Anda di halaman 1dari 42

TEMPLATE dan PANDUAN TUGAS EPM DATA KESEHATAN KELUARGA

NAMA Sodara Perempuan : Hamida


NO KONTAK / HP : 081350995473
TANGGAL LAHIR : 20 November 1966
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : PNS
TB : 155
BB : 67
Tekanan Darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 130/80 mmHg
Kadar Cholesterol (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :- mg/dL
Kadar Asam Urat (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :- mg/dL
Kadar Gula darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 100 mg/dL

MASALAH KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini (sekarang) :
Mau kencing-kencing terus

Maag (lambung perih)

Pegal-pegal badan

Telinga sakit

Gatal-gatal (Alergi)

Kepala Pusing

Keluhan yang dulu pernah dirasakan dan saat ini masih dirasakan (Kadang timbul) :
Pusing kepala

Maag (lambung perih)

Jika tidak bekerja malah menjadi pegal di badan

Selalu mau muntah

Pundak sakit

Kepala Pusing

Keluhan yang dulu tidak ada tetapi saat ini dirasakan :


Keram-keram di tangan bagian jempol

Kencing-kencing terus

Gatal-gatal (Alergi)

Telinga sakit
LITERATUR
PENYAKIT (DISEASE)

Infeksi saluran kemih (SK) adalah infeksi yang terjadi pada sistim saluran kemih, mulai dari meatus
uretra sampai ke ginjal. Eliminasi urin merupakan salah satu dari proses metabolik tubuh yang
bertujuan untuk mengeluarkan bahan sisa dari tubuh. Eliminasi urin ini sangat tergantung kepada
fungsi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring produk limbah dari darah untuk
membentuk urin. Ureter bertugas mentranspot urin dari ginjal ke kandung kemih. Kandung kemih
berguna untuk menyimpan urin sampai timbul keinginan untuk berkemih. Kandung kemih dalam
kondisi normal dapat menampung urin sebanyak 600 ml. Akan tetapi, keinginan untuk berkemih
dapat dirasakan pada saat kandung kemih terisi urin dalam jumlah yang lebih kecil (150-200 ml
pada orang dewasa). Terjadinya peningkatan volume urin, dinding kandung kemih akan meregang
dan mengirim impuls-impuls sensorik ke pusat mikturisi di medulla spinalis pars sakralis. Impuls
saraf
parasimpatis dari pusat mikturisi menstimulus otot detrusor untuk berkontraksi secara teratur.
Sfingter uretra interna juga akan berelaksasi sehingga urin dapat masuk ke dalam uretra. Kandung
kemih akan berkontraksi, impuls saraf naik ke medulla spinalis sampai ke pons dan korteks serebral.
Individu akan menyadari keinginanya untuk berkemih, urin akan keluar dari tubuh melalui uretra

Penyebab adalah:
Banyak faktor yang mempengaruhi volume serta kualitas urin serta kemampuan klien untuk
berkemih, yaitu diet dan asupan makanan, respon keinginan awal untuk berkemih, gaya hidup, stress
psikologis, tingkat aktivitas, tingkat perkembangan serta kondisi penyakit. Hal ini juga dapat
menyebabkan beberapa perubahan tersebut dapat terjadi bersifat akut dan kembali pulih/reversible
ataupun dapat pula terjadi perubahan yang bersifat kronis serta tidak dapat sembuh
kembali/ireversibel Terjadinya perubahan eliminasi urin juga dapat terjadi pada wanita yang sedang
mengalami kehamilan. Infeksi dipengaruhi oleh interaksi antara kuman dan host. Pada manula
(ederly), ISK menjadi masalah yang sangat sulit. Diagnostik, pencegahan dan pengobatan sangat
kompleks karena manifestasi klinik yang atypical dan immunocompromised host oleh karena faktor
usia.
Tanda adalah:
1. Penderita ingin buang air kecil yang tidak dapat ditahan diiringi demam, dan rasa tidak nyaman
atau nyeri pada perut bagian bawah
2. Kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi secara berlebihan, sehingga menyebabkan
keinginan untuk buang air kencing walaupun kandung kemih belum penuh urine.
3. Di samping sering buang air kecil, gejala infeksi ginjal lainnya adalah sakit punggung, sakit
pada pangkal paha, mual, muntah, demam, serta menggigil.
4. Kerusakan pada saraf yang mengatur fungsi kandung kemih dapat memicu seringnya buang air
kecil.
5. Salah satunya adalah kecemasan berlebihan yang berlangsung lama. Misalnya kekhawatiran
tentang keuangan, pekerjaan, sekolah, atau keluarga, tapi tidak dapat menjelaskan penyebabnya
secara spesifik (gangguan kecemasan umum).

Gejala adalah:
1. Rasa sakit atau tidak nyaman ketika buang air kecil.
2. Warna urin yang berbeda, bahkan disertai dengan darah.
3. Kehilangan kemampuan untuk mengontrol kantung kemih (inkontinensia urine).
4. Meningkatnya rasa lapar hingga rasa haus secara signifikan.
5. Demam atau menggigil.
6. Rasa sakit pada punggung bagian bawah atau samping.

Faktor Risiko adalah:


1. Berdasarkan jenis kelamin wanitaatau laki-laki
2. Usia yang sudah tua
3. Berbaring terlalu lama
4. Obstruksi Saluran Kemih
5. Gaya hidup untuk menjaga kebersihan kandung kemihnya
6. Wanita pramonopouse yang sehat
7. Disfungsi kandung kemih neurogenic yang terkontrol

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah Kencing-kencing terus


1. Melatih kandung kemih
Selama kurang lebih dua belas minggu. Cara melatihnya tergolong sederhana, yaitu
mengendalikan jarak waktu buang air kecil. Hal ini dapat mengurangi frekuensi buang air kecil
serta melatih kandung kemih untuk menyimpan urine lebih lama.
2. Senam kegel
Senam ini dapat menguatkan otot di sekitar kandung kemih dan uretra, sehingga dapat
mengurangi dorongan buang air kecil. Mengendalikan kandung kemih dapat dilakukan dengan
latihan yang berfokus pada panggul selama lima menit. Lakukan latihan ini setidaknya tiga kali
dalam sehari.
3. Mengubah pola makan
Seperti menghindari konsumsi minuman keras, kafein, soda, tomat, cokelat, makanan pedas,
serta pemanis buatan. Di samping itu, konstipasi juga dapat memperparah keadaan ini.
Perbanyaklah mengonsumsi makanan kaya serat dan cukupi kebutuhan air putih, tetapi
sebaiknya menghindari banyak minum ketika ingin tidur di malam hari.
4. Akupuntur
Pengobatan alternatif ini dipercaya dapat membantu mengatasi masalah sering buang air kecil
dengan memanipulasi titik tertentu pada permukaan tubuh. Walau demikian, masih belum
terdapat data medis yang cukup akan manfaatnya.

Maagh

Sakit maag atau gastritis adalah peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung. Terjadinya
gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur yaitu frekuensi makan, jenis dan
jumlah makanan. Pola makan yang baik mencegah terjadinya gastritis.
Sakit maag merupakan kumpulan dari beberapa gejala seperti nyeri di uluh hati, mual, muntah,
lemas, perut kembung, dan cepat kenyang. Tingkat keasaman (pH) di lambung pada orang sehat
umumnya sekitar 4-5 (pH), namun pada penderita sakit maag bisa sampai 1 pH (sangat asam). Maag
juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag
makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag
tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian. Ada 2 macam gastritis : Akut
dan kronis
Secara garis besar sakit maag ini dibagi 2 :
penyakit maag yang organic, penyakit maag fungsional

Penyebab adalah:
Peningkatan asam lambung yang berlebihan di dalam lambung disebut juga banjir asam lambung
Keadaan ini dapat disebabkan oleh makanan dan minuman tertentu, misal makan makanan yang
terlalu asam, pedas , minum kopi atau alkohol. Sering terlambat makan atau makan tidak teraturjuga
dapat menjadi penyebab timbulnya sakit maag fungsional. Selain itu stress fisik dan psikis juga
dapat merangsang produksi asam lambung berlebih sehingga mengakibatkan gangguan maag.
Makanan yang merangsang lambung serta dapat terjadi akibat merokok, minum alcohol, kondisi
stress, konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama, makan tidak teratur

Tanda adalah:
1. Kembung adalah salah satu gejala umum dari sakit maag. Meski gangguan ini terasa ringan
namun bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu jangan sepelekan kembung yang
terjadi.
2. Sering bersendawa, maag juga bisa menyebabkan produksi gas berlebih di perut. Gas ini akan
berkumpul dan pada akhirnya akan sering membuatmu bersendawa.
3. Mulas, jika terlalu sering juga patut kamu waspadai. Apalagi jika mulas ini disertai dengan
gejala lain seperti seringnya kamu kentut atau sendawa.
4. Naiknya asam lambung, asam lambung bisa naik hingga ke kerongkongan. Semakin parah maag
yang kamu derita, maka semakin besar asam lambung yang muncul.

Gejala adalah:
1. Rasa nyeri yang tajam, perih, terbakar di ulu hati dapat ditunjuk dengan 1 jari. Sebab :
rangsangan asam lambung
2. Periut terasa panas , Rasa panas itu terjadi ketika dinding lambung bagian dalam yang
mengalami luka bergesekan dengan makanan yang telah kita makan. Perut terasa panas akan
terjadi dua atau tiga jam setelah anda memakan makanan.
3. Leher terasa panas, Rasa panas pada perut akan menjalar pada leher, hal itu dikarenakan leher
dan perut memiliki syaraf yang sama. Saat perut merasakan panas leher juga akan terasa panas.
Tidak hanya leher saja yang mengalami panas namun bagian punggung pun juga mengalami
rasa panas.
4. Mual, Penyebabnya adalah tukak lambung yang dimiliki oleh penderita maag. Tukak lambung
adalah luka yang bisa muncul di dinding lambung diakibatkan oleh pengikisan lapisan dinding
lambung. Kebanyakan orang yang terkena maag memliki tukak lambung sehingga dia akan
merasakan mual.
5. Muntah darah (hematemesis), Muntah itu disebabkan oleh adanya luka yang ada di lambung.
Tidak hanya itu saja kondisi asam lambung meningkat akan memperparah kondisi muntah
tersbeut. Zat asam yang ada di lambung bisa bersentuhan dengan tukak lambung tersebut
sehingga penderita akan merasakan muntah terus menerus.
6. Hilangnya nafsu makan, kehilangan nafu makan merupakan tanda umum dari sakit maag. Saat
mual dan muntah yang menyiksa ditambah rasa nyeri serta panas di perut tentu hal itu membuat
penderita maag akan kehilangan nafsu makannya.
7. Buang air berdarah (melena), maag kronis adalah munculnya darah bersamaan dengan tinja yang
dikeluarkan. Sekilas gejala tersebut mirip dengan gejala wasir namun ketika dilakukan
pemeriksaan gejala itu adalah gejala maag kronis.
Faktor Risiko:
1. Pola makan yang tidak teratur
2. Konsumsi alkohol
3. Minum kopi berlebihan.
2. Pola Makan
3. Hati-hati dengan pola makan. Seseorang yang berulang kali mengalami pola makan tidak teratur
dapat memicu faktor risiko sakit maag.
4. JenisMakanan
Bakso, rujak, mi ayam yang sangat pedas menjadi kesukaan setiap orang. Namun sering
mengonsumsi makanan pedas atau makanan yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan dapat
menjadi faktor risiko penyakit maag.
5. Gaya Hidup
6. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol juga bisa
menjadi faktor risiko
7. Berat Badan
8. Jaga berat badan agar ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat memicu penyakit
maag.
5. Konsumsi Obat
9. Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB juga bisa
menyebabkan sakit maag
10. Kelola Stres, saat stres, biasanya asam lambung akan naik. Stres atau kelelahan bisa menjadi
faktor risiko sakit maag.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah maagh


1. Dengan cara makan teratur
2. Makan secukupnya
3. Cuci tangan sebelum makan
4. Jangan jajan sembarangan.
5. Jaga berat badan ideal
6. Kelola stress
7. Ubah gaya hidup yang tidak sehat seperti jangan merokok atau jangan banyak minum-minuman
beralkohol

Alergi

Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak
berbahaya. Pemicu alergi yang sebut alergen, dapat mencakup serbuk sari, jamur, bulu binatang,
makanan tertentu, dan hal-hal yang mengiritasi kulit Anda.

Reaksi Alergi
Reaksi alergi muncul saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen yang dianggapnya
berbahaya, walau sebenarnya tidak. Karena itu, terbentuklah antibodi yang disebut imunoglobulin E
(IgE). Saat kontak antara tubuh dan alergen kembali terjadi, tubuh akan memproduksi lebih banyak
IgE. Kemudian IgE akan memicu pelepasan zat-zat kimia alami seperti histamin yang menyebabkan
gejala-gejala alergi. Risiko seseorang untuk mengalami alergi juga dapat meningkat karena faktor
keturunan serta lingkungan. Hal ini umumnya terjadi pada anak-anak. Jika ayah atau ibu Anda
memiliki alergi tertentu, anak juga berisiko tinggi memiliki alergi, meski jenis alerginya tidak selalu
sama. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi risiko alergi. Penelitian menunjukkan bahwa
semakin lama dan sering seseorang terpajan alergen tertentu maka risikonya untuk memiliki alergi
akan makin tinggi. Hal lain yang dapat menjurus pada alergi adalah merokok, polusi, infeksi, dan
hormon.

Klasifikasi baru membagi rinitis alergi menjadi 2 kategori, yaitu intermiten dan
persisten. Kategori intermiten adalah apabila gejala timbul kurang dari 4 hari per minggu atau
kurang dari 4 minggu, sedangkan kategori persisten adalah apabila gejala timbul lebih dari 4 hari
dalam seminggu dan berlangsung lebih dari 4 minggu

Penyebab adalah;
Substansi penyebab alergi atau alergen biasanya tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan gejala
alergi pada orang lain. Beberapa jenis alergen yang umumnya dapat menyebabkan alergi meliputi:
 Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.
 Makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan, makanan laut, serta susu.
 Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau serbuk sari.
 Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin.
 Alergen yang bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya bahan kimia pada parfum,
sabun, sampo atau bahan lateks.

Tanda adalah:
1. Mata berair, dan sensitive, bila kena alergi tertentu, mata Anda menjadi iritasi, dan gatal
2. Tenggorokan gatal, tenggorokan gatal atau sakit dapat disebabkan oleh tetesan postnatal alergi.
3. Ruam kulit, ruam kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena tanaman tertentu
atau reaksi dari makanan. Ruam kulit yang paling umum dirasakan seseorang adalah eksim, dan
gatal-gatal
4. Pembengkakan, beberapa kasus, bengkak di tenggorokan dan paru-paru bisa berisiko dalam
mengurangi napas Anda. Pembengkakan parah terjadi akibat gigitan serangga, alergi makanan,
reaksi terhadap obat-obatan, atau bulu hewan peliharaan.
5. Sakit perut ,jika Anda sering mengalami sakit perut setelah makan, mungkin Anda menderita
alergi makanan atau intoleransi.
6. Anda sering lelah, anda bisa mengalami dehidrasi, kurang tidur, kekurangan gizi, dan banyak
lagi. Jika dalam waktu tiga-empat bulan Anda kondisi ini tidak berubah, kemungkinan Anda
menderita sindrom kelelahan kronis alergi diinduksi (CFS).
7. Mudah marah dan depresi, beberapa studi telah menemukan hubungan antara perubahan suasana
hati dan alergen, gejala depresi mungkin dipicu oleh peradangan dalam tubuh.
8. Sakit kepala, dalam kebanyakan kasus, sakit kepala ini dipicu oleh pembengkakan. Ketika
saluran hidung menjadi terhambat, ini meningkatkan tekanan tengkorak, yang menyebabkan
sakit kepala.

Gejala adalah:
Gejala dapat bervariasi dari ringan sampai berat. Sebagian gejala hilang tak lama setelah paparan
berhenti. Gejala ringan dapat membuat Anda merasa sakit, seolah-olah Anda mengalami pilek atau
flu. Beberapa reaksi alergi parah dan ekstrem sehingga membutuhkan perawatan di UGD. Gejala
tergantung bagaimana terkena alergi, seperti melalui udara, kontak dengan kulit, makanan, atau
melalui sengatan serangga.
Jika Anda punya alergi di hidung atau kulit, gejala umum meliputi:
 Rasa gatal (pada mata, telinga, hidung, tenggorokan, dan platum)
 Bersin (5-10 kali berturut-turut)
 Hidung gatal dan meler serta tersumbat
 Ruam pada kulit
 Merasa lelah atau sakit
 Ruam dengan bercak merah dan gatal pada kulit
 Alergi makanan juga dapat menyebabkan keram perut, muntah, dan diare
 Jika sengatan serangga adalah pemicu, Anda akan memiliki pembengkakan, kemerahan, dan
nyeri di mana ia menyengat Anda.

FaktorRisiko:
1. Faktor genetik, biasanya didapat pada keluarga dengan riwayat manifestasi alergi lain.
Hubungan orang tua alergi dengan perkembangan alergi pada anak-anak didapatkan 17-40 %
terkena alergi.
2. Faktor alergen, terdapat pada tungau debu rumah hidup dan berkembang di tempat tidur, bantal,
karpet, perabot rumah tangga yang terbungkus kain, pada suhu 20-30 derajat dan kelembaban
diatas 60%, dan juga dapat dari kecoa, serpihan kulit manusia dan hewan, kayu, jamur, tepung
sari, bahan kimia, rambut kucing.
3. Faktor lingkungan, dapat dari polusi udara yang menyebabkan hidung tersumbat, dapat pula dari
pembakaran BBM, pabrik dan asap rokok dapat meningkatkan IgE. Asap rokok menyebabkan
sumbatan dan menurunya udara hidung sehingga dapat meningkatkan terjadinya alergi dan juga
jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah lebih mudah terjadinya infeksi.
4. Faktor usia, anak-anak memiliki resiko alergi lebih besar daripada orang dewasa. Bertambahnya
usia dapat menurunkan resiko terjadinya alergi.
5. Menderita asthma atau alergi, menderita asthma dapat meningkatkan resiko terjadinya alergi.
Memiliki alergi terhadap salah satu zat dapat menyebabkan alergi pada zat yang lain.
6. Faktor Iklim, pada udara dingin dan udara panas dapat muncul alergi
7. Imaturitas usus (Ketidakmatangan usus), Pada usus imatur system pertahanan tubuh tersebut
masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah Alergi


1. Menghindari alergen
Hal ini adalah langkah yang paling penting dalam mencegah reaksi alergi dan mengurangi gejala
alergi.
2. Pengobatan untuk meringankan gejala
Obat anti alergi dapat membantu mengurangi reaksi dari sistem kekebalan tubuh. Obat dapat
dibeli bebas atau dengan berkonsultasi pada Dokter untuk mendapatkan obat-obatan dalam
bentuk oral, semprotan hidung atau obat tetes mata.
3. Imunoterapi
Untuk kasus alergi yang parah atau tidak dapat sembuh dengan pengobatan maka dapat
dilakukan imunoterapi. Terapi ini akan dilakukan dengan menyuntikka ekstrak alergen yang
dimurnikan.

Sakit Kepala (Migraine)

Migrain (Sakit kepala sebelah) adalah nyeri intens sedang hingga parah pada satu satu sisi kepala
yang terasa berdenyut-denyut. sakit kepala yang biasanya memengaruhi satu sisi kepala saja bisa
disertai Mual dan muntah dapat terjadi.

Terdapat 2 jenis migrain yaitu, dengan dan tanpa aura.

 Migrain tanpa aura (gangguan sementara indra atau otot): sakit kepala migrain yang terjadi
tanpa tanda-tanda atau gejala. Migrain tanpa aura didiagnosis setelah pasien diketahui memiliki
sejarah serangan migrain sebanyak lima kali.
 Migrain dengan aura: tanda-tanda yang mengawali sakit kepala migrain disebut aura. Tanda-
tanda yang dirasakan sebelum terjadi migrain ini umumnya berupa masalah penglihatan (kilatan
cahaya pada mata), kekakuan pada leher dan kesemutan pada anggota tubuh. Migrain dengan
aura juga dikenal sebagai migrain klasik. Jenis ini dialami sekitar sepertiga dari pengidap
migrain.
 Aura migrain tanpa sakit kepala: migrain terjadi ketika pengidap merasakan aura atau gejala
migrain yang lain, tapi tanpa diiringi sakit kepala.

Aura adalah suatu keadaan gangguan sementara indra atau otot yang mendahului beberapa menit
sampai 1 jam sebelum terjadinya migrain, dimana hanya terjadi pada 1 dari 4 penderita
migrain. Biasanya 10 sampai 30 menit, lalu sakit kepala dimulai dan gejala aura pergi.

Bagi penderita migrain, aura menjadi pertanda bahwa sebentar lagi akan timbul migrain. Aura dapat
berupa gangguan penglihatan, kesemutan, baal pada anggota gerak, gangguan bicara, merasa
mencium bau tertentu, ingin makan makanan tertentu, dan sensasi aneh lainnya.

Penyebab adalah :

Penyebab dari migrain masih belum dapat dikemukakan secara pasti, namun diduga akibat tidak
lancarnya aliran pembuluh darah di otak, ketidakstabilan hormon khususnya pada masa menstruasi
sehingga migrain banyak dialami oleh perempuan, makanan tertentu, stres, kurang tidur, atau
bahkan genetik.

Diduga penyebabnya karena adanya HCL yang terjadi ketika muncul sel-sel bermasalah dalam
DNA dan menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel B. Kondisi ini membuat sel darah putih
terlalu banyak dan menurunkan jumlah sel darah normal.

Tanda adalah :
1. Penderita telah mengalami setidaknya 5 kejadian sakit kepala berdenyut di satu sisi.
2. Penderita mengalami sakit kepala tersebut selama 4-72 jam.
3. Sakit kepala yang Penderita derita tergolong berat bahkan seringkali mengganggu aktifitas
sehari-hari anda.
4. Sakit kepala ini sering diikuti oleh perasaan mual hingga muntah, dan Penderita tidak menyukai
cahaya yang terlalu terang atau suara yang terlalu keras.
5. Umumnya dengan berbaring/bed rest dapat memulihkan sakit kepala yang anda alami.

Gejala adalah :
Pada gejala migrain umum, orang tidak memiliki aura, dan nyeri biasanya terjadi di kedua sisi
kepala. Gejala aura termasuk pendengaran dan masalah penglihatan (kilatan cahaya, cahaya
berkedip-kedip, dan bintik buta). Orang mengalami mual dan kadang-kadang mati rasa atau
kelemahan. Beberapa orang memiliki masalah penglihatan atau perut tanpa sakit kepala
Sakit kepala sangat parah yang terjadi secara tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya.
Lengan dan/atau satu sisi wajah atau seluruh wajah, terasa lemas atau lumpuh. Sakit kepala yang
bersamaan dengan demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, dan ruam kulit.
Bicara dan gerak bibir yang sulit dimengerti.
Gejala yang umum :
 perubahan mood
 kepekaan terhadap cahaya (photosensitivity)
 kepekaan terhadap suara (photosensitivity)
 hiperaktif
 merasa lesu
 perubahan napsu makan dan mual

Faktor Risiko :
 Faktor hormon. Perubahan hormon menyebabkan sebagian wanita merasakan migrain pada
masa menstruasi.
 Anak-anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko terkena serangan migrain lebih
sering.
 Faktor gen. Sekitar setengah pengidap migrain memiliki kerabat dekat yang juga mengalami
migrain.
 Perubahan sementara pada zat kimia, jaringan saraf, otak dan pembuluh darah.
 Konsumsi makanan dan minuman tertentu. Kafein, coklat, keju bumbu penyedap msakan (misal:
MSG), dan alkohol dapat memicu migrain.
 Faktor pemicu lainnya, seperti stres dan kelelahan turut bisa memicu migrain pada sebagian
pengidap.
 keturunan
 sebelum atau setelah tanggal menstruasi
 sedang hamil atau mengonsumsi pil KB
 menopause
 mengonsumsi pemanis dan MSG terlalu banyak
 mengonsumsi alkohol terlalu banyak
 stress

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah serangan migrain adalah :
1. Mengenali dan menghindari pemicu migrain, seperti kurang istirahat, stres, dan konsumsi
makanan serta minuman tertentu.
2. Hindari faktor pencetus seperti coklat, keju, produk susu, makanan asin/MSG, makanan olahan,
makanan yang diawetkan, alkohol, kopi, Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti
pada wanita yang mengidap migrain, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang
mengandung hormon estrogen, seperti pil KB..
3. Menjalani gaya hidup sehat dengan tidur cukup dan teratur, olahraga teratur, pola makan sehat,
batasi konsumsi minuman keras, dan kafein.
4. Konsumsi buah dan sayuran yang cukup.
5. Konsumsi ikan sebagai sumber omega 3, untuk melancarkan peredaran darah dan meredakan
peradangan.
6. Tidur cukup selama 6-8 jam per hari dalam posisi yang nyaman.
7. Dapat mengelola stres dengan baik.
8. Hindari cahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras, dan bau-bauan yang menyengat.
9. Rutin berolahraga. Berbagai pengobatan dapat diberikan untuk mengatasi serangan migrain.
Namun pencegahan tentunya akan lebih baik dari pengobatan bukan? Semoga keluhan migrain
anda dapat segera membaik

GANGGUAN (DISORDER)

Mengidentifikasi Migrain

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis migrain. Migrain dapat didiagnosis dengan mengidentifikasi pola
sakit kepala yang sesuai dengan gejala pada migrain.

Selain sakit kepala, sebagian penderita turut merasakan mual, muntah, dan menjadi jauh lebih peka terhadap
cahaya atau suara. Ada beberapa

Identifikasi Masalah Kesehatan


Faktor Risiko yang ada pada diri (Individu) (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko Infeksi saluran kencing
1. Agent : Unsur Biologis : Bakteri aerob gram negatif seperti E. coli.
Unsur Nutrisi : Makanan dan minuman tertentu seperti keras, kafein, soda,
tomat, cokelat, makanan pedas, serta pemanis buatan. Di
samping itu, konstipasi juga dapat memperparah keadaan ini.
Unsur Fisik : Prolapse uterus atau kandung kemih yang akan menyebabkan
pengosongan kandung kemih tidak komplit

2. Host : a. Faktor usia, jenis kelamin dimana perempuan yang lebih dominan, obstruksi

saluran kemih, wanita monopouse, Dsfungsi saluran kemih yang tidak

terkontrol, perilaku hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat tempat

khusus jahit sehingga terdapat sisa-sisa kain) (personal hygiene; jika habis

buang air kecil atau buang air bersih harus dibersihkan)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (Konsumsi air mineral rendah)

- Gaya hidup (berbaring terlalu lama, duduk terlalu lama diatas kursi kayu)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, tempat menjahit yang
penuh dengan kain-kain dan bekas kain yang sudah di potong-potong, di
tempat menjahit tidak ada jendela, terkadang tempat jahit tersebut bocor saat
hujan turun)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Alergi

1. Agent : Unsur Biologis : Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.


Unsur Nutrisi :Makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan, makanan laut,
serta susu.
Unsur Fisik : Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau
serbuk sari.
Unsur Kimia : Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin, alergen yang
bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya bahan
kima
pada parfum, sabun, sampo atau bahan lateks.
2. Host : a. Faktor genetik, usia, menderita asma atau alergi, tingkat pendidikan, perilaku

hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan kecoa seperti serpihan

hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi) (personal hygiene; debu

rumah berkembang di tempat tidur, bantal dan seprai dicuci 1 minggu sekali)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (Konsumsi air mineral rendah)

- Gaya hidup (menggunakan kipas di pagi-malam hari)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan yang banyak barang)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Maag

1. Agent : Unsur Nutrisi : makan makanan yang terlalu asam, pedas , minum kopi atau
alkohol
Unsur Kimia : konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama

2. Host : a. Faktor genetik, usia, berat badan, merupakan perilaku

hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan kecoa seperti serpihan

hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi) (personal hygiene; debu

rumah berkembang di tempat tidur, bantal dan seprai dicuci 1 minggu sekali)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (tidak teratur, meminum kopi, jenis makanan seperti bakso, rujak

mie ayam, memakan gorengan)

- Gaya Hidup (Tidak membersihkan rumah dan pentilasi utamanya)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Migren

1. Agent : Adanya HCL yang terjadi ketika muncul sel-sel bermasalah dalam DNA dan
menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel B. Kondisi ini membuat sel darah
putih terlalu banyak dan menurunkan jumlah sel darah normal.
2. Host : a. Faktor hormone, berat badan, faktor genetik, perubahan sementara zat kimia,

usia, berat badan, stress, menstruasi,

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (meminum kafeini, coklat, keju, bumbu penyedap rasa)

- Gaya Hidup (begadang, kelelahan)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)


Faktor Risiko yang ada di rumah dan keluarga (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di rumah dan keluarga

1. Infeksi saluran kemih : - Faktor usia

- Berdasarkan jenis kelamin perempuan ataupun laki-laki

- Gaya hidup dengan menjaga kebersihan kandung kemihnya

- berbaring terlalu lama, duduk terlalu lama kadang sampai berjam-jam untuk

Menjahit

- Obstruksi saluran kemih

- Wanita pramonopouse yang sehat


- Disfungsi kandung kemih neurogenic yang terkontrol

2. Alergi : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Faktor allergen, terdapat pada rumah tangga dengan debu yang ada di dalam rumah dan

keberadaan hewan di dalamnya

- Mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan alergi, misalnya kepiting, udang, sifut

- Faktor usia

- Riwayat alamiah penyakit yang diderita

- Ketidak tahanan usus penderita

. Maag : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Gaya hidup yang tidak baik dengan menunda nunda makan, main hp sehingga melupakan

Makan

- Mengkonsumsi yang menimbulkan penyakit maag, semacam mengandung jeruk nipis, cabek

3. Migren : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Faktor hormone, dimana perubahan hormone menyebabkan sebagian wanita merasakan

migrant pada masa menstruasi

- Berat badan yang berlebihan juga dapat menyebabkan kadar lemak tinggi danmenimbulkan

Migren

- Perubahan sementara pada zat kimia, jaringan saraf, otak dan pembuluh darah.
- Konsumsi makanan dan minuman tertentu. Kafein, coklat, keju bumbu penyedap
msakan (misal: MSG), dan alkohol dapat memicu migrain.
- Stress
Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah

1. Infeksi saluran kemih, Alergi, Maagh, dan Migren

- Lingkungan sekitar yang berada di pinggir jalan sehingga menimbulkan banyaknya terdapat debu

- Lingkungan rumah yang berdekatan antara rumah 1 dengan rumah di sebelah kiri dan kanan rumah

- Faktor iklim yang mendukung dengan iklim dingin, panas, kelembaban

- Intensitas cahaya

- Keadaan suhu yang kurang baik

- Musim yang tidak menentu seperi hujan, panas

- Tempat kerja yang terdapat banyak barang yang menjadi sesak

- Kursi yang didukung dengan terbuat dari kayu sehingga keras untuk diduduki

- Posisi berada di pinggir jalan

- Tempat jahit sekarang yang dulunya adalah gudang tempat motor diparkirkan

Dokumentasi Faktor Risiko dari PENYAKIT atau GANGGUAN KESEHATAN yang dirasakan saat ini
(bila tidak ada, faktor risiko dari keluhan yang dulu ada dan saat ini masih dirasakan. Bila tidak ada, faktor
risiko dari keluhan yang duluntidak ada dan saat ini dirasakan)
- Individu (Perilaku berisiko yang dilakukan) Misalnya
- Kondisi fisik rumah
- Lingkungan sekitar dan sosial yang berisiko
TEMPLATE dan PANDUAN TUGAS EPM DATA KESEHATAN KELUARGA

NAMA Sodara Perempuan : Nur Aslamiyah


NO KONTAK / HP : 082251691262
TANGGAL LAHIR : 02 Oktober 1996
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Mahasiswa
TB : 150
BB : 48
Tekanan Darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 110/60
Kadar Cholesterol (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-
Kadar Asam Urat (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-
Kadar Gula darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) : 117

MASALAH KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini (sekarang) :
Alergi debu dan dingin, biasanya jika kena kipas dan debu langsung terkena pilek

Maag karena makan tidak teratur

Keluhan yang dulu pernah dirasakan dan saat ini masih dirasakan (Kadang timbul) :
Sakit Perut

Sakit Kepala (Migren)

Pilek

Alergi makanan yang timbul itu dengan makan makanan biasanya makan kepiting, udang

Keluhan yang dulu tidak ada tetapi saat ini dirasakan :


Alergi debu dan dingin, biasanya jika kena kipas dan debu langsung terkena pilek

Misalnya
Bapak mengeluh nyeri di kedua sisi kepala dan sampai ke leher. (diagnosa dari Dokter Sakit Migrain setelah
berobat ke Praktek dokter. Bila belum tahu diagnosa sakitnya karena belum pernah berobat, fahami tanda
dan gejalanya)
LITERATUR
PENYAKIT (DISEASE)

Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak
berbahaya. Pemicu alergi yang sebut alergen, dapat mencakup serbuk sari, jamur, bulu binatang,
makanan tertentu, dan hal-hal yang mengiritasi kulit Anda.

Reaksi Alergi
Reaksi alergi muncul saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap alergen yang dianggapnya
berbahaya, walau sebenarnya tidak. Karena itu, terbentuklah antibodi yang disebut imunoglobulin E
(IgE). Saat kontak antara tubuh dan alergen kembali terjadi, tubuh akan memproduksi lebih banyak
IgE. Kemudian IgE akan memicu pelepasan zat-zat kimia alami seperti histamin yang menyebabkan
gejala-gejala alergi. Risiko seseorang untuk mengalami alergi juga dapat meningkat karena faktor
keturunan serta lingkungan. Hal ini umumnya terjadi pada anak-anak. Jika ayah atau ibu Anda
memiliki alergi tertentu, anak juga berisiko tinggi memiliki alergi, meski jenis alerginya tidak selalu
sama. Faktor lingkungan juga dapat memengaruhi risiko alergi. Penelitian menunjukkan bahwa
semakin lama dan sering seseorang terpajan alergen tertentu maka risikonya untuk memiliki alergi
akan makin tinggi. Hal lain yang dapat menjurus pada alergi adalah merokok, polusi, infeksi, dan
hormon.

Klasifikasi baru membagi rinitis alergi menjadi 2 kategori, yaitu intermiten dan
persisten. Kategori intermiten adalah apabila gejala timbul kurang dari 4 hari per minggu atau
kurang dari 4 minggu, sedangkan kategori persisten adalah apabila gejala timbul lebih dari 4 hari
dalam seminggu dan berlangsung lebih dari 4 minggu

Penyebab adalah;
Substansi penyebab alergi atau alergen biasanya tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan gejala
alergi pada orang lain. Beberapa jenis alergen yang umumnya dapat menyebabkan alergi meliputi:
 Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.
 Makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan, makanan laut, serta susu.
 Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau serbuk sari.
 Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin.
 Alergen yang bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya bahan kimia pada parfum,
sabun, sampo atau bahan lateks.

Tanda adalah:
9. Mata berair, dan sensitive, bila kena alergi tertentu, mata Anda menjadi iritasi, dan gatal
10. Tenggorokan gatal, tenggorokan gatal atau sakit dapat disebabkan oleh tetesan postnatal alergi.
11. Ruam kulit, ruam kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena tanaman tertentu
atau reaksi dari makanan. Ruam kulit yang paling umum dirasakan seseorang adalah eksim, dan
gatal-gatal
12. Pembengkakan, beberapa kasus, bengkak di tenggorokan dan paru-paru bisa berisiko dalam
mengurangi napas Anda. Pembengkakan parah terjadi akibat gigitan serangga, alergi makanan,
reaksi terhadap obat-obatan, atau bulu hewan peliharaan.
13. Sakit perut ,jika Anda sering mengalami sakit perut setelah makan, mungkin Anda menderita
alergi makanan atau intoleransi.
14. Anda sering lelah, anda bisa mengalami dehidrasi, kurang tidur, kekurangan gizi, dan banyak
lagi. Jika dalam waktu tiga-empat bulan Anda kondisi ini tidak berubah, kemungkinan Anda
menderita sindrom kelelahan kronis alergi diinduksi (CFS).
15. Mudah marah dan depresi, beberapa studi telah menemukan hubungan antara perubahan suasana
hati dan alergen, gejala depresi mungkin dipicu oleh peradangan dalam tubuh.
16. Sakit kepala, dalam kebanyakan kasus, sakit kepala ini dipicu oleh pembengkakan. Ketika
saluran hidung menjadi terhambat, ini meningkatkan tekanan tengkorak, yang menyebabkan
sakit kepala.

Gejala adalah:
Gejala dapat bervariasi dari ringan sampai berat. Sebagian gejala hilang tak lama setelah paparan
berhenti. Gejala ringan dapat membuat Anda merasa sakit, seolah-olah Anda mengalami pilek atau
flu. Beberapa reaksi alergi parah dan ekstrem sehingga membutuhkan perawatan di UGD. Gejala
tergantung bagaimana terkena alergi, seperti melalui udara, kontak dengan kulit, makanan, atau
melalui sengatan serangga.
Jika Anda punya alergi di hidung atau kulit, gejala umum meliputi:
 Rasa gatal (pada mata, telinga, hidung, tenggorokan, dan platum)
 Bersin (5-10 kali berturut-turut)
 Hidung gatal dan meler serta tersumbat
 Ruam pada kulit
 Merasa lelah atau sakit
 Ruam dengan bercak merah dan gatal pada kulit
 Alergi makanan juga dapat menyebabkan keram perut, muntah, dan diare
 Jika sengatan serangga adalah pemicu, Anda akan memiliki pembengkakan, kemerahan, dan
nyeri di mana ia menyengat Anda.

FaktorRisiko:
8. Faktor genetik, biasanya didapat pada keluarga dengan riwayat manifestasi alergi lain.
Hubungan orang tua alergi dengan perkembangan alergi pada anak-anak didapatkan 17-40 %
terkena alergi.
9. Faktor alergen, terdapat pada tungau debu rumah hidup dan berkembang di tempat tidur, bantal,
karpet, perabot rumah tangga yang terbungkus kain, pada suhu 20-30 derajat dan kelembaban
diatas 60%, dan juga dapat dari kecoa, serpihan kulit manusia dan hewan, kayu, jamur, tepung
sari, bahan kimia, rambut kucing.
10. Faktor lingkungan, dapat dari polusi udara yang menyebabkan hidung tersumbat, dapat pula dari
pembakaran BBM, pabrik dan asap rokok dapat meningkatkan IgE. Asap rokok menyebabkan
sumbatan dan menurunya udara hidung sehingga dapat meningkatkan terjadinya alergi dan juga
jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah lebih mudah terjadinya infeksi.
11. Faktor usia, anak-anak memiliki resiko alergi lebih besar daripada orang dewasa. Bertambahnya
usia dapat menurunkan resiko terjadinya alergi.
12. Menderita asthma atau alergi, menderita asthma dapat meningkatkan resiko terjadinya alergi.
Memiliki alergi terhadap salah satu zat dapat menyebabkan alergi pada zat yang lain.
13. Faktor Iklim, pada udara dingin dan udara panas dapat muncul alergi
14. Imaturitas usus (Ketidakmatangan usus), Pada usus imatur system pertahanan tubuh tersebut
masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah Alergi


4. Menghindari alergen
Hal ini adalah langkah yang paling penting dalam mencegah reaksi alergi dan mengurangi gejala
alergi.
5. Pengobatan untuk meringankan gejala
Obat anti alergi dapat membantu mengurangi reaksi dari sistem kekebalan tubuh. Obat dapat
dibeli bebas atau dengan berkonsultasi pada Dokter untuk mendapatkan obat-obatan dalam
bentuk oral, semprotan hidung atau obat tetes mata.
6. Imunoterapi
Untuk kasus alergi yang parah atau tidak dapat sembuh dengan pengobatan maka dapat
dilakukan imunoterapi. Terapi ini akan dilakukan dengan menyuntikka ekstrak alergen yang
dimurnikan.

Maagh

Sakit maag atau gastritis adalah peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung. Terjadinya
gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur yaitu frekuensi makan, jenis dan
jumlah makanan. Pola makan yang baik mencegah terjadinya gastritis.
Sakit maag merupakan kumpulan dari beberapa gejala seperti nyeri di uluh hati, mual, muntah,
lemas, perut kembung, dan cepat kenyang. Tingkat keasaman (pH) di lambung pada orang sehat
umumnya sekitar 4-5 (pH), namun pada penderita sakit maag bisa sampai 1 pH (sangat asam). Maag
juga bisa terjadi apabila si penderita telat makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag
makan dengan porsi yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag
tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian. Ada 2 macam gastritis : Akut
dan kronis
Secara garis besar sakit maag ini dibagi 2 :
penyakit maag yang organic, penyakit maag fungsional

Penyebab adalah:
Peningkatan asam lambung yang berlebihan di dalam lambung disebut juga banjir asam lambung
Keadaan ini dapat disebabkan oleh makanan dan minuman tertentu, misal makan makanan yang
terlalu asam, pedas , minum kopi atau alkohol. Sering terlambat makan atau makan tidak teraturjuga
dapat menjadi penyebab timbulnya sakit maag fungsional. Selain itu stress fisik dan psikis juga
dapat merangsang produksi asam lambung berlebih sehingga mengakibatkan gangguan maag.
Makanan yang merangsang lambung serta dapat terjadi akibat merokok, minum alcohol, kondisi
stress, konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama, makan tidak teratur

Tanda adalah:
1. Kembung adalah salah satu gejala umum dari sakit maag. Meski gangguan ini terasa ringan
namun bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Oleh karena itu jangan sepelekan kembung yang
terjadi.
2. Sering bersendawa, maag juga bisa menyebabkan produksi gas berlebih di perut. Gas ini akan
berkumpul dan pada akhirnya akan sering membuatmu bersendawa.
3. Mulas, jika terlalu sering juga patut kamu waspadai. Apalagi jika mulas ini disertai dengan
gejala lain seperti seringnya kamu kentut atau sendawa.
4. Naiknya asam lambung, asam lambung bisa naik hingga ke kerongkongan. Semakin parah maag
yang kamu derita, maka semakin besar asam lambung yang muncul.

Gejala adalah:
8. Rasa nyeri yang tajam, perih, terbakar di ulu hati dapat ditunjuk dengan 1 jari. Sebab :
rangsangan asam lambung
9. Periut terasa panas , Rasa panas itu terjadi ketika dinding lambung bagian dalam yang
mengalami luka bergesekan dengan makanan yang telah kita makan. Perut terasa panas akan
terjadi dua atau tiga jam setelah anda memakan makanan.
10. Leher terasa panas, Rasa panas pada perut akan menjalar pada leher, hal itu dikarenakan leher
dan perut memiliki syaraf yang sama. Saat perut merasakan panas leher juga akan terasa panas.
Tidak hanya leher saja yang mengalami panas namun bagian punggung pun juga mengalami
rasa panas.
11. Mual, Penyebabnya adalah tukak lambung yang dimiliki oleh penderita maag. Tukak lambung
adalah luka yang bisa muncul di dinding lambung diakibatkan oleh pengikisan lapisan dinding
lambung. Kebanyakan orang yang terkena maag memliki tukak lambung sehingga dia akan
merasakan mual.
12. Muntah darah (hematemesis), Muntah itu disebabkan oleh adanya luka yang ada di lambung.
Tidak hanya itu saja kondisi asam lambung meningkat akan memperparah kondisi muntah
tersbeut. Zat asam yang ada di lambung bisa bersentuhan dengan tukak lambung tersebut
sehingga penderita akan merasakan muntah terus menerus.
13. Hilangnya nafsu makan, kehilangan nafu makan merupakan tanda umum dari sakit maag. Saat
mual dan muntah yang menyiksa ditambah rasa nyeri serta panas di perut tentu hal itu membuat
penderita maag akan kehilangan nafsu makannya.
14. Buang air berdarah (melena), maag kronis adalah munculnya darah bersamaan dengan tinja yang
dikeluarkan. Sekilas gejala tersebut mirip dengan gejala wasir namun ketika dilakukan
pemeriksaan gejala itu adalah gejala maag kronis.
Faktor Risiko:
6. Pola makan yang tidak teratur
7. Konsumsi alkohol
8. Minum kopi berlebihan.
11. Pola Makan
12. Hati-hati dengan pola makan. Seseorang yang berulang kali mengalami pola makan tidak teratur
dapat memicu faktor risiko sakit maag.
13. JenisMakanan
Bakso, rujak, mi ayam yang sangat pedas menjadi kesukaan setiap orang. Namun sering
mengonsumsi makanan pedas atau makanan yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan dapat
menjadi faktor risiko penyakit maag.
14. Gaya Hidup
15. Gaya hidup tidak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol juga bisa
menjadi faktor risiko
16. Berat Badan
17. Jaga berat badan agar ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas juga dapat memicu penyakit
maag.
5. Konsumsi Obat
18. Sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB juga bisa
menyebabkan sakit maag
19. Kelola Stres, saat stres, biasanya asam lambung akan naik. Stres atau kelelahan bisa menjadi
faktor risiko sakit maag.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah maagh


8. Dengan cara makan teratur
9. Makan secukupnya
10. Cuci tangan sebelum makan
11. Jangan jajan sembarangan.
12. Jaga berat badan ideal
13. Kelola stress
14. Ubah gaya hidup yang tidak sehat seperti jangan merokok atau jangan banyak minum-minuman
beralkohol
Sakit Kepala (Migraine)

Migrain (Sakit kepala sebelah) adalah nyeri intens sedang hingga parah pada satu satu sisi kepala
yang terasa berdenyut-denyut. sakit kepala yang biasanya memengaruhi satu sisi kepala saja bisa
disertai Mual dan muntah dapat terjadi.

Terdapat 2 jenis migrain yaitu, dengan dan tanpa aura.

 Migrain tanpa aura (gangguan sementara indra atau otot): sakit kepala migrain yang terjadi
tanpa tanda-tanda atau gejala. Migrain tanpa aura didiagnosis setelah pasien diketahui memiliki
sejarah serangan migrain sebanyak lima kali.
 Migrain dengan aura: tanda-tanda yang mengawali sakit kepala migrain disebut aura. Tanda-
tanda yang dirasakan sebelum terjadi migrain ini umumnya berupa masalah penglihatan (kilatan
cahaya pada mata), kekakuan pada leher dan kesemutan pada anggota tubuh. Migrain dengan
aura juga dikenal sebagai migrain klasik. Jenis ini dialami sekitar sepertiga dari pengidap
migrain.
 Aura migrain tanpa sakit kepala: migrain terjadi ketika pengidap merasakan aura atau gejala
migrain yang lain, tapi tanpa diiringi sakit kepala.

Aura adalah suatu keadaan gangguan sementara indra atau otot yang mendahului beberapa menit
sampai 1 jam sebelum terjadinya migrain, dimana hanya terjadi pada 1 dari 4 penderita
migrain. Biasanya 10 sampai 30 menit, lalu sakit kepala dimulai dan gejala aura pergi.

Bagi penderita migrain, aura menjadi pertanda bahwa sebentar lagi akan timbul migrain. Aura dapat
berupa gangguan penglihatan, kesemutan, baal pada anggota gerak, gangguan bicara, merasa
mencium bau tertentu, ingin makan makanan tertentu, dan sensasi aneh lainnya.

Penyebab adalah :

Penyebab dari migrain masih belum dapat dikemukakan secara pasti, namun diduga akibat tidak
lancarnya aliran pembuluh darah di otak, ketidakstabilan hormon khususnya pada masa menstruasi
sehingga migrain banyak dialami oleh perempuan, makanan tertentu, stres, kurang tidur, atau
bahkan genetik.

Diduga penyebabnya karena adanya HCL yang terjadi ketika muncul sel-sel bermasalah dalam
DNA dan menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel B. Kondisi ini membuat sel darah putih
terlalu banyak dan menurunkan jumlah sel darah normal.

Tanda adalah :
1. Penderita telah mengalami setidaknya 5 kejadian sakit kepala berdenyut di satu sisi.
2. Penderita mengalami sakit kepala tersebut selama 4-72 jam.
3. Sakit kepala yang Penderita derita tergolong berat bahkan seringkali mengganggu aktifitas
sehari-hari anda.
4. Sakit kepala ini sering diikuti oleh perasaan mual hingga muntah, dan Penderita tidak menyukai
cahaya yang terlalu terang atau suara yang terlalu keras.
5. Umumnya dengan berbaring/bed rest dapat memulihkan sakit kepala yang anda alami.

Gejala adalah :
Pada gejala migrain umum, orang tidak memiliki aura, dan nyeri biasanya terjadi di kedua sisi
kepala. Gejala aura termasuk pendengaran dan masalah penglihatan (kilatan cahaya, cahaya
berkedip-kedip, dan bintik buta). Orang mengalami mual dan kadang-kadang mati rasa atau
kelemahan. Beberapa orang memiliki masalah penglihatan atau perut tanpa sakit kepala
Sakit kepala sangat parah yang terjadi secara tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya.
Lengan dan/atau satu sisi wajah atau seluruh wajah, terasa lemas atau lumpuh. Sakit kepala yang
bersamaan dengan demam, leher kaku, kebingungan, kejang, penglihatan ganda, dan ruam kulit.
Bicara dan gerak bibir yang sulit dimengerti.
Gejala yang umum :
 perubahan mood
 kepekaan terhadap cahaya (photosensitivity)
 kepekaan terhadap suara (photosensitivity)
 hiperaktif
 merasa lesu
 perubahan napsu makan dan mual

Faktor Risiko :
 Faktor hormon. Perubahan hormon menyebabkan sebagian wanita merasakan migrain pada
masa menstruasi.
 Anak-anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko terkena serangan migrain lebih
sering.
 Faktor gen. Sekitar setengah pengidap migrain memiliki kerabat dekat yang juga mengalami
migrain.
 Perubahan sementara pada zat kimia, jaringan saraf, otak dan pembuluh darah.
 Konsumsi makanan dan minuman tertentu. Kafein, coklat, keju bumbu penyedap msakan (misal:
MSG), dan alkohol dapat memicu migrain.
 Faktor pemicu lainnya, seperti stres dan kelelahan turut bisa memicu migrain pada sebagian
pengidap.
 keturunan
 sebelum atau setelah tanggal menstruasi
 sedang hamil atau mengonsumsi pil KB
 menopause
 mengonsumsi pemanis dan MSG terlalu banyak
 mengonsumsi alkohol terlalu banyak
 stress

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah serangan migrain adalah :
10. Mengenali dan menghindari pemicu migrain, seperti kurang istirahat, stres, dan konsumsi
makanan serta minuman tertentu.
11. Hindari faktor pencetus seperti coklat, keju, produk susu, makanan asin/MSG, makanan olahan,
makanan yang diawetkan, alkohol, kopi, Menghindari konsumsi obat-obatan tertentu, seperti
pada wanita yang mengidap migrain, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang
mengandung hormon estrogen, seperti pil KB..
12. Menjalani gaya hidup sehat dengan tidur cukup dan teratur, olahraga teratur, pola makan sehat,
batasi konsumsi minuman keras, dan kafein.
13. Konsumsi buah dan sayuran yang cukup.
14. Konsumsi ikan sebagai sumber omega 3, untuk melancarkan peredaran darah dan meredakan
peradangan.
15. Tidur cukup selama 6-8 jam per hari dalam posisi yang nyaman.
16. Dapat mengelola stres dengan baik.
17. Hindari cahaya yang terlalu terang, suara yang terlalu keras, dan bau-bauan yang menyengat.
18. Rutin berolahraga. Berbagai pengobatan dapat diberikan untuk mengatasi serangan migrain.
Namun pencegahan tentunya akan lebih baik dari pengobatan bukan? Semoga keluhan migrain
anda dapat segera membaik

GANGGUAN (DISORDER)

Mengidentifikasi Migrain

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis migrain. Migrain dapat didiagnosis dengan mengidentifikasi pola
sakit kepala yang sesuai dengan gejala pada migrain.

Selain sakit kepala, sebagian penderita turut merasakan mual, muntah, dan menjadi jauh lebih peka terhadap
cahaya atau suara. Ada beberapa

Identifikasi Masalah Kesehatan


Faktor Risiko yang ada pada diri (Individu) (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko Alergi

1. Agent : Unsur Biologis : Gigitan serangga, misalnya sengatan lebah.


Unsur Nutrisi :Makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan, makanan laut,
serta susu.
Unsur Fisik : Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau
serbuk sari.
Unsur Kimia : Obat-obatan, misalnya antibiotik penisilin, alergen yang
bersentuhan dengan kulit secara langsung, misalnya bahan kima
pada parfum, sabun, sampo atau bahan lateks.

2. Host : a. Faktor genetik, usia, menderita asma atau alergi, tingkat pendidikan, perilaku

hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan kecoa seperti serpihan

hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi) (personal hygiene; debu

rumah berkembang di tempat tidur, bantal dan seprai dicuci 1 minggu sekali)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (Konsumsi air mineral rendah)

- Gaya hidup (menggunakan kipas di pagi-malam hari)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan yang banyak barang)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Maag

1. Agent : Unsur Nutrisi : makan makanan yang terlalu asam, pedas , minum kopi atau
alkohol
Unsur Kimia : konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama

2. Host : a. Faktor genetik, usia, berat badan, merupakan perilaku

hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan kecoa seperti serpihan

hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi) (personal hygiene; debu

rumah berkembang di tempat tidur, bantal dan seprai dicuci 1 minggu sekali)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (tidak teratur, meminum kopi, jenis makanan seperti bakso, rujak
mie ayam, memakan gorengan)

- Gaya Hidup (Tidak membersihkan rumah dan pentilasi utamanya)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Maag

1. Agent : Unsur Nutrisi : makan makanan yang terlalu asam, pedas , minum kopi
Unsur Kimia : konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama

2. Host : a. Faktor genetik, usia, berat badan, pekerjaan (mahasiswa pp samarinda )

merupakan perilaku hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan

kecoa seperti serpihan hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi)

(personal hygiene; debu rumah berkembang di tempat tidur, bantal dan seprai

dicuci 1 minggu sekali)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (tidak teratur, meminum kopi, meminum es, jenis makanan seperti

bakso, rujak, mie ayam, memakan gorengan)

- Gaya Hidup (begadang, tidak membersihkan rumah dan pentilasi utamanya)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko Migren

1. Agent : Adanya HCL yang terjadi ketika muncul sel-sel bermasalah dalam DNA dan
menyebabkan pertumbuhan abnormal sel-sel B. Kondisi ini membuat sel darah
putih terlalu banyak dan menurunkan jumlah sel darah normal.
2. Host : a. Faktor hormone, berat badan, faktor genetik, perubahan sementara zat kimia,

usia, berat badan, stress, menstruasi,

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (meminum kafeini, coklat, keju, bumbu penyedap rasa)

- Gaya Hidup (begadang, kelelahan)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, ventilasi terdapat debu,
ruangan)
b. Suhu cuaca (kelembapan, panas, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko yang ada di rumah dan keluarga (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di rumah dan keluarga

1. Alergi : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Faktor allergen, terdapat pada rumah tangga dengan debu yang ada di dalam rumah dan

keberadaan hewan di dalamnya

- Mengkonsumsi makanan yang mengakibatkan alergi, misalnya kepiting, udang, sifut

- Faktor usia

- Riwayat alamiah penyakit yang diderita

- Ketidak tahanan usus penderita

2. Maag : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Gaya hidup yang tidak baik dengan menunda nunda makan, main hp sehingga melupakan

Makan

- Mengkonsumsi yang menimbulkan penyakit maag, semacam mengandung jeruk nipis, cabek
3. Migren : - Faktor genetic, dimana bawaan dari orang tua

- Faktor hormone, dimana perubahan hormone menyebabkan sebagian wanita merasakan

migrant pada masa menstruasi

- Berat badan yang berlebihan juga dapat menyebabkan kadar lemak tinggi danmenimbulkan

Migren

- Perubahan sementara pada zat kimia, jaringan saraf, otak dan pembuluh darah.
- Konsumsi makanan dan minuman tertentu. Kafein, coklat, keju bumbu penyedap
msakan (misal: MSG), dan alkohol dapat memicu migrain.
- Stress

Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah

1. Alergi, Maagh, dan Migren

- Lingkungan sekitar yang berada di pinggir jalan sehingga menimbulkan banyaknya terdapat debu

- Lingkungan rumah yang berdekatan antara rumah 1 dengan rumah di sebelah kiri dan kanan rumah

- Faktor iklim yang mendukung dengan iklim dingin, panas, kelembaban

- Intensitas cahaya

- Keadaan suhu yang kurang baik

- Musim yang tidak menentu seperi hujan, panas

-Mempunyai suhu yang lembab

- Lingkungan situasi yang rame dengan adanya suara kendaraan yang lewat

- Orang rumah yang jarang ada di rumah


Dokumentasi Faktor Risiko dari PENYAKIT atau GANGGUAN KESEHATAN yang dirasakan saat ini
(bila tidak ada, faktor risiko dari keluhan yang dulu ada dan saat ini masih dirasakan. Bila tidak ada, faktor
risiko dari keluhan yang duluntidak ada dan saat ini dirasakan)
- Individu (Perilaku berisiko yang dilakukan) Misalnya

- Kondisi fisik rumah


- Lingkungan sekitar dan sosial yang berisiko
TEMPLATE dan PANDUAN TUGAS EPM DATA KESEHATAN KELUARGA

NAMA Sodara Perempuan : Abdul Haris S.


NO KONTAK / HP : 0895700317205
TANGGAL LAHIR : 09 September 2001
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : Pelajar
TB : 155
BB : 42
Tekanan Darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-
Kadar Cholesterol (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-
Kadar Asam Urat (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-
Kadar Gula darah (saat ini atau 3 bulan terakhir, bila tahu) :-

MASALAH KESEHATAN
Keluhan yang dirasakan saat ini (sekarang) :
Gatal-gatal di bagian badan, terutama di bagian wajah, tangan, badan

Keluhan yang dulu pernah dirasakan dan saat ini masih dirasakan (Kadang timbul) :
Sakit Perut

Keluhan yang dulu tidak ada tetapi saat ini dirasakan :


Gatal-gatal di bagian badan, terutama di bagian wajah, tangan, badan

LITERATUR
PENYAKIT (DISEASE)

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes
scabiei dan produknya. Pruritus atau gatal dapat didefinisikan sebagai sensasi tidak nyaman pada
kulit yang dapat menimbulkan dorongan untuk menggaruk dan merupakan gejala yang paling
sering ditemukan pada beberapa gangguan inflamasi kulit. Gatal dapat memberikan efek yang
besar pada kualitas hidup, seperti yang dialami oleh pasien dermatitis atopik. Dermatitis Atopik
(DA) merupakan suatu inflamasi kulit yang bersifat kronik berulang, disertai rasa gatal, timbul
pada tempat predileksi tertentu, dan berhubungan dengan penyakit atopi lain. Gatal merupakan
gejala utama pada DA dan dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya akan lebih berat
pada malam hari. Oleh karena itu, diagnosis dan penatalaksanaan dini yang tepat pada pasien DA
perlu dilakukan untuk menimbulkan rasa nyaman pada pasien dan keluarga karena rasa gatal
pada malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur dan pada akhirnya dapat mengakibatkan
penurunan kualitas hidup. Di samping itu, rasa gatal yang berat apabila digaruk dapat
menimbulkan bermacam- macam kelainan kulit, berupa papul, likenifikasi, eritema, erosi,
ekskoriasi, eksudasi, dan krusta. Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk
menegakkan diagnosis DA, antara lain kriteria Hanifin-Rajka (1980) dan kriteria oleh United
Kingdom (UK) Working Party yang dikoordinasi oleh William (kriteria William). Dalam dua
kriteria tersebut disebutkan bahwa selain gatal, riwayat atopi pada pasien dan keluarga
merupakan salah satu kriteria yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis DA. Riwayat
atopi pada keluarga merupakan faktor risiko yang sangat penting untuk penyakit atopi, seperti
Asma Bronkial, Rinitis Alergi, dan DA. Sekitar 70% pasien DA memiliki riwayat atopi pada
keluarga dan peluang perkembangan DA 2-3 kali lebih tinggi pada anak dengan salah satu orang
tua menderita atopi dan 3-5 kali lebih tinggi pada anak dengan kedua orang tua menderita atopi

Penyebab gatal-gatal adalah:


Sel-sel kekebalan dapat bereaksi terhadap sesuatu yang menyentuh kulit, infeksi seluruh tubuh,
atau penyakit. Beberapa ruam merah, menyakitkan, dan iritasi sementara yang lain dapat
menyebabkan lecet atau bercak pada kulit. Gatal adalah gejala yang sering terjadi pada banyak
keluhan kulit. Kulit bisa gatal di seluruh tubuh atau hanya di area tertentu. Penyebab nya
termasuk kondisi medis, alergi dan zat seperti poison ivy atau bahan kimia , faktor lingkungan
dapat menyebabkan kulit kering , kulit dapat kering jika terlalu sering mandi, yang mengiritasi
kulit. Infeksi jamur atau tinea berkembang di lapisan atas kulit dan tampak sebagai bercak pipih.
 Alergi terhadap obat misalnya antibiotik atau aspirin.
 Gigitan serangga dan parasit: gigitan nyamuk, kutu rambut, sengatan lebah.
 Infeksi seperti cacar, kurap, dan jamur.
 Kondisi psikologis seperti depresi dan kecemasan.
 Menopause: perubahan hormon saat menopause bisa menyebabkan gatal-gatal.

Tanda adalah:
17. Mata berair, dan sensitive, bila kena gatal-gatal tertentu, mata Anda menjadi iritasi, dan gatal
18. Tenggorokan gatal, tenggorokan gatal atau sakit dapat disebabkan oleh tetesan postnatal
alergi.
19. Ruam kulit, ruam kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena tanaman
tertentu atau reaksi dari makanan. Ruam kulit yang paling umum dirasakan seseorang adalah
eksim, dan gatal-gatal
20. Pembengkakan, beberapa kasus, bengkak di tenggorokan dan paru-paru bisa berisiko dalam
mengurangi napas Anda. Pembengkakan parah terjadi akibat gigitan serangga, alergi
makanan, reaksi terhadap obat-obatan, atau bulu hewan peliharaan.
21. Sakit perut ,jika Anda sering mengalami sakit perut setelah makan, mungkin Anda menderita
alergi makanan atau intoleransi.
22. Anda sering lelah, anda bisa mengalami dehidrasi, kurang tidur, kekurangan gizi, dan banyak
lagi. Jika dalam waktu tiga-empat bulan Anda kondisi ini tidak berubah, kemungkinan Anda
menderita sindrom kelelahan kronis alergi diinduksi (CFS).
23. Mudah marah dan depresi, beberapa studi telah menemukan hubungan antara perubahan
suasana hati dan alergen, gejala depresi mungkin dipicu oleh peradangan dalam tubuh.
24. Sakit kepala, dalam kebanyakan kasus, sakit kepala ini dipicu oleh pembengkakan. Ketika
saluran hidung menjadi terhambat, ini meningkatkan tekanan tengkorak, yang menyebabkan
sakit kepala.

Gejala adalah:
1. Proritus nocturna, yakni gatal pada malam hari. Ini terjadi karena aktivitas tungau lebih
tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas, dan pada saat hospes dalam keadaan tenang
atau tidak beraktivitas.
2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok. Misalnya dalam sebuah keluarga,
biasanya seluruh anggota keluarga dapat terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah
perkampungan yang padat penduduknya, misalnya asrama, pesantren dan penjara.
3. Adanya lesi yang khas, berupa terowongan (kurnikulus) pada tempattempat predileksi;
berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok-kelok, rata-rata
panjang 1cm. pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel. Tempat predileksinya
adalah kulit dengan stratum korneum yang tipis yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan
tangan, siku bagian luar, lipatan ketiak bagian depan, areola mammae (wanita), umbilicus,
bokong, genetalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat mengenai telapak
tangan dan kaki.
4. Ditemukannya tungau merupakan penentu utama diagnosis. Diagnosis penyakit skabies
dapat dibuat jika ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal di atas.

Faktor Risiko:
1. Faktor genetik, biasanya didapat pada keluarga dengan riwayat manifestasi alergi lain.
Hubungan orang tua alergi dengan perkembangan alergi pada anak-anak didapatkan 17-40 %
terkena alergi.
2. Faktor gaya hidup yang kurang baik terkait dengan personal hygiene termasuk berhubungan
dengan perawatan diri seperti intensitas mandi, pemakaian handuk, pakaian, alat mandi, dan
perlengkapan tidur secara bersamaan, Melakukan kebiasaan seperti kebiasaan mencuci
tangan, mandi menggunakan sabun, menganti pakaian dan pakaian dalam, tidak saling
bertukar pakaian, kebiasaan keramas menggunakan shampo, tidak saling bertukar handuk dan
kebiasaan memotong kuku
3. Umur atau usia, umur merupakan salah satu sifat karakteristik yang sangat utama karena umur
juga mempunyai hubungan yang erat dengan keterpaparan. Umur juga mempunyai hubungan
dengan besarnya resiko terhadap penyakit tertentu dan sifat resistensi pada berbagai kelompok
4. Jenis kelamin, dimana Orang dengan jenis kelamin perempuan akan lebih kecil resiko
terpapar skabies karena perempuan cenderung lebih selalu merawat dan menjaga penampilan,
dengan begitu kebersihan diri perempuan juga lebih terawat. Sedangkan laki-laki cenderung
tidak memperhatikan penampilan diri, hal itu tentunya akan berpengaruh terhadap perawatan
kebersihan diri, dan kebersihan diri yang buruk tersebut yang akan sangat berpengaruh
terhadap kejadian scabies
5. Tingkat pendidikan, Pendidikan adalah proses pengembangan diri dari individu dan
kepribadian seseorang yang dilaksanakan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk
meningkatkan pengetahuan
6. Kelompok etnik, Kelompok etnik meliputi kelompok homogen berdasarkan kebiasaan hidup
maupun homogenitas biologis/genetis.
7. Lingkungan, terdapat lingkungan biologis, fisik social. Dimana Lingkungan biologis tersebut
sangat berpengaruh dan memegang peranan penting dalam interaksi antara manusia sebagai
pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan maupun
yang mengancam kehidupan/kesehatan manusia. Lingkungan fisik meliputi: udara, keadaan
cuaca, geografis dan geologis, air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai sumber
penyakit serta berbagai unsur kimiawi serta berbagai bentuk pencemaran pada air. Meliputi
semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, system organisasi, serta institusi/peraturan
yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut.
8. Perilaku individu
9. Kondisi fisik, pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat
diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan dalam mencegah gatal-gatal


1. Jangan digaruk, pertolongan pertama yang paling tepat saat muncul gatal karena alergi
adalah jangan menggaruknya. Rasa gatal karena alergi memang sangat mengganggu dan
pasti membuat Anda ingin segera menggaruknya. Namun jangan lakukan hal ini untuk
kebaikan kulit Anda. Hal ini justru akan membuat alergi gatal semakin parah bahkan
meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada kulit.
2. Gunakan salep atau krim pereda gatal, Salep atau krim dengan kandungan hidrokortison akan
meredakan atau mengurangi gatal karena alergi yang Anda derita. Anda juga bisa gunakan
Gunakan lotion calamine.
3. Mandilah dengan air dingin, Mandi dengan air dingin dapat mengurangi ruam pada kulit atau
Anda bisa juga menggunakan kompres air dingin pada kulit yang gatal karena alergi. Setelah
itu, keringkan kulit dengan handuk bersih kemudian gunakan pelembap. Jangan mandi
dengan air hangat karena dapat memperparah gejala alergi kulit.
4. Gunakan pakaian yang longgar dan lembut, Pakaian yang ketat dapat memperburuk rasa
gatal pada kulit. Anda bisa memakai pakaian dari bahan katun yang dingin dan nyaman di
kulit. Hindari juga pakaian berbahan wol karena dapat memperparah gatal karena alergi
Anda.
5. Hindari penyebab alergi, Anda akan mengalami alergi ketika tubuh Anda terpapar langsung
pada alergen. Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya, Anda bisa menghindarinya agar
alergi tidak lagi terjadi. Namun jika Anda sendiri belum mengetahuinya dengan pasti, Anda
bisa melakukannya dengan tes. Untuk mengetahui seseorang memiliki alergi terhadap benda
atau makanan tertentu, perlu dilakukan tes. Tes ini dilakukan dengan memberikan paparan
berbagai alergen dalam jumlah terbatas untuk melihat reaksi tubuh.

Identifikasi Masalah Kesehatan


Faktor Risiko yang ada pada diri (Individu) (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko Alergi

1. Agent : Unsur Biologis : Sarcoptes scabiei, Infeksi seperti cacar, kurap, dan jamur
Unsur Nutrisi : Makanan tertentu, misalnya kacang-kacangan, makanan laut,
serta susu.
Unsur Fisik : Substansi di udara, misalnya bulu hewan, tungau debu atau
serbuk sari, debu.
Unsur Kimia : Obat misalnya antibiotik atau aspirin, ivy atau bahan kimia

2. Host : a. Faktor genetik, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan yang berpengaruh

dengan tingkat pengetahuan, kelompok etnik berdasarkan kebiasaan, perilaku

hidup bersih (hygiene sanitasi; di rumah terdapat hewan kecoa seperti


serpihan hewan dan manusia yang dapat menularkan alergi) (personal
hygiene;intensitas mandi, pemakaian handuk, pakaian, alat mandi, dan
perlengkapan tidur secara bersamaan, kebiasaan mencuci tangan, mandi
menggunakan sabun, menganti pakaian dan pakaian dalam, tidak saling
bertukar pakaian, kebiasaan keramas menggunakan shampo, tidak saling
bertukar handuk dan kebiasaan memotong kuku)

b. Perilaku hidup sehat

- Pola makan (Konsumsi air mineral rendah)

- Gaya hidup (Begadang)

3. Environment : a. Keadaan rumah (kebersihan rumah, kondisi rumah, kamar yang jarang di
bersihkan, tidak ada jendela di dalam kamar yang menghadap ke luar, banyak
baju yang bertumpuk, kasur yang bersentuhan langsung dengan lantai)
b. Suhu cuaca (udara, keadaan cuaca, geografis, dan geologis, air, dingin)

c. Tinggal di daerah yang ramai di daerah perkotaan

d. Musim (curah hujan, matahari panas)

Faktor Risiko yang ada di rumah dan keluarga (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor risiko yang ada di rumah dan keluarga

1. gatal-gatal : - Faktor genetic yang biasa dari oraang tua juga

- Gaya hidup yang tidak baik dengan tidak membersihkan kamar dengn baik, beserta

keadaan kamar sarung bantal, seprai dll yang jarang dicuci, kamar yang jarang dicuci

- Jenis kelamin yang mempengaruhi perilaku dimana jenis kelamin perempuan lebih bersih

dibanding laki-laki

- Gaya hidup yang sering begadang main hp

- Mandi seharii sekali

- Jarang mengganti baju

Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah (Berhubungan dengan PENYAKIT atau GANGGUAN
KESEHATAN yang dirasakan)
Faktor Risiko yang ada di lingkungan rumah

1. Gatal-gatal

- Lingkungan sekitar yang berada di pinggir jalan sehingga menimbulkan banyaknya terdapat debu

- Lingkungan rumah yang berdekatan antara rumah 1 dengan rumah di sebelah kiri dan kanan rumah

- Faktor iklim yang mendukung dengan iklim dingin, panas, kelembaban

- Intensitas cahaya

- Keadaan suhu yang kurang baik

- Musim yang tidak menentu seperi hujan, panas

-Mempunyai suhu yang lembab

- Lingkungan situasi yang rame dengan adanya suara kendaraan yang lewat

- Orang rumah yang jarang ada di rumah

- Tidak ada jendela yang dapat mengkondisikan ruangan

Dokumentasi Faktor Risiko dari PENYAKIT atau GANGGUAN KESEHATAN yang dirasakan saat ini
(bila tidak ada, faktor risiko dari keluhan yang dulu ada dan saat ini masih dirasakan. Bila tidak ada, faktor
risiko dari keluhan yang duluntidak ada dan saat ini dirasakan)
- Individu (Perilaku berisiko yang dilakukan) Misalnya
- Kondisi fisik rumah

- Lingkungan sekitar dan sosial yang berisiko

Anda mungkin juga menyukai