Program ImageJ
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolaha Citra Digital
Dosen pengampu : Rasyid, S.Si.,MT
OLEH :
ANGGA SALIRO (P1337430216011)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penyusun panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Pengolahan Citra Digital.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penyusun
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penyusun menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki
laporan ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga laporan Pengolahan Citra Dasar ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
A. PENDAHULUAN
Citra (image) –istilah lain untuk gambar– sebagai salah satu komponen
multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya
dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna
lebih dari seribu kata. Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi
yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata
(tekstual).
Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua
dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus
(continue) dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi
objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan
cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera,
pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra
tersebut terekam.
Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat:
1. Optik berupa foto.
2. Analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi
3. Digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.
Pengolahan citra digital merupakan proses yang bertujuan untuk memanipulasi
dan menganalisis citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra digital dapat
dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan :
1. Memperbaiki kualitas suatu gambar, sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi
oleh mata manusia.
2. Mengolah informasi yang terdapat pada suatu gambar untuk keperluan
pengenalan objek secara otomatis.
Bidang aplikasi kedua yang sangat erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan
pole (pattern recognition) yang umumnya bertujuan mengenali suatu objek dengan cara
mengekstrak informasi penting yang terdapat pada suatu citra. Bila pengenalan pola
dihubungkan dengan pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu sistem yang
dapat memproses citra masukan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya. Proses
ini disebut pengenalan citra atau image recognition. Proses pengenalan citra ini sering
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi bagian dari proses pengenalan
citra. Kedua aplikasi ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri khas dari suatu
citra yang hendak dikenali. Secara umum tahapan pengolahan citra digital meliputi
akusisi citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi citra, representasi dan uraian,
pengenalan dan interpretasi.
1. Gambar dapat diolah sedemikan rupa sehingga menghasilkan citra seperti yang
diinginkan.
2. Pada setiap perubahan gambar dari asli memiliki histogram yg berbeda.
3. Image to result dari setiap gambar pasti berbeda, karena setiap citra memiliki nilai x
dan y yang berbeda.