Anda di halaman 1dari 18

BAB I

STABILITAS EKONOMI

Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya


peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan
peningkatan kualitas pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat
penting untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi.
Stabilitas ekonomi makro dicapai ketika hubungan variabel ekonomi
makro yang utama berada dalam keseimbangan, misalnya antara
permintaan domestik dengan keluaran nasional, neraca pembayaran,
penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta tabungan dan investasi.
Hubungan tersebut tidak selalu harus dalam keseimbangan yang sangat
tepat. Ketidakseimbangan fiskal dan neraca pembayaran misalnya tetap
sejalan dengan stabilitas ekonomi asalkan dapat dibiayai secara
berkesinambungan.
Perekonomian yang tidak stabil menimbulkan biaya yang tinggi bagi
perekonomian dan masyarakat. Ketidakstabilan akan menyulitkan
masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga, untuk menyusun rencana
ke depan, khususnya dalam jangka lebih panjang yang dibutuhkan bagi
investasi. Tingkat investasi yang rendah akan menurunkan potensi
pertumbuhan ekonomi panjang. Adanya fluktuasi yang tinggi dalam
pertumbuhan keluaran produksi akan mengurangi tingkat keahlian tenaga
kerja yang lama menganggur. Inflasi yang tinggi dan fluktuasi yang tinggi
menimbulkan biaya yang sangat besar kepada masyarakat. Beban
terberat akibat inflasi yang tinggi akan dirasakan oleh penduduk miskin
yang mengalami penurunan daya beli. Inflasi yang berfluktuasi tinggi
menyulitkan pembedaan pergerakan harga yang disebabkan oleh
perubahan permintaan atau penawaran barang dan jasa dari kenaikan
umum harga-harga yang disebabkan oleh permintaan yang berlebih.
Akibatnya terjadi alokasi inefisiensi sumber daya.
Mengingat pentingnya stabilitas ekonomi makro bagi kelancaran dan
pencapaian sasaran pembangunan nasional, Pemerintah bertekad untuk
terus menciptakan dan memantapkan stabilitas ekonomi makro. Salah
satu arah kerangka ekonomi makro dalam jangka menengah adalah untuk
menjaga stabilitas ekonomi makro dan mencegah timbulnya fluktuasi yang
berlebihan di dalam perekonomian.
Stabilitas ekonomi makro tidak hanya tergantung pada pengelolaan
besaran ekonomi makro semata, tetapi juga tergantung kepada struktur
pasar dan sektor-sektor. Untuk memantapkan stabilitas ekonomi makro,
kebijakan ekonomi makro, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang
terkoordinasi baik, harus didukung oleh kebijakan reformasi struktural,
yang ditujukan untuk memperkuat dan memperbaiki fungsi pasar, antara
lain pasar modal dan uang, pasar tenaga kerja serta pasar barang dan
jasa, dan sektor-sektor meliputi seperti sektor industri, pertanian,
perdagangan, keuangan dan perbankan.

A. PERMASALAHAN JANGKA PENDEK

1. Inflasi : Inflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan harga-


harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus. Dengan
demikian, ketika hanya ada satu atau dua barang saja yang mengalami
peningkatan harga (misalnya harga cabai yang naik luar biasa), hal ini
tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan ini berdampak
meluas pada kenaikan harga barang-barang lain.
Penyebab Inflasi
 Inflasi karena kenaikan permintaan (Demand Pull Inflation) Inflasi
seperti ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan untuk
beberapa jenis barang. Dalam hal ini, permintaan masyarakat
meningkatkan secara agregat (aggregate demand). Peningkatan
permintaan ini dapat terjadi karena peningkatan belanja pada
pemerintah, peningkatan permintaan akan barang untuk diekspor,
dan peningkatan permintaan barang bagi kebutuhan swasta.
Kenaikan permintaan masyarakat (aggregate demand) ini
mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran tetap.
 Inflasi karena biaya produksi (Cos Pull Inflation) Inflasi seperti ini
terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan pada
biaya produksi terjadi akibat karena kenaikan harga-harga bahan
baku, misalnya karena keberhasilan serikat buruh dalam
menaikkan upah atau karena kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga naik dan terjadilah
inflasi.
 Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah Teori ini
diajukan oleh kaum klasik yang mengatakan bahwa ada hubungan
antara jumlah uang yang beredar dan harga-harga. Bila jumlah
barang itu tetap, sedangkan uang beredar bertambah dua kali lipat
maka harga akan naik dua kali lipat. Penambahan jumlah uang
yang beredar dapat terjadi misalnya kalau pemerintah memakai
sistem anggaran defisit. Kekurangan anggaran ditutup dengan
melakukan pencetakan uang baru yang mengakibatkan harga-
harga naik.
Dampak inflasi
 Dampak Inflasi terhadap Pendapatan : Inflasi dapat mengubah
pendapatan masyarakat. Perubahan dapat bersifat menguntungkan
atau merugikan. Pada beberapa kondisi (kondisi inflasi lunak),
inflasi dapat mendorong perkembangan ekonomi. Inflasi dapat
mendorong para pengusaha memperluas produksinya. Dengan
demikian, akan tumbuh kesempatan kerja baru sekaligus
bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi masyarakat
yang berpenghasilan tetap inflasi akan menyebabkan mereka rugi
karena penghasilan yang tetap itu jika ditukarkan dengan barang
dan jasa akan semakin sedikit.
 Dampak Inflasi Terhadap Ekspor : Pada keadaan inflasi, daya saing
untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya daya saing terjadi
karena harga barang ekspor semakin mahal. Inflasi dapat
menyulitkan para eksportir dan negara. Negara mengalami
kerugian karena daya saing barang ekspor berkurang, yang
mengakibatkan jumlah penjualan berkurang. Devisa yang diperoleh
juga semakin kecil.
 Dampak Inflasi Terhadap Minat Orang untuk Menabung : Pada
masa inflasi, pendapatan rill para penabung berkurang karena
jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena
laju inflasi. Misalnya, bulan januria tahun 2006 seseorang menyetor
uangnya ke bank dalam bentuk deposito satu tahun. Deposito
tersebut menghasilkan bunga sebesar, misalnya, 15% per tahun.
Apabila tingkat inflasi sepanjang januari 2006-januari 2007 cukup
tinggi, katakanlah 11%, maka pendapatan dari uang yang
didepositokan tinggal 4%. Minat orang untuk menabung akan
berkurang.
 Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok : Keadaan inflasi
menyebabkan perhitungan untuk menetapkan harga pokok dapat
terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Oleh karena persentase dari
inflasi tidak teratur, kita tidak dapat memastikan berapa persen
inflasi untuk masa tertentu. Akibatnya, penetapan harga pokok dan
harga jual sering tidak tepat. Keadaan inflasi ini dapat
mengacaukan perekonomian, terutama untuk produsen.

2. Pengangguran : Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk


orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-
masalah sosial lainnya. Pencarian kerja (job search) adalah proses
mencocokkan pekerja dengan pekerjaan yang sesuai.

Penyebab pengangguran

 Tidak sebanding penawaran dengan permintaan pekerja


Ketidaksebandingan ini dapat terjadi karena permintaan terhadap
tenaga kerja meningkat. Sedangkan permintaan untuk jenis lainnya
menurun, sedangkan penawaran tidak cukup mampu untuk
menyelesaikannya.
 Turunnya pengeluaran total dan output Jika pengeluaran total dan
output menurun, maka permintaan terhadap tenaga kerja sangat
rendah. Ini sama halnya dengan meningkatnya jumlah
pengangguran. Hal ini terjadi karena kemampuan ekonomi suatu
negara lebih rendah dari kemampuan yang seharusnya dicapai.
Ketika siklus perekonomian sedang mengalami penurunan, maka
para pencari kerja dipaksa untuk menganggur karena terlalu
banyaknya tenaga kerja yang ingin bekerja, namun pekerjaan
tersebut tidak tersedia.
 Perubahan teknologi Teknologi selalu berkembang seiring
berjalannya waktu, dan ini membutuhkan tenaga kerja yang mampu
menyesuaikan dengan perkembngan teknologi tersebut. Sebagian
besar pekerjaan banyak menggunakan teknologi modern sehingga
membutuhkan operator lebih sedikit dan menyebabkan jumlah
tenaga kerja berkurang.Dapat disimpulkan bahwa perkembangan
teknologi telah mengurangi para pencari kerja yang tidak mampu
beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
 Waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan Para pekerja
memiliki prefensi dan keahlian yang berbeda, mencari pekerjaan
yang tepat membutuhkan usaha dan waktu. Hal ini cenderung
mengurangi tingkat perolehan kerja.
Dampak pengangguran
 Menurunkan pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi
Orang yang menganggur tidak akan menghasilkan barang maupun
jasa. Maka dari itu, semakin banyak orang yang tidak bekerja maka
Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan akan semakin
menurun. PDB yang menurun akan mengakibatkan turunnya
pendapatan perkapita serta pertumbuhan ekonomi. Selain hal itu,
disebabkan juga karena menurunnya output yang dihasilkan dan
kualitas dari output tersebut sehingga dapat menurunkan
pendapatan perkapita suatu negara.
 Meningkatkan biaya sosial Pengangguran dapat menyebabkan
meningkatnya biaya sosial. Karena, pengangguran mewajibkan
masyarakat membayar biaya-biaya seperti biaya perawatan pasien
yang stres karena menganggur, biaya pengobatan akibat
meningkatnya tindak kriminalitas yang dilakukan oleh penganggur,
biaya keamanan serta biaya renovasi dan pemulihan beberapa
tempat akibat kerusuhan dan demonstrasi yang dipicu oleh
kecemburuan dan ketidakpuasan sosial para penganggur.
 Menurunkan aktivitas perekonomianPengangguran dapat
menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat. Daya beli
masyarakat yang menurun bisa menyebabkan turunnya permintaan
terhadap barang maupun jasa. Hal ini mengakibatkan para investor
dan pengusaha tidak semangat untuk melakukan pendirian dan
perluasan industri baru, sehingga aktivitas perekonomian semakin
menurun.
 Turunnya daya beli masyarakat juga menyebabkan produsen harus
menurunkan produksinya akhirnya pihak produsen melakukan Phk,
ini disebut dengan Domino Effect.
 Menurunkan penerimaan Negara Orang yang tidak bekerja
(mengangur) tidak memiliki pekerjaan sehingga tidak adanya
pendapatan yang dimiliki. Hal itu berarti semakin banyak orang
yang menganggur maka akan semakin turun pula penerimaan
negara yang diperoleh dari pajak penghasilan (PPh).
 Menurunkan tingkat keterampilanDengan menganggur maka
tingkat keterampilan seseorang akan menurun juga. Jadi, semakin
lama menganggur maka semakin turun pula tingkat keterampilan
seseorang.

3. Neraca pembayaran tidak seimbang : Neraca pembayaran


merupakan sinyal kuat untuk mengetahui sistem perekonomian suatu
negara, apakah negara tersebut mengalami kemajuan atau penurunan
semua dapat diprediksi melalui sistem neraca pembayaraan ini juga
dapat memberikan informasi – informasi seputar keuangan suatu
negara oleh karena itu neraca pembayaran memiliki dimensi waktu
yang sama dengan akuntansi pendapatan nasional. Secara singkat
neraca pembayaran dapat diartikan sebagai catatan statistikal atas
transaksi internasional suatu negara pada akhir periode waktu tertentu
yang disajikan dalam bentuk pencatatan buku ganda. Seluruh kinerja
suatu negara dalam persaingan ekonomi internasional dapat di
evaluasi, dan segala transaksi pada neraca pembayaran yang
meningkatkan pembayaran ke luar negeri akan di catat di debit

Penyebab neraca pembayaran tidak seimbang


 Korupsi Indonesia merupakan negara yang cukup terkenal dengan
kasus korupsi. Meskipun tidak termasuk dalam 10 urutan negara
yang paling terkenal dengan kasus korupsinya namun indonesia
masih berada pada urutan ke 68 dari 175 negara. Sebagian besar
pejabat negara merupakan pelaku korupsi di tanah air, yang selalu
saja mencuri uang negara yagn tidak lain adalah uang negara.
 penggunaan anggaran yang sangat boros Dana anggaran yang
sudah ada selama ini dimafaatkan oleh pihak pihak tertentu dengan
boros. Banyak dana yang disalurkan pada kebutuhan-kebutuhan
yang kurang produktif dan hanya menghabiskan dana yang ada
tersebut tanpa adanya pengaruh pada perkemabangan negara
 subsidi yang tidak tepat sasaran Para pemerintah indonesia saat ini
banyak menerbitkan kebijakan-kebijakan yang salah satunya
kebijakan memberikan subsidi pada setiap produk yang akan di
belanjakan oleh masyarakat di Indonesia. Hal ini dikenal sangat
bertjuan baik bagi masyrakat kareana dapat mengurangi harga
produk yang akan dibelanjakan oleh masyarakat. Namun dari
kebijakan yang dikeluarkan oleh permerintah ini seringkali tidak
tepat sasaran dan pada akhirnya hanya menghabiskan dana
APBN
Dampak neraca pembayaran tidak seimbang
 Produsen dalam negeri tidak adapat bersaing dengan barang-
barang impor
 Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah
besar
 Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran
meningkat akibat dari PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/
menjurus ke arah penurunan harga (deflasi).

B. SOLUSI UNTUK STABILITAS EKONOMI

1. Menjaga kesinambungan neraca pembayaran/devisa, yaitu kewajiban


seluruh BUMN menempatkan valuta asingnya di bank dalam negeri.
BUMN diwajibkan melaporkan informasi tentang penghasilan dan
kebutuhan valas ke BUMN, dan tanpa sinyal yang dilaksanakan melalui
perbankan atau Bank BUMN.
2. Menjaga kesinambungan neraca pembayaran atau devisa, dan
mempercepat pembangunan infrastruktur. Yaitu mempercepat
pelaksanaan proyek-proyek yang sudah mendapat komitmen pembiayaan
baik bilateral atau multilateral.
3. Menjaga stabilitas likuidtias dan mencegah terjadinya perang harga,
yaitu dengan menginstruksi BUMN untuk tidak melakukan pemindahan
dana dari bank ke bank.
4. Menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap surat utang negara
(SUN). Dengan melakukan stabilisasi pasar SUN, dalam hal ini
pemerintah bersama BI, akan melakukan pemberian kembali SUN secara
bertahap.
5. Menjaga keberlangsungan ekspor dengan memberikan garansi
terhadap risiko pembayaran dari pembeli, yaitu dengan menyediakan
fasilitas rediskonto wesel ekspor with resources.
6. Menjaga keberlangsungan ekonomi sektor rill, yaitu dengan
pengurangan ekspor CPO yang semula 2,5 persen menjadi 0 persen
berlaku 1 November 2008.
BAB II
PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi


perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Pertumbuhan ekonomi sering disama artikan dengan
pembangunan ekonomi, tetapi pada dasar nya dua hal itu berbeda
pengertiannya. Dengan ada nya pertumbuhan ekonomi maka akan ada
pembangunan ekonomi dimana dengan pertumbuhan ekonomi itu sendiri
akan memuncul kan pembangunan pembangunan ekonomi. Banyak faktor
yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,baik faktor
pendorong maupun faktor penghambat.

A. PERMASALAHAN JANGKA PANJANG

1. Populasi : populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang


terdiri dari obyek/subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam penelitian.
Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk
hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi
juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau
subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik,
sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Bahkan
satu orangpun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang
tersebut memiliki berbagai karakteristik, misalnya seperti gaya
bicara, disiplin, pribadi, hobi, dan lain sebagainya.
Pemyebab populasi
 .Natalitas
Jumlah penduduk cenderung bertambah dari waktu ke waktu. Hal
ini karena terjadinya kelahiran pada daerah tersebut. Kelahiran
disebut juga natalitas. Natalitas atau angka kelahiran diartikan
sebagai jumlah kelahiran bayi hidup untuk setiap 1000 penduduk
per tahun, juga disebut angka kelahiran kasar. Angka kelahiran
tinggi menyebabkan jumlah populasi manusia akan bertambah.
Untuk menekan angka kelahiran yang tinggi pemerintah kita
sedang menggalakkan program Keluarga Berencana dan menunda
usia kawin dengan memberlakukan undang-undang perkawinan.
 Mortalitas
Mortalitas adalah angka yang menunjukan jumlah kematian per
1000 penduduk pertahun di suatu daerah tertentu. Faktor yang
dapat menambah jumlah angka mortalitas diantaranya adalah
peperangan, wabah penyakit, kriminalitas dan bencana alam.
Adapun faktor yang ,menghambat meningkatnya angka mortalitas
antara lain adalah kemajuan bidang kedokteran atau kesehatan,
imunisasi, dan makanan bergizi.
 Imigrasi
Istilah Imigrasi berasal dari bahasa Latin migration yang berarti
perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju ke
tempat atau negara lain. Imigrasi artinya masuknya penduduk dari
negara lain ke suatu negara untuk menetap baik untuk kurun waktu
tertentu atau untuk selamanya. Imigrasi dapat meningkatkan jumlah
penduduk pada suatu negara. Imigrasi bersifat menambah jumlah
penduduk suatu negara. Hal-hal yang mempengaruhi peristiwa
imigrasi antara lain perkawinan, pendidikan atau pekerjaan.
 Emigrasi
Sama halnya dengan imigrasi, kata emigrasi berasal dari kata
migration yang artinya perpindahan. Emigrasi artinya berpindahnya
penduduk ke luara negeri untuk menetap. Perpindahan
ini biasanya dengan tujuan untuk menetap, karena berkaitan
dengan perkawinan, menempuh pendidikan atau pekerjaan.
Emigrasi bersifat mengurangi jumlah penduduk suatu negara.

Dampak populasi
 Dampak sosial dari pertumbuhan penduduk yang pesat adalah
meningkatnya kemiskinan, kriminalitas dan angka pengangguran.
 Dampak kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan adalah
timbulnya berbagai macam pencemaran.
 Pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya bahan
berbahaya ke dalam substansi air, udara atau tanah. Beberapa
pencemaran yang terjadi misalnya pencemaran air, pencemaran
udara dan pencemaran tanah.
 Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah buangan pabrik,
deterjen, pupuk dan pestisida. Pencemaran air menyebabkan
kandungan jumlah oksigen dalam air akan menurun, sehingga
dapat menyebabkan kematian organisme yang hidup di dalamnya.
 Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap kendaraan
bermotor yang pembakarannya tidak sempurna, asap rokok atau
asap cerobong pabrik. Usaha manusia dalam mengatasi
pencemaran udara adalah menyarankan pabrik yang
mengeluarkan asap membuat cerobong asap yang tinggi,agar gas
pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin, lokasi
pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman, serta melakukan reboisasi
untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
 Pencemaran tanah pada umumnya berasal dari pembuangan
sampah yang mengandung bahan-bahan yang sukar terurai dalam
tanah seperti plastik, kaca, dan kaleng.
 Bahan buangan anorganik yang sulit terurai biasanya dipisahkan
untuk memudahkan proses daur ulang bahan buangan tersebut.
Pemanfaatan kembali limbah tersebut memberi keuntungan bagi
kehidupan manusia. Beberapa bahan limbah yang masih dapat
didaur ulang atau dimanfaatkan kembali seperti plastik, karet ban,
dan kertas.

2. Produksi : Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau


menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah
bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan
menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dalam mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam
jumlah yang mencukupi. Orang atau badan yang melakukan
kegiatan produksi disebut dengan produsen

Penyebab produksi
 Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh
alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya
mencapai kemakmuran. Yang termasuk dalam sumber daya alam
yaitu lingkungan alam, lahan, maupun kekayaan yang terkandung
di dalam tanah.
 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan (daya) atau usaha
manusia berupa jasmani maupun rohani yang digunakan untuk
meningkatkan guna suatu barang. Menurut kualitasnya, sumber
daya manusia dapat dibedakan menjadi tiga yaitu tenaga kerja
terdidik, tenaga kerja terlatih, serta tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih.
 Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah alat atau barang hasil produksi yang
dipakai sebagai sarana untuk menghasilkan barang. Modal ini dibeli
tidak oleh konsumen melainkan oleh produsen. Modal tidak harus
berupa uang. Modal dapat berupa barang yang dihasilkan. Barang-
barang modal disebut juga alat-alat produksi, misalnya gedung,
mesin, dan bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi.
 Keahlian
Ini adalah faktor penting dalam menjalankan proses produksi.
Keahlian atau keterampilan individu penting untuk
mengoordinasikan dan mengelola faktor produksi dalam
menghasilkan barang dan jasa.

Dampak produksi
 Mengurangi jumlah pengangguran, terutama di sekitar pabrik.
Karena perusahaan mampu menciptakan lapangan kerja yang
cukup besar untuk menyerap tenaga kerja terutama yang berasal
dari lingkungan pabrik atau perusahaan.
 Meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar pabrik.
Meningkatnya penghasilan masyarakat berarti meningkatnya tarap
hidup ekonomi masyarakat sehingga hidup menjadi sejahtera,
hidup menjadi layak, tingginya tingkat pendidikan dan kesehatan.
 Membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan. Karena
pemerintah mendapatkan devisa dari kegiatan produksi tersebut.

Sedangkan dampak-dampak negatif dari kegiatan produksi antara


lain:

 Pencemaran udara karena asap pabrik dan material seperti


serpihan debu selama proses produksi berlangsung, terutama pada
pabrik semen. Pencemaran udara ini dapat menyebabkan
timbulnya berbagai gangguan pernapasan, seperti sesak nafas dan
asma. Di samping itu asap dan debu-debu yang keluar dari
cerobong pabrik menyebabkan meningkatnya suhu udara.
 Pencemaran suara. Pencemaran ini berasal dari mesin-mesin
pabrik selama kegiatan produksi dilaksanakan, sehingga
menimbulkan kebisingan yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pendengaran penduduk yang berada di lingkungan
pabrik.
 Pencemaran air. Kualitas air menurun karena limbah cair pabrik
yang dibuang ke sungai. Limbah juga bisa berupa material lepas
dari bahan baku yang terbuang ke sungai sehingga menyebabkan
pendangkalan pada sungai. Limbah-limbah ini dapat mengganggu
ekosistem air dan meimbulkan penyakit gatal-gatal pada penduduk
yang bertempat tinggal di bantaran sungai.

3. Investasi: investasi adalah suatu istilah dengan beberapa


pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa
depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman
modal.
Penyebab investasi
 Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik
investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari
pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan
mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman
modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
 Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan
PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan
cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli
masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh
pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan
makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
 Kondisi sarana dan prasarana
 Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan
prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah
dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara
lain :jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana
dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel
maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos.
Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik
 Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik
investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang
dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern.
Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga
kerja.

Dampak investasi
Positif
 Pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat. Penanaman modal
dilakukan dengan menjalankan usaha di suatu negara. Berdirinya
sebuah usaha membutuhkan berbagai faktor produksi. Salah satu
faktor produksi yang diperlukan adalah tenaga kerja. Dengan
demikian penanaman modal dapat membuka lapangan kerja baru.
Dalam siklus ekonomi, pembukaan lapangan kerja baru berarti
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh
pekerjaan. Bila masyarakat memperoleh pekerjaan, berarti terbuka
kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pendapatan.
 Alih Teknologi. Penanaman modal apalagi dari luar atau asing
biasa dilakukan oleh negara maju. Mereka melakukan penanaman
modal guna memperluas pasar. Manfaat yang diperoleh dari
penanaman modal asing yang dilakukan negara maju adalah
terjadinya alih teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebar bersama kegiatan penanaman modal asing.
 Peningkatan pendapatan negara dari sektor pajak. Dalam investasi
dikenal adanya pajak. Pajak merupakan salah satu pendapatan
bagi negara. Makin banyak perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia, berarti makin banyak pula penerimaan pajak yang
diterima negara. Hasil pajak dapat digunakan oleh negara untuk
berbagai sarana dan kebutuhan masyarakat. Contohnya,
pembangunan sarana jalan raya, pasar, dan rumah sakit.
 Memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan. Dengan adanya
kegiatan penanaman modal, berarti makin banyak tersedia barang
pemuas kebutuhan masyarakat di pasar, sehingga masyarakat
dapat dengan mudah mencukupi kebutuhan.
 Mendorong kemajuan produsen dalam negeri. Terjadinya kegiatan
penanaman modal berarti mendorong masuknya produk luar negeri
ke dalam negeri. Dengan kelebihan di bidang teknologi, produk
asing dapat menjangkau segenap lapisan masyarakat dengan
harga lebih murah dan
Negatif
 Terbengkalainya sektor pertanian. Penanaman modal asing banyak
dilakukan di sektor industri. Hal ini berarti banyak tenaga kerja yang
tersedot ke dalam sektor tersebut. Keberadaan industri yang lebih
menjanjikan secara pendapatan, mendorong banyak tenaga kerja
beralih ke sektor industri. Akibatnya, kegiatan di sektor-sektor
penunjang industri menjadi terbengkalai. Akhirnya sektor-sektor
non-industri mengalami kekurangan tenaga kerja.
 Kerusakan lingkungan. Salah satu komponen yang akan muncul
dalam kegiatan industri adalah pencemaran lingkungan.
Pencemaran ini dapat berupa limbah maupun pencemaran udara.
Makin banyak perusahaan asing di Indonesia, makin meningkatkan
produksi limbah. Limbah yang tidak dikelola dengan baik akan
merusak lingkungan.
 Berkurangnya lahan produktif. Dampak negatif lain dari
berkembangnya perusahaan asing di Indonesia adalah
berkurangnya lahan produktif. Areal yang dapat digunakan sebagai
lahan produktif seperti untuk usaha pertanian akan habis karena
dimanfaatkan untuk mendirikan pabrik.Hal ini berkaitan dengan
berkurangnya tenaga kerja di bidang pertanian. Makin banyak
tenaga kerja yang tersedot di sektor industri, menyebabkan
berkurangnya tenaga kerja pertanian. Pada saat tidak ada lagi
tenaga kerja di bidang pertanian, maka pemilik lahan lebih memilih
mengalokasikan lahan untuk kepentingan industri.
 Eksplorasi sumber daya alam secara berlebihan. Beberapa
perusahaan asing melakukan eksplorasi sumber daya alam secara
berlebihan. Akibatnya sumber daya alam di Indonesia habis atau
rusak.
 Hasil usaha lebih banyak dibawa ke negara asalnya. Dalam
beberapa penanaman modal asing memberikan keuntungan yang
lebih besar kepada penanam modal. Hasil usaha penanaman
modal asing banyak yang dibawa ke negara investor. Untuk itulah
pemerintah perlu mempertimbangkan faktor keuntungan dan
kerugian secara cermat.

B. SOLUSI UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI

1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.


2) Merangsang kemauan berwiraswasta.
3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.
4) Memperluas kesempatan kerja.
5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa
BAB III
PERSAMAAN
Y = C + G + I + (X – M)!
Y sama dengan pertumbuhan ekonomi yang bisa diciptakan lewat C
(konsumsi), G (belanja pemerintah), I (investasi), X-M (net export).
Indonesia diuntungkan karena punya penduduk yang banyak. Karena itu,
C selalu jadi ”katup” penyelamat perekonomian.
Pada 1998, hal itu tidak terjadi karena orang pada tidak mau membeli
sesuatu yang tidak basic. Semua orang lagi tidak menentu tentang masa
depan Indonesia. Langit kayaknya mau runtuh. Karena itu, semua orang
menyimpan uangnya erat-erat. Beli emas karena likuid dan gampang
dicairkan. Atau, dilarikan ke luar Indonesia.
Pinjaman bank yang biasanya bisa membantu orang beli secara cicilan
tidak jalan karena bunga terlalu tinggi. Bisa sampai 80 persen per tahun!
Nah, karena ”mesin pertama” mati, Indonesia langsung mengalami
pertumbuhan negatif 13 persen waktu itu.
Tapi, pada krisis global 2008 lalu, konsumsi boleh dikatakan tidak terlalu
terpengaruh. Sebab, consumer confidence tetap tinggi dan inflasi secara
umum bisa dijaga dengan ketat. Begitu juga yang terjadi pada India dan
Tiongkok yang punya banyak penduduk.
Amerika dan Jepang yang orangnya kaya lagi terbelit utang dan rasa
kurang percaya terhadap masa depan perekonomian mereka sendiri.
Karena itu, mesin pertama stagnan dan bahkan di Jepang terjadi deflasi
karena orang malas beli barang.
Singapura setengah mati ya karena jumlah penduduknya sedikit,walaupun
kaya. Apalagi, mereka ”kiashu” atau takut rugi. Jadi, begitu ekonomi dunia
mulai turun, mereka pun ngirit. Mesin kedua adalah pemerintah yang
bertugas membelanjakan bujet, baik untuk yang rutin atau yang diarahkan
untuk pembangunan.
Waktu krisis, C biasanya turun. Karena itu, G harus diperbesar untuk
kompensasi. Tapi, kalau perekonomian yang sudah terbuka, porsi G
terhadap C kecil karena yang menciptakan ekonomi semestinya pihak
swasta, bukan pemerintah. Tapi, pemerintah memang harus menciptakan
infrastruktur supaya swasta mau melakukan kegiatan ekonomi.
Saat krisis, pemerintah yang tidak punya cadangan devisa banyak bisa
repot. Defisit pengeluaran yang terlalu besar juga akan merepotkan. Mau
bikin obligasi negara, terpaksa bunganya mahal. Kecuali dapat bantuan
pinjaman lunak dari internasional, tapi biasanya dengan syarat-syarat
politik.
Pada zaman krisis 1998, Indonesia terpaksa minta bantuan IMF, tapi
diminta memperketat uang, sehingga konsumsi dan investasi tambah
macet! Hasilnya lebih parah. Saat krisis global 2008, Tiongkok punya
posisi paling kuat di dunia. Sebab, cadangan devisanya sangat kuat,
sehingga punya bargaining terhadap negara lain. Pemerintah bisa
memberikan BLT dan bantuan lain kepada rakyat untuk mendongkrak C.
Selain itu, G tetap diperbesar dengan membangun infrastruktur karena
punya cadangan devisa yang tidak terlalu besar, tapi cukup. Defisit juga,
tapi tidak sebesar Amerika dan Eropa yang sampai dua digit. Godaan
terbesar untuk menutup defisit yang terlalu besar adalah cetak uang yang
akan menimbulkan inflasi dan menurunkan C!
Mesin ketiga adalah investasi. Bisa dalam bentuk investasi langsung atau
portofolio. Semakin orang confident terhadap perekonomian, semakin
besar minat investasi. Kalau hanya investasi di pasar saham, bisa jadi hot
money. Gampang masuk, gampang keluar! Indeks bursa bisa naik
turun kayak roller coaster karena gampang diterpa rumor.
Sementara itu, penanaman modal langsung, baik dari luar maupun dalam,
akan lebih stabil karena sekali inves harus jangka panjang. Saat krisis, I
biasanya turun karena sebagian besar orang stop dulu dan wait and see.
Atau, menarik ke luar modalnya!
Mesin keempat adalah net export yang merupakan selisih antara ekspor
dan impor. Tiongkok saat ini dicap sebagai negara merkantilis murni
karena sangat percaya akan mesin keempat ini. Pemerintahnya
melakukan apa pun, termasuk menjaga yen lemah serta memberi insentif
terselubung dan bantuan untuk ekspor kepada pengusahanya. Karena itu,
seluruh dunia sekarang dibanjiri made in China. Indonesia, sayangnya,
masih banyak menghasilkan ekspor komoditas dan barang tambang yang
nilai tambahnya tidak besar. Sementara itu, impornya
kebanyakan branded good, branded service, atau branded commodity.
Karena itu, surplus perdagangan luar negeri kita tidak bisa besar.
BAB IV
SUMBER BACAAN

 https://economy.okezone.com/read/2008/10/29/11/158517/10-
kebijakan-menjaga-stabilitas-ekonomi-nasional
 https://brainly.co.id/tugas/5525633
 https://markplus2010.wordpress.com/2010/04/06/y-c-g-i-x-m-
rumus-tidak-gagap-makro-73/
 https://www.qureta.com/post/dampak-yang-ditimbulkan-dengan-
maraknya-investrasi
 https://azanulahyan.blogspot.com/2016/01/dampak-kegiatan-
produksi-terhadap-lingkungan.html
 http://www.mikirbae.com/2017/11/faktor-penyebab-dan-dampak-
kepadatan.html
 https://malqinstitute.wordpress.com/2010/06/23/stabilitas-ekonomi-
dalam-berbagai-sistem/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi

Anda mungkin juga menyukai