Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker

di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung


Program Profesi Apoteker Angkatan LV Universitas Surabaya
Tahun 2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan dihadapkan pada dua tantangan besar, yakni


pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) bidang kesehatan dan
implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Menurut Direktur Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt., Ph.D, seluruh bidang
kesehatan bergerak untuk menghadapi tantangan tersebut, termasuk aspek
kefarmasian dan alat kesehatan. Salah satu indikator pembangunan kesehatan
periode tahun 2015-2019 adalah meningkatnya perlindungan finansial,
ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumber daya kesehatan. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa salah satu prioritas pembangunan kesehatan 2015-2019
bermuara pada ketersediaan obat yang turut pula menjadi tanggung jawab industri
farmasi sebagai sarana penyedia obat (Moeloek, 2015). Industri Farmasi dituntut
untuk memproduksi obat merujuk pada FI V tahun 2014, USP, BP, Undang-
Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Pasal 105 beserta penjelasan, Permenkes
No. 1799 Tahun 2010 tentang pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
2012. CPOB yang merupakan manifestasi current Good Manufacturing Practices
(cGMP) wajib diterapkan oleh industri farmasi agar obat dapat dibuat secara
konsisten dalam artian selalu memenuhi persyaratan keamanan (safety),
efektivitas (efficacy), dan kualitas (quality). CPOB menekankan bahwa kualitas
dibangun kedalam proses pembuatan produk obat mulai dari awal hingga akhir
yang disebut dengan Quality by Design (QbD), yang secara garis besar

Bella Puspita Hapsari, S. Farm (114217609) 1


Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung
Program Profesi Apoteker Angkatan LV Universitas Surabaya
Tahun 2018

merupakan sebuah cara pemastian mutu. Adapun mutu produk obat yang
diproduksi bergantung pada pemenuhan terhadap aspek-aspek CPOB yang ada,
seperti manajemen mutu, personalia (sumber daya manusia), bangunan dan
fasilitas, peralatan, sanitasi dan higiene, proses produksi, pengawasan mutu,
inspeksi diri– audit mutu, penanganan keluhan terhadap produk dan penarikan
kembali produk, dokumentasi, pembuatan dan analisa berdasarkan kontrak
hingga kualifikasi dan validasi (Badan POM, 2012). Sumber daya manusia
sangat penting dalam pembentukan dan penerapan sistem pemastian mutu yang
memuaskan dalam rangka pembuatan obat yang konsisten.
Oleh sebab itu, industri farmasi bertanggung jawab untuk menyediakan
personil yang terkualifikasi dalam jumlah yang memadai untuk melaksanakan tiap
tugas (Badan POM, 2012). Karena bergerak di bidang obat – obatan, industri
farmasi menjadikan Apoteker yang adalah ahli obat (expert on drugs) bagian dari
sumber daya manusia/personil yang memegang peranan penting. Menurut
Kepmenkes RI Nomor 1027 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek, apoteker diartikan sebagai sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan
profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
Apoteker. Adapun pekerjaan kefarmasian yang dimaksud meliputi pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian obat, pengelolaan obat, pelayanan obat, serta
pengembangan obat, bahan kimia obat (BKO), dan obat tradisional (OT) (PP 51
tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian). Profesi seorang Apoteker memiliki
pengetahuan, keterampilan, etika dan kemampuan yang baik sehingga dapat
menjalankan tanggung jawab dalam sebuah industri farmasi secara profesional.
Pemahaman terkait industri farmasi akan lebih mendalam apabila
mahasiswa dapat secara langsung terjun ke industri guna melihat, mengamati dan
mempelajari peran penting Farmasis atau Apoteker dalam industri farmasi secara
nyata dan mengaplikasikan teori yang telah diterima. Hal tersebut dapat
diwujudkan dalam suatu kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di

Bella Puspita Hapsari, S. Farm (114217609) 2


Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung
Program Profesi Apoteker Angkatan LV Universitas Surabaya
Tahun 2018

Industri Farmasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka calon Apoteker perlu dipersiapkan
dengan melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di industri farmasi
yang telah melaksanakan produksi sesuai dengan CPOB terkini. Fakultas Farmasi
(Program Profesi Apoteker) Universitas Surabaya bekerjasama dengan PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung sukses untuk menyelenggarakan kegiatan
PKPA yang dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober sampai dengan 30 November
2017 sebagai salah satu upaya untuk membekali tenaga Apoteker yang
berkualitas, berkompeten dan siap terjun ke dunia kerja.

1.2 Tujuan PKPA

Tujuan dari Praktek Kerja Profesi Apoteker yang diselenggarakan oleh


Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Surabaya di PT.
Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung adalah:
1. Memahami dan dapat menyebutkan atau menuliskan kembali:
a. Prinsip dasar manajemen di industri farmasi yang telah menerapkan CPOB
terkini (CPOB 2006 atau CPOB 2012) atau GMPP & PIC/S.
b. Prinsip kegiatan Penemuan obat baru Penemuan formula baru dan
penyusuaian spesifikasi, tahapan proses, produksi serta evaluasi untuk
mendapatkan sediaan farmasi yang legal terregistrasi, bermutu,
berkonsistensi mutu antar bets, dan customer satisfaction pada industri
farmasi bersertifikasi CPOB/cGMPP & PIC/S.
2. Memahami dan dapat menyebutkan atau menuliskan kembali peran dan fungsi
farmasi dalam industri farmasi tempat PKPA, dengan referensi seven star plus,
UU Kesehatan/Peraturan-peraturan tingkat Nasional atau Internasional/Global
yang relevan (terkait), CPOB terkini, PICS Pedoman ISFI/IAI dan lainnya.
3. Berkemampuan melaksanakan tugas khusus salah satu aktivitas kerja/
kompetensi farmasi industri farmasi yang telah bersertifikat CPOB/cGMPP.

Bella Puspita Hapsari, S. Farm (114217609) 3


Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker
di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung
Program Profesi Apoteker Angkatan LV Universitas Surabaya
Tahun 2018

1.2 Manfaat PKPA

1. Mengetahui, memahami tugas dan tanggung jawab profesi Apoteker dalam


menjalankan pekerjaan kefarmasian di Industri Farmasi.
2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di Industri
Farmasi.
3. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi seorang Apoteker yang
profesional.

Bella Puspita Hapsari, S. Farm (114217609) 4

Anda mungkin juga menyukai