . PT D&R


Kusmiyati, Yuni, dkk. 2008. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta :
Penerbit Fitramaya.
Yeyen, dkk.2009.Asuhan Kebidanan I (kehamilan ).Jakarta : Trans Info Media.
Asrinah, dkk.2010.Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu
MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
Sulistyawati,Ari,S.Si.T. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta
:Salemba Medika.
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24057
www.repository.maranatha.edu/667/2/0563093_Chapter1.pdf
www. digilib.unimus.ac.id/download.php?id=416
www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27228/4/Chapter%20II.pdf
http://www.scribd.com/doc/92582765/Faktor-faktor-Yang-Mempengaruhi-
Kehamilan#scribd

37

Anda mungkin juga menyukai