Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi dan klasifikasi preeklampsia

Preeklampsia adalah sindrom klinis pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20


minggu) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah (>140/90 mmHg) dan proteinuria
(0,3 gram/hari) pada wanita yang tekanan darahnya normal pada usia kehamilan sebelum 20
minggu (Podymow T dan August P, 2013). Preeklampsia merupakan penyakit sistemik yang
tidak hanya ditandai oleh hipertensi, tetapi juga disertai peningkatan resistensi pembuluh
darah, disfungsi endotel difus, proteinuria, dan koagulopati. Pada 20% wanita preeklampsia
berat didapatkan sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet Count)
yang ditandai dengan hemolisis, peningkatan enzim hepar, trombositopenia akibat kelainan
hepar dan sistem koagulasi (Solomon CG dan Seely EW, 2001).

Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan


adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan
aktivasi endotel dan koagulasi. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya
hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya
pada usia kehamilan diatas 20 minggu (POGI, 2016).

Preeklampsia, sebelumya selalu didefinisikan dengan adanya hipertensi dan proteinuri


yang baru terjadi pada kehamilan (new onset hypertension with proteinuria). Meskipun kedua
kriteria ini masih menjadi definisi klasik preeklampsia, beberapa wanita lain menunjukkan
adanya hipertensi disertai gangguan multsistem lain yang menunjukkan adanya kondisi berat
dari preeklampsia meskipun pasien tersebut tidak mengalami proteinuri. Sedangkan, untuk
edema tidak lagi dipakai sebagai kriteria diagnostik karena sangat banyak ditemukan pada
wanita dengan kehamilan normal (POGI, 2016).

Berdasarkan onsetnya, preeklampsia dibedakan menjadi early onset preeklampsia dan


late onset preeklampsia (Mirkovic Ljiljana, Lazar Nejkovic, dan Jelena Micic, 2018).

Tabel 1. Klasifikasi Preeklampsia


Sumber: A New Pathophysiological Concept and New Classification of Pre-Eclampsia, 2018
Berdasarkan derajat keparahannya, menurut The American College of Obstetricians
and Gynecologists (AGOC) 2013 terdapat dua macam klasifikasi preeklmapsia, yaitu
(Mirkovic Ljiljana, Lazar Nejkovic, dan Jelena Micic, 2018):
a. Preeklampsia ringan-sedang
- Tekanan darah ≥140/90 mmHg pada dua kali pemeriksaan yang berjarak sekitar
4 jam, setelah kehamilan 20 minggu pada seorang wanita dengan tekanan darah
normal sebelumnya.
- Proteinuria kuantitatif ≥ 300 mg/24 jam atau kualitatif +1
b. Preeklampsia berat
- Tekanan darah ≥160/110 mmHg pada dua kali pemeriksaan yang berjarak
sekitar 4 jam, setelah kehamilan 20 minggu pada seorang wanita dengan
tekanan darah normal sebelumnya.
- Proteinuria 2,0 gr/24 jam atau kualitatif +2.
- Trombositopeni (trombosit < 100.000 sel/mm3).
- Sindrom HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet Count) yang
ditandai dengan hemolisis, peningkatan enzim hepar (SGOT dan SGPT),
trombositopenia akibat kelainan hepar dan sistem koagulasi.
- Peningkatan LDH
- Adanya gangguan serebral dan gangguan penglihatan.
- Rasa nyeri di epigastrium dan quadran kanan atas.
- Insufiensi ginjal progresif, ditandai dengan kreatinin serum> 97μmol/L atau
peningkatan 2x lipat kadar kreatinin serum.
- konsentrasi dengan tidak adanya penyakit ginjal
- Oligouri, yaitu jumlah urine kurang dari 500 cc per 24 jam/kurang dari 0,5
cc/kgBB/jam.
- Terdapat edema paru dan sianosis
- Pertumbuhan janin terhambat.
National Institute for Hcalth and Clinical Exellence (NICE) 2010, membagi
preeklampsia berdarkan derajat keparahannya kedalam tiga kelompok, yaitu (Mirkovic
Ljiljana, Lazar Nejkovic, dan Jelena Micic, 2018):
a. Preeklampsia ringan (mild)
Tekanan darah sistolik 140-149 mmHg dan atau diastolik 90-99 mmHg.
b. Preeklampsia sedang (moderate)
Tekanan darah sistolik 150-159 mmHg dan atau diastolik 100-109 mmHg.
c. Preeklampsia berat (severe)
Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan atau diastolik ≥110 mmHg.

DAFTAR PUSTAKA
Podymow T dan August P. 2013. Hypertension in Pregnancy. In: Black HR, Elliott WJ, eds.
Hypertension: A Companion to Braunwald’s Heart Disease. Edisi 2. Philadelphia: Elsevier
Saunders.
POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia). 2016. Diagnosis dan Tatalaksana Pre-
Eklampsia. Dalam: Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran. Jakarta: POGI.
Solomon CG dan Seely EW. 2001. Brief Review: Hypertension in Pregnancy: A Manifestation of
the Insulin Resistance Syndrome. Hypertension 37 (2): 232-239.
Mirkovic Ljiljana, Lazar Nejkovic, dan Jelena Micic. 2018. A New Pathophysiological Concept
and New Classification of Pre-Eclampsia. Vojnosanit Pregl 75 (1): 83-94.

Anda mungkin juga menyukai