Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP DASAR IPS DI SD


PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi Tugas


Mata Kuliah Konsep Dasar IPS di SD

Disusun Oleh:
1. Asri Wiji Astuti 1401414059 (05)
2. Warsini 1401414063 (06)
3. Hastin Fitriana Dewi 1401414065 (07)
4. Hinton Bima Mahendra 1401414297 (26)
5. Putri Indah Lestari 1401414309 (33)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
Kampus Kemandungan Jalan Kol. Sugiono PO BOX 17 Tegal

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis
berhasil menyusun sebuah Makalah Konsep Dasar IPS di SD tentang PERJUANGAN
KEMERDEKAAN INDONESIA
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Konsep Dasar IPS di SD.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Ibu NimasPuspitasari Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Konsep Dasar IPS di SD.
Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... 1
Kata Pengantar...................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan..................................................................................... 4
Bab II Pembahasan...............................................................................................
A. Negara yang pernah menjajah indonesia................................................... 5
B. Janji Status Indonesia dikemudian hari..................................................... 7
C. Pembentukan BPUPKI (Perumusan Dasar Negara dan UUD 1945)....... 8
D. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia)............................................................................................. .....10
E. Peristiwa Rengasdengklok..........................................................................11
F. Proklamasi...................................................................................................12
G. Rapat PPKI......................................................................................... .......14
Bab III Penutup....................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka....................................................................................................... 35

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bangsa indonesia dalam memperoleh kemerdekaan sangatlah sulit, untuk dapat
mengibarkan bedera merah putih pada zaman dahulu harus mempertaruhkan nyawa hal ini di
akibatkan negara indonesia sangatlah kaya akan rempah-rempah, bahan renpah rempah
sangatlah dibutuhkan oleh negara lain khususnya eropa maka dari itu kebanyakan warga
asing datang keindonesia untuk memperoleh rempah rempah akan tetapi keinginan dari
negara asing menjadi lebih yaitu ingin menguasai seluruh negara indonesia atau praktik
kolonialisme dan imperialisme sehingga berbagai negara mulai dari portugis,
spanyol,belanda,inggris,jepang menjajah indonesia sehingga rakyat indonesia sangat
menderita mereka dipakasa kerja tampa upah hal ini yang membuat rasa nasionalisme bangsa
indonesia tumbuh untuk bangkit dari negara negara yang sudah menjajah bangsa indonesia
sehingga dari berbagai rakyat indonesia bersatu padu untukmelawan para penjajah sampai
mereka mempertaruhkan nyawanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Perjuangan secara diplomasi
2. Perjuangan secara fisik
3. Menjelaskan peristiwa sekitar Proklamasi Kemerdekaan
4. Menjelaskan sejarah pembentukan pemerintah RI pasca proklamasi

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui negara yang menjajah indonesia
2. Mengetahui perjuangan bangsa indonesia baik secara diplomasi maupun secara fisik
3. Mengetahui pristiwa proklamasi

D. MANFAAT
Dengan mengetahui perjuangan bangsa indonesia maka rasa nasionalisme akan timbul
sehingga generasi muda lebih menghargai kemerdekaan dan para pahlawan sehingga generasi
bangsa indonesia akan selalu menjunjung nama baik negara indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Negara Yang Pernah Menjajah Indonesia


Sejak zaman kuno, kepulauan-kepulauan Nusantara telah dikenal oleh dunia sebagai
negeri yang kaya raya. Maka tak heran jika sejak dulu, beberapa bangsa di dunia pernah
melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme di nusantara karena tergiur dengan
kekayaan alamnya yang melimpah. Dan berikut adalah daftar negara yang pernah menjajah
Indonesia :
A. Portugis menjajah Indonesia
Beberapa tahun sebelum Colombus, yaitu pada tahun 1486 seorang pelaut Portugis
bernama Bartolomeo Diaz pernah mencoba melakukan penjelajahan untuk mencari jalan
menuju negeri-negeri di Asia penghasil rempah-rempah. Meskipun pada akhirnya gagal
mendapatkan rempah-rempah, namun Bartolomeo Diaz berhasil menemukan jalan baru
menuju Asia Timur, yaitu dengan melewati pantai selatan Afrika (Tanjung Harapan Baik).
Lalu pada tahun 1512 seorang pelaut Portugis lain bernama Fransisco Serrao berhasil
berlayar menuju kepulauan Maluku. Pada awalnya, raja Ternate menyambut baik kedatangan
bangsa Portugis ke Maluku. Bahkan Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate.
Namun pada akhirnya, hubungan dagang antara Ternate-Portugis diputuskan karena Portugis
mulai melakukan monopoli terhadap perdagangan rempah-rempah di Maluku.
B. Spanyol menjajah Indonesia
Pada awalnya, bangsa Spanyol melakukan koalisi dengan Kerajaan Tidore untuk
melawan Kerajaan Ternate (yang bersekutu dengan Portugis). Namun pada akhirnya, untuk
mencegah kerugian yang lebih besar pada pihak Spanyol dan Portugis. Dideklarasikanlah
perjanjian Saragosa pada tahun 1538 yang isinya antara lain pernyataan bahwa Portugis
memperoleh Kepulauan Maluku dan Spanyol memperoleh wilayah Filipina.
C. Belanda menjajah Indonesia
Bangsa Belanda mulai melakukan kegiatan perdagangan di wilayah yang kini menjadi
Negara Indonesia sejak tahun 1602, yaitu ditandai dengan berdirinya persekutuan dagang
bernama VOC (Verenigde Oostindische Compagnie). VOC sendiri adalah sebuah lembaga
dagang yang berpusat di Kota Batavia dan diberi hak monopoli dagang oleh pemerintah
Belanda.
VOC sebagai wakil Belanda di Hindia-Belanda (Indonesia) mempunyai beberapa hak
khusus seperti mencetak uang sendiri, memiliki tentara, mengangkat pegawai, membentuk
pengadilan, menduduki daerah asing, dan melakukan perjanjian dengan raja-raja pribumi.
Pada perkembangan selanjutnya, VOC mulai ikut campur dalam pemerintahan kerajaan-
kerajaan di Nusantara. Tidak sampai disitu, kebijakan-kebijakan VOC pun dinilai menindas
rakyat pribumi. Sehingga, rakyat di beberapa daerah mulai melakukan perlawanan kepada
VOC.
Pada abad ke-18 VOC mengalami kemunduran, kemunduran yang dialami VOC
umumnya diakibatkan oleh banyaknya perlawanan senjata yang dilakukan rakyat Nusantara
dan korupsi yang merajalela dikalangan pegawai VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember
1799, VOC secara resmi dibubarkan oleh pemerintah Belanda. Dan sejak saat itu Indonesia
berada di bawah kekuasaan pemerintah Belanda secara langsung yang diwakili oleh beberapa
gubernur jendral seperti Daendels dan Janssens.
D. Inggris menjajah Indonesia
Pemerintah Inggris mulai menguasai Indonesia (tepatnya Pulau Jawa) sejak tahun 1811,
yaitu sejak ditandatanganinya Kapitulasi Tungtang yang salah satunya berisi penyerahan
Pulau jawa dari Belanda kepada Inggris. Pemerintahan Inggris mengangkat Thomas Stamford
Raffles sebagai gubernur jendral di Indonesia pada tanggal 17 September 1811.
Pemerintahan Raffles di Indonesia membawa banyak sekali perubahan, diantaranya adalah;
penghapusan sistem monopoli, menghapus perbudakan, membagi Pulau Jawa menjadi 16
karesidenan, penulisan buku "The History of Java", dan beberapa perubahan lain.
Pada tahun 1814 dilakukanlah Konvensi London yang isinya pemerintah Belanda
berkuasa kembali atas wilayah jajahan Inggris di Indonesia. Lalu baru pada tahun 1816,
pemerintahan Inggris di Indonesia secara resmi berakhir. Dan sejak saat itu, Belanda kembali
berkuasa di Indonesia hingga tahun 1942.
E. Jepang menjajah Indonesia
Sejak tahun 1868, Jepang melakukan modernisasi besar-besaran yang dikenal dengan
Restorasi Meiji. Dan sejak saat itu Jepang telah menjadi negara industri yangsangat modern.
Pada tahun 1941 Jepang menyerang Pearl Harbor, dan sejak saat itu Jepang dan
Amerika Serikat mulai terlibat dalam perang dunia ke-2. Untuk membiayai mesin-mesin
perang dan industri agar tetap berjalan, maka Jepang melakukan invasi ke beberapa daerah
yang kaya bahan mentah termasuk Indonesia.
Tahun 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang dalam sebuah perjanjian di
daerah Kalijati. Sejak saat itu, berakhirlah masa penjajahan Belanda di Indonesia dan
digantikan oleh Jepang. Jepang sendiri menjajah Indonesia hanya dalam waktu 3,5 tahun dan
berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 yaitu tepat saat proklamasikemerdekaanIndonesia.
Beberapa negara pernah menjajah Indonesia sangat lama hingga berabad-abad, namun ada
juga yang hanya menjajah selama beberapa tahun. Pemerintah penjajah kadang juga berjasa
dalam pembangunan beberapa fasilitas umum seperti jalan, jembatan, perkebunan, rel kereta
api, saluran irigrasi, dan beberapa fasilitas lain. Namun penjajahan tetap saja harus dihentikan
karena menimbulkan penderitaan bagi negara yang dijajah, namun di lain pihak negara yang
menjajah akan semakin makmur.
B. Janji Mengenai Status Indonesia Di Kemudian Hari
Kemerdekaan Indonesia tentu tidak terlepas dari peran tokoh-tokoh perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Dengan jatuhnya kepulauan Saipan yang letaknya sangat dekat
dengan kepulauan Jepang jatuh ketangan Amerika, hal tersebut menimbulkan goncangan
dalam masyarakat Jepang,1 sehingga pada tanggal 7 September 1944 dalam sidang istimewa
ke 85 Teikoku Ginkai (Parlemen Jepang) di Tokyo, Perdana Menteri Koiso mengumumkan
tentang pendirian pemerintahan Kemaharajaan Jepang, bahwa daeran Hindia Timur
(Indonesia) diperkenankan merdeka kelak dikemudian hari.
Pada tahun 1944 seluruh pertahanan di Pasifik mulai bobol yang berarti kekalahan
Jepang telah terbayang. Kemudian Jepang mengalami serangan udara Serikat di kota Ambon,
Makasar, Manado, dan Surabaya, bahkan tentara serikat telah mendarat di daerah-daerah
minyak seperti Tarakan dan Balikpapan. Menghadapi situasi yang kritis tersebut, pemerintah
pendudukan Jepang di Jawa di bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumakici Harada pada
tanggal 1 Maret 1945 telah mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu Junbi Cosakai). Tujuan dari pembentukan badan ini ialah
untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang penting berhubungan dengan berbagai hal
yang menyangkut pembentukan negara Indonesia merdeka. Badan ini diketuai oleh dr. K. R.
T. Radjiman.

C. Perumusan Dasar Negara dan UUD 1945


Pada tanggal 28 Mei 1945, dilangsungkan upacara perresmian Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan di gedung Cuo Sangi In, jalan Pejambon Jakarta (sekarang
Departemen Luar Negeri). Jenderal Itagaki (panglima tentara wilayah ketujuh yang
bermarkas di Singapura dan membawahi tentara-tentara yang yang bertugas di Indonesia) dan
panglima Nagano (panglima yang baru tentara keenambelas di Jawa) menghadiri sidang
tersebut. Pada kesempatan itu pula dilakukan upacara pengibaran bendera Hinomarudan
kemudian disusul dengan pengibaran Sang Merah Putih. Peristiwa tersebut membangkitkan
semangat para anggota dalam usahanya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dukuritsu Junbi Cosakai mulai mengadakan persidangan untuk merumuskan Undang-
Undang Dasar, dimulai dengan persoalan dasar bagi negara Indonesia Merdeka.dalam
pembukaan, ketua dr. Radjiman Wediodiningrat meminta pandang para anggota mengenai
dasar Negara Indonesia Merdeka yang akan dibentuk itu. Kemudian ada tiga anggota yang
memenuhi permintaan ketua, yakni secara khusus membicarakan dasar negara, yaitu Mr.
Muh. Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Rumusan dasar Negara Indonesia Merdeka tersebut pertama kali dikemukakan oleh Mr. Muh.
Yamin, yaitu pada tanggal 29 Mei 1945, beliau mengemukakan lima Azas Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia sebagai berikut:
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat2
Dua hari kemudian pada tanggal 31 Mei 1945 Prof. Dr. Mr. Supomo juga mengajukan dasar-
dasar untuk Indonesia Merdeka, yaitu:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat3
Kemudian keesokan harinya yaitu tanggal 1 Juni 1945 berlangsunglah rapat terakhir dalam
persidangan pertama itu. Pada kesempatan itulah Ir. Sukarno mengucapkan pidatonya yang
kemudian dikenal dengan nama “lahirnya pancasila”. Keistimewaan pidato beliau adalah
selain berisi pandangan dan usul mengenai dasar negara Indonesia Merdeka, juga berisi usul
mengenai nama bagi dasar negara, yakni Pancasila, Trisila, atau Ekasila. Kemudian
dipilihlah Pancasila sebagai nama dari dasar negara.
Pada kesempatan tersebut, Ir. Sukarno dalam pidatonya mengemukakan rumusan lima dasar
negera Indonesia Merdeka dengan nama pancasila yang isinya sebagai berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang maha Esa.
Selama persidangan berlangsung, anggota rapat hanya mendengarkan pandangan secara
umum dari pembicara yang mengemukakan pendapat mengenai rumusan dasar negara bagi
Indonesia Merdeka.
Untuk menyusun dasar negara tersebut, badan penyelidik membentuk panitia kecil yang
disebut Panitia Sembilan, yang terdiri dari Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. Muh. Yamin,
Mr. Ahmad Subardjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wachid Hasjim, H. Agus
Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso. Panitia ini dibentuk untuk menampung saran dan usul,
kemudian mereka menghasilkan suatu suatu rumusan yang menggambarkan maksud dan
tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka, yang kemudian diterima dengan suara bulat
dan ditandatangani. Oleh Mr. Muh. Yamin rumusan tersebut dinamakan Jakarta Charter atau
Piaga Jakarta.
Adapun rumusan kolektif dari dasar negara Indonesia Merdeka tersebut yaitu sabagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. (Menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. (Dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. (Serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Perumusan terakhir dasar negara dilakukan pada 10 Juli 1945 yang membahas tentang
rencana Undang-Undang Dasar, termasuk soal pembukaan, panitia perencanaan UUD
diketuai oleh Ir. Sukarno dengan anggota lainnya yaitu A. A Maramis, Oto Iskandardinata,
Poeroebojo, Agus Salim, Mr. Achmad Subardjo, Prof. Dr. Mr. Supomo, Mr. Maria Ulfah
Santoso, wachid Hasjim, Parada Harapan, Mr. Latuharhary, Mr. Susanto Tirtoprodjo, Mr.
Sartono, Mr. Wongsonegoro, Wuryaningrat, Mr. R. P. Singgih, Tan Eng Hoat, Prof. Dr. P. A.
Husein Djajadiningrat, dan dr. Sukiman.
Persidangan kedua Dokuritsu Junbi Cosakai dilanjutkan pada 14 Juli 1945 untuk menerima
laporan dari panitia perancang UUD. Ir. Sukarno selaku ketua panitia melaporkan tiga hasil
panitia yaitu:
1. Pernyataan Indonesia merdeka
2. Pembukaan UUD
3. UUD (batang tubuh)

D. PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)


Tanggal 7 agustus 1945, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah selesai menyelesaikan
tugasnya, dan digantikan dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau
dalam bahasa Jepangnya, Dokoritzu Djunbi Inkai. PPKI dibentuk atas usulan Jendral
Terauchi. Keanggotaannya dilantik pada tanggal 9 Agustus 1945 di Dallat, Vietnam Selatan
oleh Jendral Terauchi, dengan Ir. Sukarno sebagai Ketua, Drs. Moh.
Hatta sebagaiwakil. Anggota PPKI awalnya berjumlah 21 orang, lalu, bertambah 6 orang
sehingga jumlah akhir anggota PPKI sebanyak 27 orang
Dibentuk: 7 agustus 1945 atas usulan Jendral terauchi.
keanggotaan dilantik: 9 Augustus 1945 di Dallat, Vietnam Selatan oleh jendral Terauchi
Ketua: Ir.Sukarno
Wakil: Drs. moh hatta
anggota: 21 orang bertambah 6 orang.
Tugas PPKI :
 mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemindahan kekuasaan dari
jepang ke Indonesia dan menetapkan UUD 1945.

Para anggota PPKI diijinkan melakukan kegiatannya menurut pendapat dan kesanggupan
bangsa Indonesia sendiri, tetapi mereka diwajibkan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Syarat pertama untuk mencapai kemerdekaan adalah menyelesaikan perang yang sekarang
sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, karena itubangsa Indonesia harus mengerahkan
tenaga sebesarnya-besarnya, dan bersama-sama dengan pemerintah Jepang meneruskan
perjuangan untuk memperoleh kemenangan akhir dalam Perang Asia Timur Raya.
2. Negara Indonesia itu merupakan anggota Lingkungan Kemakmuran Bersama di Asia Timur
Raya, maka cita-cita bangsa Indonesia ituharus sesuai dengan cita-cita pemerintah Jepang
yang bersemangan Hakko-Iciu.6

E. PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Peristiwa Rengasdengklok terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat antara
golongan muda dan tua tentang masalah kapan dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Kejadian tersebut berlangsung tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1945. Golongan
muda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke rengasdengklok dengan tujuan untuk
mengamankan keduanya dari intervensi pihak luar. Daaerah Rengasdengklok dipilih karena
menurut perhitungan militer, tempat tersebut jauh dari jalan raya Jakarta-Cirebon. Di
samping itu, mereka dengan mudah dapat mengawasi tentara Jepang yang hendak datang ke
Rengasdengklok dari arah Bandung maupun Jakarta.

Ø Kronologi peristiwa Rengasdengklok


Soekarno-Hatta berada di Rengasdengklok selama satu hari penuh. Usaha dan rencana
para pemuda untuk menekan kedua pemimpin bangsa Indonesia itu agar cepat-cepat
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang tidak dapat
dilaksanakan. Dalam peristiwa Rengasdengklok tersebut tampaknya kedua pemimpin itu
mempunyai wibawa yang besar sehingga para pemuda merasa segan untuk mendekatinya,
apalagi melakukan penekanan. Namun, melalui pembicaraan antara Shodanco Singgih
dengan Soekarno, menyatakan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia setelah kembali ke Jakarta.

Berdasarkan pernyataan Soekarno itu, pada tengah hari Shodanco Singgih kembali ke
Jakarta untuk menyampaikan berita proklamasi kemerdekaan yang akan disampaikan oleh
Soekarno kepada kawan-kawannya dan para pemimpin pemuda. Sementara itu, di Jakarta
sedang terjadi perundingan antara Achmad Subardjo (mewakili golongan tua) dengan Wikana
(mewakili golongan muda). Dari perundingan itu tercapai kata sepakat, bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di Jakarta. Di samping itu, Laksamana Tadashi
Maeda mengizinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai tempat perundingan dan bahkan
ia bersedia menjamin keselamatan para pemimpin bangsa Indonesia itu.

Ø Akhir Peristiwa Rengasdengklok


Berdasarkan kesepakatan antara golongan pemuda dengan Laksamana Tadashi Maeda
itu, Jusuf Kunto bersedia mengantarkan Achmad Subardjo dan sekretaris pribadinya pergi
menjemput Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok. Sebelum berangkat ke Rengasdengidok,
Achmad Subardjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-
lambatnya pukul 12.00 WIB. Dengan jaminan itu, komandan kompi Peta Cudanco Subeno
bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan untuk kembali ke
Jakarta. Rombongan tersebut tiba di Jakarta pada pukul 17.30 WIB.

F. Perumusan Teks Proklamasi


Sesampai di Jakarta, rombongan menuju rumah Laksamana Maeda di jalan Imam Bonjol no.
1 (sekarang Perpustakaan Nasional, Depdikbud) setelah Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta
singgal di rumah masing-masing terlebih dahulu, mereka merumuskan teks proklamasi di
rumah Laksamana Maeda karena Laksamana Maeda bersedia menjamin keselamatan mereka
selama mereka berada di rumahnya.
Sebelumnya Sukarno-Hatta menemui Mayor Jenderal Nishimaru untuk membicarakan
tentang akan diadakan rapat mengenai proklamasi kemerdekaan, namun Nishimaru melarang
Sukarno-Hatta untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaan Proklamasi
Kemerdekaan, karena sejak tengah hari sebelumnya, Jepang telah tunduk pada Serikat.
Dengan demikian, Sukarno-Hatta sampai pada kesimpulan, bahwa tidak ada gunanya lagi
membicarakan tentang proklamasi kemerdekaan dengan pihak Jepang.
Di ruang makan tersebut dilaksanakan perumusan teks proklamasi kemerdekaan, Nashimura
bersama tiga tokoh pemuda yakni Sukarni, Mbah Diro dan B. M. Diah menyaksikan
Sukarno-Hatta dan Achmad Subardjo membahas perumusan naskah proklamasi kemerdekaan
Indonesia, sedangkan tokoh-tokoh lainnya, baik itu golongan tua maupun golongan muda
menunggu di serambi muka. Ir. Sukarnolah yang menulis teks proklamasi pada secarik
kertas, sedangkan Drs. Moh. Hatta dan Mr. Achmad Subardjo menyumbangkan pikiran
secara lisan.8 Hasil rumusan dari ketiga tokoh tersebut adalah sebagai berikut:
Naskah Klad
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal2 jang
mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam
tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Naskah asli ini kemudian mengalami perubahan, karena dianggap tidak sesuai dan
tidak cocok dengan tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar jaman itu, sehingga ada
beberapa teks yang mengalami perubahan, yaitu
1. Kata tempoh diubah menjadi tempo
2. Kata Wakil-wakil bangsa Indonesia diubah menjadi Atas nama bangsa Indonesia
3. Kata Djakarta, 17-8-05 diubah menjadi Djakarta, hari 17 boelan 08 tahun ’05, dalam
naskah aslinya tertulis tahun ’05, karena mengikuti kalender tahun Jepang, yang kala itu
adalah tahun 2605.
4. Naskah proklamasi klad yang tidak ditandatangani keudian menjadi otentik dan
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
5. Kata Hal2 diubah menjadi Hal-hal
Kemudian setelah di revisi dan diketik ulang oleh tokoh pemuda jaman itu Sayuti
Malik, maka teks proklamasi yang singkat yang dibacakan oleh Bapak Soekarno – Hatta
adalah sebagai berikut :
Naskah Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Teks Proklamasi ini akhirnya diproklamirkan pada hari Jumat Legi pada pukul 10.00
WIB di Jalan pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Dalam peristiwa proklamasi itu, disusunlah
acara sebagai berikut:
1. Pembacaan Proklamasi.
Disampaikan oleh Soekarno,
2. Pengibaran bendera Merah Putih.
Pengibaran dilaksanakan oleh Suhud dan Latief Hendradiningrat. Namun secara
spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya.
3. Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi.
G. Rapat-Rapat PPKI
Setelah proklamasi, PPKI mengadakan rapat yang pertama, yaitu pada tanggal 18 Agustus
1945. Sebelum rapat dimulai, Sukarno-Hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Wachid
Hasjim, Mr. Kasman Singodimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hassan, yang dipimpin oleh
Drs. Moh Hatta untuk membahas rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar yang dibuat
pada 22 Juni 1945, khususnya mengenai kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
Syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”11, karena pemeluk agama lain merasa keberatan
terhadap kalimat tersebut.12 Setelah 15 menit, dicapai kata sepakat untuk menghilangkan
kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, yang kemudian diganti dengan “Ketuhanan yang maha Esa”.
Setelah rancangan pembukaan Undang-Undang Dasar yang baru disetujui dalam rapat pleno,
kemudian Oto Iskandardinata mengusulkan Sukarno-Hatta sebagai Pesiden dan wakil
presiden, kemudia semua anggota menerima sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Kemudian sidang meneruskan acara membahas pasal-pasal rancangan aturan peralihan dan
aturan tambahan. Dengan perubahan-perubahan kecil seluruh rancangan aturan peralihan dan
aturan tambahan disepakati dalam sidang.
Rapat dilanjutkan pada hari Minggu 19 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi. Acara pertama
adalah membahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Oto Iskandardinata yang
menggasilkan keputusan mengenai:
Sidang pertama pada tanggal 18 Agustus 1945. Hasilnya adalah sebagai berikut
 Menetapkan UUD 1945
 Memilih Ir. Sukarno sebagai presiden dan Mr. Moh Hatta sebagai wakil presiden
 Untuk sementara tugas presiden dibantu oleh Komite Nasional sebelum terbentuknya
MPR
Pada sidang ini, dilakukan pengesahan dasar Negara yang sebelumnya dirumuskan oleh
panitia Sembilan. Pengesahan ini dilakukan dengan mencoret/mengganti bunyi sila pertama “
Dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk – pemeluknya” menjadi “
Ketuhana yang maha esa”
Pada tanggal 19 Agustus 1945, PPKI melaksanakan sidang keduanya yang menghasilkan dua
buah keputusan, yaitu :
1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi
a. Jawa Barat, gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
b. Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
c. Jawa Timur, gubernurnya R.A Suryo
d. Borneo (Kalimantan), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
e. Sulawesi, gubernurnya Dr. G.S.S.J. Sam Ratulangi
f. Maluku, gubernurnya Mr.J. Latuharhary
g. Sunda Kecil (Nusa Tenggara), gubernurnya Mr. I. Gusti Ktut Pudja
h. Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Mohammas Hassan
2. Membentuk Komite Nasional ( Daerah)
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri
negara. Berikut ini 12 departemen tersebut :
a. Departemen Dalam Negeri dikepalai R.A.A.A. Wiranata Kusumah
b. Departemen Luar Negeri dikepalai Mr. Ahmad Subardjo
c. Departemen Kehakiman deikepalai Prof. Dr. Mr. Supomo
d. Departemen Keuangan dikepalai Mr.A.A.Maramis
e. Departemen Kemakmuran dikepalai Surachman Cokroadisurjo
f. Departemen Kesehatan dikepalai Dr. Buntaran Martoatmojo
g. Departemen Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan dikepalai Ki Hajar Dewantara
h. Departemen Sosial dikepalai Iwa Kusumasumantri
i. Departemen Pertahanan dikepalai Supriyadi
j. Departemen Perhubungan dikepalai Abiksno Tjokrosuyoso
k. Departemen Pekerjaan Umum dikepalai Abikusno Tjokrosuyoso
l. Departemen Penerangan dikepalai Mr.Amir Syarifudin
Ø Sedangkan 4 menteri negara yaitu :
1. Menteri Negara Wachid Hasyim
2. Menteri Negar M. Amir
3. Menteri Negara R.Otto Iskandardinata
4. Menteri Negara R.M Sartono
Ø Disamping itu diangakat pula beberapa pejabat petinggi negara yaitu :
1. Ketua Mahkamah Agung Dr.Mr. Kusumaatmaja
2. Jaksa Agung Mr. Gatot Tarunamihardja
3. Sekretaris Negara Mr.A.G. Pringgodigdo
4. Juru bicara negara, Soekarjo Wirjopranoto
Ø Sidang PPKI yang ketiga tanggal 22 Agustus 1945 memutuskan :
1. Pembentukan Komite Nasional
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
Dan pada akhirnya, PPKI mengadakan sidangnya yang ketiga pada tanggal 22 Agustus 1945
dan berhasil mengambil keputusan untuk membentuk Komita Nasional Indonesia Pusat dan
Daerah, Partai Nasional Indonesia, serta Badan Keamanan Rakyat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara Indonesia sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Banyaknya
negara penjajah tak pernah menghilangkan semangat tuk mencapai kemerdekaan. Usahapun
terus dilakukan baik secar fisik maupun diplomasi. Beberapa peistiwa penting terjadi
disekitar proklamasi, diantaranya : Peristiwa Rengasdengklok, para pemuda membawa Bung
Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok. Mereka didesak untuk segera memproklamasikan
negara Indonesia merdeka.
Organisasi yang sangat berperan dalam mewujudkan kemerdekaan adalah BPUPKI
dan PPKI. BPUPKI diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat sedangkan PPKI diketuai
oleh Ir. Soekarno.BPUPKI telah berhasil menyusun dasar negara dan rancangan UUD. Dalam
sidangnya yang pertama tanggal 18 Agustus 1945, PPKI telah menetapkan tiga keputusan
penting yaitu mengesahkan danmenetapkan UU RI, yang kemudian diknal sebagai UUD
1945, mengangkat presiden dan wakil presiden, dan membentuk Komite Naasional Indonesia
Pusat (KNIP). Tokoh=tokoh penting dalam peristiwa proklamasi adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, dan Fatmawati.
Belanda bermaksud kembali lagi ke daerah jajahannya, kembai sehabis Perang
Dunia II. Belanda datang ke Indonesia sebagai pegawai-pegawai NICA yang bersama-sama
dengan Inggris mendarat pada tanggal 24 Agustus 1945.
Belanda bermaksud kembali ternyata meleset, karena menurut kenyataannya, RI
sudah diproklamasikan dan rakyat Indonesia pun dengan gigih menentang penjajahan
kembali oleh Belanda. Untuk memaksakan kehendaknya agar dapat bercokol kembali di
bumu Indonesia, Belanda melakukan agresi kepada bangsa ndonesia. Adanya agresi Belanda
mendapatkan perhatian dari dunia Internasional antara lain dari PBB.

B. Saran
Dengan kita mempelajari perjuangan Kemerdekaan Indonesia maka seharusnya rasa
nasionalsme terhadap bangsa akan tumbuh lebih besar. Karena kita mengetahui bagaimana
usaha para pendahulu kita untuk memperoleh kemerdekaan, maka sepatutnya kita sebagai
generasi yang melanjutkan perjuangan mereka untuk senantiasa berusaha menjadikan Bansa
Indonesia lebih baik dan semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA

http://jagoips.wordpress.com/2013/01/08/peristiwa-sekitar-proklamasi-sampai-terbentuknya-
nkri/
Hayati, Chusnul, dkk 1985. Sejarah Indonesia. Jakarta : Karunika
http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/18/naskah-proklamasi-itu-ditulis-dengan-bahasa-
indonesia-yang-baik-dan-benar-487327.html
http://nurhidayantisilalahi.blogspot.com/2013/09/ips-usaha-perjuangan-
kemerdekaan_8254.html
http://perjuangankemerdekaanindonesia.blogspot.com/
http://ummisamanm.wordpress.com/2013/01/31/masa-perjuangan-dan-awal-kemerdekaan-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai