Anda di halaman 1dari 2

Menjelaskan tentang membuka rahasia medis dalam bentuk sudut pandang syariat Islam

Satu per satu hikmah ajaran Islam ditemukan seiring dengan berkembangnya ilmupengetahuan.
Masalahnya adalah, seringkali kita terburu-buru untuk 'meragukan'syariat-Nya saat akal kita belum
mampu menjangkaunya. Bagi orang yang beriman,langkah yang diambil adalah menerima segala
syariat Allah dengan 'tangan terbuka'meskipun ia belum mengetahui hikmah di balik syariat itu.
Sembari menjalankansyariat itu, kita berusaha mencari hikmahnya. Meskipun, tidak semua syariah
bisa di-logika-kan.

Empat belas abad kemudian, Hasan Al-Banna menjelaskan korelasi dua hal inidalam ushul isyrin-
nya yang terkenal:
"Pandangan syar’i dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat
saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak pernah berbeda (selalu
beririsan) dalam masalah yang qath’i (absolut). Hakikat ilmiah yang benar tidak mungkin
bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat yang tsabitah(jelas). Sesuatu yang zhanni (interpretable)
harus ditafsirkan agar sesuai dengan yang qath’i. Jika yang berhadapan adalah dua hal yang sama
-sama zhanni, maka pandangan yang syar’i lebih utama untuk diikuti sampai logika mendapatkan
legalitas kebenarannya, atau gugur sama sekali."

Dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,


"Setiap umatku akanmasuk surga, kecuali orang yang enggan."
Ditanyakan (oleh sahabat) kepadaRasulullah "Siapakah orang yang enggan?" Rasulullah menjawab:
"Siapa yang mentaatiku niscaya masuk surga, dan siapa yang mendurhakaiku maka ia termasuk orang
yang enggan"
(HR. Bukhari).

Rahasia medis dibalik ibadah

"Saya sendiri tidak berusaha mengaitkan berbagai kewajiban dan ketetapan dari Allahdengan faedah
lahiriah, karena hikmah asli dari penetapan ibadah adalah menyiapkanmanusia untuk menjalankan perannya
sebagai khalifah di muka bumi sehingga ia dapatmeraih kebahagiaan di akhirat. Kendati demikian, saya tidak
menafikan berbagai penelitiandan eksperimen ilmiah yang menemukan faedah ibadah."
(Sayyid Quthb, Fî Zhilâl al-Qur’ân)

Jika ditelusuri lebih lanjut terkait berbagai aspek, rahasia dan pengaruh
ibadah terhadap jiwa manusia dan masyarakat, ternyata semua itu telah dijelaskan dalam al-Qur’an
dengan eksplorasi yang jelas. Sunnah Nabi juga menjelaskan secara panjang lebar rahasia danhikmah
dari ibadah. Selain itu, kita juga bisa menemukan faedah dan manfaat ibadah dariritual dan
pengalaman para salaf al-salih dan ulama-ulama dari generasi ke generasi yangmerasakan manfaat
ibadah yang sangat besar, kemudian merekamnya dalam karya-karya agung mereka. Salah satu dari
sekian banyak karya tersebut adalah buku berjudul Buku Induk Mukjizat Kesehatan Ibadah karya Dr.
Jamal Muhammad Elzaky.

Hadits mengenai Larangan Berburuk Sangka, Mencari-cari Aib Orang Lain, danAnjuran
untuk Menahan Amarah

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:


Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Hindarilah oleh kamu sekalian berburuk sangkakarena buruk
sangka adalah ucapan yang paling dusta. Janganlah kamu sekalian saling
memata-matai yang lain, janganlah saling mencari-cari aib yang lain, janganlah kamu salingbersaing
(kemegahan dunia), janganlah kamu saling mendengki dan janganlah kamu salingmembenci dan
janganlah kamu saling bermusuhan tetapi jadilah hamba-hamba Allah yangbersaudara.
(Shahih Muslim No.4646)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra.:


Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Seorang muslim itu adalah saudara muslim lainnya,dia tidak boleh
menzaliminya dan menghinakannya. Barang siapa yang membantu keperluansaudaranya, maka Allah akan
memenuhi keperluannya. Barang siapa yang melapangkan satukesusahan seorang muslim, maka Allah akan
melapangkan satu kesusahan di antarakesusahan-kesusahan hari kiamat nanti. Dan barang siapa yang
menutupi aib seorang muslim,maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.
(Shahih Muslim No.4677)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:


Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat,tetapi orang yang
kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.
(ShahihMuslim No.4723)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hokum di antara manusia supayakamu menetapkan dengan
adil. Sesungguhnya Allah member pengajaran sebaik-baiknyakepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
[QS an-Nisaa’ (4): 58]

“Apabila seseorang membicarakan sesuatu kepada orang lain (sambil) menoleh ke kiri
kanan (karena yang dibicarakan itu rahasia) maka itulah amanah (yang harus dijaga)”

HR Imam Ahmad

Tidak ada iman bagi yang tidak ada amanah padanya (menjaga amanah) dan tidak adaagama bagi
yang tidak ada janji baginya (memenuhi janji).

HR Bukhori
“Jika amanat diabaikan maka tunggulah kehancurannya.”

Al-Ghazali berkata : menyebarkan rahasia hukumnya haram karena hal tersebutmengingkari dan
merendahkan hak kawan. Membocorkan rahasia termasuk perbuatankhianat.
(Ihya' Uhummudin)

QS. Al-Mu'minun 8-11


"Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yg dipikulnya) dan janjinya danorang-orang yg
memelihara sembahyangnya. Mereka adalah orang-orang yang akanmewarisi (yakni) yang akan mewarisi
(surga) firdaus. Mereka kekal didalamnya."

QS. Al-Anfal 27
"Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah & rasul(Muhammad) dan (juga)
janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yangdipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."

Anda mungkin juga menyukai