Email: wirnamaya@yahoo.com
Abstrak
Produksi radikal bebas berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan stres oksidatif.
Salah satu indikator stres oksidatif pada manusia adalah kadar Malondialdehida (MDA).
Kulit buah Hylocereus polyrhizus berpotensi sebagai antioksidan eksogen alami. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efek fraksi n-Heksana kulit H.polyhizus terhadap kadar
MDA dan mengetahui dosis fraksi n-Heksana H.polyhizus yang dapat menurunkan kadar
MDA. Kulit H.polyhizus dimaserasi menggunakan kloroform p.a, kemudian difraksinasi
dengan pelarut n-Heksana. Tikus dibagi menjadi 7 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol
negatif, kontrol positif vitamin E (18 mg/ kgBB), kontrol positif kuersetin (4 mg/200gBB),
dosis I (10 mg/200gBB), Dosis II (20 mg/200gBB) dan dosis III (40 mg/ 200gBB).
Setiap kelompok terdiri dari 4 ekor tikus dan diberikan stres oksidatif berupa perenangan
10 menit perhari dan puasa pakan selama 5 hari. Kadar MDA diukur menggunakan
Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan One way ANOVA dan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil
analisis data kadar rata-rata MDA pada kelompok normal, negatif, positif vitamin E, positif
kuersetin, dosis I, II dan III berturut-turut adalah 0,042; 0,051; 0,034; 0,042; 0,038; 0,039;
0,042 µg/ml. Dosis fraksi n-Heksana kulit H.polyhizus berpotensi sebagai antioksidan
karena dapat menurunkan kadar MDA pada tikus yang mengalami stres oksidatif.
Abstract
Excessive free radical production will lead to oxidative stress. One of the indicators used
to determine stress oxidative is malondialdehyde (MDA). Hylocereus polyhizus peel
is potential used natural exogenous antioxidant. The aim of this research was to study
the effect of n-hexane fraction of H.polyhizus peel on MDA level and to determine the
dose that could reduce the MDA level. H.polyhizus peel was macerated with chloroform,
fractionated with n-Hexane. Rats were divided into 7 groups : normal, negative, positive
control vitamin E (18 mg/ kgbw), positive control quercetin (4 mg/200gbw), H.polyhizus
peel extract group treated with dose I (10mg/ 200gbw), dose II (20 mg/200gbw) and dose
III (40 mg/200gbw). Each group consist of 4 rats and induced to oxidative stress by 10
minute swimming each day and food restriction for 5 days. Measurement of MDA level
are using Spectrophotometer UV-Vis in 532 nm. MDA levels were analyzed using One
way Anova and LSD test. The data shown that MDA level at normal, negative, positive
vitamin E, positive kuersetin, dose I, II, III group is 0.042; 0.051; 0.034; 0.042; 0.038;
0.039; 0.042 µg/ml. The n-Hexane fraction of red dragon fruit peel was a potent antioxidant
because posessing the ability to lowering the MDA level on stress oxidative rats.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini penetapan 105⁰C selama 30 menit dan telah
yaitu kulit buah H.polyhizus, vitamin E, ditara. Sebelum ditimbang ekstrak diratakan
kuersetin, kloroform (Merck), n-Heksana dalam kursibel, dapat diratakan dengan
(Merck), aquades, Tiobarbiturat acid (TBA) bantuan pengaduk, kemudian dimasukkan
(Sigma), Tetra Metoksi Propana (TMP) ke dalam lemari pengering, buka tutupnya
(Sigma), Phosphat Buffer Saline (PBS), HCl dikeringkan beserta tutupnya pada suhu
(Merck), BHT (Sigma), TCA (Trikloroasetat) 105⁰C hingga bobot tetap (Depkes RI.,
(Merck). 1979).
hari. Ekstrak kloroform yang didapat adalah Tabel 2. Hasil skrining fitokimia Fraksi
n-Heksana Kulit H.polyhizus
sebanyak 9,48 g atau dengan nilai rendemen
sebesar 2,39 % dari 396,97 g simplisia.
Senyawa Hasil
Ekstrak kloroform difraksinasi cair-cair Alkaloid +
dengan pelarut n-Heksana. Fraksi n-Heksana Fenolik -
Flavonoid -
kemudian dipekatkan menggunakan Terpenoid +
rotary evaporator. Fraksi n-Heksana yang Tanin -
Saponin -
didapatkan adalah sebesar 6,22gr dengan Steroid -
nilai rendemen sebesar 65,61% dari 9,48gr Ket: (+) positif : mengandung golongan senyawa;
ekstrak kloroform. (-) negatif: tidak mengandung golongan
senyawa.
Gambar 2. Grafik Konsentrasi dan Absorbansi Kurva Standar Tetra Metoksi Propana (TMP)
Pada hasil uji LSD pada masing-masing makanan yang terdapat di dalam jaringan
kelompok terlihat bahwa kelompok diantaranya adalah lemak (Guyton., 1997).
negatif memiliki kadar MDA yang berbeda Lemak netral dikatabolisme menjadi asam
signifikan bila dibandingkan dengan semua lemak dan gliserol. Asam lemak merupakan
kelompok dengan nilai p<0,05. Hasil dari bahan bakar utama. Pada keadaan normal,
Gambar 3 menunjukan adanya peningkatan katabolisme asam lemak terjadi di dalam
kadar rata-rata MDA pada kelompok kontrol mitokondria melalui proses yang dikenal
negatif dengan nilai MDA sebesar 0,051 µg/ sebagai ß-oksidasi.
ml. Terjadi perbedaan yang signifikan bila
dibandingkan dengan kelompok normal yang Namun, dalam kondisi kelaparan terjadi
mempunyai kadar rata-rata MDA sebesar peningkatan proses ß-oksidasi pada
0,042 µg/ml. Suarsana (2013) dan Wresdiyati peroksisom yang pada kondisi normal
(2002) menyatakan bahwa tikus yang merupakan jalur minor proses ß-oksidasi
diinduksi dengan menggunakan perenangan (Orellana et al., 1992). Kondisi stres seperti
dan puasa selama 5 hari memiliki kadar rata- puasa dapat meningkatkan jumlah peroksisom
rata MDA pada kelompok negatif yang lebih yang berdampak pada peningkatan oksidasi
tinggi dari kelompok normal. Pada kondisi di peroksisom. Dengan makin meningkatnya
puasa dengan berkurangnya suplai energi aktivitas ß-oksidasi di dalam peroksisom
dari luar tubuh, tubuh berusaha memenuhi jumlah radikal bebas juga meningkat sebagai
kebutuhannya dengan memakai cadangan salah satu hasil samping dari metabolisme
(Wresdiyati et al., 1995). ß-oksidasi mungkin secara signifikan bila dibandingkan dengan
dapat berlangsung pada semua sel tubuh, kelompok negatif karena aktivitas antioksidan
tetapi terjadi dengan cepat pada sel hati yang dimiliki. Vitamin E bekerja sebagai
dibandingkan dengan yang lain (Guyton, antioksidan pemutus rantai (chainbreaking
1997). anti-oxidants) yang mencegah terjadinya
tahap propagasi dengan cara donor satu ion
Perenangan yang dilakukan merupakan hidrogen dari grup 6-hidroksil pada cincin
bentuk aktivitas fisik yang dilakukan terhadap kroman yang mampu merubah radikal
tikus. Selama melakukan latihan fisik, peroksil (hasil peroksidasi lipid) menjadi
konsumsi oksigen tubuh meningkat dengan radikal tokoferol yang kurang reaktif sehingga
cepat. Penggunaan oksigen oleh otot selama tidak mampu merusak rantai asam lemak
latihan fisik maksimal dapat meningkat sekitar (Pokorny et al., 2001). Tokoferol menangkap
100–200 kali dibandingkan saat istirahat radikal peroksil lebih cepat daripada radikal
(Chevion et al., 2003). Saat fosforilasi oksidatif peroksil yang akan bereaksi dengan substrat
di dalam mitokondria, oksigen direduksi oleh lipid. Tokoferol akan menjadi radikal bebas
sistem transport elektron mitokondria untuk yang stabil (tocopheroxyl radical). Reaksi
membentuk adenosin trifosfat (ATP) dan air. antara tocopheroxyl radical dan radikal
Selama proses fosforilasi oksidatif ini sekitar peroksil akan menghasilkan dua produk yang
2% molekul oksigen dapat berikatan dengan bersifat stabil yaitu α –tocopherylquinone dan
elektron tunggal yang bocor dari karier epoxyquinone) (O’dunel et al., 1997). Hasil
elektron pada rantai pernafasan, sehingga analisis data juga menunjukan bahwa kontrol
membentuk radikal superoksida (O2) (Singh., positif kuersetin juga memiliki kadar rata-
1992). Tingginya jumlah radikal bebas dalam rata MDA yang berbeda signifikan (p<0,05)
kondisi stres tersebut terdeteksi dengan bila dibandingkan dengan kontrol negatif.
meningkatnya kadar rata-rata MDA pada Kelompok kuersetin memiliki kadar rata-rata
kelompok stres dibandingkan kelompok MDA sebesar 0,042 µg/ml. Dosis kuersetin
kontrol normal pada penelitian ini. yang diberikan adalah 4mg/200gBB.
Kuersetin merupakan antioksidan yang
Hasil analisis data kelompok kontrol positif bekerja dengan mekanisme menangkap
vitamin E juga menunjukan kadar MDA radikal bebas. Kuersetin akan mendonasikan
yang berbeda signifikan bila dibandingkan sebuah atom hidrogen (H) dari gugus hidroksil
dengan kelompok negatif. Hal ini ditunjukan (OH) fenolik saat bereaksi dengan radikal
dengan nilai p<0,05 dan kadar rata-rata MDA bebas (R*). Reaksi ini akan menghasilkan
pada kelompok kontrol vitamin E adalah suatu radikal fenoksil kuersetin (KO*)
0,034 µg/ml. Dosis vitamin E yang diberikan yang kurang reaktif karena (KO*) dapat
pada tikus adalah 18mg/kgBB. Pemberian mengalami perubahan struktur resonansi
vitamin E dapat menurunkan kadar MDA dengan meredistribusi elektron yang tidak
untuk menghasilkan radikal hidroksil (OH-). dosis terendah yaitu dosis 10 mg/200
Radikal hidroksil tersebut dapat menginduksi g BB sudah mampu menurunkan kadar
kerusakan untaian DNA dan kerusakan sel. malondialdehida mendekati kadar MDA
Adanya senyawa alkaloid dapat mencegah kelompok normal dan kontrol vitamin E.
terjadinya kerusakan tersebut dengan bekerja
sebagai scavangers dari radikal hidroksil DAFTAR ACUAN
(OH-) dan pengkelat ion besi (Moura.,
2007; Jang et al., 2009). Alkaloid (Boldine) 1. Budilaksono, W. (2013). Uji Aktivitas
dapat menurunkan kadar malondialdehida Antioksidan Fraksi n-Heksana Kulit
pada tikus yang mengalami stres oksidatif. Buah Naga Merah (Hylocereus Lemairei
Hal ini disebabkan karena alkaloid dapat Britton Dan Rose) Menggunakan Metode
meredam atau mengurangi produksi senyawa DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil).
radikal bebas seperti anion superoksida, Skripsi. Pontianak: Program Studi
hidrogen peroksida dan oksida nitrat. Hasil Farmasi, Universitas Tanjungpura.
penelitian menunjukkan bahwa alkaloid 2. Burton, G.W., & Ingold, K.U. (1984).
dapat menghasilkan efek penghambatan pada Beta Carotene: An Unusual Type Of Lipid
kerusakan oksidatif jaringan dan memulihkan Antioxidant. Science, 224, 569–573.
aktivitas enzim antioksidan endogen (Jang 3. Chevion, S., Moran, D.S., Heled,
et al., 2000). Dengan demikian, fraksi Y., Shani, Y., Regev, G., Abbou, B.,
n-Heksana kulit buah H.polyhizus diduga Berenshtein, E., et al. (2003). Plasma
memiliki aktivitas antioksidan. Namun, perlu antioxidant status and cell injury after
dilakukan penelitian lebih lanjut penelusuran severe physical exercise. Proceedings
mekanisme aksi antioksidan tiap-tiap of the National Academy of Sciences,
senyawa aktif yang menunjukkan aktivitas 10051, 19–23
antioksidan. 4. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia.
KESIMPULAN (3rd ed). Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan 5. Foti, Mc., & Ingold, Ku. (2003).
penelitian ini adalah Mechanism of Inhibition of Lipid
1. Fraksi n-Heksana kulit buah H.polyhizus Peroxidation By Gamma-Terpinene,
dapat menurunkan kadar MDA pada tikus An Unusual And Potentially Useful
wistar yang mengalami stres oksidatif. Hydrocarbon Antioxidant. Journal of
2. Dosis fraksi n-Heksana kulit buah Agricultural and Food Chemistry, 51(9),
H.polyhizus yang dapat menurunkan 2758-65.
kadar MDA adalah dosis 10, 20 dan 6. Guyton, C.A. (1997). Buku Teks Fisiologi
30 mg/200 g BB. Dimulai dengan Kedokteran. Jakarta: EGC penerbit buku