Anda di halaman 1dari 2

Outline Form Cavity Entrance

2. Insisive Maksila
Panjang rata-rata gigi insisivus sentral rahang atas adalah 21.8 mm ; gigi
insisivus lateral rahang atas adalah 23.1 mm. Kamar pulpa gigi insisivus terletak pada
pusat mahkota, serta sama jauhnya dari dinding-dinding dentin. Pada gigi insisivus,
kamar pulpa mengikuti kontur mahkota dan mempunyai tanduk pulpa pada tepi
insisal, dan sesuai dengan perkembangan mamelon pada gigi muda. Kamar pulpa
pada gigi insisivus rahang atas, ovoid ke arah mesiodistal. Pada gigi insisivus,
pembagian antara saluran akar dan kamar pulpa tidak jelas (Grossman, 1995).
Gigi insisivus memiliki satu saluran akar. Saluran akar pada gigi insisivus
rahang atas, luas ke arah labiopalatal. Pada potongan melintang saluran akar gigi
insisivus, berbentuk ovoid pada sepertiga cervical, ovoid sampai bulat pada sepertiga
tengah, dan bulat pada sepertiga apikal. Untuk saluran akar tambahan atau saluran
aksesoris, mungkin saja dapat terjadi, namun persentase nya hanya 1% kasus.
Foramen apikal terletak pada pusat apeks anatomis (Grossman, 1995).

Gambar 1. Outline gigi Insisive RA

3. Caninus Maksila
Panjang gigi caninus rahang atas rata-rata adalah 26 mm, dan merupakan gigi
manusia terpanjang. Kamar pulpa gigi caninus rahang atas merupakan kamar pulpa
yang terbesar dari semua gigi berakar tunggal. Ke arah labiopalatal kamar pulpanya
berbentuk triangular, dengan apeks ke arah cusp tunggal dan suatu dasar yang luas
pada sepertiga cervical mahkota. Ke arah mesiodistal sempit, terkadang menyerupai
nyala api. Dalam potongan melintang, kamar pulpa berbentuk ovoid, dengan diameter

labiopalatal yang lebih besar. Gigi caninus rahang atas hanya memiliki satu tanduk
pulpa, sesuai dengan jumlah cuspnya yang hanya satu cusp (Grossman, 1995).
Gigi caninus rahang atas memiliki satu saluran akar, dimana saluran akarnya
lebih besar daripada gigi caninus rahang bawah. Lebih lebar dimensi labiopalatal
daripada dimensi mesiodistal, dan waktu mencapai sepertiga tengah, berangsur-angsur
meruncing menjadi suatu penyempitan apikal (Grossman, 1995).

Gambar 2. Outline gigi Caninus RA

DAPUS
Grossman, Louis I, dkk. 1995. Ilmu Endodonik dalam Praktek, alih bahasa, Rafiah
Abyono ; editor, Sutatmi Suryo. Ed. 11, Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai