Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pedikulosis ialah Infeksi kulit/rambut pada manusia yang disebabkan oleh

Pediculosis (dari family Pediculidae) dan yang menyerang manusia adalah Pediculus

humanus yang bersifat parasit obligat (di dasar rambut) yang artinya harus menghisap

darah manusia untuk mempertahankan hidup. Pedikulosis juga sangat mudah untuk

menular dan dapat menularkan tifus endemik dan gatal kambuhan. Ada beberapa

klasifikasi pedikulosis, yaitu Pediculus humanus var. Capitis yang menyebabkan

pedikulosis kapitis, Pediculus humanus var. Corporis yang menyebabkan pedikulus

korporis dan Phthirus pubis yang menyebabkan pedikulus pubis yang dulu disebut

Pediculus pubis.

Pedikulosis kapitis adalah suatu infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan

oleh Pediculus humanus var. capitis. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia tanpa

adanya batasan umur, jenis kelamin, ras, status ekonomi & status sosial. Gejala utama

yang sering ditemukan adalah gatal pada kulit kepala terutama pada bagian belakang

telinga dan tengkuk. Pedikulosis kapitis disebut juga kutu kepala atau head lice.

Diperkirakan sekitar 15% anak Indonesia mengalami masalah kutu rambut,

serangga kecil tanpa sayap yang mengisap darah manusia lewat kulit kepala. Meskipun

kutu rambut tidak menimbulkan masalah kesehatan serius, keberadaannya bisa sangat

mengganggu dan menjengkelkan karena menimbulkan gatal terus-menerus di kepala.

Faktor-faktor resiko untuk infestasi yang disebarkan kutu yaitu berbagi sisir, topi, dan

sikat yang terinfestasi, sebagaimana juga setiap kontak antar kepala (kutu kepala),

Pakaian atau tempat tidur yang terinfestasi (kutu badan, kutu kepala jika terjadi kontak

1
dengan kepala). Kontak fisik yang dekat, terutama seksual (kutu pubis, kutu kepala jika

terjadi kontak dengan kepala).

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Pedikulosis kapitis adalah Infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan

Pediculus humanus var. capitis.

B. EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini lebih menyerang anak-anak yaitu 3 - 11 tahun tetapi dapat terjadi

pada semua umur. anak perempuan lebih sering dibandingkan anak laki-laki. dan

cepat meluas di lingkungan yang padat seperti asrama dan panti asuhan. Ditambah

lagi jika kondisi hygiene tidak baik (misalnya jarang membersihkan rambut). Cara

penularannya melalui peratntara, misalnya sisir, kasur, topi, dan bantal. Di Amerika

Serikat, lebih umum dalam putih dari kulit hitam. Kutu dapat bertahan dari kulit

kepala sampai 55 tahun.

Insidensi Paling umum pediculosis. Memperkirakan bahwa 6-12000000 orang

di Amerika Serikat adalah penuh setiap tahun. Bordeaux, Perancis: sampai 49% dari

anak-anak sekolah. Jerusalem, Israel: 20% pada tahun 1991. Bristol, UK: 25% pada

tahun 1998. Ilorin, Nigeria: 3,7% pada tahun 1987.

C. ETIOLOGI

Kutu ini mempunyai 2 mata dan 3 pasang kaki, berwarna abu-abu dan menjadi

kemerahan jika telah menghisap darah. Betina mempunyai ukuran yang lebih besar

(panjang 1,2 - 3,2 mm lebar lebih kurang setengah panjangnya) daripada yang

jantan (sekaligus jumlahnya lebih sedikit). Siklus hidupnya melalui stadium telur,

larva, nimfa, dan dewasa. Telur (nits) diletakkan di sepanjang rambut dan mengikuti

3
tumbuhnya rambut (makin ke ujung terdapat telur yang lebih panjang). Satu kutu

kepala betina dapat hidup selama 16 hari dan menghasilkan 50 – 150 telur. Telur

berbentuk oval dan umumnya berwarna putih atau kuning.

Siklus Hidup

Sikulus hidup kutu rambut terdiri dari 3 tahap : telur, nimpa, dan dewasa.

Telur : telur kutu rambut berukuran 0,8 – 0,3 mm dan berbentuk oval. Telur

diletakkan oleh betina dewasa pada pangkal rambut yang terdekat dengan kulit

kepala. Telur membutuhkan waktu sekitar 1 minggu untuk menetas (6 – 9 hari).

Nimpa : telur yang menetas akan berubah menjadi nimpa. Nimpa terlihat seperti kutu

dewasa tetapi berukuran lebih kecil. Nimpa akan menjadi matang setelah 3 kali

berubah dan menjadi dewasa dalam waktu 7 hari setelah menetas.

Dewasa : Kutu dewasa berukuran kira – kira sebesar biji wijen, memiliki 6 buah kaki.

Dewasa betina biasanya berukuran lebih besar dari jantan dan dapat mengeluarkan 8

telur setiap hari. Untuk dapat bertahan hidup, kutu dewasa harus menghisap darah

beberapa kali sehari. Tanpa darah, kutu dewasa akan mati dalam waktu 1 – 2 hari.

4
D. PATOGENESIS

Kelainan kulit yang timbul disebabkan oleh garukan untuk rmenghilangkan

rasa gatal. Sepanjang siklus kehidupannya, larva dan kutu dewasa menyimpan

kotorannya di kulit kepala, yang akan menyebabkan timbulnya rasa gatal. Selain itu

gatal juga ditimbulkan oleh liur dan ekskreta dari kutu yang dimasukkan ke dalam

kulit waktu menghisap darah. Garukan yang dilakukan untuk menghilangkan gatal

akan menyebabkan terjadinya erosi dan ekskoriasi sehingga memudahkan terjadinya

infeksi sekunder.

E. GEJALA KLINIS

Gejala yang dominan yaitu rasa gatal (terutama di daerah oksipital dan

temporal). Karena ada garukan, maka terjadi erosi, ekskoriasi, dan infeksi sekunder

5
(ada pus dan krusta). Bila infeksi sekunder berat, rambut akan menggumpal karena

banyaknya pus dan krusta (plikapelonika) dan disertai pembesaran kelenjar getah

bening regional (oksiput dan retroaurikular). Dalam keadaan ini menimbulkan bau

busuk.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1) Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk membantu

menegakkan diagnosis, Pemeriksaan mikroskop dapat mengkonfirmasi

diagnosis. Dengan pemeriksaan mikroskop dapat terlihat kutu dewasa dengan

6
6 kaki, yang tebalnya 1-4 mm, tidak bersayap, berwarna abu-abu berkilat

sampai merah jika menghisap darah.

2) Pemeriksaan dengan lampu wood pada daerah yang terinfestasi

memperlihatkan fluoresensi kuning-hijau dari kutu dan telur

G. DIAGNOSIS

Diagnosis dari kutu rambut dapat ditegakkan dengan menemukan nimpa hidup

atau kutu dewasa pada kulit kepala atau rambut seseorang. Nimpa hidup atau kutu

dewasa sangat sulit ditemukan. Hal ini disebabkan ukurannya yang kecil, cepat

berpindah tempat, dan sering menghindari cahaya.

Apabila nimpa atau kutu dewasa tidak ditemukan, dugaan terhadap kutu

rambut dapat dipikirkan apabila menemukan telur yang menempel kurang dari 1 cm

dari pangkal rambut. Telur lebih mudah untuk ditemukan, terutama di daerah leher

atau belakang telinga. Telur harus dibedakan dengan ketombe sebab telur lebih sulit

dilepaskan akibat menempel karena perekat yang dihasilkan oleh kutu rambut.

Apabila pada kulit kepala tidak ditemukan nimpa atau kutu dewasa, dan telur

ditemukan lebih dari 1 cm dari kulit kepala, maka kemungkinannya adalah akibat

infestasi terdahulu dan sudah tidak aktif, sehingga tidak memerlukan pengobatan.

H. DIAGNOSIS BANDING

a. Impetigo krustosa

Impetigo krustosa disebabkan oleh Staphylococcus B hemolyticus ditandai

dengan eritema dan vesikel yang cepat memecah sehingga jika penderita datang

berobat yang terlihat adalah krusta tebal berwarna kuning seperti madu.

7
b. Tinea kapitis

Tinea kapitis adalah dermatofitosis pada kulit dan rambut kepala dimana

terdapat kelainan berupa lesi bersisik, kemerahan, kerion, dan gatal. Pada

pemeriksaan dengan KOH, akan didapatkan spora dan hifa yang merupakan

elemen jamur yang merupakan penyebab tinea kapitis

c. Dermatitis seboroika

Dermatitis seboroik memberikan gambaran klinis berupa daerah eritema

dan skuama pada daerah kepala dan terasa gatal oleh penderita. Dapat dibedakan

dengan pedikulosis kapitis dengan tidak ditemukannya telur atau kutu pada daerah

kepala yang gatal.19,20

I. PENATALAKSANAAN

Umum

1) Hindari kontak dengan semua barang atau alat mungkin terkontaminasi seperti

topi, headset, pakaian pelapis, handuk, sisir, sikat rambut, tempat tidur.

2) Desinfeksi semua perhiasan kepala, syal, mantel, handuk, dan seprei dengan

mesin cuci dalam air panas, kemudian keringkan dengan menggunakan panas.

3) Sisir dan sikat harus direndam dalam air panas selama 5-10 menit, atau Sisir dan

sikat harus direndam dalam alkohol atau larutan Lysol 2% untuk 1 jam.

4) Anggota keluarga dan teman sekolah juga harus diobati.

5) Beritahu para guru sekolah bila ditemukan kasus

6) Memangkas rambut, Bagi anak laki-laki yang memiliki masalah kutu rambut

parah, cara termudah untuk menghilangkannya adalah memangkas rambut

sampai plontos. Pencukuran sebaiknya dilakukan di rumah, bukan di tempat

pangkas rambut untuk menghindari kemungkinan penularan ke orang lain, bagi

8
anak perempuan rambut dipotong pendek jika kutu dan telur terlalu banyak juga

dapat dilakukan pemotongan rambut sampai plontos/ botak.

7) Membuang telur untuk mencegah penyebaran setelah pengobatan pedikulisid

tidak diperlukan, karena hanya kutu hidup yang dapat menyebarkan penyakit.

Pedikulosida tidak dapat menghilangkan 100%, oleh karena itu, telur dapat

dihilangkan menggunakan sisir khusus / serit (terutama 1 cm dari kulit kepala).

Khusus

1) Malathion

Obat malathion organophosphate adalah suatu penghambat cholinesterase dan

telah digunakan selama 20 tahun untuk pengobatan kutu kepala. Malathion 0,5%

atau 1% yang digunakan dalam bentuk losio atau spray. Caranya : malam

sebelum tidur rambut dicuci dengan sabun kemudian dipakai losio malathion,

lalu kepala ditutup dengan kain. Keesokan harinya rambut dicuci lagi dengan

sabun lalu disisir dengan sisir yang halus dan rapat (serit). Pengobatan ini dapat

diulang lagi seminggu kemudian, jika masih terdapat kutu atau telur.

2) Gameksan 1 %

Yang mudah didapat di Indonesia adalah krim gama benzene heksaklorida

(gameksan) 1%. Cara pemakaian: setelah dioleskan lalu didiamkan 12 jam,

kemudian dicuci dan disisir agar semua kutu dan telur terlepas. Jika masih ada

telur, pengobatan diulang secara berkala.

3) Benzil benzoat 25%.

Obat lainnya adalah emulsi benzil benzoat 25%, dipakai dengan cara setelah

dioleskan lalu didiamkan 12 jam, kemudian dicuci dan disisir agar semua kutu

dan telur terlepas. Jika masih ada telur, pengobatan diulang secara berkala.

9
4) Untuk infeksi sekunder, sebaiknya rambut dicukur dan diobati dengan antibiotika

sistemik dan/atau topical, lalu disusul dengan obat yang telah disebutkan

sebelumnya dalam bentuk shampoo. Higiene merupakan syarat supaya tidak

terjadi residif.

Kegagalan terapi adalah disebabkan Kesalah pahaman instruksi, ketidak

patuhan, instruksi yang tidak tepat dari produk-kutu kepala atau dari profesional

kesehatan, biaya tinggi produk, misdiagnosis, gatal psikogenik, telur hidup tidak

dihapus atau di ambil setelah menghilangkan kutu.

J. PENCEGAHAN

Kutu rambut akan mati dalam 1 – 2 hari setelah jatuh dari kepala manusia.

Kutu rambut umumnya menyebar melalui kontak langsung antara kepala dengan

kepala (rambut dengan rambut). Untuk mencegah penyebaran dari kutu rambut maka

hal yang dapat dilakukan adalah :

 Hindari kontak langsung rambut dengan rambut sewaktu bermain atau saat

aktifitas di sekolah dan di rumah.

 Jangan saling meminjam topi, skarf, mantel, seragam olahraga, jaket, bandana

atau topi baret .

 Jangan saling meminjam handuk, sisir , sikat. Cucilah menggunakan air panas

(minimal 710 C selama 5 – 10 menit) sisir atau sikat yang digunakan oleh

seseorang dengan kutu rambut.

 Jangan berbaring di kasur, sofa, bantal, karpet atau pada binatang berbulu yang

kontak dengan seseorang dengan kutu rambut.

10
 Bersihkan lantai dan perabotan menggunakan vakum, terutama pada tempat

dimana orang dengan kutu rambut duduk atau berbaring. Namun tidak perlu

menghabiskan banyak uang dan waktu untuk membersihkan rumah.

 Cucilah baju, sprei, dan barang lain yang digunakan oleh sejak 2 hari sebelum

pengobatan dimulai menggunakan air panas (540C). Baju dan pakaian yang tidak

dapar dicuci dapat dicuci kering ATAU dirapatkan dalam kantong plastik dan

disimpan selama 2 minggu.

 Jangan mencuci rambut dahulu selama 1-2 hari setelah pengobatan dengan obat

kutu rambut. Jangan gunakan sampo dengan kondisioner sebelum pengobatan.

 Jangan gunakan semprotan fumigasi atau pengasapan; hal tersebut tidak dapat

mematikan kutu rambut dan dapat bersifat racun apabila terhirup atau diserap

melalui kulit.

K. KOMPLIKASI

Beberapa orang akan berkembang menjadi suatu infeksi sekunder akibat

garukan. Adanya infeksi sekunder yang berat menyebabkan terbentuknya pustul dan

abses.

L. PROGNOSIS

Baik bila hygiene diperhatikan dan tidak kontak dengan pasien yang pedikukosis..

11
BAB III

KESIMPULAN

Pedikulosis kapitis adalah suatu infeksi kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh

Pediculus humanus var. capitis. Penyakit ini dapat ditemukan di seluruh dunia tanpa adanya

batasan umur, jenis kelamin, ras, status ekonomi & status sosial. Gejala utama yang sering

ditemukan adalah gatal pada kulit kepala terutama pada bagian belakang telinga dan

tengkuk. Pedikulosis kapitis disebut juga kutu kepala atau head lice, penatalaksanaan secara

umum dan khusus dengan menggunakan Melathion, gameksan 1%, benzil benzoate 25 %.

Prognosis baik bila hygiene diperhatikan dan tidak kontak dengan pasien yang pedikukosis

12
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, 2009, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi kelima,Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, 119-121

Fitzpatrik’s. Dermatology in General Medicine Volume Three. Seventh Edition. Mc GrawHill.

USA;2008

Siregar, R.S., 1996, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Penerbit Buku Kedokteran EGC,

Jakarta, 195-196

http://www.emedicine.com

13
14

Anda mungkin juga menyukai