Anda di halaman 1dari 66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Prinsip-Prinsip Seni Grafis

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 5 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain


komunikasi visual untuk multimedia

Kompetensi dasar : 1. Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis


(nirmana)

Indikator : 1. Mengidentifikasi pengertian nirmana

2. Mengidentifikasi unsur-unsur nirmana


3. Menjelaskan prinsip-prinsip estetis
4. Membuat komposisi nirmana
A. Tujuan pembelajaran
1. Memahami pengertian nirmana
2. Memahami macam-macam unsure nirmana
3. Memahami prinsip estetis.
4. Membuat gambar komposisi nirmana di kertas a4 menggunakan pewarna
kering.

B. Materi
1. Nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual
seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang
harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam
bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana
disebut juga ilmu tatarupa.
2. Unsur-unsur nirmana
a. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi.
Raut titik yang paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak
bersudut dan tanpa arah.
b. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda,
ruang, rangkaian masa dan warna.
c. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai
dimensi pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi
oleh garis.
d. Warna adalah kesan yang dihasilkan oleh cahaya pada mata.
Warna ada 3 jenis: primer, sekunder, tersier.
Warna ada 2 kesan : warna dingin, dan warna panas.
e. Tekstur : nilai raba pada suatu permukaan benda nyata maupun semu.

3. Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip
utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
a. Kesatuan (Unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat
penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat
karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan
karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah
prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai
hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
b. Keseimbangan (Balance)
Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman
dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat
pohon atau bangunan yang akan roboh, kita merasa tidak nyaman dan
cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadaan yang dialami oleh
suatu benda jika semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam
bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan,
yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada
yang saling membebani.
c. Proporsi (Proportion)
Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian.
Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan
perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah
perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
d. Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam
bentuk –bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada
ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama
sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur
rupa.
e. Emphasis (Point of Interest)
Emphasis atau disebut juga pusat perhatian, merupakan pengembangan
dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai
pusat perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
f. Kesederhanaan (Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak
kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan tepat dan tidak berlebihan.
Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan
tidak merasa jenuh.
Contoh gambar komposisi nirmana

Komposisi garis

Komposisi warna dan bidang

C. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Praktek
D. Langkah kegiatan
Langkah-langkah Keterangan Alokasi
waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan 10 menit


2. Apersepsi
2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian
nirmana
80 menit
2. Guru menjelaskan unsur-unsur
nirmana
3. Guru menjelaskan prinsip-
prinsip estetis
4. Guru menunjukkan media atau
contoh karya.
5. Guru menggambar demo di
papan tulis
6. Setiap peserta didik membuat
gambar komposisi nirmana di
atas kertas a4 dengan teknik
kering.
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat 10 menit
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas

E. Sumber Belajar
1. Media contoh karya
2. Lcd proyektor
F. Instrumen
1. Peserta didik membuat gambar komposisi nirmana dengan teknik kering
di kertas a4.

G. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 21 juli 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Nyi Siti Jahro, S.kom Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Prinsip-Prinsip Seni Grafis

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain


komunikasi visual untuk multimedia

Kompetensi dasar : 1. Men-sketsa

Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian sketsa

2. Mengidentifikasi jenis-jenis sketsa


3. Mendiskripsikan manfaat sketsa
4. Mendiskripsikan macam-macam sudut pandang
5. Membuat sketsa
A. Tujuan pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian sketsa
2. Menjelaskan jenis-jenis sketsa
3. Menjelaskan manfaat sketsa
4. Menjelaskan macam-macam sudut pandang
5. Mebuat sketsa benda mati dan makhluk hidup di kertas a4 dengan tinta
cina

B. Materi
1. Pengertian Sketsa
Sketsa berasal dari bahasa Inggris yaitu sketching yang memiliki arti goresan
atau gambaran awal yang kasar (spontan) suatu objek atau design yang berupa
goresan garis-garis, semata-mata garis besar atau bentuk global yang tidak
mendetail. sering kali digunakan sebagai percobaan atau rancangan awal
untuk selanjutnya diteruskan membuat suatu karya gambar.
2. Jenis-jenis sketsa
 Gambar garis besar yaitu sketsa yang membuat garis-garis bentuk
sederhana tanpa rincian dan tidak selesai.
 Sketsa cepat yaitu sketsa yang menggunakan beberapa garis saja untuk
menampilkan citra suatu sketsa yang sudah selesai.
 Studi citra yaitu sketsa yang berupa coretan dengan cepat dan kurang
terperinci hanya menunjukan bentuk global.
3. Macam-macam teknik sketsa
 Sketsa linear, merupakan sket yang hanya goresan garis-garis saja.
Bisa menggunakan pensil, pena, dan spidol.
 Sketsa blok, merupakan sketsa yang membuat objek menjadi siluet
atau hidap pekat

4. Manfaat sketsa
 Menangkap ide awal suatu objek yang tidak dapat di ingat jika
ditinggal.
 Menggambaarkan rancangan suatu design untuk presentasi ide dasar.
 Memetakan suatu daerah atau tempat
 Membuat bentuk figure manusia untuk pelaku kejahatan.
 Memperjelas suatu kronologi peristiwa

5. Jenis-jenis Sudut pandang


 Bird eyes view (pandangan burung), merupakan pandangan ketika objek
berada di bawah garis cakrawala.
 Normal, merupakan pandangan manusia normal kerika berdiri.
 Katak , meripakan pandangan ketika objek berada di atas garis cakrawala
(garis cakrawala merupakan batas pandangan dari semua benda horizontal
atau tinggi rendahnya pandangan mata terhadap objek)
Contoh sketsa

Sketsa landscape

Sketsa benda mati

C. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Praktek
D. Langkah kegiatan

Langkah-langkah Keterangan Alokasi


waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan 10 menit


2. Apersepsi

2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian


sketsa
115 menit
2. Guru menjelaskan macam-
macam sketsa
3. Guru menjelaskan manfaat sketsa
4. Guru menjelaskan macam-
macam sudut pandang
5. Guru menunjukkan media atau
contoh karya.
6. Guru menggambar demo di
papan tulis
7. Setiap peserta didik membuat
sketsa di atas kertas a4 dengan
pensil 2b
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat 10 menit
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas

E. Sumber Belajar
1. Media contoh karya
2. Lcd proyektor
F. Instrumen
1. Peserta didik membuat sketsa di kertas a4 dengan tinta bak/cina.

G. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 20 agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Nyi Siti Jahro, S.kom Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Prinsip-prinsip seni grafis

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Kompetensi dasar : 1. Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam


karya seni rupa gambar bentuk

Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian Gambar bentuk

2. Menyebutkan jenis-jenis bentuk objek


3. Menyebutkan macam-macam teknik arsir
4. Mendeskripsikan gelap terang cahaya.
5. Menggambar objek

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian gambar bentuk
2. Menjelaskan jenis-jenis bentuk objek
3. Menyebutkan macam-macam teknik menggambar objek.
4. Menjelaskan gelap terang cahaya
5. Menggambar suatu objek pilihan dengan teknik arsir pensil warna di kertas
a3.
B. Materi
1. Pengertian menggambar bentuk - Menggambar adalah membuat gambar
suatu objek dengan pensil, pena, crayon, atau cat yang menggambarkan
apa adanya sesuai yang di lihat oleh mata secara persis tanpa adanya
tambahan fantasy atau emosi. Biasanya objek berupa benda-benda mati.

2. Jenis-jenis objek
 Kubistis : merupakan objek yang berupa garis-garis lurus yang
memiliki sudut-sudut yang tajam (kubus, persegi panjang, segitiga,
trapesium, dll)
 Silindris : merupakan objek berupa bidang atau garis yang
memiliki garis lengkung atau lingkaran (silinder, bundar, oval, dll)
 Draperi : merupakan objek berupa lekuk-lekukan dan tidak
memiliki sudut. (kain)

Benda kubistis

Benda silindris

Benda bebas
3. Macam-macam teknik gambar objek ada 2:
a. Teknik kering (arsiran pensil atau pena)
 Berulang
 silang
 pointilis
 miring (satu arah)
 dusel
 Teknik blok
 Menggambar dengan crayon (warna)
b. Teknik basah
 Menggambar dengan cat air, cat minyak, dll (warna)
4. Gelap terang cahaya merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
gambar bentuk. Karena gelap terang cahaya akan menimbulkan kesan
timbul atau bervolume pada gambar. Cahaya yang paling terang disebut
highlight sementara bayangan yg paling gelap di sebut dark shadows.
5. Jenis-jenis Sudut pandang
 Bird eyes view (pandangan burung), merupakan pandangan ketika
objek berada di bawah garis cakrawala.
 Normal, merupakan pandangan manusia normal kerika berdiri.
 Katak , meripakan pandangan ketika objek berada di atas garis
cakrawala (garis cakrawala merupakan batas pandangan dari
semua benda horizontal atau tinggi rendahnya pandangan mata
terhadap objek).
Contoh gambar

Sudut pandang normal


sudut pandang katak

Gambar bentuk dengan teknik arsir berulang


C. Metode Pembelajaran
3. Tanya jawab
4. Praktek
D. Alat dan bahan
Pensil warna, kertas a3, penghapus, pensil 2b.
E. Langkah kegiatan
Langkah-langkah Keterangan Alokasi
waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan 10 menit


2. Apersepsi

2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian


gambar objek
115 menit
2. Guru menjelaskan macam-
macam bentuk objek
3. Guru menjelaskan teknik-teknik
menggambar objek
4. Guru menjelaskan macam-
macam sudut pandang
5. Guru menunjukkan media atau
contoh karya.
6. Setiap peserta didik membuat
gambar objek terpilih di atas
kertas a3 dengan pensil warna
3. kegiatan penutup d. Peserta didik dan guru membuat 10 menit
kesimpulan.
e. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
f. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas
F. Sumber Belajar
3. Media contoh karya
4. Lcd proyektor
G. Instrumen
2. Peserta didik menggambar bentuk benda terpilih di kertas a3 dengan
pensil warna.

H. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 20 agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Nyi Siti Jaroh, S.kom Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Prinsip-prinsip seni grafis

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain


komunikasi visual untuk multimedia

Kompetensi dasar : 1. Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam


karya seni rupa gambar objek

Indikator : 1. Mendiskripsikan pngetian gambar objek teknik kering


crayon

2. Menggambar objek dengan teknik crayon

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian gambar objek teknik kering crayon
2. Menjelaskan langkah-langkah mewarnai
3. Menggambar suatu objek pilihan dengan teknik kering krayon di kertas a3.
4. Menambah apresiatif untuk berkarya
B. Materi
1. Pengertian menggambar objek teknik kering krayon adalah membuat gambar
suatu objek dengan tanpa adanya unsur air dalam pewarnaannya seperti
mengunakan crayon, yang menggambarkan apa adanya sesuai yang di lihat
oleh mata secara persis tanpa adanya tambahan fantasy atau emosi. Biasanya
objek berupa benda-benda mati.
2. Tahap-tahap mewarnai
a. Persiapan
 Kertas a3
 Krayon oil
 Pensil
b. Pengerjaan pewarnaan
 Berdoa sebelum mengerjakan
 Pewarnaan dimulai dengan mewarnai bagian-bagian yang
paling tua.
 Setelah itu campurlah warna yang paling tua dengan warna yg
leboh muda dengan cara menumpuk supaya terdapat kesan
gradasi atau volume.
 Warnailah seluruh gambar sehingga tak ada ruang kosong atau
warna asli kertas terlihat.
c. Catatan
 Membuat gradasi dilakukan dengan cara pencampuran atau
penumpukan warna muda ke yang tua.
 Warna muda hanya bisa di tumpuk dengan warna yang lebih
tua
 Jika warna tua di tumpuk dengan warna yg lebih muda, warna
yang lebih muda tidak akan bisa menutup warna yang lebih
tua.
 Setelah selesai mewarnai semua, gunakan pensil EE untuk
memperjelas gaaris kontur.
d. Kelebihan krayon
 Mudah digunakan
 Memiliki warna yang cerah
 Dapat mewarnai area yang lebih luas lebih baik dan lebih
merata dari pada pensil warna.

Gambar objek dengan teknik kering


C. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Praktek
D. Alat dan bahan:
krayon, kertas a3, penghapus, pensil 2b.
E. Langkah kegiatan
Langkah-langkah Keterangan Alokasi
waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan


2. Apersepsi

2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian


menggambar objek dengan
teknik kering krayon
2. Guru menjelaskan langkah-
langkah mewarnai
3. Setiap peserta didik membuat
gambar objek teknik kering
krayon di kertas a3.
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas
F. Sumber Belajar
1. Media contoh karya
2. Lcd proyektor
G. Instrumen
1. Peserta didik menggambar bentuk benda terpilih di kertas a3 dengan
pensil crayon.

H. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 20 agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Nyi Siti Jahro, S.kom Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Prinsip-prinsip seni grafis

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain


komunikasi visual untuk multimedia

Kompetensi dasar : 1.4 Menggambar perspektif

Indikator : 1. Mendiskripsikan pngetian gambar perspektif

2. Menjelaskan sejarah singkat gambar perpektif


3. Menjelaskan unsur-unsur perspektif
4. Menjelaskan hukum perspektif
5. Membuat gambar perspektif berbagai teknik

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian gambar perspektif
2. Menjelaskan sejarah singkat perspektif
3. Menjelaskan unsure-unsur gambar perspektif
4. Menjelaskan hukum
5. Menggambar perspektif suatu objek dengan 2 titik lenyap di kertas a3.
B. Materi
1. Gambar Perspektif
Secara etimologi perspektif berasal dari bahasa italia Prospettiva yang
berarti gambar pandangan. Gambar perspektif adalah cara melukis suatu
benda atau permukaan yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh
mata dengan tiga dimensi. Dengan demikian, gambar akan terlihat teratur,
memiliki kesan kedalaman dan realistic secara skala dan ukuran.

2. Sejarah singkat perspektif


Perspektif bermula pada jaman renaissan, yang dipelajari dan di terapkan
oleh Paulo Ucello. Paolo lahir di Pratovecchio, Italy pada tahun 1397.

Paolo uccelli adalah seorang pelukis italia dan sorang ahli matematika yang
terkenal karena karya rintisanny pada perspektif dalam seni. Dia menggunakan
perspektif dalam rangka menciptakan rasa kedalaman dalam lukisannya

Karya paolo, miracle of the desecrated host.

3. Unsur-unsur perspektif
a. Bidang horizon (garis cakrawala)
Bidang horizon dalam gambar perspektif adalah bidang khayalan,
kedudukannya selalu setinggi mata pengamat dan sejajar dengan
bidang dasar. Berupa garis mendatar, dengan ketinggian mata
pengamat dan memisahkan gambar yang di atas dan di bawah
mata. Contoh adalah batas antara garis laut dengan garis langit.
b. Garis batas
Garis batas adalah penghabisan pandangan dari semua bidang
horizontal. Ketika kita memandang suatu objek, terdapat batas
pandangan, maka dari itu terjadi batas suatu benda.
c. Titik lenyap
Titik lenyap adalah titik dalam gambar perspektif di mana garis-
garis yang sesungguhnya dalam keadaan sejaajr akan menghilang
menuju titik ini. Objek-objek yang pada kenyataannya sama besar,
bila posisinya menjauh pengamat akan tergembarkan lebih kecil
dari pada objek yang lebih dekat dari mata pengamat. Letak titik
hilang berada segaris lurus dengan garis cakrawala (untuk satu titik
hilang dan dua titik hilang)
d. Titik pandang
Titik pandang merupakan tempat pengamat berada. Semakin jauh
pengamat berada dari objek, maka semakin luas pula objek yang
akan dipandang pengamat.

4. Hukum perspektif
a. Gambar benda yang jauh dari mata, makin kecil dan menghilang
b. Gambar benda yang besar makin jauh, kelihatan makin mengecil
c. Gambar benda yang tinggi, makin jauh akan kelihatan semakin
rendah/pendek
d. Semua garus sejajar dengan horizon/cakrawala tetap sejajar dengan
horizon
e. Semua garis yang menuju horizon bertemu pada titik lenyap di
horizon
f. Warna sebuah benda yang jauh akan semakin kabur.

5. Jenis perspektif
a. Perspektif mata katak
Cara menggambar pesrpektif dengan melihat suatu objek gambar
dari bawah. Sehingga nantinya dihasilakan penggambaran yang
berbeda, suatu bagian suatu objek akan kelihatan lebih besar dari
bagian bawahnya.

b. Perspektif mata manusia (normal)


Cara menggambar perspektif dengan menggambarkan suatu objek
tepat di depan mata (lurus). Penggambaran ini seperti kita melihat
suatu pemandangan, benda yang jauh semakin mengecil dan warna
benda yang jauh akan semakin kabur. Dan yang dekat akan
semakin besar dan warnanya semakin kuat.
c. Perspektif mata burung
Menggambar perspektif dengan cara mata burung, seolah-olah kita
melihat suatu objek dari ketinggian. Sehingga nantinya objek
gamabr yang dihasilkan bagian atasnay terlihat lebih besar dan
bagian bawah mengecil.
6. Teknik menggambar pespektif
a. Satu titik lenyap

b. Dua titik lenyap

c. Tiga titik lenyap

C. Metode Pembelajaran
3. Tanya jawab
4. Praktek
D. Alat dan bahan:
Pensil warna, kertas a4, penghapus, pensil 2b.
E. Langkah kegiatan
Langkah-langkah Keterangan Alokasi
waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan


2. Apersepsi

2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian


menggambar perspektif
2. Menjelaskan sejarah singkat
perspektif
3. Menjelaskan unsure-unsur
gambar perspektif
4. Menjelaskan hukum perspektif
5. Menggambar perspektif suatu
objek dengan 2 titik lenyap di
kertas a3.
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas
F. Sumber Belajar
3. Media contoh karya
4. Lcd proyektor
G. Instrumen
2. Peserta didik menggambar bentuk benda terpilih di kertas a3 dengan
pensil warna.

H. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 5 september 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Nyi Siti Jahro, S.kom Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Seni Budaya

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Kompetensi dasar : 1. Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam


karya seni rupa gambar bentuk

Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian Gambar bentuk

2. Menyebutkan jenis-jenis bentuk objek


3. Menyebutkan macam-macam teknik arsir
4. Mendeskripsikan gelap terang cahaya.
5. Menggambar bentuk

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian gambar bentuk
2. Menjelaskan jenis-jenis bentuk objek
3. Menyebutkan macam-macam teknik arsir.
4. Menjelaskan gelap terang cahaya
5. Menggambar suatu objek silindris dengan teknik arsir pensil di kertas a4.

B. Materi
1. Pengertian menggambar bentuk - Menggambar adalah membuat gambar
suatu objek dengan pensil, pena, crayon, atau cat yang menggambarkan
apa adanya sesuai yang di lihat oleh mata secara persis tanpa adanya
tambahan fantasy atau emosi. Biasanya objek berupa benda-benda mati.

2. Jenis-jenis objek
 Kubistis : merupakan objek yang berupa garis-garis lurus yang
memiliki sudut-sudut yang tajam (kubus, persegi panjang, segitiga,
trapesium, dll)
 Silindris : merupakan objek berupa bidang atau garis yang
memiliki garis lengkung atau lingkaran (silinder, bundar, oval, dll)
 Draperi : merupakan objek berupa lekuk-lekukan dan tidak
memiliki sudut. (kain)
3. Macam-macam teknik arsiran
 Berulang
 silang
 pointilis
 miring (satu arah)
 dusel
 Teknik blok
4. Gelap terang cahaya merupakan sesuatu yang sangat penting dalam
gambar bentuk. Karena gelap terang cahaya akan menimbulkan kesan
timbul atau bervolume pada gambar. Cahaya yang paling terang disebut
highlight sementara bayangan yg paling gelap di sebut dark shadows.
5. Jenis-jenis Sudut pandang
 Bird eyes view (pandangan burung), merupakan pandangan ketika
objek berada di bawah garis cakrawala.
 Normal, merupakan pandangan manusia normal kerika berdiri.
 Katak , meripakan pandangan ketika objek berada di atas garis
cakrawala (garis cakrawala merupakan batas pandangan dari
semua benda horizontal atau tinggi rendahnya pandangan mata
terhadap objek).
Contoh gambar

Gambar bentuk dengan teknik arsir berulang


C. Metode Pembelajaran
3. Tanya jawab
4. Praktek

D. Langkah kegiatan

Langkah-langkah Keterangan Alokasi


waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan 10 menit


2. Apersepsi

2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian


sketsa
115 menit
2. Guru menjelaskan macam-
macam sketsa
3. Guru menjelaskan manfaat sketsa
4. Guru menjelaskan macam-
macam sudut pandang
5. Guru menunjukkan media atau
contoh karya.
6. Guru menggambar demo di
papan tulis
7. Setiap peserta didik membuat
sketsa di atas kertas a4 dengan
pensil 2b
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat 10 menit
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas
E. Sumber Belajar
3. Media contoh karya
4. Lcd proyektor
F. Instrumen
2. Peserta didik menggambar bentuk benda silindris sederhana (kendi) di
kertas a4 dengan pensil 2b.

G. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 20 agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Ki Suryo Saputro Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Seni budaya

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar kompetensi : 1. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Kompetensi dasar : 1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan


dan teknik dalam karya seni rupa ilustrasi
Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian ilustrasi

2. Menyebutkan jenis-jenis ilustrasi


3. Mengidentifikasi fungsi gambar ilustrasi
4. Membuat karya ilustrasi

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian ilustrasi
2. Menjelaskan jenis-jenis dan teknik gambar ilustrasi.
3. Menjelaskan fungsi gambar ilustrasi.
4. Membuat karya ilustrasi dengan teknik folder print di kertas a3.
5. Menambah sikap apresiatif terhadap gambar ilustrasi.

B. Materi pelajaran.

1. Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan atau cerita dengan
teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya.. Tujuan
ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi,
atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan
tersebut lebih mudah dicerna.
2. Jenis-jenis ilustrasi
a. Foto : menggambarkan sesuatu sesuai dengan kenyataan
b. Cover : Cover berarti kulit, terdapat pada sampul buku atau majalah dan
lain-lain. Dalam pembuatan cover ilustrator hendaknya memperhatikan isi
dan karakter dari. buku atau majalah agar penampilannya lebih menarik.
c. Gambar Ilustrasi Dekoratif, yaitu gambar ilustrasi yang berfungsi
menghiasi atau memperindah sesuatu, bentuknya disederhanakan atau
dilebih-lebihkan.
d. Karikatur : menggambarkan sesuatu pesan atau peristiwa dengan sentuhan
humor.
e. Komik : cerita bergambar yang memiliki step-step atau bingkai-bingkai
urutan untuk membaca
f. Gambar Kartun, yaitu gambar yang menampilkan kelucuan atau humor
yang bertujuan menghibur. Gambar kartun dianggap berhasil jika dapat
membuat orang tertawa atau setidaknya dapat membuat orang tersenyum
g. Illustrasi Cerpen
Daya tarik sebuah cerpen sangat dipengaruhi oleh ilustrasi yang
mengiringinya,' disamping untuk menambah daya tarik ilustrasi juga
berfungsi untuk memberi penguatan pada tokoh yang digambarkan dalam
naskah cerita. Semakin indah ilustrasi yang ditampilkan, akan membuat
orang tambah penasaran untuk membacanya
3. Teknik pembuatan ilustrasi
a. Teknik drawing : membuat ilustrasi menggunakan teknik garis atau
arsir dengan alat pulpen, drawingpen, pensil.
b. Teknik digital painting : membuat ilustrasi menggunakan media digital
seperti photoshop, coreldraw, dan adobeilustrator.
4. Fungsi-fungsi ilustrasi
a. Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
b. Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam
tulisan ilmiah
c. Memberikan bayangan langkah kerja/kronologi
d. Mengkomunikasikan cerita.
e. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas
manusia.
f. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
g. Dapat menerangkan konsep

5. Sejarah
Konsep ilustrasi bisa ditinjau kembali ke masa silam melalui lukisan
dinding prasejarah dan konsep tulisan hierioglif dan lukisan dinding goa.
Pada abad pertengahan, ilustrasi digunakan untuk sebuah langkah-langkah
prosesi atau tata cara ritual. Msal dalam buku-buku keagamaan

Pada masa awal modern, ilustrasi digunakan sebgai gambaran suatu


peristiwa, misalnya seperti Koran harian, membuat gmbar wajah seorang
buronan, dll.

Pada masa kini, ilustrasi semakin berkembang dengan penggunaan banyak


software pembantu seperti Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw,
dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang dibuat dengan tangan tetap
memiliki nilai yang tinggi.
Contoh ilustrasi

Sebuah ilutrasi dengan teknik drawing menceritakan sebuah peristiwa pada masa era
kegelapan eropa. Banyak terjadi perbudakan yang tidak manusiawi.

Ilustrasi dengan teknik lukis bercerita ketika Ezekiel melihat malaikat yang turun ke
bumi.
C. Metode pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Test
D. Langkah-langkah pembelajaran

Langkah-langkah Keterangan Alokasi


waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan 10 menit


2. Apersepsi
2. kegiatan inti 1. pemahaman teori tentang 70 menit
pengertian ilustrasi dan jenis
jenis ilustrasi, serta fungsi
ilustrasi
3. kegiatan akhir 1. memberi pertanyaan seputar 10 menit
ilustrasi
2. member kesimpulan tentang
pengertian ilustrasi
3. penutup

E. Sumber belajar
1. Sumber belajar (media karya)
2. Lcd proyektor
3. Media internet
F. Penilaian
1. Teknik/jenis : kuis dan tugas individu
2. Bentuk instrument: pertanyaan lisan dan tes tertulis
3. Instrumen/soal:
 Jelaskan pengertian ilustrasi?
 Sebutkan Jenis-jenis sebutkan jenis-jenis ilustrasi miniman 3
jenis, jelaskan?
 Sebutkan fungsi ilustrasi?
 Membuat karya ilustrasi dengan teknik folder print di kertas
a3.
G. Penilaian individu
a. Contoh nilai test uraian

Soal Skor maksimal Skor perolehan Bobot test nilai


uraian
1. 30 20
2. 30 15 60% 60%/x 65
3. 40 30
Jumlah : 100 Jumlah : 65 39

b. Penilaian praktek

No. Nama Penilaian praktek jumlah Bobot nilai


1 2 3 4 5
1. dion 4 5 5 4 3 21/85 40% 40%x85= 34

Keterangan :
1. Alat dan bahan
2. Penguasaan teknik
3. Kreativitas
4. Sopan-santun
5. Minat

Skor : 1-5
1=sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
No. Jumlah skor Nilai Keterangan
1. 21-25 81-100 Sangat baik
2. 16-20 61-80 baik
3. 11-15 41-60 cukup
4. 6-10 21-40 kurang
5. 0-5 1-20 Sangat kurang

I. Hasil

Nilai = Nilai hasil test urian (60%) + nialai sikap (40%)


39+34 = 73

Yogyakarta, 30 agustus 2013


Mengetahui
Guru pembimbing Mahasiswa
PPL

Ki Suryo Saputro Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Seni Budaya (seni rupa)

Kelas/semester : X/1

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

Standar kompetensi : Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi dasar : 1.3 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan


gagasan dan teknik dalam karya seni rupa ornamen

Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian ornamen

2. menjelaskan macam-macam motif

3. Menjelaskan jenis-jenis corak ornamen

4. mendiskripsikan fungsi ornamen

5. Membuat karya gambar hias ornamen.

A. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat:
1. Menyebutkan pengertian ornamen
2. Menjelaskan macam-macam motif
3. Menjelaskan jenis-jenis corak ornamen
4. Menyebutkan macam-macam fungsi ornamen
5. Mampu berkarya gambar hias ornamen untuk logo nama di kertas a4.
B. Materi pembelajaran
1. Ornamen berasal dari kata ornare (bahasa latin) yang berarti menghiasi.
Ornamen juga berarti “dekorasi” atau hiasan, sehingga ornamen sering
disebut sebagai design dekoratif atau design ragam hias. Secara umum
ornamen adalah suatu hiasan yang di peroleh dengan meniru atau
mengembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam.
2. Motif
Motif dalam konteks ini dapat diartikan sebagai elemen pokok dalam seni
ornamen. Ia merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu
karya ornamen. Motif dalam ornamen ada 2 meliputi:
a. Motif Geometris.
Motif tertua dari ornamen adalah bentuk geometris, motif ini lebih
banyak memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti:
 Garis-garis lengkung dan lurus,
 Lingkaran, segitiga, segiempat,
 Bentuk meander
 Swastika,
 Bentuk pilin
Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan
mengikuti bentuk benda yang dihias, dalam perkembangannya
motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai
teknik, (digambar, dipahat, dicetak)
b. Motif (naturalis)
Penggambaran motif naturalis biasanya bentuk motif yang meng
impretasikan atau mengadopsi sebuah keadaan alam atau
kehidupan manusia. Diantaranya:
 Motif tumbuhan
 Motif binatang
 Motif alam: gunung awan, batu-batuan, dll.
 Motif manusia
 Motif kreasi atau khayalan; motif kala, motif ikan duyung,
raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib

3. Jenis-jenis corak ornamen


Berdasarkan periode dan ciri-ciri yang ditampilkan, karya seni ornamen
memiliki beberapa corak yaitu:
a. Ornamen Primitif, yaitu karya seni ornamen yang diciptakan
pada zaman purba atau zaman primitif. Ciri-ciri umum dari seni
ornamen primitif adalah sederhana, tegas, kaku, cendrung bermotif
geometris, goresan spontan, biasanya mengandung makna
simbolik tertentu. Sedangkan komposisi yang diterapkan biasanya
berderet, sepotong-sepotong, berulang, berselang-seling, dan
sering juga dijumpai penyusunan secara terpadu. Karya seni
primitif memberi gambaran kesederhanaan dan gambaran perilaku
masyarakat pada zaman itu. Seni primitif bersifat universal karena
ciri-ciri umumnya adalah sama diseluruh dunia.

b. Ornamen klasik adalah hasil karya seni ornamen yang telah


mencapai puncak-puncak perkembangannya atau telah mencapai
tataran estetis tertinggi, sehingga sulit dikembangkan lebih lanjut.
Ia telah mempunyai bentuk dan pakem yang standard, struktur
motif dan pola yang tetap, memiliki susunan, irama yang telah
baku dan sulit untuk dirobah dalam bentuk yang lain, dan yang
terpenting telah diterima eksistensinya tanpa mengalami perubahan
lagi. Contohnya ornamen Majapahit, Pajajaran, Jepara, Bali,
Surakarta, Madura, mataram dan lain-lain. Seni klasik bersifat
kedaerahan karenanya masing-masing daerah memiliki ragam hias
klasik dengan corak dan ciri-ciri tersendiri.

c. Ornamen Tradisional yaitu ragam hias yang berkembang


ditengah-tengah masyarakat secara turun-temurun, dan tetap
digemari dan dilestarikan sebagai sesuatu yang dapat memberi
manfaat (keindahan) bagi kehidupan, dari masa ke masa. Ornamen
tradisonal mungkin berasal dari seni klasik atau seni primitif,
namun setelah mendapat pengolahan-pengolahan tertentu,
dilestarikan kemanfaatannya demi memenuhi kebutuhan,
khususnya dalam hal kebutuhan estetis. Oleh sebab itu corak seni
ornamen tradisional merupakan pembauran dari seni klasik dan
primitif. Hasil atau wujud dari pembauran tersebut tergantung dari
sumber mana yang lebih kuat yang akan memberi kesan/corak
yang lebih dominan. Misalnya motif tradisonal Majapahit, Bali,
Jogyakarta, Pekalongan beberapa daerah lainnya lebih dominan
bersumber pada corak motif klasik, sedangkan motif tradisional
Irian jaya, toraja, motif suku dayak dan motif Kalimantan corak
primitifnya lebih menonjol. Ornamen tradisonal bersifat kolektif.

d. Ornamen modern atau Kontemporer yaitu karya seni ornamen


yang merupakan hasil kreasi atau ciptaan seniman yang baru dan
lepas dari kaidah-kaidah tradisi, klasik atau primitif. Ornamen ini
bersifat individu. Poses dan terciptanya seni ornamen modern
terkadang bertolak atau mengambil inspirasi dari seni primitif atau
tradisional atau merupakan hasil inovasi/kreativitas seniman secara
pribadi, sehingga karya yang tercipta merupakan cerminan pribadi
senimannya. Adanya berbagai corak dalam seni ornamen bukan
berarti antara corak yang satu dengan yang lainnya mempunyai
nilai estetis atau nilai kegunaan lebih tinggi atau lebih rendah,
karena masing-masing corak memiliki keunggulan karakter, ciri,
dan nilai estetika tersendiri, perbedaan corak tersebut hanya
berdasarkan pada periode perkembangan, tampilan fisik, dan sifat
penciptaannya. Sedangkan menyangkut kegunaan dan nilai estetis
pada dasarnya adalah sama. Adanya anggapan bahwa suatu corak
lebih baik dari corak lainnya semata-mata karena selera individu.

4. FUNGSI ORNAMEN
Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi
tertentu,demikian pula halnya dengan karya seni ornamen yang
penciptaannya selalu terkait dengan fungsi atau kegunaan tertentu pula.
Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai berikut:
a. sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias
yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu
bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut
ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga,
arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat
transportasi dan sebagainya.
b. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya krya ornamen yang di
buat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga
memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-
norma tertentu (adat agama, system sosial lainya). Contoh ragam
hias ini misalnya kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambing
kehidupan, motif burung ponik sebagai lambing keabadian, motif
padma, lamak dan sebagainya.

5. Teknik-teknik penyelesaian (finishing)


Penyelesaian gambar ornamen bertujuan untuk membuat karya tersebut
menjadi lebih indah, dan gambar yang difinishing akan nempak lebih jelas
dan menarik.
Beberapa teknik yang bisa digunakan untuk melakukan finishing adalah
sebagai berikut:
a. Teknik hitam-putih yaitu penyelesaian suatu karya ornamen yang
hanya memanfaatkan tinta atau pensil hitam, penyelesaian dengan
cara ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan gelap-terang,
penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume dengan teknik arsir.
b. Teknik warna yaitu jenis finishing yang mengunakan warna
sebagai unsur pokok. Finishing ini dilakukan dengan sistem:
Plakat yaitu menerapkan warnasecara plakat(poster) sesuai dengan
warna motif yang diinginkan. Gradasi (warnater susun) yaitu
dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap
kewarna terang atau sebaliknya.
Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna
terang dengan menebarkan warna (bukan tersusun). Untuk
mendapat hasil yang maksimal dalam melakukan finishing dengan
warna adalah pengetahuan seseorang tentang teori warna yang
menyangkut: jenis warna, teknik pencampuran warna dan efek
yang ditimbulkan, nilai warna, sifat warna, makna warna dan lain-
lain.

.
ornamen geometri pada media logam

Ornamen pada media kain

C. Metode
Pembelajaran

5. Tanya
jawab
6.
Pendekatan
eksploratif
7. Praktek
D. Alat dan bahan:
1. Kertas a4
2. Pensil
3. Pewarna
(spidol,
crayon,
atau pensil
warna)
E. Langkah kegiatan

Langkah-langkah Keterangan Alokasi


waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan


2. Apersepsi
2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian
ornamen
2. Guru menjelaskan pengertian
motif
3. Guru menjelaskan macam-
macam jenis motif
4. Guru menjelaskan jenis-jenis
corak ornamen
5. Guru menjelaskan fungsi
ornamen
6. Guru menyebutkan teknik
penyelesaian (finishing)
7. Guru menunjukan media contoh
karya.
8. Guru demonstrasikan pembuatan
ornamen.
9. Setiap peserta didik membuat
gambar ornamen dengan kreasi
sendiri.
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas

F. Sumber Belajar
1. Media contoh karya
2. LCD proyektor
3. Media internet

G. Instrumen
1. Jelaskan pengertian ornamen?
2. Sebutkan 2 macam jenis motif, dan jelaskan?
3. jelaskan beberapa corak ornamen, dan jelaskan?
4. Jelaskan fungsi ornamen?
5. Buatlah karya hias ornamen di kertas a4 yang di warnai sesuai kreasi
sendiri?
H. Penilaian
II. Penilaian individu
c. Contoh nilai test uraian

Soal Skor maksimal Skor perolehan Bobot test nilai


uraian
1. 30 20
60% 60%/x 65
2. 30 15
3. 40 30
Jumlah : 100 Jumlah : 65 39

d. Penilaian praktek

No. Nama Penilaian praktek jumlah Bobot nilai


1 2 3 4 5
1. dion 4 5 5 4 3 21/85 40% 40%x85= 34

Keterangan :
1. Alat dan bahan
2. Penguasaan teknik
3. Kreativitas
4. Sopan-santun
5. Minat

Skor : 1-5
1=sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
No. Jumlah skor Nilai Keterangan
1. 21-25 81-100 Sangat baik
2. 16-20 61-80 baik
3. 11-15 41-60 cukup
4. 6-10 21-40 kurang
5. 0-5 1-20 Sangat kurang

III. Hasil

Nilai = Nilai hasil test urian (60%) + nialai sikap (40%)


39+34 = 73

Mengetahui Yogyakarta, 4 september 2013


guru Pembimbing Mahasiswa
PPL

Ki Suryo Saputro Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Seni Budaya/seni rupa

Kelas/semester : XI/1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar kompetensi : 2. Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Kompetensi dasar : 2.1 Mengekpresikan diri dengan gambar bentuk dengan


berbagai
teknik

Indikator : 1. Mendiskripsikan pengertian Gambar bentuk

2. Menyebutkan jenis-jenis bentuk objek


3. Menyebutkan macam-macam teknik arsir
4. Mendeskripsikan gelap terang cahaya.
5. Membuat gambar bentuk kompleks dengan teknik arsir
atau pointilis

A. Tujuan pembelajaran:
1. Menjelaskan pengertian gambar bentuk
2. Menjelaskan jenis-jenis bentuk objek
3. Menyebutkan macam-macam teknik arsir.
4. Menjelaskan gelap terang cahaya
5. Menggambar suatu objek kompleks silindris dan kubistis (vespa) dengan
teknik arsir pensil 2b di kertas a4.
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Gambar bentuk

Gambar bentuk adalah menggambar dengan meniru objek dan


mengutamakan kemiripan bentuk sesuai keadaan yang sebenarnya. Semakin
mendekati kemiripan bentuk, berarti gambar bentuk yang dibuat semakin
sempurna. Objek gambar bentuk bisa dari benda-benda mati.

2. Benda 3 Dimensi

Benda kubistis

Benda silindris

Benda bebas
3. Prinsip
a. Model

Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk menggambar.


Menggunakan model berarti menggambar bentuk terfokus pada objek yang
digambar

b. Proporsi

Perbandingan ukuran antara satu dan lainnya dalam satu kesatuan, yang
menjadikan sebuah gambar terlihat wajar.

Proporsi baik

Proporsi tidak baik

c. Komposisi

Komposisi merupakan pengetahuan penataan benda atau komponen


tertentu berdasar aspek keindahan.

d. Prespektif

Merupakan penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata.


e. Gelap terang
Memberikan efek gambar terlihat dimensional Memperkuat
karakteristik benda

4. Alat dan Bahan

kertas

penghapus
pensil

5. Teknik
a. Teknik Arsir
Teknik pointilis

Teknik arsir silang teknik arsir searang/ mirng


C. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan metode pembinaan, demonstrasi, praktek

D. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No Kegiatan Waktu Metode


1 Pendahuluan 2 Menit
a. Mengucapkan salam
b. Motifasi dan apresiasi
2 Kegiatan inti
a. Peserta didi menunjukkan
jenis-jenis anatomi pada tubuh
manusia
b. Guru menjelaskan materi
dalam gambar dan penugasan
c. Masingmasing peserta didik
mengerjakan penugasan yaitu
membuat gambar wajah.
Model ditentukan guru
3 Kegiatan penutup
a. Peserta didik dan guru
mengevaluasi hasil karya
b. Guru member salam dan
peserta didikkeluar kelas

E. Penugasan
1. Gambarlah sebuah objek yang disediaskan di depan kelas. Objek berupa
vespa. Gambarlah dengan teknik arsiran atau pointilis. Gambarlah dengan
bentuk proporsi dan komposisi yang baik di kertas a3 dengan pensil 2b.
F. PENILAIAN
1. Penilaian dilakukan denganmelalui evaluasi praktek.
2. Contoh evaluasi:
Buatlah gambar anatomi wajah dengan model teman anda
 Menggunakan kertas gambar A4
 Gunakan teknik arsir dengan pensil
 Pertimbangkan prinsip dalam menggambar bentuk, seperti: komposisi,
proporsi, dan gelap terang.
3. Contoh lembar penilaian
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
Komposisi
Proporsi
Gelap terang
Bentuk karya

Keterangan :

1. Sangat kurang : 0-59

Jumlah Aspek yang


2. Kurang : 60-69 Nilai Akhir dinilai
3. Cukup : 70-75 =

4. Baik : 76-83 5

5. sangat baik : 86-100

Yogyakarta,21 Agustus 2013

Mengetahui
Guru pembimbing Mahasiswa

Ki SuryoSaputro Yudha Yusitra Asiputra


NIP : 10206241034

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama sekolah : SMK IBU PAWIYATAN TAMAN SISWA

Nama Pelajaran : Seni Budaya (seni rupa)

Kelas/semester : XI/1

Alokasi waktu : 10 x 45 menit

Standar kompetensi : 2. Mengekspresikan Diri Berkaitan Dengan Karya


Seni Rupa

Kompetensi dasar : 2.2 Mengekpresikan diri dengan gambar anatomi


manusia
Indikator :

1. Mendiskripsikan gambar anatomi


2. Menjelaskan struktur tubuh manusia
3. Menyebutkan fungsi-fungsi anatomi
4. Membuat gambar struktur anatomi manusia secara
proporsional.

A. Tujuan pembelajaran
1. Menyebutkan pngertian gambar anatomi
2. Menjelaskan struktur tubuh manusia
3. Menjelaskan teknik penggambarannya
4. Menyebutkan fungsi-fungsi anatomi.
5. Mampu berkarya gambar struktur anatomi manusia secara proporsional.
B. Materi
1. Pengertian anatomi
Gambar gambar anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh
Manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan secara terperinci sesusai proporsi
bentuk normal.

2. Struktur tubuh manusia terdiri dari:


a. Kepala
b. Tangan

c. Tarso
d. Kaki

3. Teknik Penggambaran
Menggambar anatomi manusia bisa menggunakan teknik arsir silang,
searang, pointilis, dan dusel.
4. Fungsi Anatomi
a. anatomi manusia (antropotomi) merupakan pelajaran dasar dalam
bidang kedokteran dan menjadi ilmu yang utama dalam morfologi
manusia.
b. Anatomi mikroskopis adalah ilmu yang
mempelajari struktur anatomi dengan bantuanalat tambahan seperti
mikroskop visual (mikroskop), termasuk ilmu pengetahuan
dan citologyhistologi.
c. Dalam dunia seni anatomi sangat penting untuk ketepatan karakter
seseorang dalam melukis. untuk melakukan ketepatan semirip
mungkin dalam melukis wajah. dikarenakan orang yang melihat
tau atau mengenalinya siapa yang dilukisanitu, siapa yang
dilukisnya.
5. Proporsi
Proporsi merupakan kata yang sangat biasa dipakai dalam kehidupan
sehari-hari dan sangat familiar di telinga kita, akan tetapi pertanyaannya
adalah apakah kita sudah tahu apa arti sebenarnya dari proporsi. Kita
sering mengatakan "Wah, orang itu tinggi badan dan berat badannya
proporsional", atau dengan kata yang lain "Kalau berbuat sesuatu itu yang
proporsional, jangan berlebih-lebihan". Sebenarnya apakah arti dari
proporsional. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Indrawan,
2000, p.409) proporsi adalah keseimbangan. Jadi ungkapan yang di depan
tadiWah, orang itu tinggi badan dan berat badannya proporsional" berarti
antara tinggi badan dan berat badan seimbang.
6. Distorsi
Cara menggambar yang melebih-lebihkan atau menonjolakan bentuk
aslinya. (tidak proporsional)
C. Metode Pembelajaran
8. Tanya jawab
9. Praktek
D. Alat dan bahan:
krayon, kertas a3, penghapus, pensil 2b.
I. Langkah kegiatan
Langkah-langkah Keterangan Alokasi
waktu
pembelajaran

1. Kegiatan awal 1. Pembukaan


2. Apersepsi
2. kegiatan inti 1. Guru menjelaskan pengertian
menggambar anatomi.
2. Guru menjelaskan struktur
anatomi manusia
3. Guru menjelaskan fungsi gambar
anatomi
4. Setiap peserta didik membuat
gambar anatomi manusia
(tangan, kaki, kepala, badan)
3. kegiatan penutup a. Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan.
b. Member materi ajar pertemuan
berikutnya.
c. Guru memberi salam dan peserta
didik keluar kelas
J. Sumber Belajar
5. Media contoh karya
6. Lcd proyektor
K. Instrumen
3. Peserta didik menggambar anatomi tangan, kaki, kepala, torso di kertas a3
dengan pensil 2b.

L. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Aspek yang dinilai


No Nama Siswa Alat & Penguasaan Jumlah Nilai
Kreativitas Kerapian antusias
Bahan teknik
1 carolina 5 4 4 4 5 22 88
2 Bejork 3 3 2 4 3 15 60
3 ....
4 ....
5 ....

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup NILAI = Jumlah x 4
4 = baik
5 = sangat baik

Mengetahui Yogyakarta, 20 agustus 2013


Guru Pembimbing Mahasiswa PPL

Ki Suryo Saputro Yudha Yusitra Adiputra


NIM : 10206241034

Anda mungkin juga menyukai