Anda di halaman 1dari 33

LAMPIRAN A

DATA CURAH HUJAN

Tabel A.1
Curah Hujan di Pulau Nusa Kambangan

Tabel A.2
Hari Hujan di Pulau Nusa Kambangan

36
LAMPIRAN B
JUMLAH JAM KERJA

PT. Holcim Indonesia, Tbk menerapkan waktu kerja 3 shift kerja setiap
harinya. Dilaksanakan pada hari Senin sampai hari Minggu. Pengamatan waktu
kerja dapat dilihat pada Tabel B.1 dibawah ini.
Tabel B.1
Jadwal Waktu Kerja PT. Holcim Indonesia, Tbk

Total
Waktu Kerja
Hari Kerja Waktu
(jam)
Shift I Shift II Shift III
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Senin 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Selasa 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Rabu 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Kamis 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Jumat 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Sabtu 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
07.30 – 11.00 15.30 – 18.00 23.30 – 03.00
Minggu 15
13.00 – 14.30 20.00 – 22.30 05.00 – 06.30
Total Waktu Kerja 105

37
LAMPIRAN C
SPESIFIKASI ALAT MUAT WHEEL LOADER

Wheel Loader CAT – 990 H


Jenis : Wheel Loaders
Type : CAT – 990H
Merk : Caterpillar
Kapasitas mangkuk : 8,6 m3
Daya : 687 HP
Model mesin : Cat C27 ACERT
Kecepatan putar mesin : 2000 RPM
Jumlah silinder : 12
Kapasitas penuh tangki bahan bakar :1074 L
Bore : 137 mm
Stroke : 152 mm
Kecepatan maju
Gigi 1 : 7 km/h
Gigi 2 : 12,8 km/h
Gigi 3 : 22,4 km/h
Kecepatan mundur
Gigi 1 : 7,9 km/h
Gigi 2 : 12,8 km/h
Gigi 3 : 24,8 km/h

38
Gambar C.1
Dimensi Wheel Loader Caterpillar 990 H
Keterangan :
1. Height to Top ROPS/FOPS = 5.070 mm
2. Height to Top of Exhaust Stacks = 4.726 mm
3. Height to Top of Hood = 3.515 mm
4. Center Line of Rear Axle to Front of Front Tires = 3.615 mm
5. Center Line of Front Axle to Hitch = 2.300 mm
6. Ground Clearance = 478 mm
7. Wheel Base Lenght = 4.600 mm
8. Center Line Front Axle to Front of Front Tires = 1.289 mm
9. Overall Lenght-Standard Lift = 12.787 mm
10. Clearance at Maximum Lift/Dump-Standard Lift = 4.026 mm
11. B-Pin Height at Full Lift-Standard Lift = 5.921 mm
12. Overall Height with Bucket Raised-Standard Lift = 8.127 mm
13. Reach at Maximum Lift/Dump-Standard Lift = 2.211 mm

39
LAMPIRAN D
SPESIFIKASI ALAT ANGKUT DUMP TRUCK

1. Caterpillar 773 E
Merk : Caterpillar 773 E
Berat operasional kosong : 39410
Kecepatan maksimum bermuatan : 62,2 km/h
Berat kotor kendaraan : 99300 kg
Tenaga : 710 HP
Distribusi beban
Depan : 47 %
Belakang : 53 %
Kapasitas maksimum : 54,4 ton
Kapasitas press : 26,6 m3
Kapasitas munjung : 35,2 m3
Jumlah silinder : 12
Bore : 137 mm
Stroke : 152 mm
Displacement : 27 L
Rem
Depan : Tabung Expender
Belakang : Cakram berpendingin
Ukuran ban standard
Depan : 24.00-R35 (E4)
Belakang : 24.00-R35 (E4)
Tekanan ban : 110 psi
Kapasitas tangki bahan bakar : 700 L
Sudut penyimpangan roda depan : 31o

40
Kecepatan
Gigi 1 : 9,9 km/h
Gigi 2 : 13,9 km/h
Gigi 3 : 18,8 km/h
Gigi 4 : 25,2 km/h
Gigi 5 : 34,1 km/h
Gigi 6 : 45,9 km/h
Gigi 7 : 62,2 km/h
Reverse : 13,1 km/h

Gambar D.1
Dimensi Dump Truck Caterpillar 773 E
Keterangan :
1. Height, top of ROPS, empty = 4.000 mm
2. Height, top of ROPS, loaded = 3.900 mm
3. Length, overall = 9.120 mm
4. Length, inside body = 6.400 mm
5. Length, overall body = 8.535 mm
6. Whellbase = 4.191 mm
7. Rear axle to tail = 2.782 mm
8. Dump clearence, empty = 676 mm
9. Dump clearence, loaded = 566 mm
10. Height, loading – empty = 3.773 mm
11. Depth, inside body – maximum = 1.805 mm

41
12. Height overall, body raised = 8.787 mm
13. Width, left railing to right side body = 4.316 mm
14. Width, operating = 5.076 mm
15. Engine, guard clearence = 667 mm
16. Width, front tire centerline = 3.275 mm
17. Width, outside front tires = 3.966 mm
18. Width, cab = 4.040 mm
19. Width, overall canopy = 4.398 mm
20. Width, outside body = 3.910 mm
21. Width, inside body = 3.658 mm
22. Height, front canopy, empty = 4.393 mm
23. Height, front canopy, loaded = 4.350 mm
24. Rear axle clearance = 591 mm
25. Width, rear dual tire centerline = 2.927 mm
26. Width, overall tire = 4.457 mm

42
LAMPIRAN E
FAKTOR PENGEMBANGAN
(SWELL FACTOR)

Faktor pengembangan material adalah perbandingan antara volume material


dalam keadaan asli dengan volume material dalam keadaan lepas (loose). Kondisi
batugamping yang dihitung saat ini adalah dalam kondisi padat (compct), oleh
karena itu untuk perhitungan faktor pengembangan digunakan densitas
batugamping dalam keadaan padat (compact), berdasarkan data yang dimiliki
perusahaan, perhitungan faktor pengembangan adalah sebagai berikut :
Densitas padat (compact) batugamping : 2,3 ton/m3
Densitas lepas (loose) batugamping : 1,6 ton/m3
Rincian perhitungan sebagai berikut :
1. Faktor pengembangan (Swell Factor) batugamping dapat dihitung dengan
menggunakan rumus
Density loose(ton/m3)
SF=
Density compct (ton/m3 )
1,6 ton/m3
SF=
2,3 ton/m3
¿ 0,7
2. Persen pengembangan (percent swell) batugamping dapat dihiutng dengan
menggunakan rumus :
Density Compact (ton/m 3)−Density loose(ton/m3 )
% Swell ¿ ×100
Density loose(ton/m3)
3 3
2,3 (ton/m )−1,6(ton/m )
% Swell ¿ × 100
1,6(ton/ m3)
% Swell ¿ 43,75

43
LAMPIRAN F
FAKTOR PENGISIAN BUCKET

Faktor pengisian bucket merupakan perbandingan antara volume nyata


dengan volume baku alat yang dinyatakan dalam %. Kemampuan alat akan besar
jika faktor pengisian besar. Tinggi rendahnya tergantung sifat material dan
keahlian operator.
Hal-hal yang berpengaruh :
 Ukuran material, semakin besar ukuran material maka semakin kecil faktor
pengisian karena banyak ruang kosong antar material.
 Kelengketan material, semakin lengket maka faktor pengisiannya semakin
besar.
 Keahlian operator
Untuk dapat mengetahui faktor pengisian mangkuk dengan rumus sabagai
berikut :
Vn
Bff = Vb x 100 %
Dimana:
Bff = Faktor pengisian
Vn = Volume nyata alat muat, m3
Vb = Volume teoritis alat muat, m3

44
Tabel F.1
Faktor Pengisian Bucket Wheel Loader Caterpillar 990 H
Volume Teoritis Volume Nyata Faktor Pengisian
No
m3 m3 %
1 8,6 7,45 86,63
2 8,6 7,75 90,12
3 8,6 7,46 86,74
4 8,6 7,56 87,91
5 8,6 7,46 86,74
6 8,6 7,55 87,79
7 8,6 7,47 86,86
8 8,6 8,15 94,77
9 8,6 7,56 87,91
10 8,6 8,16 94,88
11 8,6 7,48 86,98
12 8,6 7,66 89,07
13 8,6 7,63 88,72
14 8,6 7,73 89,88
15 8,6 7,46 86,74
16 8,6 7,44 86,51
17 8,6 7,41 86,16
18 8,6 7,54 87,67
19 8,6 7,65 88,95
20 8,6 8,16 94,88
21 8,6 7,76 90,23
22 8,6 7,62 88,60
23 8,6 7,53 87,56
24 8,6 7,52 87,44
25 8,6 7,56 87,91
26 8,6 8,15 94,77
27 8,6 7,85 91,28
28 8,6 8,12 94,42
29 8,6 7,54 87,67
30 8,6 7,56 87,91
Rata-rata 8,6 7,65 89

Pada Tabel F.1 dapat dilihat hasil pengukuran di lapangan terhadap volume
nyata. Dari pengukuran tersebut didapatkan nilai faktor pengisian bucket untuk
Wheel Loader Caterpillar 990 H sebesar 89 %.

45
LAMPIRAN G
PENGAMATAN WAKTU EDAR ALAT MUAT

Waktu edar alat muat adalah waktu yang diperlukan alat angkut dalam
melakukan satu siklus pemuatan. Alat muat yang diamati adalah Wheel Loader
Caterpillar 990 H. Pengamatan waktu edar alat muat dilakukan sebanyak 30 kali
siklus pemuatan. Pengamatan dilakukan disetiap lokasi penambangan
batugamping Kuari Nusakambangan.
Waktu edar (cycle time) untuk alat muat dapat dirumuskan sebagai berikut :
Ctm = Tm1 + Tm2+ Tm3 + Tm4
Dimana :
CTm = Total waktu edar alat muat (detik).
Tm1 = Waktu untuk mengisi mangkuk (detik).
Tm2 = Waktu untuk berputar isi (detik).
Tm3 = Waktu untuk menumpahkan muatan (detik).
Tm4 = Waktu untuk berputar kosong (detik).

46
Tabel G.1
Pengamatan Waktu Edar Alat Muat Wheel Loader 990 H
No Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
1 Mengis
13 Berputar
19 Isi Penumpahan
8 Berputar
15 Edar
55
2 13 19 9 14 55
3 11 18 8 15 52
4 13 17 9 15 54
5 13 19 7 14 53
6 12 18 7 15 52
7 13 18 8 15 54
8 12 20 8 14 54
9 13 18 7 14 52
10 13 19 8 15 55
11 12 17 9 16 54
12 13 19 7 15 54
13 12 18 7 15 52
14 13 19 8 15 55
15 14 19 8 14 55
16 15 19 8 16 58
17 12 18 7 15 52
18 13 17 8 15 53
19 12 18 8 14 52
20 13 17 7 15 52
21 12 18 9 14 53
22 12 17 8 15 52
23 13 18 8 16 55
24 13 18 8 16 55
25 12 19 7 16 54
26 13 19 8 16 56
27 14 18 7 15 54
28 15 18 9 15 57
29 13 17 8 15 53
30 14 18 7 16 55
Total 386 546 235 450 1617
Rata-Rata 13 18 8 15 54

LAMPIRAN H

47
PENGAMATAN WAKTU EDAR ALAT ANGKUT

Waktu edar alat angkut adalah waktu yang diperlukan alat angkut dalam
melakukan satu siklus pengangkutan. Alat angkut yang diamati adalah Dump
Truck Caterpillar Tipe 773 E. Pengamatan waktu edar alat angkt dilakukan
sebanyak 30 kali siklus pengangkutan. Pengamatan dilakukan disetiap lokasi
penambangan batugamping
Waktu edar (cycle time) untuk alat angkut dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6
Cta = Total waktu edar alat angkut (detik).
Ta1 = Waktu untuk diisi muatan (detik).
Ta2 = Waktu untuk pengangkuutan isi (detik).
Ta3 = Waktu untuk manufer penumpahan (detik).
Ta4 = Waktu untuk menumpahkan (detik).
Ta5 = Waktu untuk kembali ke lokasi penambangan (detik).
Ta6 = Waktu untuk mengambil posisi untuk dimuati (detik).

Tabel H.1

48
Pengamatan Waktu Edar Alat Angkut Dump Truck 773 E
Manufe
Waktu Waktu Manufer Waktu Waktu Waktu
r
Loadin Pengangkuta Dumpin Dumpin Kembal Edar
No Loadin
g n g g i (detik
g
(detik) (detik) (detik) (detik) (detik) )
(detik)
1 144 300 20 18 257 21 760
2 149 294 20 18 251 23 755
3 147 294 20 18 255 22 756
4 142 299 23 17 257 23 761
5 140 298 21 18 256 24 757
6 143 292 20 18 257 22 752
7 142 310 22 18 261 22 775
8 140 293 23 17 257 22 752
9 141 294 24 18 252 24 753
10 142 296 23 17 263 23 764
11 141 293 20 17 258 24 753
12 141 297 21 17 255 23 754
13 150 299 21 18 257 21 766
14 152 302 22 17 250 24 767
15 148 303 22 17 256 21 767
16 148 304 22 20 261 21 776
17 150 306 22 17 263 20 778
18 152 308 20 20 259 22 781
19 151 302 21 19 257 23 773
20 150 313 21 18 259 22 783
21 143 293 22 17 259 23 757
22 151 307 22 19 263 21 783
23 149 294 20 18 257 20 758
24 152 300 21 17 262 20 772
25 153 302 23 19 249 22 768
26 154 311 22 17 245 21 770
27 152 306 21 17 247 21 764
28 152 303 21 17 243 20 756
29 148 302 23 17 265 21 776
30 146 302 20 18 261 20 767
Total 4413 9017 643 533 7692 656 22954
Rata -
147 301 21 18 256 22 765
Rata

49
Dari data hasil pengamatan di kuari XII B diperoleh :
Jarak tempuh Dump truck 773 E dari kuari XII B ke Hopper : 2.221 m.
Waktu tempuh rata-rata dump truck 773 E dari kuari XII B ke Hopper :
Waktu pengangkutan : 301 detik.
Waktu kembali : 256 detik.
Kecepatan rata – rata :
Kecepatan saat pengangkutan : 7,38 m/s = 26,57 km/jam.
Kecepatan saat kembali : 8,67 m/s = 31,21 km/jam.

Jarak pengangkutan dari loading point ke Hopper pada kuari XII didapat
dengan melakukan pengukuran jarak loading point di kuari XII ke Hopper dengan
menggunakan software AutoCAD.

1. Perhitungan waktu edar alat angkut di kuari XII A :


Jarak tempuh Dump truck 773 E dari kuari XII A ke Hopper: 2796,38 m.
Kecepatan rata – rata alat angkut :
Kecepatan saat pengangkutan : 7,38 m/s = 26,57 km/jam.
Kecepatan saat kembali : 8,67 m/s = 31,21 km/jam.
Waktu tempuh diperoleh :
Waktu pengangkutan : 379 detik.
Waktu kembali : 322 detik.
Tabel H.2
Waktu edar alat angkut di kuari XII A

Waktu Waktu Manufer Waktu Waktu Manufer Waktu


No loading pengangkutan dumpin dumping kembali loading Edar
(detik) (detik) g (detik) (detik) (detik) (detik) (detik)
Rata
147 379 21 18 322 22 909
-rata

2. Perhitungan waktu edar alat angkut di kuari XII B :


Jarak tempuh Dump truck 773 E dari kuari XII B ke Hopper : 2673,16 m.
Kecepatan rata – rata alat angkut :
Kecepatan saat pengangkutan : 7,38 m/s = 26,57 km/jam.
Kecepatan saat kembali : 8,67 m/s = 31,21 km/jam.

50
Waktu tempuh diperoleh :
Waktu pengangkutan : 362 detik.
Waktu kembali : 308 detik.
Tabel H.3
Waktu edar alat angkut di kuari XII Tahun Ke-2
Waktu
Waktu Waktu Manufer Waktu Manufer Waktu
dumpin
No loading pengangkutan dumpin kembali loading Edar
g
(detik) (detik) g (detik) (detik) (detik) (detik)
(detik)
Rata
147 362 21 18 308 22 878
-rata

3. Perhitungan waktu edar alat angkut di kuari XII C :


Jarak tempuh Dump truck 773 E dari kuari XII C ke Hopper : 3005,02 m.
Kecepatan rata – rata alat angkut :
Kecepatan saat pengangkutan : 7,38 m/s = 26,57 km/jam.
Kecepatan saat kembali : 8,67 m/s = 31,21 km/jam.
Waktu tempuh diperoleh :
Waktu pengangkutan : 407 detik.
Waktu kembali : 347 detik.
Tabel H.4
Waktu edar alat angkut di kuari XII Tahun Ke-3

Waktu Waktu Manufer Waktu Waktu Manufer Waktu


No loading pengangkutan dumpin dumpin kembali loading Edar
(detik) (detik) g (detik) g (detik) (detik) (detik) (detik)
Rata
147 407 21 18 347 22 962
-rata

4. Perhitungan waktu edar alat angkut di kuari XII D :


Jarak tempuh dump truck 773 E dari kuari XII D ke Hopper : 3222,49 m.
Kecepatan rata – rata alat angkut :
Kecepatan saat pengangkutan : 7,38 m/s = 26,57 km/jam.
Kecepatan saat kembali : 8,67 m/s = 31,21 km/jam.
Waktu tempuh diperoleh :
Waktu pengangkutan : 437 detik.
Waktu kembali : 372 detik.

51
Tabel H.5
Waktu edar alat angkut di kuari XII D

Waktu Waktu Manufer Waktu Waktu Manufer Waktu


No loading pengangkutan dumpin dumpin kembali loading Edar
(detik) (detik) g (detik) g (detik) (detik) (detik) (detik)
Rata
147 437 21 18 372 22 1017
-rata

52
LAMPIRAN I
KETERSEDIAAN ALAT

Tabel I.1
Kesediaan Alat Muat Wheel Loader Caterpillar 990 H
Repair Stand by Working Total
No MA PA UA EU
hours hours hours hours
1 1 3 11 15 92% 93% 79% 73%
2 1 0 14 15 93% 93% 100 93%
%
3 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
4 2 3 10 15 83% 87% 77% 67%
5 0 3 12 15 100 100 80% 80%
% %
6 3 2 10 15 77% 80% 83% 67%
7 4 2 9 15 69% 73% 82% 60%
8 0 3 12 15 100 100 80% 80%
% %
9 2 4 9 15 82% 87% 69% 60%
10 4 2 9 15 69% 73% 82% 60%
11 1 4 10 15 91% 93% 71% 67%
12 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
13 2 3 10 15 83% 87% 77% 67%
14 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
15 2 3 10 15 83% 87% 77% 67%
16 5 1 9 15 64% 67% 90% 60%
17 1 4 10 15 91% 93% 71% 67%
18 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
19 2 3 10 15 83% 87% 77% 67%
20 0 3 12 15 100 100 80% 80%
% %
21 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
22 2 3 10 15 83% 87% 77% 67%

53
23 1 2 12 15 92% 93% 86% 80%
24 0 1 14 15 100 100 93% 93%
% %
25 0 3 12 15 100 100 80% 80%
% %
26 0 3 12 15 100 100 80% 80%
% %
27 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
28 2 2 11 15 85% 87% 85% 73%
Repair Stand by Working Total
No MA PA UA EU
hours hours hours hours
29 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
30 5 1 9 15 64% 67% 90% 60%
Rata-rata 90% 91% 82% 75 %

Tabel I.2
Kesediaan Alat Angkut Dump Truck Caterpillar 773 E
Repair Stand by Working Total
No MA PA UA EU
hours hours hours hours
1 1 4 10 15 91% 93% 71% 67%
2 2 1 12 15 86% 87% 92% 80%
3 1 5 9 15 90% 93% 64% 60%
4 0 4 11 15 100 100 73% 73%
% %
5 2 5 8 15 80% 87% 62% 53%
6 0 5 10 15 100 100 67% 67%
% %
7 0 4 11 15 100 100 73% 73%
% %
8 0 5 10 15 100 100 67% 67%
% %
9 1 4 10 15 91% 93% 71% 67%
10 0 2 13 15 100 100 87% 87%
% %
11 0 5 10 15 100 100 67% 67%
% %
12 1 2 12 15 92% 93% 86% 80%
13 2 1 12 15 86% 87% 92% 80%
14 0 1 14 15 100 100 93% 93%
% %
15 1 1 13 15 93% 93% 93% 87%
16 1 0 14 15 93% 93% 100 93%
%

54
17 3 2 10 15 77% 80% 83% 67%
18 1 3 11 15 92% 93% 79% 73%
19 0 0 15 15 100 100 100 100
% % % %
20 4 4 7 15 64% 73% 64% 47%
21 5 2 8 15 62% 67% 80% 53%
22 0 1 14 15 100 100 93% 93%
% %
23 0 0 15 15 100 100 100 100
% % % %
24 1 1 13 15 93% 93% 93% 87%
25 0 0 15 15 100 100 100 100
% % % %
26 0 1 14 15 100 100 93% 93%
% %
27 2 1 12 15 86% 87% 92% 80%
28 3 1 11 15 79% 80% 92% 73%
29 1 1 13 15 93% 93% 93% 87%
30 0 5 10 15 100 100 67% 67%
% %
Rata - rata 92% 93% 83% 77%

55
LAMPIRAN J
PRODUKSI ALAT MUAT

1. Produksi Alat Muat


Untuk menghitung produksi alat muat 1 unit Wheel Loader 990 H digunakan
rumus :
3600
Pm= × Cb× Ff × PA ×UA
Ctm
Keterangan :
Pm : Produksi alat muat, LCM / jam.
Cb : Kapasitas bucket alat muat, 8,6 m3.
Ff : Faktor Pengisian, 89 % = 0,89.
PA : Kesediaan fisik, 91 % = 0,91.
UA : Kesediaan pemakaian, 82 % = 0,82.
SF : Faktor pengembangan, 0,7.
: Density Insitu, 2,3.
Maka kemampuan produksi satu unit Wheel Loader 990 H adalah
3600
Pm= × 8,6 m3 × 0,89× 0,91× 0,82
54
= 380,7 LCM/jam x Swell Factor
= 380,7 LCM/jam x 0,7
= 266,49 BCM/jam x Density Insitu
= 266,49 BCM/jam x 2,3
= 613 ton/jam

56
LAMPIRAN K
PRODUKSI ALAT ANGKUT

1. Produksi Alat Angkut


Untuk menghitung produksi alat angkut 1 unit Dump Truck Caterpillar 773E
digunakan rumus :
3600
Pa= ×Ca × Ff × PA ×UA
Cta
Keterangan :
Pa : Produksi alat angkut, LCM/jam
Ca : Kapasitas bak (vessel) truck, n x Cb
FF : Faktor pengisian, 89% = 0,89
PA : Kesediaan mekanik, 93% = 0,93
UA : Kesediaan pemakaian, 83% = 0,83
SF : Faktor Pengembangan, 0,7
: Density Insitu, 2,3
Maka kemampuan produksi 1 unit Dump Truck Caterpillar 773 B
Ca = 4 x 8,6 m3
= 34,4 m3
3600
Pa= ×34.4 m3 ×0,89 ×0,93 × 0,83
765
= 111,21 LCM/jam x Swell Factor
= 111,21 LCM/jam x 0,7
= 77,84 BCM/jam x Density Insitu
= 77,84 BCM/jam x 2,3
= 179 ton/jam

57
2. Perhitungan produksi alat angkut pada kuari XII A, XII B, XII, C, dan XII D
a. Kuari XII A
3600
Pa= ×34,4 m3 ×0,89 ×0,93 × 0,83
909
= 93,59 LCM/jam x Swell Factor
= 93,59 LCM/jam x 0,7
= 65,51 BCM/jam x Density Insitu
= 65,55 BCM/jam x 2,3
= 151 ton/jam
b. Kuari XII B
3600
Pa= ×34,4 m3 ×0,89 ×0,93 × 0,83
878
= 96,89 LCM/jam x Swell Factor
= 96,89 LCM/jam x 0,7
= 67,82 BCM/jam x Density Insitu
= 67,82 BCM/jam x 2,3
= 156 ton/jam
c. Kuari XII C
3600
Pa= ×34,4 m3 ×0,89 ×0,93 × 0,83
962
= 88,43 LCM/jam x Swell Factor
= 88,43 LCM/jam x 0,7
= 61,9 BCM/jam x Density Insitu
= 61,9 BCM/jam x 2,3
= 143 ton/jam
d. Kuari XII D
3600
Pa= ×34,4 m3 ×0,89 × 0,93× 0,83
1017
= 83,65 LCM/jam x Swell Factor
= 83,65 LCM/jam x 0,7
= 58,55 BCM/jam x Density Insitu
= 58,55 BCM/jam x 2,3
= 135 ton/jam

58
LAMPIRAN L
KEBUTUHAN ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT

1. Kebutuhan Alat Muat Wheel Loader 990 H.


Diketahui : Target Produksi = 1600 ton/jam.
Produktifitas Wheel Loader 990 H = 613 ton/jam.
Jumlah Wheel Loader Caterpillar 990 H yang diperlukan yaitu :
1600 ton/ jam
Nm= =2,6=3Wheel Loader .
613 ton/ jam
Untuk Jumlah Wheel Loader 990 H di kuari XII A, kuari XII B, kuari XII C
dan kuari XII D relatif sama yaitu 3 buah. Karena cycle time Wheel Loader tidak
terpengaruh dengan jarak angkut.
2. Kebutuhan Alat Angkut Dump Truck 773 E.
a. Kuari XII A.
Diketahui : Target Produksi = 1600 ton/jam.
Produktifitas Dump Truck 773 E = 151 ton/jam.
Jumlah Dump Truck Caterpillar 773 E yang diperlukan yaitu :
1600ton/ jam
Na= =10,6=11 Dump Truck .
151ton/ jam
Jadi jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk mengangkut material
batugamping dari loading point kuari XII A ke depan Hopper sejauh 2796,38
meter dibutuhkan 11 dump truck.
b. Kuari XII B.
Diketahui : Target Produksi = 1600 ton/jam.
Produktifitas Dump Truck 773 E = 156 ton/jam.
Jumlah Dump Truck Caterpillar 773 E yang diperlukan yaitu :
1600ton/ jam
Na= =10,2=11 DumpTruck .
156 ton/ jam

59
Jadi jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk mengangkut material
batugamping dari loading point kuari XII B ke depan Hopper sejauh 2673,16
meter dibutuhkan 11 dump truck.
c. Kuari XII C.
Diketahui : Target Produksi = 1600 ton/jam.
Produktifitas Dump Truck 773 E = 143 ton/jam.
Jumlah Dump Truck Caterpillar 773 E yang diperlukan yaitu :
1600ton/ jam
Na= =11,1=12 DumpTruck .
143 ton/ jam
Jadi jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk mengangkut material
batugamping dari loading point kuari XII C ke depan Hopper sejauh 3005,02
meter dibutuhkan 12 dump truck.
d. Quarry XII D.
Diketahui : Target Produksi = 1600 ton/jam.
Produktifitas Dump Truck 773 E = 135 ton/jam.
Jumlah Dump Truck Caterpillar 773 E yang diperlukan yaitu :
1600ton/ jam
Na= =11,8=12 Dump Truck .
135 ton/ jam
Jadi jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk mengangkut material
batugamping dari loading point kuari XII D ke depan Hopper sejauh 3222,49
meter dibutuhkan 12 dump truck.

60
LAMPIRAN M
MATCH FACTOR

Match Factor (MF) yaitu faktor keseraisn kerja untuk menghitung tingkat
keselarasan kerja antara alat muat dan alat angkut untuk setiap kondisi kegiatan
pemuatan dan pengangkutan.
1. Perhitungan Match Factor
Perhitungan Match Factor didapatkan dari perhitungan produksi dan
kebutuhan alat mekanis baik produksi alat muat maupun alat angkut untuk
mencapai target produksi 1600 ton/jam .
Faktor keserasian alat muat dengan alat angkut dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Na x (n x CTm )
Faktor Keserasian = Nm x CTa
Keterangan :

Na = Jumlah alat angkut, (unit).


CTm = Waktu edar alat muat, (detik).
n = Jumlah pengisian.
Nm = Jumlah alat muat, (unit).
Cta = Waktu edar alat angkut, (detik).
Perhitungan faktor keserasian pada :

a. Kuari XII A
Na ×n ×Ctm 11 × 4 × 54
MF = = = 0,87
Nm × Cta 3× 909
Dikarenakan Match Factor = 0,87, maka Match Factor < 1, oleh karena itu
produksi alat muat lebih besar daripada produksi alat angkut dan terdapat waktu
tunggu dari alat muat (Wtm) dan faktor kerja alat muat (Fkm) yaitu :
Cta × Nm 909× 3
Wtm = Na ) – Ctm = 11 ) – 54 × 4 detik = 32 detik
¿ ¿
Fka = 0,87 x 100 % = 87 %

61
b. Kuari XII B
Na ×n ×Ctm 11 × 4 × 54
MF = = = 0,9
Nm × Cta 3× 878

Dikarenakan Match Factor = 0,9, maka Match Factor < 1, oleh karena itu
produksi alat muat lebih besar daripada produksi alat angkut dan terdapat waktu
tunggu dari alat muat (Wtm) dan faktor kerja alat angkut (Fkm) yaitu :

Cta × Nm 878× 3
Wtm = Na ) – Ctm = 11 ) – 54 × 4 detik = 23 detik
¿ ¿

Fkm = 0,9 x 100 % = 90 %

c. Kuari XII C
Na ×n ×Ctm 12 × 4 ×54
MF = = = 0,89
Nm × Cta 3 ×962
Dikarenakan Match Factor = 0,89, maka Match Factor < 1, oleh karena itu
produksi alat muat lebih besar daripada produksi alat angkut dan terdapat waktu
tunggu dari alat muat (Wtm) dan faktor kerja alat angkut (Fkm) yaitu :
Cta × Nm 962× 3
Wtm = Na ) – Ctm = 12 ) – 54 × 4 detik = 25 detik
¿ ¿
Fkm = 0,89 x 100 % = 89 %

d. Kuari XII D
Na ×n ×Ctm 12 × 4 ×54
MF = = = 0,85
Nm × Cta 3 ×1017
Dikarenakan Match Factor = 0,85, maka Match Factor < 1, oleh karena itu
produksi alat muat lebih besar daripada produksi alat angkut dan terdapat waktu
tunggu dari alat muat (Wtm) dan faktor kerja alat angkut (Fkm) yaitu :
Cta × Nm 1017 × 3
Wtm = Na ) – Ctm = 12 ) – 54 × 4 detik = 38 detik
¿ ¿
Fkm = 0,85 x 100 % = 85 %

62
LAMPIRAN N
PETA JALAN ANGKUT

63
1. Lebar Jalan Angkut Minimum Pada Jalan Lurus.
Perhitungan lebar jalan angkut minimum yang dapat dilalui oleh alat angkut,
didasarkan pada ukuran dimensi dari alat angkut terbesar yang melintas pada jalan
angkut tersebut. Untuk mengetahui lebar jalan angkut minimum pada jalan lurus
dapat digunakan rumus berikut :
Lm = n.Wt + (n+1) (0,5 xWt)
Keterangan :
Lm = Lebar minimum jalan angkut lurus (m).
n = Jumlah jalur angkut yang digunakan.
Wt = lebar alat angkut (m).
Alat angkut yang digunakan adalah dump truck 773 E yang mempunyai lebar
4,398 m, maka lebar jalan angkut sebesar :
Lm = (2 x 4,457) + ( 2 + 1 ).(0,5 x 4,457)
= 15,825 meter.
Jadi lebar jalan angkut pada jalan lurus sebesar 15,825 meter = 16 meter.
2. Lebar Jalan Angkut Minimum Pada Tikungan.
Untuk dua jalur angkut, maka lebar minimum pada tikungan didasarkan pada
lebar atau jarak antar jejak roda kendaraan, lebar tonjolan atau juntai truck bagian
depan dan bagian belakang pada saat menikung. Diperhitungkan pula jarak antar
truck pada saat bersimpangan serta jarak sisi luar truck dari tepi jalan. Untuk

64
mengetahui lebar jalan angkut minimum pada tikungan dapat digunakan rumus
berikut :
Lt = 2 ( U + Fa + Fb + Z) + C
(U + Fa+ Fb)
C =Z=
2
Keterangan :
Lt = Lebar jalan nagkut minimum pada belokan (m).
U = Lebar alat angkut dari pusat roda kanan dan kiri (m).
Fa = Lebar yang besarnya adalah sin α x lebar juntai depan (Ad) (m).
Fb = Lebar yang besarnya adalah sin α x lebar juntai belakang (Ab) (m).
Z = Lebar bagian tepi jalan (m).
C = Jarak antara dua truck saat bersimpangan (m).
Diketahui :
Fa = 2,1 x sin 31o meter = 1,08 meter.
Fb = 2,8 x sin 31o meter = 1,44 meter.
U = 3,3 meter.
Maka :
C = Z = 0,5 (3,3 + 1,08 + 1,44) = 2,9 meter.
Lt = ( 2 ( 3,3 +1,08 + 1,44 + 2,9) + 2,9) meter.
= 19,8 meter – 20 meter.
3. Kemiringan jalan angkut.
Kemiringan atau grade jalan angkut berhubungan langsung dengan
kemampuan alat angkut, baik dari pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan.
Kemiringan (grade) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
∆h
Grade (%) = x 100 % atau
∆x
∆h
Grade ( α )o =Arc Tg
∆x
Keterangan :
Δh = beda tinggi antara dua titik yang diukur, (meter).
Δx = jarak datar antara dua titik yang diukur, (meter).
Berdasarkan peta rencana penambangan maka didapatkan kemiringan
jalan angkut sebagai berikut :

65
1. Kemiringan jalan angkut pada segmen H-I.
Diketahui :
Beda tinggi (Δh) = 16 m.
Jarak datar (Δx) = 186 m.
Maka, didapatkan :
∆h 16 m
Grade (%) = x 100 % = x 100 % = 8,6 %
∆x 186 m
∆h 16 m
Grade ( α )o =Arc Tg = Arc Tg = 4,9o
∆x 186 m
2. Kemiringan jalan angkut pada segmen J-K.
Diketahui :
Beda tinggi (Δh) = 14 m.
Jarak datar (Δx) = 119 m.
Maka, didapatkan :
∆h 14 m
Grade (%) = x 100 % = x 100 % = 11,7 %
∆x 119 m
∆h 14 m
Grade ( α )o =Arc Tg = Arc Tg = 6,7o
∆x 119 m
3. Kemiringan jalan angkut pada segmen K-L.
Diketahui :
Beda tinggi (Δh) = 10 m.
Jarak datar (Δx) = 93 m.
Maka, didapatkan :
∆h 10 m
Grade (%) = x 100 % = x 100 % = 10,7 %
∆x 93 m
∆h 10 m
Grade ( α )o =Arc Tg = Arc Tg = 6,1o
∆x 93 m

66
67
68

Anda mungkin juga menyukai