Anda di halaman 1dari 8

ETIKA BISNIS

SAP 14

KELOMPOK 14

PUTU TRISNA PARAMITHA LIANA DEWI 1607532078

NI KADEK LIA INDAHYANI 1607532081

NI PUTU TISTA PARADIVA YANI 1607532083

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu usaha untuk mengetaui mengapa manusia berprilaku seperti mereka tunjukan di
dalam organisasi-organisasi,memerlukan pemahaman tertentu tentang perbedaan-perbedaan
individual Model organisasi bisnis yang “rasional” yang lebih tradisional mendefenisikan
organisasi sebagai suatu struktur hubungan formal (yang didefenisikan secara eksplisit dan
digunakan Secara terbuka) yang bertujuan mencapai tujuan teknis atau ekonomi dengan
efisiensi maksimal. E. H. Schein memberikan satu defenisi ringkas tentang organisasi dari
prespektif tersebut yaitu organisasi adalah koordinasi rasional atas aktivitas-aktivitas
sejumlah individu untuk mencapai tujuan atau sasaran eksplisit bersama, melalui pembagian
tenaga kerja dan fungsi dan melalui hirarki otoritas dan tanggung jawab.

Berbagai tingkatan dalam organisasi dan yang mengatur semua individu ke dalam tujuan
organisasi dan hirarki formal adalah kontrak. Hal ini mengasumsikan bahwa pegawai sebagai
agen yang secara bebas dan sadar telah setuju untuk menerima otoritas formal organisasi dan
berusaha mearaih tujuan organisasi, dan sebagai gantinya mereka memperoleh dukungan
dalam bentuk gaji dan kondisi kerja yang baik. Dari perjanjian kontraktual tersebut, pegawai
menerima tanggungjawab moral untuk mematuhi atasan dalam usaha mencapai organisasi,
dan selanjutnya organisasi juga memiliki tanggungjawab moral untuk memberikan dukungan
ekonomi pada para pegawai seperti yang telah dijanjikan. Teori utilitarian memberikan
dukungan tambahan pada pandangan bahwa pegawai memiliki kewajiban untuk berusaha
mencapai tujuan perusahaan secara loyal.

Tanggungjawab etis dasar yang muncul dari aspek-aspek ‘rasional” organisasi difokuskan
pada dua kewajiban moral yakni a) kewajiban atasan untuk mematuhi atasan dalam
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, dan b) kewajiban atasan untuk
memberikan gaji yang adil dan kondisi kerja yang baik. Dan begitu juga sebaliknya
perusahaan atau organisasi memiliki kewajiban dan hak untuk berusaha mencapai tujuan
perusahaan atau organisasi bersamaa.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang makalah diatas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas
dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :

a. Jelaskan contoh kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban individu dalam
organisasi ?
b. Jelaskan contoh kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban perusahaan /
organisasi terhadap individu ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

a. Dapat mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban individu
dalam organisasi.
b. Dapat mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
perusahaan/organisasi terhadap individu .
BAB II

PEMBAHASAN

1. Contoh Kasus Yang Berkaitan Dengan Hak Dan Kewajiban Individu Dalam
Organisasi Atau Perusahaan.

Seorang pekerja perusahaan elektronik Korea Selatan, Samsung asal Cina ditangkap
dengan tuduhan berupaya membocorkan informasi bisnis penting.

Pekerja yang diketahui seorang wanita berusia 40 tahun itu diduga mengambil gambar
dokumen rahasia yang berisi rencana penjualan dan teknologi penting dan menyimpan foto
tersebut di dalam komputer pribadinya. ''Kontraknya akan segera habis ketika dia mengunduh
dari komputer pusat data, mencetaknya dan mengambilnya,'' kata Lee Cheon-Sei, seorang
kepala jaksa kepada kantor berita AFP. Wanita yang identitasnya tidak diketahui ini telah
bekerja untuk unit peralatan rumah tangga Samsung sejak 2007 dan baru-baru ini ditawari
pekerjaan oleh sebuah perusahaan elektronik Cina. ''Sejumlah informasi rahasia yang
dibocorkan itu termasuk teknologi penting Samsung untuk mengurangi bunyi dari peralatan
rumah tangga, rincian produk yang tengah dikembangkan dan rencana penjualan untuk 10
tahun kedepan,'' kata Lee. ''Kami kira informasi rahasia itu belum diserahkan ke perusahaan
lain, tetapi kami akan menyelidikinya,'' tambah Lee. Pekerja itu ditangkap akhir pekan lalu
setelah jaksa menemukan bukti kuat di rumahnya saat penggerebekan.

Seorang juru bicara Samsung, salah satu perusahaan terbesar pembuat TV dan monitor layar
datar ini mengkonfirmasikan kalau kasus ini benar terjadi dan si wanita pekerja itu telah
dipecat dari perusahaan.Pembocor informasi rahasia bisnis ke perusahaan asing di Korea
terancam hukuman 10 tahun penjara. Kejaksaan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir
telah menginvestigasi sejumlah kasus pembocoran informasi teknologi atau bisnis ke
perusahaan domestik atau asing. Februari silam, dua orang didakwa karena mencuri data
penting Samsung dan menjualnya ke sebuah perusahaan peralatan rumah tangga Cina.

Salah satu kewajiban seorang pegawai terhadap perusahaannya adalah menjaga informasi
penting apapun menyangkut perusahaannya tersebut, jadi tindakan yang dilakukan oleh
pegawai Samsung tersebut sangat bertentangan dengan kewajiban individu terhadap
perusahaan.
2. Contoh kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban perusahaan organisasi
terhadap individu.

Konflik Buruh Dengan PT Megariamas

Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan Sepatu-
Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas Sentosa, Selasa (23/9)
siang ‘menyerbu’ Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Jakarta Utara di
Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka
menuntut pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan
mereka karena mangkir memberikan tunjangan hari raya (THR). Ratusan buruh PT
Megariamas Sentosa yang berlokasi di Jl Jembatan III Ruko 36 Q, Pluit, Penjaringan, Jakut,
datang sekitar pukuk 12.00 WIB. Sebelum ditemui Kasudin Nakertrans Jakut, mereka
menggelar orasi yang diwarnai aneka macam poster yang mengecam usaha perusahaan
menahan THR mereka. Padahal THR merupakan kewajiban perusahaan sesuai dengan
ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/1994 tentang THR.
“Kami menuntut hak kami untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dan jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan THR, karena setahu
kami perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan sebaliknya. Jadi kami minta pihak
Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,” jelas Abidin,Sekedar diketahui ratusan
buruh perusahaan garmen dengan memproduksi pakaian dalam merek Sorella, Pieree
Cardine, Felahcy, dan Young Heart untuk ekspor itu telah berdiri sejak 1989 ini
mempekerjakan sekitar 800 karyawan yang mayoritas perempuan. Demonstrasi ke Kantor
Nakertrans bukan yang pertama, sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya
karena perusahan bertindak sewenang-wenang pada karyawan. Akibatnya, kasus konflik
antar buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Karena itu,
pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.

Mengetahui hal tersebut, ratusan buruh PT Megariamas Sentosa mengadu ke kantor


Sudin Nakertrans Jakut. Setelah dua jam menggelar orasi di depan halaman Sudin Nakertrans
Jakut, bahkan hendak memaksa masuk ke dalam kantor. Akhirnya perwakilan buruh diterima
oleh Kasudin Nakertrans, Saut Tambunan di ruang rapat kantornya. Dalam peryataannya di
depan para pendemo, Sahut Tambunan berjanji akan menampung aspirasi para pengunjuk
rasa dan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. “Pasti kami akan bantu, dan kami
siap untuk menjadi fasilitator untuk menyelesaikan masalah ini,” tutur Sahut. Selain itu,
Sahut juga akan memanggil pengusaha agar mau memberikan THR karena itu sudah
kewajiban. “Kalau memang perusahaan tersebut mengaku merugi, pihak manajemen wajib
melaporkan ke pemerintah dengan bukti konkret,” kata Saut Tambunan kepada
beritajakarta.com usai menggelar pertemuan dengan para perwakilan demonstrasi. Sesuai
peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak menerima THR. Sementara
bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di atas tiga bulan, THR-nya akan
diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar 3/12X1 bulan gaji. Karyawan yang baru
bekerja di bawah tiga bulan bisa saja dapat tergantung dari kebijakan perusahaan. Saut
menambahkan, sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang didemo karena mangkir
membayar THR. “Sesuai dengan peraturan H-7 seluruh perusahaan sudah harus membayar
THR kepada karyawannya. Karena itu, kami upayakan memfasilitasi. Untuk kasus karyawan
PT Megariamas Sentosa memang sedang ada sedikit permasalahan sehingga manajemen
sengaja menahan THR mereka.
BAB III

SIMPULAN

Dengan membaca kasus diatas kita mengetahui salah satu contoh kasus atau konflik yang
terjadi dalam suatu organisasi perusahaan. Pada kasus hak dan kewajiban individu terhadap
perusahaan organisasi kita ketahui bahwa terjadi pengkhianatan dari si pekerja terhadap
perusahaan tempatnya bekerja. Pekerja menjual informasi informasi penting milik perusahaan
demi kepentingan dirinya sendiri. Pekerja seharusnya mendukung dan bekerjasama untuk
memajukan perusahaan, pekerja tidak boleh menjalankan kepentingan pribadi yang bersaing
dengan kepentingan perusahaan. Dalam segala aktivitas seharusnya pekerja wajib
menunjukan loyalitasnya kepada perusahaan. Lalu didalam kasus hak dan kewajiban
perusahaan organisasi terhadap individu, terlihat bahwa seorang pemimpin berlaku tidak
bertanggung jawab, tidak adil dan tidak jujur terhadap bawahannya dalam memimpin dan
menjalankan suatu perusahan. Mereka beretika tidak baik dengan tidak memberikan hak para
buruh, berbohong pada buruh, tidak memberikan hak THR, bisa memecat buruh yang
menurut mereka terlalu vokal dengan mudah dan senantiasa mempermainkan para
bawahannya terutama buruh dengan bertindak sangat tidak bijaksana sebagai seorang yang
memiliki kekuasaan di dalam perusahaan. Kasus seperti ini jelas sangat berpengaruh terhadap
terjadinya sebuah konflik. Kasus etika dan sikap pemimpin adalah penyebab utama terjadinya
konflik dalam kasus ini. Bila kasus seperti ini semakin banyak maka semakin banyak pula
buruh yang akan menjadi korban para pemilik perusahaan yang tidak bertanggung jawab dan
bertindak sewenang-wenang seperti contoh kasus diatas. Bila kasus ini tidak selesai dengan
cara mediator atau jika dengan cara mediator maka perlu adanya proses hukum karena
pemilik telah melanggar hak seseorang dan telah melanggar hukum yang berlaku tentang
pemberian THR kepada tenaga kerja. Mungkin ini adalah salah satu solusi yang mungkin bisa
menyelesaikan konflik dalam perusahaan seperti ini dan sebaiknya para pengusaha
memperlakukan bawahannya dengan sebaik-baiknya dengan memberikan hak sesuai dengan
kewajiban mereka di perusahaan.
Referensi:

Buku Etika Bisnis: Konsep dasar,Implementasi, dan Kasus oleh Sutrisna Dewi

http://innasyakusumadewi.blogspot.co.id/2014/01/contoh-kasus-hak-pekerja-contoh-
kasus.html

http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2011/04/110413_samsungleak

Anda mungkin juga menyukai