Suprihatin, Fidiana Kurniawati STIKES RS. Baptis Kediri Jl. Mayjend. Panjaitan
no. 3B Kediri (0354) 683470 (stikes_rsbaptis@yahoo.co.id)
ABSTRAK
Banyak makanan yang ternyata tidak baik untuk kesehatan karena adanya bahan
tambahan yang berbahaya seperti bahan pengawet, pewarna bahan pangan, bahan
pemanis, penyedap rasa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat
pengetahuan orang tua tentang keamanan makanan jajanan di Taman Kanak-Kanak Baptis
Setia Bakti Kediri. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasinya adalah orang tua
di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri. Besar sampel dalam penelitian ini
adalah 60 responden dan diambil secara Stratified Random Sampling. Variabel dalam
penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan orang tua tentang
keamanan makanan jajanan. Hasil penelitian didapatkan lebih dari 50% responden dengan
tingkat pengetahuan baik tentang zat terlarang yang terkandung dalam bahan makanan
yaitu sebanyak 36 responden (60%) namun yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 12 responden (20%), lebih dari 50% responden dengan tingkat pengetahuan
baik tentang bahaya yang mengancam akibat jajanan yaitu sebanyak 38 responden (63%)
dan paling banyak responden dengan tingkat pengetahuan baik upaya menghindari
jajanan yaitu 29 responden (48%) namun yang memiliki tingkat pengetahuan kurang
sebanyak 15 responden (25%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
orang tua tentang keamanan makanan jajanan di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti
Kediri adalah baik.
ABSTRACT
Much of the food was not good for health because of their harmful additives such
as preservatives, food colorings, sweeteners, flavors. The purpose of this study was to
identify the level of knowledge of parents about the safety of street food in Kindergarten
Baptist Setia Bakti Kediri. This study was descriptive. Its population is the elderly in
kindergarten Baptist Setia Bakti Kediri. The sample size in this study is 60 respondents
and taken in Stratified Random Sampling. The variable in this study is a single variable is
the level of parental knowledge about the safety of street food. The result showed a more
than 50% of respondents with the level of knowledge both about illicit substances
contained in foods as many as 36 respondents (60%) but which have a level less
knowledge as much as 12 respondents (20%), more than 50% of respondents with a level
of knowledge good about the dangers that threatened snacks as many as 38 respondents
119
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan
Jajanan Suprihatin, Fidiana Kurniawati
(63%) and most respondents with a good level of knowledge of the effort to avoid
snacks that 29 respondents (48%), but who have less knowledge level of 15
respondents (25%). The conclusion of this study is the level of parental knowledge
about the safety of street food in Kindergarten Baptist Setia Bakti Kediri is good.
120
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan Jajanan Jurnal STIKES
Suprihatin, Fidiana Kurniawati
Vol. 9, No.2, Desember 2016
121
Jurnal STIKES
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan Jajanan
Vol. 9, No.2, Desember 2016
Suprihatin, Fidiana Kurniawati
Hasil Penelitian
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Zat Terlarang
yang Terkandung dalam Bahan Makanan di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia
Bakti Kediri pada Tanggal 11 Mei - 6 Juni 2016 (n=60)
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase
Baik 36 60
Cukup 12 20
Kurang 12 20
Jumlah 60 100
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Orang Tua tentang Bahaya yang
Mengancam Akibat Jajanan di Taman Kanak-Kanak Baptis Setia Bakti Kediri
pada Tanggal 11 Mei - 6 Juni 2016 (n=60)
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase
Baik 38 63
Cukup 19 32
Kurang 3 5
Jumlah 60 100
Dari data tabel 2 dapat diketahui (63%), anak beresiko memakan makanan
bahwa lebih dari 50% responden yang mengandung zat terlarang karena
memiliki tingkat pengetahuan baik orang tua tidak tahu menghindari
tentang bahaya yang mengancam akibat makanan jajanan.
jajanan yaitu sebanyak 38 responden
122
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan MakananJurnal
JajananSTIKES Suprihatin,Vol.9,NoFidiana.2,DesemberKurniawati2016
123
Jurnal STIKES
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan Jajanan
Vol. 9, No.2, Desember 2016
tua tidak mampu memilih makanan yang galaktosa, glukosa, fruktosa, sorbitol,
tidak mengandung zat terlarang sehingga manitol, gliserol dan glisina (Yuliarti,
anak mereka beresiko lebih besar terkena 2007).
penyakit akibat zat terlarang yang Hasil penelitian didapatkan lebih
terkandung dalam bahan makanan yang dari 50% responden memiliki tingkat
dikonsumsi oleh anak dari pada orang tua pengetahuan baik tentang bahaya yang
yang mempunyai tingkat pengetahuan mengancam akibat jajanan. Hal ini
baik tentang zat terlarang yang disebabkan karena orang tua memahami
terkandung dalam bahan makanan. bahaya yang ditimbulkan dari makanan
jajanan misalnya karena adanya bahan
pengawet, pewarna dan pemanis. Namun
Tingkat Pengetahuan Orang Tua pada pertanyaan nomor 10 banyak
tentang Bahaya yang Mengancam responden yang tidak bisa menjawab
Akibat Jajanan karena banyak orang tua yang tidak
mengerti tentang bahaya makan makanan
yang banyak mengandung zat pewarna.
Berdasarkan hasil penelitian Hasil pengetahuan orang tua yang baik
terhadap 60 responden didapatkan didukung oleh sumber informasi dari
responden dengan tingkat pengetahuan televisi, radio, buku dan lain-lain. Tetapi
baik sebanyak 38 responden (63%), orang tua harus selalu waspada terhadap
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 makanan jajanan yang dimakan anaknya
responden (32%) dan tingkat karena bukannya tidak mungkin orang
pengetahuan kurang sebanyak 3 tua tidak mengetahui anaknya memakan
responden (5%). Jadi lebih dari 50% makanan jajanan yang mengandung zat
responden memiliki tingkat pengetahuan terlarang yang terkandung dalam
baik tentang bahaya yang mengancam makanan jajanan yang berakibat
akibat jajanan. berbahaya pada anak.
Secara teori, pengetahuan dan
kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan Tingkat Pengetahuan Orang Tua
seseorang. Pengetahuan yang dicakup tentang Upaya Menghindari Jajanan
dalam domain kognitif mempunyai enam
tahapan, yaitu tahu, memahami, aplikasi,
analisis, sintesis, penilaian kembali Berdasarkan hasil penelitian
(Notoatmodjo, 2003). Umumnya pewarna terhadap 60 responden didapatkan
alami aman untuk digunakan dalam responden dengan tingkat pengetahuan
jumlah yang besar sekalipun, berbeda baik sebanyak 29 responden (48%),
dengan pewarna sintetis yang demi tingkat pengetahuan cukup sebanyak 16
keamanan penggunaannya harus dibatasi responden (27%) dan tingkat
(Yuliarti, 2007). Zat pengawet salah pengetahuan kurang sebanyak 15
satunya adalah formalin. Formalin responden (25%). Jadi paling banyak
umumnya masuk ke dalam tubuh responden memiliki tingkat pengetahuan
manusia melalui dua jalan, yakni melalui baik tentang upaya menghindari jajanan
mulut dan saluran pernapasan. Kontak yaitu sebanyak 29 responden (48%).
dengan formalin bisa mengakibatkan luka Secara teori, pengetahuan dan
bakar jika mengenai kulit, iritasi pada kognitif merupakan domain yang sangat
saluran pernafasan bila menghirup penting untuk terbentuknya tindakan
uapnya dalam konsentrasi yang tinggi, seseorang. Pengetahuan yang dicakup
maupun reaksi alergi dan bahaya kanker dalam domain kognitif mempunyai enam
pada manusia. Pemanis alami dapat tahapan, yaitu tahu, memahami, aplikasi,
digunakan untuk makanan. Berbagai analisis, sintesis, penilaian kembali
pemanis yang dapat digunakan untuk (Notoatmodjo, 2003). Menurut Gunawan
makanan diantaranya laktosa, maltosa, (2005), orang tua dapat meminimalisasi
124
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan Jajanan Jurnal STIKES
Suprihatin, Fidiana Kurniawati
Vol. 9, No.2, Desember 2016
keinginan jajan pada anaknya ketika tua membawakan bekal makanan bila
sekolah dengan menggunakan upaya- anak tidak sempat sarapan, bila pada saat
upaya berikut: biasakan makan pagi. Hal di rumah, orang tua kebanyakan
ini efektif untuk mengurangi nafsu jajan membuatkan kudapan yang disukai anak
pada anak, membawa bekal. Dengan dan bila anak tidak sempat sarapan orang
membawa bekal, selain kebersihan tua banyak memberikan uang untuk
terjaga, nutrisi terpenuhi, sediakan membeli jajanan di sekolah. Anak yang
kudapan atau camilan sehat di rumah, beresiko membeli jajanan di sekolah atau
bisa berupa buah atau kue, variasi di tempat lain yang lebih beresiko
makanan di rumah. Menu yang berganti- terhadap bahaya terhadap zat terlarang
ganti membuat anak belum tentu yang terkandung dalam bahan makanan
terpenuhi kebutuhan gizi. Ini bisa sebanyak 25%, karena orang tuanya tidak
diterapkan di kantin-kantin sekolah memiliki pengetahuan yang cukup atau
secara variatif dan bergizi sehingga murid baik tentang upaya menghindari jajanan.
tidak membeli jajanan di sekolah, jangan Namun ada beberapa responden yang
biasakan mengganti makanan dengan memiliki tingkat pengetahuan kurang
jajanan, jangan terlalu sering makan di khususnya dalam menjawab pertanyaan
restoran fast food. Makanan yang dalam kuesioner mengenai cara
ditawarkan dengan rasa berlebih, menghindari anak agar tidak suka makan
kandungan kalorinya juga lebih besar jajanan.
dibanding kandungan gizi. Menurut
Gunarso (2000), faktor yang
mempengaruhi pengetahuan antara lain : Kesimpulan
faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik.
Adapun faktor ekstrinsik meliputi
pendidikan, pekerjaan dan keadaan bahan Tingkat pengetahuan orang tua
yang akan dipelajari. Sedangkan faktor tentang keamanan makanan jajanaan
intrinsik meliputi : umur, kemampuan yaitu zat terlarang bahaya yang
dan kehendak atau kemauan. Menurut mengancam akibat jajanan dan upaya
Gunawan (2005), zat terlarang yang menghindari jajanan di Taman Kanak-
terkandung dalam bahan makanan : zat Kanak Baptis Setia Bakti Kediri
pewarna (pewarna alami dan pewarna didapatkan paling banyak responden
sintetis), zat pengawet, zat pemanis serta dengan tingkat pengetahuan baik.
zat penyedap rasa dan aroma
Hasil penelitian didapatkan paling
banyak responden memiliki tingkat
pengetahuan baik tentang upaya Saran
menghindari jajanan yaitu sebanyak 29
responden (48%). Hal ini disebabkan
karena orang tua memperhatikan pola Saran dalam penelitian ini yang
jajan pada anaknya agar terhindari dari pertama bagi Orang tua diharapkan lebih
bahaya yang mengancam akibat makanan termotivasi untuk lebih meningkatkan
jajanan yang dikonsumsi oleh anak, pengetahuan tentang keamanan makanan
karena orang tua pernah diberi jajanan dengan cara orang tua lebih
penyuluhan dan diberi contoh makanan banyak membaca buku, mencari
yang sehat sesuai umur anak dan tentang informasi dari internet, mendengarkan
kebersihan makanan. Responden yang radio ataupun bisa dengan menonton
memiliki tingkat pengetahuan kurang televisi, sehingga orang tua mampu
tentang upaya menghindari jajanan yaitu mencegah penyakit yang disebabkan oleh
sebanyak 16 responden (25%). Banyak makanan jajanan sehingga dapat
responden pada pertanyaan nomor 15, 18 menekan angka kesakitan pada anaknya
dan 19 tidak dapat menjawab pertanyaan dengan cara orang tua membawakan
dengan benar, karena kebanyakan orang bekal makanan kepada anak agar anak
125
Jurnal STIKES
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Keamanan Makanan Jajanan
Vol. 9, No.2, Desember 2016
Suprihatin, Fidiana Kurniawati
tidak makan makanan yang mengandung Tabloit Ibu dan Anak. (2003). Ancaman di
zat terlarang dan yang selanjutnya bagi Balik Jajanan Anak-anak.
Profesi Keperawatan yaitu Perawat http://cyberwoman.cbn.net.id/cbp
hendaknya lebih termotivasi untuk lebih rtl/common/ptofriend.aspx?x=M
menerapkan asuhan keperawatan other+And+Baby&y=cyberwom
komunitas di sekolah dalam bentuk an%7C0%7C0%7C8. Diakses
pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah Tanggal 14 April 2016 Jam 7 pm.
dengan cara melakukan pembinaan pada
siswa agar program UKS yang ada di Sugihantoro, Dinding. (2006). Bahan
sekolah dapat berjalan dengan optimal. Makanan Tambahan pada
Makanan Jajanan Anak.
http://www.localhost/C:/Docume
DAFTAR PUSTAKA nts%20and%20Settings/Adminis
trator/My%20Documents/new%
20jajan/KAKAK%20Found
Ardiansyah. (2007). Keamanan Pangan. Diakses Tanggal 14 April 2016
www://http:google.com. Diakses Jam 6 pm.
Tanggal 13 Maret 2016 Jam 9
am. Suhartono, Suparlan. (2008). Filsafat
Ilmu Pengetahuan. Jakarta:
Budi. (2006). Keamanan Pangan. Arruzz Media.
www://http:google.com. Diakses
Tanggal 15 Maret 2016 Jam 4 Yuliarti. (2007). Awas Bahasa di Balik
pm. Lezatnya Makanan. Yogyakarta:
Andi.
Cahyadi, Wisnu. (2008). Bahan
Tambahan Pangan. Jakarta :
Bumi Aksara.
126