Anda di halaman 1dari 7

WBS (Work Breakdown Structure /

Struktur untuk Merincikan Suatu Pekerjaan)


Adalah:
- Metode pendekatan
o Berkaitan dengan aktivitas proyek (melakukan apa di dalam
proyek)
o Contoh aktivitas proyek: 1. Membuat tembok; 2. Membuat atap; 3.
Membuat lantai;
o Bentuk aktivitas proyek: 1. Kelompok (gabungan dari aktivitas
proyek); 2. Individu (pecahan dari aktivitas proyek);
 Memecah hingga tidak ada pekerjaan yang lebih kecil
 Ada pekerjaan dibawah lvl 1 maka harus dikerjakan di lvl 2
- Salah satu cara untuk mengelompokkan pekerjaan proyek dan
merincikan menjadi pekerjaan yang lain menjadi bagian-bagian tertentu.
- Otomatis melakukan identifikasi terhadap aktivitas proyek, apa saja
yang dilakukan dalam proyek
- Hirarki itu tidak menampilkan pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih
dahulu (bukan urutan).
- Caranya yaitu Diagram, dengan tree diagram / hirarki diagram
o Ada level di diagramnya, cth struktur diagram organisasi.
- Konsep Inheritance – Turunan
o Paling atas = lvl 0
o Penurunan pertama = lvl 1
o Penurunan kedua = lvl 2
o dst.
- Dari atas ke bawah (Top Down) atau bawah ke atas (Down Top), notasi
tetap sama.
- 2 Cara penulisan WBS
o Tree diagram
0
1.0
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
2.0
2.1
o Tabel
No.
1.0 Melamir
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
2.0 Mengamplas
WBS tidak selalu mengadopsi siklus projek secara langsung
namun dimungkinkan untuk mengadopsi siklus SDLC (muncul perencanaan,
analisis, desain, implementasi…)
Ada di semua (tidak harus PL)
Dimungkinkan dari level organisasi atau dipecah dari suatu pekerjaan seseorang
(per orang). Biasa disebut OBS.
Seluruh identifikasi aktivitas proyeknya (setiap level) ketika diterapkan dalam
hirarki harus berkonsep DELIVERABLE (harus ada yang dihasilkan).
Karena berkonsep DELIVERABLE, level 1 merupakan hasil dari lv 0
- Deliverable
Kemampuan untuk menghasilkan suatu layanan, baik produk atau jasa
atau yang lainnya.
Terdapat jenis konsep yaitu:
- fase, apabila aktivitas memiliki tujuan.
Cth konsumsi memiliki fase yaitu menyediakan konsumsi.
Jika fase konsumsi telah selesai, maka di level bawahnya merupakan unit
pekerjaan
Jika fase pekerjaan telah selesai maka di level bawahnya merupakan task.
Jika fase task telah selesai maka di level bawahnya merupakan sub-task.
- Task -> Sub-Task -> Work Package
Jika sudah di WBS kan, maka digunakan konsepnya untuk penjadwalan dan
pembiayaan.
TIDAK BOLEH MISS ANTARA WBS DAN PENJADWALAN
Boleh kata kerja dan kata benda
(Dokumen Usulan bagian Penjadwalan)
Diagram Pert atau Diagram Gantt (bar)
PERT
Diagram PERT pembuatan disebutkan yaitu sub-task (Task) (dalam contoh = 1.1,
1.2, dll.).
Harus mencari waktu kritis / terlama (CPM).
Berbeda dalam mencari PERT dan CPM.
1st CPM = Waktu normal, berapa lama dari start hingga goal
Dilihat dari aktivitas yang terbanyak
2nd PERT = Waktu rata-rata
CPM diambil dari jalurnya
A+C=3+2=5
jika A ada 2 jalur
A+D=3+3=6
B=5
Maka jalur paling lama yaitu jalur A+D = 6
Setelah ditemukan waktu terlama, dicari kemungkinan berapa % selesai apabila
dilaksanakan dalam waktu terlama (probabilitas).
Rumus Prob
Z = x- u / stdDeviasi
x = Jumlah waktu penyelesaian
u (mikro) = Rata-rata waktu penyelesaiannya
stdDeviasi = tidak mengandung maksud, akarkuadrat dari jalur kritis

Contoh
A Studi literatur 3 -
B Pengumpulan data 5 -

C Analisis fungsional 2 A
D Analisis data 3 A

GANTT
Diagram Gantt kemungkinan hanya TASK saja (Task).
Cara membuat penjadwalan
CONTOH
SI Fesmaro
Mengacu SDLC
1.0 Planning
1.1 Studi Literatur
1.2 Pengumpulan data
1.2.1 Data wawancara
1.2.2 Data observasi
2.0 Analisis
2.1 Analisis fungsional
2.2 Analisis biaya

Jadwal dari PERT dan CPM


x = 6 hari (Terpanjang)
u = Mencari waktu dari PERT setelah semua dirata2
Menggabungkan waktu normal (m), pesimis (P), optimis (b).
TIDAK ADA PATOKAN PESIMIS OPTIMIS! Selama kalian yang bangun
projek
Notasi Rincian tugas Waktu Pendahulu P b Varian
Normal (Peimis) (optimis) (std
(m) Deviasi)
A Studi literatur 3 - 5 1 3
B Pengumpulan 5 - 7 3 5
data
C Analisis 2 A 3 1 2
fungsional
D Analisis data 3 A 4 2 3
u= 13

u = 13
Rata2 dibagi per rincian aktivitas
o+4m+p / 6
A 1+4*3+5 / 6 3
B 3+4*5+7 / 6 5
C 1+4*2+3 / 6 2
D 2+4*3+4 / 6 3
stdDeviasi
(P-o / 6) 2
varianA = (P-o / 6)2
= (4/6) 2
Varian
2
A ((5-1)/6) 0,44
B 0,44
C 0,11
D 0,11

Varian dikuadratkan
hanya jalur CPM nya (terpanjang), bisa lebih dari 2
Cth A + D = 6 (waktu terpanjang)
Dilihat dari aktivitas yang terbanyak
Atau bisa ambil dari salah satunya
Standar Deviasi = VA + VD
= (0,44 + 0,11) * 0,5
= 0,74
x = waktu terpanjang
Z = x - u / stdDeviasi
Z = 6 - 13 / 0,74
= -9,5
DILIHAT DI DALAM TABEL Z (internet)
Cth => Z = 1,6
maka Z = 0,95 = 95% (Selesai dalam waktu 6 hari)

Idealnya lebih besar dari 50%


SELECT TIME (?) = Waktu yang dapat diperlambat tanpa menunda projek
penyelesaian namun boleh menunda pekerjaanya (tergantung select).
Berhubungan dengan biaya. Waktu aktivitas tidak samadengan 0, maka akan
memunculkan waktu. Waktu terlambat – Waktu tercepat
CRASHING TIME = Waktu yang dapat dipercepat
Biaya harus ditingkatkan
Rumus CRASHING TIME
cos(peningkatan) – cos(normal) / waktu(asli) – waktu(crash)
MINGGU DEPAN
PEMODELAN PROSES
Data Flow Diagram – Diagram Alir Data
Digambar di FOLIO BERGARIS
Di STAR UML
CDM / PDM
2 Versi: RPL B Indo dan B Inggris
Diagram konteks != DFD level 0
Mengapa dibilang sama? Karena ada notasi 0 diatas lingkaran
DFD lv 0 = 1.0, 2.0, 3.0.
OOA mengarah ke DFD bm
Pemodelan Proses dan Pemodelan Data

MINGGU DEPAN
Hasil Studi Kelayakan
Cetak, sudah di WBS
Microsoft Project

Anda mungkin juga menyukai