Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

“OPTIMALISASI DOSIS SERAP DAN KONTRAS DALAM PERMODELAN


PHANTOM AKRILIK”

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dra. Estuasih Dyah Pertiwi, S.Kom, M.Kes.

Disusun oleh :

Angga Saliro (P1337430116011)

PRODI D IV TEKNIK RADIOLOGI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMEMTERIAN KESEHATAN SEMARANG

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah, Tuhan Yang Maha Esa, penulis panjatkan puji syukur kehadirat-
Nya yang telah melimpahkan kasih dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “ Optimalisasi Dosis Serap dan Kontras dalam Permodelan Phantom
Akrilik”. Karya tulis ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
khususnya Ibu Dra. Estuasih Dyah Pertiwi, S.Kom., M.Kes., selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis menerima saran dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menginspirasi terhadap
pembaca.

Semarang, 18 Mei 2017

ii
IKHTISAR

Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah rumah sakit yang
hampir semuanya memanfaatkan sinar-X sebagai sumber radiasi yang biasa digunakan pada
pemeriksaan radiologi diagnostik yang digunakan untuk membantu memberikan data
penunjang bagi para dokter dalam penegakkan diagnosis suatu penyakit yang diderita pasien
secara akurat. Peneliti bertujuan untuk mengetahui parameter teknik mengenai dosis serap dan
kontras radiograf yang optimal pada permodelan phantom akrilik dengan menggunakan variasi
faktor eksposi tegangan (kV) dan arus serta waktu penyinaran (mAs). Menurut Carlton
(2001:82), citra radiograf dapat dikatakan bernilai optimal jika suatu radiograf memiliki
kontras radiograf yang bernilai optimal pula.

iii
ABSTRACT

The State of Indonesia is one of the countries with almost all hospitals utilizing X-
rays as a radiation source commonly used in diagnostic radiology tests used to help provide
supporting data for physicians in accurately diagnosing an illness suffered by patients. The
researchers aimed to find out the technical parameters regarding absorbent dosage and optimal
radiographic contrast on acrylic phantom modeling using variation of stress exposure factor
(kV) and current and irradiation time (mAs). According to Carlton (2001: 82), radiograph
image can be said to be optimal if a radiograph has a radiographic contrast that is also optimal
value.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

IKHTISAR .............................................................................................................................. iii

ABSTRAC ............................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ v


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Phantom ........................................................................................................ 4
B. Kontras Radiograf ......................................................................................... 4
C. Dosis Serap Dalam Radiolog ........................................................................ 5
D. Optimalisasi Kontras Dengan Permodelan Phantom Akrilik ....................... 6
E. Optimalisasi Dosis Serap Dengan Permodelan Phantom Akrilik ................. 7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................................ 8
B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................................... 8
C. Subjek Penelitian......................................................................................................... 8
D. Metode Pengumpulan Data ......................................................................................... 8
E. Instrumen Penelitian.................................................................................................... 8
F. Langkah-Langkah Penelitian ...................................................................................... 8
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................................... 9
B. Pembahasan ................................................................................................................. 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................................................ 10
DAFTAR REFERENSI

V
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah rumah sakit yang
hampir semuanya memanfaatkan sinar-X sebagai sumber radiasi yang biasa digunakan pada
pemeriksaan radiologi diagnostik. Pemeriksaan diagnostik tersebut digunakan untuk membantu
memberikan data penunjang bagi para dokter dalam penegakkan diagnosis suatu penyakit yang
diderita pasien secara akurat. Dalam kegiatan medik, sinar-X juga dimanfaatkan dalam kegiatan
radioterapi.

Menurut Masrochah (2000:12), dari kemampuan sinar-X dapat menembus bahan


perekam berupa emulsi film, maka akan timbul perbedaan kehitaman (kontras) akibat
perbedaan kerapatan organ yang dimanfaatkan dalam dunia kedokteran untuk menampakkan
radiograf. Rhicard Carlton (2001:128) menyatakan bahwa kualitas radiograf adalah
kemampuan suatu radiografi dalam memperlihatkan kontras yang merupakan perbedaan
kehitaman dari suatu radiografi yang biasanya dimulai dari yang terhitam sampai yang terputih
pada beberapa tempat radiografi dan detail yang merupakan garis luar yang membentuk gambar
anatomis dari bagian tubuh yag diperiksa. Faktor yang memberikan kontribusi besar pada citra
radiograf antara lain faktor peralatan (unit X-ray, kaset dan processing) dan faktor teknik
(sumber daya manusia dan pasien). Dharyan et al., (2008:82) menyatakan citra radiograf
diperoleh dengan cara memberikan pengaturan yang tepat pada eksposi antara lain tegangan
tabung dalam satuan kV (kiloVolt), arus tabung dengan satuan mA (miliampere) dan waktu
dengan satuan s (detik). Citra radiograf dapat dikatakan bernilai optimal jika suatu radiograf
memiliki kontras radiograf yang bernilai optimal pula (Carlton, 2001:80).

Optimalisasi dalam radiodiagnostik dilakukan untuk menemukan parameter teknis


yang dibutuhkan dalam menghasilkan kualitas gambar yang tinggi dengan dosis pasien
minimum. Prosedur optimalisasi memerlukan evaluasi dosis pasien dan kualitas gambar.
Kontras radiograf dapat dikatakan optimal jika pemilihan tegangan tabung yang tepat sehingga
sinar-X yang dihasilkan pada tabung pesawat sinar-X dengan energi yang sesuai cukup untuk
menembus objek yang dikehendaki untuk selanjutnya diteruskan ke film. Pada kenyataan di
lapangan, peningkatan tegangan tabung menjadi pilihan utama untuk memperoleh energi yang
sesuai agar dapat menembus objek. (Edwards, 1990:207)

1
Masrochah (2000:42) melakukan penelitian tentang peningkatan tegangan tabung
sinar-X dengan mengunakan phantom kepala karet yang merupakan suatu bentuk permodelan
dari objek manusia yang digunakan dalam bidang radiologi baik radiodiagnostik maupun
radioterapi sebagai permodelan objek kepala manusia untuk mengetahui laju dosis radiasi, akan
tetapi pada penelitian ini penggunaan lembaran penguat yang masih belum sesuai dengan film
yang digunakan untuk mendapat citra radiograf yang optimal dan penggunaaan alat ukur dosis
yang masih belum spesifik sehingga mengakibatkan perolehan data yang masih belum akurat.
Oleh karena itu pada penelitian ini penulis merencanakan optimalisasi dosis serap dan kontras
radiograf dengan permodelan phantom akrilik dikarenakan mempunyai rapat massa yang
hampir sama dengan kerapatan air yakni 0.994 gr/cm3, hal ini dilakukan karena manusia terdiri
dari 75 % molekul air (Pratiwi, 2006:67). Untuk objek abdomen dan thorax yang memiliki
perbedaan kerapatan objek menggunakan alat ukur densitas optik yaitu densitometer dan dosis
serap objek menggunakan alat ukur dosis yang lebih akurat yaitu dinamakan detektor ionisasi
chamber.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, dapat penulis
rumuskan beberapa masalah yaitu :
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan model phantom akrilik?
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan kontras radiograf?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan dosis serap dalam radiologi?
1.2.4. Bagaimana optimalisasi kontras dengan permodelan phantom akrilik?
1.2.5. Bagaimana optimalisasi dosis serap dengan permodelan phantom akrilik?

1.3. Tujuan Penulisan


Selaras dengan beberapa permasalahan yang telah dirumuskan diatas, adapun tujuan
dari penulisa karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1. Tujuan Umum


a. Mengetahui parameter teknik untuk menghasilkan dosis serap dan kontras
yang optimal dalam radiograf dengan permodelan phantom akrilik.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian dari permodelan phantom akrilik;
b. Mengetahui pengertian dari kontras radiograf;
c. Mengetahui pengertian dari dosis serap dalam radiologi;

2
d. Mengetahui bagaimana parameter teknik dari optimalisasi kontras dengan
permodelan phantom akrilik;
e. Mengetahui bagaimana parameter teknik dari optimalisasi dosis serap
dengan permodelan phantom akrilik;

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang diharapkan terwujud setelah penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat bagi isntitusi Pendidikan;


Sebagai pengembangan ilmu yang telah didapat khususnya pada mata
kuliah radiofotofrafi 1, radiofotografi 2, fisika radiasi dan proteksi radiasi pada
materi dosis serap, densitas, kontras, serta interaksi sinar-x terhadap materi;
1.4.2. Manfaat bagi profesi radiographer;
Sebagai salah satu refrensi yang menguatkan prinsip untuk menentukan
faktor eksposi dalam pemeriksaan radiologi dengan dosis serap dan kontras yang
optimal;
1.4.3. Manfaat bagi penulis dan penulis selanjutnya;
Hasil penelitian ini merupakan data dasar yang dapat digunakan sebagai
bahan masukan dalam melaksanakan penelitian lanjutan bagi peneliti yang
tertarik tentang optimalisasi dosis serap dan kontras dengan permodelan
phantom akrilik.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Phantom
Phantom merupakan suatu bentuk permodelan dari objek manusia yang digunakan
dalam bidang radiologi baik radiodiagnostik maupun radioterapi untuk evaluasi kualitas
gambar radiograf secara realistis (Edwards, 1990:71).

Phantom yang banyak digunakan yaitu phantom yang terbuat dari akrilik karena
mempunyai rapat masa yang hampir sama dengan kerapatan air yakni 0.994 gr/cm 3, hal ini
dilakukan karena manusia terdiri dari 75 % molekul air (Pratiwi, 2006:76).

Phantom geometris sederhana salah satunya yaitu phantom LucAl (standar


dosimetrik/kalibrasi phantom) dirancang dalam pencitraan dan tujuan dosimetrik pada kisaran
tegangan tabung 20 kV dan 150 kV. Phantom LucAl terdiri dari 250 mm x 250 mm polimetil-
metaakrilat (PMMA) dan 1100 aluminium (Al) dengan spesifikasi ketebalan tertentu.
Keseluruhan ketebalan dari phantom LucAl adalah 267 mm, dengan 4,1 mm Al, 73 mm PMMA
dan 190 mm celah udara (Edwards, 1990:71).

Gambar 2.1. Phantom standar LucAl untuk objek Thorak


Sumber: Vassileva, 2002:92

2.2. Kontras Radiograf


Kontras radiografi menurut Richard Carlton dalam buku Principles of Radioghraphic
Imaging an Quality Control (2001:79) adalah perbedaan dua densitas (dua densitas yang berbeda
). Dikatakan kontras yang baik apabila gambaran bayangan satu dengan yang lainnya dapat
dibedakan dengan jelas. Kontras dinyatakan dengan :

4
K= D2 - D1 (

dengan K adalah kontras, D adalah densitas

K : kontras

D2 : densitas tertinggi

D1 : densitas terendah

Dalam buku Merideth dan Bushong juga menyebutkan bahwa di dunia radiografi
dikenal beberapa macam kontras yaitu :

a. Kontras radiasi (Merideth, 1977:102)


Kontras radiasi merupakan perbedaan intensitas radiasi setelah menembus bahan atau
obyek yang disebabkan oleh adanya perbedaan absorbsi radiasi.

b. Kontras film (Merideth, 1977:102)


Kontras film merupakan proses suatu emulsi film untuk memberikan perbedaan
penghitaman terhadap sejumlah sinar (eksposi ).

c. Kontras radiografi (Bushong, 2001:87)


Kontras radiografi merupakan fungsi dari kontras film dan kontras radiasi. Kontras
radiografi dapat diukur dengan mengukur dari dua daerah tertentu dalam suatu radiograf.

d. Kontras subjektif (Rhichard Carlton, 2001:79)


Kontras subjektif yaitu kontras yang dinilai oleh pengamat yang dipengaruhi oleh
keadaan fisiologis dan penerangan yang digunakan untuk menilai gambaran radiografi. Suatu
radiograf yang baik dapat dilihat dari berbagai segi salah satunya adalah kontras, kurangnya
radiasi hambur yang terjadi merupakan hal penting untuk mendapatkan kontras yang optimal,
hal ini dapat diperoleh dengan beberapa cara diantaranya adalah penyinaran (kolimasi
secukupnya), pemakaian teknik tegangan tabung dan teknik kompresi.

2.3. Dosis Serap Dalam Radiologi


Radiasi pengion yang mengenai suatu medium akan menyerahkan energinya kepada
medium tersebut yang dalam hal ini medium menyerap energi radiasi. Dosis serap merupakan
banyaknya jumlah energi radiasi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Dalam

5
satuan SI (Satuan Internasional) untuk dosis serap radiasi adalah J.kg-1 dan nama satuan
khususnya gray (Gy) (Wiryosimin, 1995:53) :

1 Gy = 1 J.kg-1

Sebelum satuan SI digunakan, dosis serap diberi satuan erg/gr dengan satuan khusus rad
(radiation absorbed dose) yang dapat menunjukkan jumlah energi radiasi yang dipindahkan ke
objek radiasi dengan setiap tipe radiasi ionisasi. 1 Rad sebanding dengan perpindahan energi
100 erg/gr objek radiasi. Berdasarkan kedua satuan dosis serap tersebut diperoleh hubungan
sebagai berikut (Edwards, 1990:43) :

1 milirontgen (mR) = 10-3 R

1 Rad = 10-2 J.kg-1 jaringan

= 10-2 Gy atau 1 Gy = 100 rad

2.4. Optimalisasi Kontras Dengan Permodelan Phantom Akrilik

Kontras merupakan perbedaan densitas pada beberapa tempat radiografi. Semakin besar
faktor ekposi (kV, mAs) yang digunakan menghasilkan nilai kontras radiograf yang semakin
kecil. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kontras yakni sebagai berikut (Edwards,
1990:83) :

1) relatifitas transparansi sinar-X terhadap beberapa struktur di radiografi,

2) proses lamanya pencucian fim,

3) mutu berkas sinar-X.

Perbedaan derajat kehitaman dapat dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut (Edwards, 1990:83):

D= D2 − D1

Keterangan :

C = Kontras

6
D1= Densitas Optik Pertama

D2= Densitas Optik Kedua


2.5. Optimalisasi Dosis Serap Dengan Permodelan Phantom Akrilik
Mengacu pada hasil dan analisis data penelitian Wiryosimin (1995:273) didapatkan
bahwa variasi besar faktor eksposi yaitu dengan memvariasi antara nilai tegangan (kV) dengan
nilai arus dan waktu penyinaran (mAs) memberikan rata-rata nilai dosis serap pada pada
permodelan phantom akrilik thorax maupun abdomen yang berbeda pula. Pada tegangan yang
sama, semakin tinggi faktor mAs akan meningkatkan rata-rata dosis serap, demikian juga
semakin tinggi nilai tegangan (kV) untuk nilai mAs yang sama akan meningkatkan nilai rata-
rata dosis serap pula. Hal tersebut apabila mengacu pada hasil pengukuran, karena rata-rata
dosis permukaan phantom akan semakin besar apabila faktor eksposi (kV; mAs) semakin besar,
sedangkan rata-rata dosis setelah melewati phantom akan semakin besar juga untuk nilai
tegangan yang sama tetapi faktor mAs meningkat. Kondisi ini dalam kaya Edwards (1990:132)
menjelaskan bahwa dimungkinkan karena faktor tegangan tabung yang menunjukkan
kecepatan elektron dalam menubruk target serta merupakan kemampuan sinar-X dalam
menembus bahan. Dengan meningkatnya tegangan tabung yang diberikan, maka semakin
banyak sinar-X yang dipancarkan sehingga semakin tinggi energi dan daya tembusnya
(Edrwards, 1990:132).

7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
3.3. Subjek Penelitian
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.5. Instrumen Penelitian
3.6. Langkah-Langkah Penelitian

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.2. Pembahasan

9
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran

10
DAFTAR PUSTAKA

Bushong, Steward C.. Radiologic Scince for Technologist Physics, Biology, and Protection
Seventh Edition. Missouri: Mosby Elsevier. (2001:87)

Carlton, Richard R. Principles of Radioghraphic Imaging an Quality Control. 3rd Edition. Harles,
C. Thomas Publisher. Spring Field. Illionis USA. (2001:79-128)

Dhahryan, Budi, W. S., dan Azam, M. Pengaruh Teknik Tegangan Tinggi terhadap Entrasce
Skin Exposure (ESE) dan Laju Paparan Radiasi Hambur pada Pemeriksaan Abdomen.
Berkala Fisika 11 (3). (2008:103-108)

Edwards, C., Statkiewicz M. A., dan Ritenour, E. R. Perlindungan Radiasi Bagi Pasien dan
Dokter Gigi. Alih bahasa dan editor oleh Lilian Yuwono. Jakarta: Widya Medika.
(1990:47-207)

Masrochah, S. Pengaruh Peningkatan Tegangan Tabung Sinar-X terhadap Kontras Radiografi


dan Laju Dosis Serap Radiasi. Skripsi. Semarang: Universitas Diponogoro. (2000:12-42)

Meredith, W. J., dan Massey, J. B. Fundamental Physics of Radiology. John Wright and Sons
Ltd, Bristol. (1977:102)

Pratiwi, U. Aplikasi Analisis Citra Detail Phantom dengan Metode Konversi Data Digital ke
Data Matrik untuk Meningkatkan Kontras Citra Menggunakan Film Imaging Plate.
Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. (2006:67-76)

Wiryosimin, S. Mengenal Asas Proteksi Radiasi. Bandung: ITB. (1995: 53-273)

Anda mungkin juga menyukai