Anda di halaman 1dari 22

FREKUENSI MASALAH KESEHATAN

BERDASARKAN KONSEP
DEMOGRAFI DAN EPIDEMI
PELAYANAN PRIMER

KELOMPOK 6 :
1. ADIUS NONI UMBO NIM. 20166114003
2. ARY RAHMAT ILAHI NIM. 20166114015
3. LILI UTAMI NIM. 20166124052
4. NORNIATI NIM. 20166124062

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
KEPERAWATAN SINGKAWANG TAHUN 2017

>> Pelayanan Primer << Page 0


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati
penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan
Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Public Health Service ) yang sebaik – baiknya. Oleh
karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan (
Health Needs ) dari masyarakat. Namun dalam praktek sehari – hari ternyata tidaklah mudah
untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal.
Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang
ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beraneka ragam sehingga
mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam. Untuk
mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan
dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila
dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakit menular (
TBC ), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk
mengatasi masalah penyakit menular tersebut. Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan
upaya untuk mengetahui Frekwensi, Penyebaran dan Faktor – factor yang mempengaruhi
suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang Ilmu Khusus
yang disebut dengan Epidemiologi. Dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan
Masyarakat. (Gordis, 2000 ). Itulah sebabnya kita perlu mempelajari dan mengembangkan
epidemiologI agar masalah kesehatan khusunya di Indonesia dapat terselesaikan dengan cepat
dan tepat.

B. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui Definisi Demografi dan Epidemiologi


2. Mengetahui jenis dan ruang lingkup Demografi dan Epidemiologi
3. Mengetahui tujuan dan manfaat Demografi dan Epidemiologi
4. Mengetahui peranan Demografi dan Epidemiologi pada Masalah kesehatan

C. MANFAAT PENULISAN

>> Pelayanan Primer << Page 1


1. Mahasiswa dapat Mengetahui Definisi Demografi dan Epidemiologi
2. Mahasiswa dapat Mengetahui jenis dan ruang lingkup Demografi dan Epidemiologi
3. Mahasiswa dapat Mengetahui tujuan dan manfaat Demografi dan Epidemiologi
4. Mahasiswa dapat Mengetahui peranan Demografi dan Epidemiologi pada Masalah
kesehatan

>> Pelayanan Primer << Page 2


BAB II
PEMBAHASAN

I. DEMOGRAFI

A. Definisi Demografi

Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau
penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan
mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille
Guilard dalam karangannya yang berjudul ’Elements de Statistique Humaine on Demographic
Compares’ pada tahun 1885.

Definisi demografi berdasarkan berbagai sumber di antaranya :

1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran,
kematian dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai
tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta
perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk
mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas,
mortalitas dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara
statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta
perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi,
yaitu kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas
sosial.

>> Pelayanan Primer << Page 3


Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian,
migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis
kelamin tertentu.

B. Ruang Lingkup Demografi


Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang
ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi masalah
kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan
biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan
banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat
(biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif
Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan
statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh
karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe,
menganggap demografi sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social
bookkeeping”. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus
dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe
Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur
demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan
penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-
matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik
tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa
lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar,
tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial
tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang
biasa disebut dengan Sociological Demography, Population Studies, Demographic Sociology

>> Pelayanan Primer << Page 4


atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan sistem
sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi
pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan.
Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling
melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan
dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang ada
dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).
Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan
sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis,
tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu
lain dalam perkembangannya).

C. Tujuan dan Manfaat Demografi


Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:

1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.


2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:

1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,


kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan
pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika mempertimbangkan komposisi penduduk
yang ada sekarang dan yang akan datang.
2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat
perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.

>> Pelayanan Primer << Page 5


3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata
penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di
negara yang bersangkutan
4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan
lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan
jasa.

D. Variabel Demografi
Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1) Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2) Kematian (death/mortalitas)
3) Migrasi (perpindahan)

II. EPIDEMIOLOGI
A. Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata
Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang seberapa sering penyakit dialami
oleh suatu kelompok orang yang berbeda dan mencari tahu bagaimana bisa terjadi.
Terminologi Epidemiologi :
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
Epi = yang berkaitan
Demos = masyarakat, daerah
Logos = ilmu
Jadi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku dalam masyarakat.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :“Ilmu yang
mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinat masalah kesehatan
pada sekelompok orang/masyarakat serta determinannya (faktor – factor yang
mempengaruhinya). Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan
pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini
masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan
sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.

>> Pelayanan Primer << Page 6


Dari definisi tersebut di atas, dapat dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat 3
hal Pokok yaitu :
a. Frekwensi masalah kesehatan
Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang
terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi suatu
masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu :
 Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud.
 Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut

b. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan.


Yang dimaksud dengan Penyebaran / Distribusi masalah kesehatan disini adalah menunjuk
kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu
yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah :
 Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN )
 Menurut Tempat ( PLACE )
 Menurut Waktu ( TIME )

c. Determinan ( Faktor – factor yang mempengaruhi )


Yang dimaksud disini adalah menunjuk kepada factor penyebab dari suatu penyakit / masalah
kesehatan baik yang menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang menerangkan
penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim
dilakukan yaitu :

 Merumuskan Hipotesa tentang penyebab yang dimaksud.


 Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa yang telah disusun.
 Menarik kesimpulan.

B. Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli


Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
atasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,
Beberapa diantaranya adalah :

>> Pelayanan Primer << Page 7


a. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian
yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan pada
Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.

b. Brian Mac Mahon ( 1970 )


Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.
Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan
Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.

c. Wade Hampton Frost ( 1972 )


Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass
Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit
menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan
kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.

d. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )


Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

e. Gary D. Friedman ( 1974 )


Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.

f. Abdel R. Omran ( 1974 )


Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang
terjadi pada kelompok penduduk.

g. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos
= science ).

>> Pelayanan Primer << Page 8


h. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or events
in specified population and the application of this study to control of problem

i. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.

j. c
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi
eksternal

k. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn


Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.

l. Robert H. Fletcher ( 1991


Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit
dalam populasi.

m. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn


Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events of
medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided
according to some characteristic believed to influence of the event.

n. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan
penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi

o. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

>> Pelayanan Primer << Page 9


C. Pengertian Epidemiologi ditinjau dari berbagai ASPEK sesuai dengan tujuan
masing-masing :
a. Aspek Akademik
Epidemiologi berarti analisis data kesehatan,social ekonomi dan kecenderungan yang terjadi
utk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan keadaan yang terjadi atau akan terjadi
dimasyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.
b. Aspek Praktis
Epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit
yang menimpa individu ,kelompok atau masyarakat umum.

c. Aspek Klinis
Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau
prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratories pada awal KLB .

d. Aspek Administrative
Suatu usaha untuk mengetahui status kesehatan masyarakat disuatu wilayah atau Negara agar
dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.

D. JENIS DAN RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI


1. Jenis Epidemiologi
a. Epidemiologi Deskriptif
Disebut epidemiologi deskriptif apabila hanya mempelajari tentang frekwensi dan
penyebaran suatu masalah kesehatan saja, tanpa memandang perlu mencarikan jawaban
terhadap faktoe faktor penyebab yang mempengaruhi frekwensi, penyebaran atau munculnya
masalah kesehatan tersebut. Hasil dari pekerjaan ini hanya menjawab pertanyaan siapa (who),
dimana (where) dan kapan (when) dari timbulnya masalah kesehatan. Tetapi tidak menjawab
pertanyaan kenapa (why) timbulnya masalah kesehatan tersebut.

b. Epidemiologi Analitik
Disebut epidemiologi analitik bila telah mencakup pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekwensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.disini

>> Pelayanan Primer << Page 10


diupayakan tersedianya jawaban terhadap faktor faktor penyebab yang dimaksud(why), untuk
kemudian dianalisa hubungannya dengan akibat yang ditimbulkan. Adapun yang disebut
sebagai penyebab disini menunjuk kepada faktor faktor yang mempengaruhi, sedangkan
akibat menunjuk kepada frekwensi, penyebaran serta adanya suatu masalah kesehatan.

2. Ruang Lingkup Epidemiologi


Terhadap masalah kesehatan yang ada, epidemiologi memberikan pendekatan khusus,
mulai dari mengidentifikasi sampai mengevaluasi keadaan kesehatan. Ruang lingkup
epidemiologi dalam masalah kesehatan tersebut diatas dapat meliputi 6E, yakni:

a. Etiologi
Berkaitan dengan lingkungan kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi penyebab
penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

b. Efikasi
Berkaitan dengan efek atau daya optimal yang sudah diperoleh dari adanya intervensi
kesehatan. Efikasi dimaksudkan untuk melihat hasil atau efek dari suatu intervensi.

c. Efektifitas
Adalah Besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu tindakan dan besarnya perbedaan dari
suatu tindakan yang satu dengan lainnya. Ditujukan untuk mengetahui efek intervensi atau
pelayanan dalam berbagai kondisi lapangan yang berbeda beda.

d. Efisiensi
Adalah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh berdasarkan besarnya
biaya yang diberikan. Efisiensi ditujukan untuk mengetahui kegunaan dan hasil yang
diperoleh berdasarkan ekonomi yang dikeluarkan.

e. Evaluasi
Adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau program kesehatan
masyarak

f. Edukasi

>> Pelayanan Primer << Page 11


Adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat sebagai
bagian dari upaya pencegahan penyakit.

E . TUJUAN EPIDEMIOLOGI
Ada 4 ( Empat ) Tujuan Epidemiologi menurut Risser dan Risser 2002, Gordis 2000,
Gerstman 1998, Kleinbaum et.al. 1982 adalah :

a. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau


keadaan kesehatan populasi.
b. Menjelaskan etiologi penyakit.
c. Meramalkan kecadian penyakit.
d. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.

Menurut Lilienfeld dan liliendfeld ada 3 (Tiga) Tujuan Umum Studi Epidemiologi :

1. Untuk menjelaskan Etiologi ( studi tentang penyebab penyakit )suatu penyakit atau
sekelompok penyakit ,kondisi gangguan, ketidakmampuan, sindrom atau kematian
melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologis dengan menggunakan manajemen
informasi.
2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan,ilmu perilaku,dan ilmu biomedis
yang baru.
3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah2 pengendalian dan prosedur
pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berresiko dan untuk pengembangan
langkah2 dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan ,yang kesemuanya itu akan
digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan langkah2 ,kegiatan dan program intervensi.

F. MANFAAT / KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI


1. Untuk Mempelajari / Menjelaskan Riwayat Penyakit atau Perkembangan Alamiah Suatu
Penyakit.

>> Pelayanan Primer << Page 12


Salah satu masalah kesehatan yang sangan penting adalah tentang Penyakit. Dengan
menggunakan metode Epidemiologi dapat diterangkan Riwayat Perkembangan Alamiah
Suatu Penyakit (Natural History of Disease). Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan
berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan penyakit sehingga perkembangan penyakit
tidak berkelanjutan. Manfaat atau peranan epidemiologi dalam hal ini adalah tersedianya
keterangan tentang Frekuensi dan penyebaran penyakit, baik menurut Waktu, Orang dan
Tempat.

2. Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit


Dengan diketahuinya Penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah –
langkah penanggulangannya, baik yang bersifat pencegahan maupun pengobatan.

3. Mengkaji Resiko dan Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan


Karena Epidemiologi mempelajari tentang Frekuensi dan Penyebaran Suatu Masalah
Kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah kesehatan dan
resikonya. Keadaan yang dimaksud merupakan perpaduan dari keterangan menurut ciri – ciri
Manusia, Tampat dan Waktu. Perpaduan dari ketiga ciri ini menghasilkan 4 (empat) Keadaan
Masalah Kesehatan, yaitu :
a. Epidemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam waktu yang Singkat berada dalam Frekuensi yang Meningkat.
b. Pandemi
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah
tertentu dalam Waktu yang Singkat memperlihatkan Peningkatan yang Amat Tinggi serta
Penyebarannya telah mencakup suatu Wilayah yang Sangat Luas.
c. Endemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang Frekuensinya Menetap di Wilayah
Tertentu dalam Waktu yang Lama.
d. Sporadik
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ada disuatu wilayah tertentu
dengan Frekuensi yang BERUBAH – UBAH menurut perubahan Waktu.

4. Membantu menegakkan Diagnosa dalam Masyarakat.

>> Pelayanan Primer << Page 13


5. Pengkajian, Evaluasi dan Penelitian masalah Kesehatan dalam Masyarakat
6. Melengkapi Gambaran Klinis suatu Masalah Kesehatan (Penyakit)
7. Identifikasi Sindroma (Kumpulan Gejala) Masalah Kesehatan dalam Masyarakat.

G EPIDEMIOLOGI DAN PERANNYA PADA MASALAH KESEHATAN


Sehat menurut WHO(1948) adalah kondisi fisik, mental, dan sosial yang sempurna
dan bukan sekedar tidak sakit atau tidak cacat. Sedangkan menurut UU Kesehatan RI 1961
yang diperbaharui dengan UU tahun 1992 berbunyi Kesehatan adalah keadaan sejahtera
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
Dengan pengertian diatas, bisa diketahui bahwa Epidemiologi mempunyai andil yang
besar pada bidang kesehatan. Maka Epidemiologi sebagai suatu displin ilmu mempunyai
peran sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi oleh masyarakat
b. Mengetahui faktor faktor yang berperanan dalam terjadinya masalah kesehatan atau
penyakit yang ada di masyarakat
c. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan
keputusan
d. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah
dilakukan
e. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya
untuk mengatasi atau menanggulanginya
f. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.

Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam


keterkaitannya dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat lainnya seperti Administrasi
kesehatan masyarakat, biostatistika, kesehatan lingkungan dan pendidikan kesehatan/dan ilmu
perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan. Tampak
bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi
masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerapkan kegiatan, koordinasi dan

>> Pelayanan Primer << Page 14


evaluasi. Dalam proses perencaan ni epidemiologi sangat memerlukan tambahan pengetahuan
dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan masyarakat.
Sebaliknya, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan,
epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “diagnosis Epidemiologi” dari
masalah intervensi tersebut. Disni epidemiologi berperan dalam menentukan masalah
kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas.
Juga dapat dipakai dalam menghitung frekwensi penyakit dalam bentuk insidensi, prevalensi,
distribusi, intensitas dan kelangsungan suatu penyakit.

a. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi

Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja,


tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat.
Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga
kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek
epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.

b. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia


Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari
hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit,
keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya
dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.

c. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan
penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.

Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan
penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Riwayat alamiah suatu penyakit dapat digolongkan dalam 5 tahap :

>> Pelayanan Primer << Page 15


1. Pre Patogenesis
Tahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini
terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan
belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda
penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini
disebut sehat.

2. Tahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis)


Pada tahap ini biit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala penyakit belum
nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. Kolera 1-2 hari, yang
bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dll.

3. Tahap penyakit dini


Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu
sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan aktifitas sehari-hari. Bila
penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. Hal ini
terganting daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gizi, istirahat dan perawatan yang
baik di rumah (self care).

4. Tahap penyakit lanjut


Bila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak tertur/tidak
memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit masuk
pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak sanggup lagi melakukan aktifitas.
Tahap ini penjamu memerlukan perawatan dan pengobatan yang intensif.

5. Tahap penyakit akhir


Tahap akhir dibagi menjadi 5 keadaan :

a. Sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi seperti keadaan
sebelumnya/bebeas dari penyakit)

b. Sembuh tapi cacat ; penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi kesembuhannya

>> Pelayanan Primer << Page 16


tak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari
serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu.

c. Karier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit tak tampak
lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya
tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kembuh kembali. Keadaan ini tak hanya
membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap orang lain/masyarakat, karena
dapat menjadi sumber penularan penyakit (human reservoir)

d. Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit
tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan. Keadaan ini penjamu
masih tetap berada dalam keadaan sakit.

e. Meninggal ; Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi, sehingga
berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia. Keadaan ini bukanlah
keadaan yang diinginkan.

Upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit.


Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut Leavell and
Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan point 3,4,5 dilakukan pada
masa sakit.

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

a) Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)


b) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah ke atas di
negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
d) Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
e) Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
f) Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

>> Pelayanan Primer << Page 17


2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific
protection)

a) Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit


b) Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung
c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja.
d) Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-bahan racun
maupun alergi
e) Pengendalian sumber-sumber pencemaran

3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and
prompt treatment)

a) Mencari kasus sedini mungkin.


b) Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya
pemeriksaan darah,rontgent paru.
c) Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular
(contact person) untuk diawasi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan
pengobatan.
d) Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
e) Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus.

4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)

a) Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi
komplikasi.
b) Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c) Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan
perawatan yang lebih intensif.

5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)

a) Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat.

>> Pelayanan Primer << Page 18


b) Menyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan
dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan.
c) Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah
cacat mampu mempertahankan diri.
d) Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah
ia sembuh dari suatu penyakit.

Beaglehole (WHO, 1993) membagi upaya pencegahan menjadi 3 bagian : primordial


prevention (pencegahan awal) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention (pencegahan
pertama) yaitu health promotion dan general and specific protection , secondary prevention
(pencegahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary prevention
(pencegahan tingkat ketiga) yaitu dissability limitation.

Ukuran frekuensi penyakit menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat
pada kelompok manusia/masyarakat. Artinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit
menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. Untuk mengetahui
frekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang/masyarakat dilakukan
langkah-langkah :

1) Menemukan masalah kesehatan, melalui cara : penderita yang datang ke puskesmas,


laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas.

2) Research/survei kesehatan. Misal : Survei Kesehatan Rumah Tangga

3) Studi kasus. Misal : kasus penyakit pasca bencana tsunami.

>> Pelayanan Primer << Page 19


BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Epidemiologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang seberapa sering penyakit
dialami oleh suatu kelompok orang yang berbeda dan mencari tahu bagaimana bisa terjadi
Manfaat dari mempelajari Epidemiologi :
a) Membantu pekerjaan administrasi kesehatan.
b) Dapat menerangkan penyebabab suatu masalah kesehatan.
c) Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit.
d) Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam
keterkaitannya dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat lainnya seperti Administrasi
kesehatan masyarakat, biostatistika, kesehatan lingkungan dan pendidikan kesehatan/dan ilmu
perilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan. Tampak
bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi
masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerapkan kegiatan, koordinasi dan
evaluasi. Dalam proses perencaan ni epidemiologi sangat memerlukan tambahan pengetahuan
dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan masyarakat.
Sebaliknya, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan,
epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “diagnosis Epidemiologi” dari
masalah intervensi tersebut. Disni epidemiologi berperan dalam menentukan masalah
kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas dan disabilitas.
Juga dapat dipakai dalam menghitung frekwensi penyakit dalam bentuk insidensi, prevalensi,
distribusi, intensitas dan kelangsungan suatu penyakit.

2. Saran dan Kritik


Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari banyak sekali kekurangan. Untuk itu
kami mohon saran dan kritik yang menbangun,

>> Pelayanan Primer << Page 20


DAFTAR PUSTAKA

 Smet, Bart. Psikologi Kesehatan. 1994. Jakarta : PT. Rasindo


 Notoatmojo,Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1997. Jakarta : PT. Rineka Cipta
 Budioro. Pengantar Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2006. Semarang : Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
 http://myblogarifah.blogspot.co.id/2010/10/peranan-epidemiologi-dalam-
kesehatan.html
 http://morfhine.blogspot.co.id/2009/10/dasar-e-p-i-d-e-m-i-o-l-o-g-i-ragil.html

>> Pelayanan Primer << Page 21

Anda mungkin juga menyukai