B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bio proses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerja sama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan
3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan
pengamatan morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam
kelangsungan kehidupan di bumi.
C. Indikator Pembelajaran
E. Materi Pelajaran
Fakta: Terdapat berbagai jenis tumbuhan di bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang
kehidupan makhluk hidup lainnya.
Stratum A = lapisan tajuk (kanopi) hutan paling atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan
tinggi lebih dari 30 meter.
Stratum B = lapisan tajuk ke dua dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan tinggi 20 –
30 meter.
Stratum C = lapisan tajuk ke tiga dari atas yang dibentuk oleh pepohonan dengan tinggi 4 –
20 meter.
Stratum D = lapisan tajuk ke empat dari atas yang dibentuk oleh spesies tumbuhan semak
dan perdu dengan tinggi 1 – 4 meter.
Konsep :
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri antara lain yaitu tumbuhan paku tergolong kormofita sejati
karena sudah menyerupai tumbuhan tinggi, pada waktu muda daunnya menggulung, spora dihasilkan
didalam kotak spora (sporangium), sporanya berbeda-beda (baik bentuk, ukuran, maupun sifatnya),
tersebar di daerah tropis maupun subtropis, menyukai tempat lembab.
Remedial
Reproduksi tumbuhan lumut dan paku melalui dua fase yaitu gametofit dan fase sporofit, namun utuk
tumbuhan lumut fase gametofit lebih dominan dari fase sporofit, demikian sebaliknya pada tumbuhan
paku fase sporofit lebih dominana dari fase gametofit.
Pengayaan
Jelaskan dan gambarkan system reproduksi pada paku.
F. Metode Pelajaran
Model pembelajaran : Discovey Learning
Metode : Pengamatan, diskusi, ceramah dan Tanya jawab
G. Media / alat dan Bahan
1. Media / alat : Power point, tumbuhan paku, laptop, lembar kerja peserta didik (LKPD)
2. Bahan : Disesuaikan dengan lingkungan peserta didik
H. Sumber Belajar
1. Buku Biologi Kurikulum 2013 : Nurhayati, N., dan Wijayanti, R. 2017. Biologi Untuk
SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika Dan Ilmu-Ilmu Alam. Bandung: Yrama
Widya.
2. Internet
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: 3 JP
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
(menit)
Kegiatan 1. Guru memberikan salam, dilanjutkan 15 menit
Pendahuluan meminta salah seorang peserta didik untuk
memandu do’a. Selanjutkan guru menanya “
kabar “ kepada peserta didik.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik.
3. Guru memberikan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan “apa pernakah
kalian makan sayur paku ? tumbuhan paku
jenis apa yang dapat di makan? “dimanakah
kalian menemukan tumbuhan paku ?”.
kemudian guru mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Guru menyampaikan indicator pembelajaran
Kegiatan Inti Pemberian Peserta didik diminta mengamati 105 menit
rangsangan - Jenis paku di lingkungan sekitar
Identifikasi
masalah
Mengetahui
Disahkan Oleh
Kepala Sekolah
Instrumen :
Mata pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X/2
Materi : Plantae
Indikator : Peserta didik dapat menunjukan sikap berani dan santun dalam berargumentasi
1
2
dst
Keterangan :
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut
Dengan predikat:
PREDIKAT NILAI
Sangat Baik (SB) 80 ≤ AB ≤ 100
Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
B. Instrumen Penilaian Kompetensi Kognitif
Instrumen :
Butir soal :
1. Bagian tumbuhan pteridopytha yang menunjukan tingkat perkembangan lebih maju dari tumuhan
bryophyta ....
a. Gigi peristom
b. Kapsul spora
c. Jaringan steril
d. Rizoid multiseluler
e. Memiliki pembuluh angkut
2. Tumbuhan paku yang merupakan bentuk peralihan antara yang homospor dengan heterospor
adalah....
a. Selaginela
b. Marsilea
c. Lycopodium
d. Equisetuml
e. Adiantum
3. Daun tumbuhan paku yang berfungsi untuk fotosintesis...
a. Mikrofil
b. Makrofil
c. Tropfil
d. Sporofil
e. Gametofit
4. perhatikan ciri-ciri berikut!....
1. Memilki sorus
2. Gametoft lebih dominan
3. Memiliki protonema
4. Memiliki tulang daun sejajar
5. Tingkat sporofit lebih dominan alam hidupnya
6. Memiliki protalium
Berdasarkan data di atas, ciri tumbuhan paku yaitu nomor?
a. 4,5 dan 6
b. 1,2 dan 3
c. 2,3 dan 4
d. 1,5 dan 6
e. 3,4 dan 5
5. Selaginella adalah paku heterospora karena…
a. Menghasikan spora yang sama
b. Menghasikan spora yang berbeda
c. Menghasikan spora yang berbeda jenis
d. Menghasikan gamet yang sama
e. Menghasikan spora yang berbeda
6. Pada Equisetum beberapa sporofit yang mengandung sporangia membentuk struktur sperti kerucut
yang disebut….
a. Sorus
b. Tropofil
c. Sporofit
d. strobilus
e. indusium
7. Sel telur perkembanbiakan tumbuhan paku yang berperan untuk melanjutkan keturunan dari
generasi….
a. Sporangium
b. Sporofil
c. Anteridium
d. Sporogonium
e. Arkegonium
8. Perhatikan gambar berikut!
dst
Kriteria Penilaian :
100 = Sangat Baik
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
75 = Baik = 𝑋 100
50 = Kurang Baik 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 100
25 = Tidak Baik
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah 2,67
Strategi pembelajaran remidial dilaksanakan dengan pembelajaran remidial, penugasan dan tutor
sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta
didik.
Pengayaan: Peserta didik yang mendapat nilai di atas 2,67 diberikan tugas untuk memimpin
diskusi dan membimbing peserta didik yang belum mencapai ketuntasan. Pelaksanaan
pengayaan dan remedial dapat dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.