Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

BEBERAPA TITIK RAWAN KEMACETAN DAERAH


SEKITAR KAMPUS DI KOTA MALANG

Kelompok 4 :

1. Adias Faniansyah (1541420040)


2. Aulia Rihhadatul’aisy Ramadhanti (1541420037)
3. Destiana Risky Ayu Palupi (1541420027)
4. Mia Aulia (1541420038)

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2018
1. Topik : Kemacetan di Kota Malang
2. Sub Topik :
a. Titik-titik rawan kemacetan
b. Faktor-faktor penyebab kemacetan
c. Waktu kemacetan
d. Dampak kemacetan
e. Solusi mengatasi kemacetan
3. Data
a. Titik kemacetan
- Jalan Soekarno Hatta
- Jalan Sumbersari
- Jalan Gajayana
b. Faktor-faktor penyebab kemacetan
- Jumlah kendaraan
- Jumlah mahasiswa
- Tidak adanya lampu lalu lintas
- Adanya perbaikan jalan
c. Waktu kemacetan
- Pagi pukul 06.00-08.00 WIB
- Sore pukul 16.00-18.00 WIB
- Malam minggu
d. Dampak kemacetan
- Keterlambatan
- Polusi Udara
e. Solusi mengatasi kemacetan
- Perluasan jalan
- Menggunakan transportasi umum
- Membuat jalan alternatif
- Jalan kaki
- Kebijakan pemerintah
- Mengurangi jumlah kendaraan
- Sistem satu arah
4. Simpulan / Proposisi
a. Titik kemacetan :
Kemacetan di Kota Malang terjadi di beberapa titik
b. Faktor-faktor penyebab kemacetan
Terdapat beberapa penyebab kemacetan di Kota Malang yang paling
signifikan adalah jumlah kendaraan dan jumlah mahasiswa
c. Waktu kemacetan
Kemacetan di Kota Malang terjadi di waktu-waktu tertentu
d. Dampak kemacetan
Kemacetan di Kota Malang menyebabkan beberapa dampak
e. Solusi kemacetan
Beberapa solusi untuk mengatasai kemacetan di Kota Malang
5. Paragraf
BEBERAPA TITIK RAWAN KEMACETAN DAERAH SEKITAR
KAMPUS DI KOTA MALANG

Kemacetan di Kota Malang terjadi di beberapa titik. Hal ini terjadi di Jalan
Soekarno Hatta. Jalan Soekarno Hatta merupakan jalan utama menuju Politeknik
Negeri Malang dan Universitas Brawijaya. Tidak hanya itu, di sepanjang Jalan
Soekarno Hatta terdapat perumahan, berbagai pertokoan, cafe, restoran, gym,
bank dan sebagainya. Selain itu, titik kemacetan lainnya terjadi di Jalan Gajayana
yang merupakan jalan utama menuju Universitas Islam Negeri Malang dan di
sekitar Jalan Gajayana terdapat banyak pertokoan dan seringkali menjadi tempat
pemberhentian beberapa angkutan umum. Titik kemacetan lainnya yaitu di jalan
Sumbersari yang merupakan salah satu jalan alternatif menuju Universitas
Brawijaya. Pada Jalan Sumbersari terdapat jalan pintas yang menjadi jalur cepat
menuju Universitas Brawijaya. Berdasarkan hasil kuisioner kepada 50 responden
menunjukkan sebanyak 100% menyatakan Kota Malang saat ini macet dan 74%
memilih Jalan Soekarno Hatta sebagai titik sering terjadi kemacetan. Sedangkan
12% memilih Jalan Sumbersari sebagai titik sering terjadi kemacetan sebanyak
4%memilih Jalan Gajayana dan lainnya memilih Jalan Mayjend Sungkono.
Terdapat beberapa penyebab kemacetan di Kota Malang yang paling
signifikan adalah jumlah kendaraan dan jumlah mahasiswa. Pada tahun 2017
berdasarkan hasil lembaga riset Inrix. Inrix adalah sebuah lembaga riset dan
perusahaan transportasi yang berbasis di Inggris, Kota Malang masuk dalam
posisi tiga termacet se Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kota Malang per Juli 2017, jumlah sepeda motor tercatat ada 441.123 unit pada
2015 dan meningkat menjadi 456.693 unit pada 2016. Sedangkan total kendaraan
roda empat dan kendaraan besar lainnya sebanyak 106.432 unit pada 2015
meningkat menjadi 111.026 kendaraan pada 2016. Jumlah penduduk Kota Malang
sendiri sebanyak 895.387 jiwa di awal 2017 lalu. Total ruas jalan di Kota Malang
sebanyak 2.960 ruas dengan panjang mencapai 1.027.112,20 meter. Ruas jalan
kewenangan Pemkot Malang itu berdasarkan Keputusan Wali Kota Malang
Nomor 188.45/187/35.73.112/2016 tentang Penetapan Jalan. Karena kapasitas
jalan tak mampu mengimbangi jumlah kendaraan menjadi salah satu faktor
penyebab kemacetan. Berdasarkan hasil kuisioner kepada 50 responden
menunjukkan sebanyak 74% menyatakan penyebab utama terjadinya kemacetan
di Kota Malang adalah jumlah kendaraan, 24% menyatakan jumlah mahasiswa
menjadi penyebab utama kemacetan. Hal ini sesuai dengan data yang diperoleh
dari masing-masing perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya
pada tahun 2017 sebanyak 12.000 mahasiswa pada tahun 2018 Universitas
Brawijaya akan menerima mahasiswa baru sebanyak 11.700 mahasiswa,
meskipun jumlah mahasiswa baru Universitas Brawijaya berkurang namun di
perguruan tinggi lain berlomba-lomba untuk meningkatkan kuota penerimaannya.
Seperti Politeknik Negeri Malang pada tahun 2018 akan menerima mahasiswa
sebanyak 10.000 mahasiswa. Universitas Islam Negeri Malang yang
meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru sebanyak 500 mahasiswa dari
tahun 2017 sebanyak 3.435 mahasiswa meningkat menjadi 4.000 mahasiswa. Hal
ini dikarenakan Kota Malang merupakan Kota Pendidikan yang terdapat berbagai
perguruan tinggi mulai negeri hingga swasta sehingga jumlah mahasiswa di Kota
Malang terus meningkat setiap tahunnya. Predikat Kota Malang sebagai kota
Pendidikan, seringkali menjadi destinasi untuk studi eskursi dari sekolah maupun
universitas di luar Kota Malang, seperti yang terjadi pada tanggal 24 April 2018
sebanyak 8 bis dari SMA Negeri 3 Cilegon berkunjung ke Universitas Brawijaya,
dan kurang lebih 3 bis berkunjung ke Universitas Islam Malang yang
menyebabkan padatnya lalu lintas. Selain itu sebanyak 2% dari 50 responden
menyatakan penyebab utama kemacetan adalah tidak adanya lampu lalu lintas dan
adanya perbaikan jalan seperti yang terjadi di pertigaan menuju Jalan Gajayana
pada 24 April 2018 terdapat perbaikan jalan.
Kemacetan di Kota Malang terjadi di waktu-waktu tertentu. Berdasarkan
hasil kuisioner kepada 50 responden, 70% menyatakan pukul 16.00-18.00 WIB
sebagai waktu kemacetan sering terjadi, pada waktu ini merupakan waktu pulang
pekerja kantoran dan anak sekolah/ mahasiswa. Sebanyak 18% menyatakan pada
malam minggu. Pada malam minggu hampir semua jalan di Kota Malang macet
terutama di jalan-jalan utama seperti Jalan Soekarno Hatta dan 12% menyatakan
pukul 6.00-8.00 WIB sebagai waktu sering terjadi kemacetan.
Kemacetan di Kota Malang menyebabkan beberapa dampak. Berdasarkan
hasil kuisioner kepada 50 responden 47% menyatakan dampak utama kemacetan
adalah keterlambatan, 47% menyatakan polusi udara sebagai dampak utama
kemacetan. Selain itu sebanyak 6% memilih dampak kemacetan adalah
meningkatkan resiko kecelakaan.
Beberapa solusi untuk mengatasai kemacetan di Kota Malang.
Berdasarkan hasil kuisioner kepada 50 responden 34% menyatakan solusi utama
untuk mengatasi kemacetan adalah menggunakan transportasi umum. Sebanyak
18% menyatakan solusi untuk mengatasi kemacetan dengan mengurangi jumlah
kendaraan. Selain itu 16% menyatakan dengan perluasan jalan. Sebanyak 12%
menyatakan menggunakan jalan alternative. Sebanyak 10% dengan jalan kaki.
Sebanyak 6% dengan menggunakan sistem satu arah dan 4% dengan menerapkan
kebijakan pemerintah seperti adanya sistem genap ganjil.

Anda mungkin juga menyukai