Anda di halaman 1dari 10

Konsep APLIKASI FUNGSI EKSPONEN dan

1 LOGARITMA

A. FUNGSI EKSPONEN
Defisini dari fungsi eksponen adalah fungsi yang berbentuk f(x)=a x, dengan x
adalah bilangan real dan a adalah konstanta, a > 0 dan a 1 dinamakan fungsi
ekponensial dengan bilangan pokok a .

Fungsi eksponensial adalah salah satu fungsi yang cukup penting dalam
matematika. Pembahasan kali ini adalah menggunakan bilangan real.
1
Fungsi f(x) = 2x, f(x) = 3x, dan f(x) =( )x merupakan contoh fungsi-fungsi eksponen.
2

● a = bilangan pokok /basis


x
f=x a , a>0, a 1
● x = eksponen / pangkat
f (𝑥 ) = ax, a>0, a 1

Sifat –Sifat bilangan eksponen :


1. am+n = am.an 4. (am)n = (an)m
2. am-n = am/an 5. a-m = 1/am
3. (am)n = am.n 6. a0 = 1

Contoh :
1 𝑏4
Diketahui nilai a = 4, b = 2, c = , Nilai (a1)2 × adalah….
2 𝑐 −3

Pembahasan :
𝑏4
Masukkan nilai a, b, dan c ke persamaan (a1)2 × .
𝑐 −3

24 1
= (41)2 × 1−3 = 42 × 24 × ( )3
2
2

Matematika peminatan 1
1 16
= 16 × = =2
8 8

Melukis grafik fungsi eksponen

Contoh :

𝑓 (𝑥 ) = 2 x 𝑦 = 2𝑥 Masukkan x ke persamaan y

x y
-2 ¼
-1 ½
0 1
1 2
2 4
3 8

GAMBAR GRAFIK HASIL :

- Domain : Bilangan
Real
- Range : Bilangan Real
- Intersep : (0,1)
- Asimtot : sumbu x

Sifat – sifat grafik fungsi eksponen 𝑦 = 𝑓 (𝑥) = 𝑎 𝑥 , 𝑎 > 0, 𝑎 ≠ 1 :

a. Kontinu
b. Merupakan fungsi satu – satu
c. Domain : (−∞, ∞) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 𝜖 𝑅
d. Range : (0, ∞)𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 > 0, 𝑦 𝜖 𝑅
Matematika peminatan 2
e. Naik jika a > 1
f. Turun jika 0 < a < 1
g. Memotong sumbu y di titik (0,1)
h. Mempunyai asimtot datar sumbu X

Persamaan eksponen

Definisi dari persamaan eksponen adalah persamaan yang pangkatnya


mengandung variable dan tidak menutup kemungkinan bilangan dasar juga
mengandung variable.
Berikut ini bentuk-bentuk eksponensial beserta penyelesaiannya

a. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑛 , a > 0, a 1 1 maka f(x) = p


b. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎 𝑔(𝑥) , a > 0, a 1 1 maka f(x) = g(x)
c. Jika 𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑓(𝑥) , a > 0, a≠ 1, b > 0, b 1 1 maka f(x) = 0
d. Jika ℎ(𝑥)𝑓(𝑋) = ℎ(𝑥) 𝑔(𝑥) , maka kemungkinannya:
1.) f(x) = g(x)
2.) h(x) = 1
3.) h(x) = 0 denegan syarat f(x) > 0, g (x) > 0
4.) h(x) = -1 dengan syarat f(x) dan g(x) sama-sama genap atau sama-sama
ganjil
e. jika f(x)f(x) =g(x)h(x), maka kemungkinannya :
1.) f(x) = g(x)
2.) h(x) = 0, dengan syarat f(x) ≠ 0, g(x) ≠ 0

f. jika f(x)g(x) = 1,maka kemungkinannya :


1.) f(x) = 1
2.) g(x) = 0, dengan syarat f(x) ≠ 0
3.) f(x) = -1, dengan syarat g(x) genap
g. jika terdapat persamaan eksponen yang dapat dibentuk menjadi persamaan
kuadrat A{af(x)}2 + B{af(X) } + C = 0
Pertidaksamaan Eksponensial

Matematika peminatan 3
Definisinya adalah pertidaksamaan yang eksponennya mengandung
variable . Tanda pertidaksamaan yang sering dipakai meliputi : >, <, ≤, 𝑑𝑎𝑛 ≥.

Aplikasi Fungsi Eksponen

Konsep tentang fungsi eksponenbanyak digunakan dalam cabang ilmu lain seperti
ekonomi, fisika, kimia, biologi dan lain-lain.
Berikut ini adalah aplikasi fungsi eksponen dalam kegiatan menghitung eksponen.
𝑎 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑝 , a>0 , a ≠ 0
Contoh :

1.) 22x-3 = 29
Pembahasan :
=> 22x-3 =29
=> 22x-3 =29 2x-3 = 9
=> 2x = 9 + 3
12
=> 2x = 12 x= x=6
2
2.) Contoh :
Tulislah bilangan berikut dalam notasi ilmiah
a. Daya tampung tangki pertamina adalah 100.000.000 liter bensin
b. Massa sebuah electron adalah 0, 00000000000000000000000000675 kg

Pembahasan :

a. Daya tampung tangki pertamina adalah 100.000.000 liter dalam notasi ilmiah
ditulis 1 x 108 liter .
b. Massa sebuah electron 0, 00000000000000000000000000675 kg dalam
notasi ilmiah ditulis 6,75 x 10-27 kg

b. FUNGSI LOGARITMA
Definisi dari fungsi logaritma adalah fungsi yang terbentuk 𝑓(𝑥) = 𝑦 =
𝑎𝐿𝑜𝑔 𝑥, dimana x adalah bilangan real dengan x>0.

Matematika peminatan 4
Persamaan logaritma

a) alog f(x) =p f(x) = ap atau a


log b = c b = ac

Contoh:

1. 2log (x+4) = 5
x+4 = 25
x+4 = 32
x = 32-4 x=28

b) alog f(x) = alog g(x) f(x) = g(x)

Contoh :

1. 2log (2x-3) = 2log (x+4)


 2log (2x-3) = 2log (x+4)
2x-3 = x+4
2x-x = 4+3 => x = 7

c) alog f(x) = blog f(x) => f(x) = 1

Contoh :

1. 3log(2x-5) = 4log (2x-5)


2x-5 = 1
2x = 1+5 => 2x=6
X = 6/2 x=3

h(x)
d) log f(x) = h(x)log g(x) f(x) = g(x)
 Syarat : h(x) >0

Contoh :

Matematika peminatan 5
x-1
1. log (x2-x) = x-1log (3x+ 5)
=> x2-x = 3x+ 5
x2- x - 3x – 5 = 0
x2-4x – 5 = 0 (x + 1) (x – 5)
x= -1 V x= 5
syarat : H(x) > 0
x-1 > 0
x > 0+1
x>1
Jadi , x= -1 (TM) dan Hpnya adalah {5}.

e) A(alog f(x))2 + B(alogf(x)) + C = 0

Jika : - 3x = y
- (3x)2 = y2
- (log x)2 = y2 log2x = y2
- Log x2 = 2log x

Contoh :
1. Log 2x – 4 log x + 3 = 0
Pembahasan :
Misal log x = y y2 – 4y + 3 = 0
= (y-1 ) (y-3)
Y=1Vy=3

Pertidaksamaan logaritma
Definisi dari pertidaksamaan logaritma adalah pertidaksmaan dengan nilai
variable atau perubah yang tidak di ketahui dalam logaritma.

Aplikasi fungsi logaritma :


 Dalam bidang kimia :
Tentukan konsentrasi ion hydrogen dalam minuman ringan jika pH nya 6,25

Pembahasan :
pH = -log [H+]

Matematika peminatan 6
 6,25 = -log [H+]
 -6,25 = log [H+]
 [H+] = 10-6,25
KonsepJadi,SISTEM
[H+] padaPERSAMAAN
minuman ringan adalah
LINEAR10-6,25
dan. KUADRAT
2 DUA VARIABEL

A. SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT DUA


VARIABEL
Sistem persamaan dengan dua variable ,yang satu merupakan
persamaan linear dan yang lain merupakan persamaan kuadrat.

 Eksplisit : Apabila persamaan tersebut dinyatakan dalam bentuk y= f(x)


atau x= f(y)
Contoh :- x =5 – 3y
- y = 5x – 2
 Implisit : Apabila persamaan tersebut tidak dinyatakan dalam bentuk
y= f(x) atau x =f(y)
Contoh :- 5x + 3y – 4 = 0
- 3x + 2y + 5 = 0

Deskriminan : - D>0 Punya 2 Hp


- D=0 Punya 1 Hp
- D<0 Tidak punya Hp

Rumus deskriminan :
D = b2 – 4ac

Jika hasil D = -, maka jangan dilanjutkan karena nanti hasilnya tidak ada Hpnya.

Aplikasi SPLKDV :

Matematika peminatan 7
Diberikan dua buah persamaan yaitu persamaan linear dua variable dan kuadrat sebagai
berikut:

(i) y = 2x – 1
(ii) (ii) y = x2 – 4

Tentukan himpunan penyelesaian (Hp) dari kedua persamaan tersebut di atas!

Pembahasan:

2x-1 = x2 – 4 => x2 – 2x -4 + 1
=>x2 – 2x -3 = 0
=> (x – 3) (x + 1)
x1 = 3 V x2 = -1

Substitusikan x ke pers. 1

Jika X1 = 3 => 2x – 1
=> 2(3) – 1
=> 6 – 1 =5 (3, 5 )

Jika X2 = -1 => 2x – 1
=> 2(-1) – 1
=> -2 -1 = -3 (-1, -3)

Hp : { (3,5) , (-1,-3) }

b. SISTEM PERSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL


Bentuk umum :

- 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 Y1 = y2
- 𝑦 = 𝑝𝑥 2 + 𝑞𝑥 + 𝑟

Aplikasi Sistem persamaan kuadrat:

Matematika peminatan 8
Pak Rano akan membangun panggung yang berukuran 10 x 8 m di sebidang lahan
yang luasnya 168 m2. Tentukan lebar sisa tanah sekitar panggung tersebut.

Pembahasan :

L = p x l => 168 =(10 + 2x) (8+2x)


168 = 80 + 20x +16x + 4x2
168 = 4x2 + 36x +80
4x2 + 36x + 80 - 168 = 0
4x2 + 36x – 88 = 0 | :4
x2 + 9x + 22 = 0
(x – 2) (x +11) = 0
x = 2 V x =-11 (TM)

Jadi, lebar sisa lahan sekitar panggung tersebut adalah 2 m.

Konsep SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA


\
3 VARIABEL

SISTEM PERTIDAKSAMAAN KUADRAT DUA VARIABEL


A. Definisinya adalah suatu sistem yang terdiri atas dua atau lebih
pertidaksamaan dan setiap pertidaksamaan tersebut mempunyai dua
variabel

Contoh :

Seorang polisi bertugas memonitor kecepatan kendaraan yang melalui suatu jalan . Tiba
tiba seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan tetap saat melewati polisi
tersebut. Yaitu ddengan kecepatan 30 𝑚⁄𝑠 . Polisi yang semula diam kemudian

Matematika peminatan 9
mengejar pengendara motor tersebut dengan percepatan tetap sebesar 5 𝑚⁄𝑠 2 .
Kapankah polisi tersebut dapat menyalip pengendara motor?

Pembahasan :

1
V0 x t = × 𝑎 × 𝑡2
2

1
30t = × 5 × 𝑡2
2

5 5 𝑡2 2
30t = t2 => 30 : = 30 x = t
2 2 𝑡 5

60
 t= = 12
5

t = 12

jadi, setelah 12 detik polisi baru dapat menyalip motor.

Kesimpulan :

Sistem - sistem dan fungsi – fungsi diatas adalah salah satu pelajaran yang cukup
penting bagi kita, karena system dan fungsi tersebut dapat membantu kita dalam
menyelesaikan masalah kegiatan sehari hari. Seperti dalam bidang biologi, kimia, dan
fisika.

Matematika peminatan 10

Anda mungkin juga menyukai